Peraturan Bapepam tentang Stock Repurchase

Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b. Penawaran Pembelian Kembali dengan lelang tertutup Dutch-Auction Penawaran pembelian kembali dengan lelang tertutup, perusahaan menetapkan jumlah saham yang ingin dibeli kembali, ditambah dengan harga minimum dan maksimum yang bersedia dibayarnya. Biasanya, harga minimum sedikit diatas harga pasar terakhir. c. Pembelian di Pasar Terbuka open-market purchase Pembelian di pasar terbuka, perusahaan membeli sahamnya sama dengan yang dilakukan investor lain, yaitu melalui pialang. Sebelum melakukan pembelian kembali sahamnya, para pemegang saham harus diinformasikan mengenai maksud perusahaan tersebut. Jika jumlah saham yang dibeli kembali cukup banyak, penawaran pembelian kembali akan sangat tepat karena penawaran ini memberi semua pemegang saham perlakuan yang sama Horne Wachowicz, 2007: 297- 299.

4. Peraturan Bapepam tentang Stock Repurchase

Di Indonesia jika perusahaan akan melakukan stock repurchase diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No.45PM1998 menyangkut hal-hal dibawah ini: 1.RUPS dilarang mendelegasikan kewenangan untuk membeli kembali saham kepada direksi atau komisaris dalam jangka waktu lebih dari 18 delapan belas bulan. 2.Emiten atau perusahaan publik wajib mengungkapkan rencana pembelian kembali sahamnya kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya 28 dua puluh delapan hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Rencana pembelian kembali saham wajib memuat informasi berikut: a. Perkiraan jadwal dan biaya pembelian kembali saham tersebut. Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b.Perkiraan menurunnya pendapatan emiten atau perusahaan publik sebagai akibat pelaksanaan pembelian kembali saham dan dampak atas biaya pembiayaan Emiten atau perusahaan publik. c. Proforma laba per saham Emiten atau perusahaan publik setelah rencana pembelian kembali saham dilaksanakan, dengan mempertimbangkan menurunnya pendapatan. d.Pembatasan harga saham untuk pembelian kembali saham. e. Pembatasan jangka waktu saham untuk pembelian kembali saham. f. Metode yang akan digunakan untuk membeli kembali saham. g.Pembahasan dan analisis manajemen mengenai pengaruh pembelian kembali saham terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Emiten atau perusahaan publik di masa mendatang. h.Rencana Emiten atau perusahaan publik atas saham yang akan dibeli, apakah akan dijual kembali atau akan mengurangi modal Emiten atau perusahaan Publik. 3.Jika pembelian kembali saham dilakukan melalui Bursa Efek maka wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Transaksi beli dilakukan melaui 1 satu Anggota Bursa Efek. b.Transaksi beli tidak dapat dilakukan pada saat pembukaan atau penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 tiga puluh menit sesudah pembukaan atau 30 tiga puluh menit sesudah penutupan. c. Tawaran untuk membeli kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya. Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 d. Maksimum pembelian kembali saham pada setiap hari adalah 25 dua puluh lima persen dari volume perdagangan harian, dengan ketentuan apabila mengakibatkan pecahan satuan perdagangan, maka pembelian tersebut dibulatkan menjadi 1 satu satuan perdagangan. Dan jumlah saham yang boleh di-buyback tidak kurang dari 10 dari keseluruhan jumlah saham yang beredar. 7. Orang dalam Emiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan transaksi atas saham Emiten atau Perusahaan Publik tersebut pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan melalui Bursa Efek www.bapepam.go.id, 15 November 2008.

5. Keuntungan dan Kerugian dalam Pembelian Kembali Saham. a. Keuntungan Stock Repurchase adalah:

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis return saham sebelum dan sesudah stock split pada Perusahaan Yang Listed di Bursa Efek Jakarta

0 4 90

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENDAHULUAN ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 11

KESIMPULAN ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 25

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015.

0 1 29

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19