Pembelian Kembali sebagai Bagian dari Kebijakan Dividen.

Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

G. Pembelian Kembali Saham Stock Repurchase 1.Pengertian Pembelian Kembali Saham.

Pembelian kembali saham stock repurchaseshare buy back merupakan pembelian kembali saham oleh perusahaan yang menerbitkannya, dalam pasar terbuka atau melalui penawaran pembelian kembali self-tender offer Horne Wachowicz , 2007:297.

2. Pembelian Kembali sebagai Bagian dari Kebijakan Dividen.

Jika perusahan memiliki kelebihan kas dan tidak cukup banyak peluang investasi yang menguntungkan untuk mengalokasikan kelebihan dana tersebut, maka perusahaan dapat mendistribusikan dana tersebut untuk kepentingan para pemegang saham. Pendistribusian dana dapat melalui pembelian kembali saham atau pembayaran dividen. Jika tidak terdapat pajak penghasilan perorangan dan biaya transaksi, kedua alternatif tersebut seharusnya secara teoritis tidak menimbulkan perbedaan bagi pemegang saham. Dengan pembelian kembali, akan lebih sedikit saham yang beredar, dan laba per lembar saham akan naik. Akibatnya, harga pasar per lembar saham akan naik juga Horne Wachowicz, 2007:299 Pembelian kembali saham bisa menjadi alat yang lebih efisien untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham dengan dua pertimbangan dasar: 1.Pajak. Pajak atas dividen lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain. Apalagi pajak atas capital gain tidak dibebankan selama investor tidak merealisasikan keuntungan. Investor juga hanya membayar capital gain pada selisih antara harga pembelian kembali dengan beban pajak yang biasa pada saham. Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 2.Fleksibilitas keuangan. Pembelian kembali saham memberikan manajemen fleksibilitas keuangan di masa depan. Ini terutama dibutuhkan karena ada peningkatan kompetisi, stabilitas arus kas operasional dapat terganggu di masa depan. Saham yang telah dibeli kembali oleh sebuah perusahaan disebut saham yang dibeli kembali treasury stock Brigham Houston, 2006:106. Jika hanya sebagian dari saham yang beredar yang dibeli kembali, maka akan terdapat lebih sedikit jumlah saham yang masih beredar. Dengan berasumsi pembelian kembali tersebut tidak memiliki pengaruh yang merugikan kepada laba perusahaan di masa depan, laba per lembar saham dari sisa saham yang tersisa akan naik sehingga menyebabkan harga pasar yang lebih tinggi per lembar saham. Sebagai akibatnya, dividen akan diganti oleh keuntungan modal. 3.Metode Pembelian Kembali Tiga metode yang paling umum untuk pembelian kembali saham adalah melalui: a. Penawaran Pembelian Kembali self- tender offer dengan harga tetap. Penawaran pembelian kembali dengan harga tetap, perusahaan memberikan tawaran formal kepada para pemegang saham untuk membeli sahamnya dalam jumlah tertentu, biasanya dengan harga yang telah ditentukan. Para pemegang saham dapat memilih untuk menjual saham mereka dengan harga yang ditetapkan tersebut atau terus memilikinya. Biasanya, periode penawaran antara dua hingga tiga minggu. Secara umum, biaya transaksi perusahaan untuk melakukan penawaran pembelian kembali lebih tinggi daripada yang terjadi jika membeli saham di pasar terbuka. Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 b. Penawaran Pembelian Kembali dengan lelang tertutup Dutch-Auction Penawaran pembelian kembali dengan lelang tertutup, perusahaan menetapkan jumlah saham yang ingin dibeli kembali, ditambah dengan harga minimum dan maksimum yang bersedia dibayarnya. Biasanya, harga minimum sedikit diatas harga pasar terakhir. c. Pembelian di Pasar Terbuka open-market purchase Pembelian di pasar terbuka, perusahaan membeli sahamnya sama dengan yang dilakukan investor lain, yaitu melalui pialang. Sebelum melakukan pembelian kembali sahamnya, para pemegang saham harus diinformasikan mengenai maksud perusahaan tersebut. Jika jumlah saham yang dibeli kembali cukup banyak, penawaran pembelian kembali akan sangat tepat karena penawaran ini memberi semua pemegang saham perlakuan yang sama Horne Wachowicz, 2007: 297- 299.

4. Peraturan Bapepam tentang Stock Repurchase

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis return saham sebelum dan sesudah stock split pada Perusahaan Yang Listed di Bursa Efek Jakarta

0 4 90

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENDAHULUAN ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 11

KESIMPULAN ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 25

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015.

0 1 29

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19