Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Membeli saham pada saat pengumuman stock repurchase. Menurut
signaling theory, perusahaan akan melakukan stock repurchase karena saham yang beredar undervalued. Sebelum diumumkan bahwa perusahaan
akan melakukan stock repurchase, manajer sudah mempunyai informasi ini, maka manajer membeli saham perusahaan dengan harga yang relatif lebih murah, sebab
saham perusahaan undervalued. Setelah adanya pengumuman stock repurchase, yang dipandang sebagai signal yang bagus oleh investor adanya kelebihan free
cash flow dan tingkat profitabilitas perusahaan bagus maka biasanya harga saham akan naik sehingga manajer dapat menjual saham yang dibeli tadi untuk
mendapatkan capital gain. b. Menjual saham pada saat pengumuman stock repurchase.
Jika manajer sudah memiliki saham perusahaan dalam jumlah yang cukup banyak, maka manajer akan mengumumkan stock repurchase untuk kepentingan
pribadinya sebagai upaya mendongkrak harga saham. Setelah harga saham mengalami peningkatan, manajer menjual saham yang dimilikinya sehingga
diharapkan manajer akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
I. Free Cash Flow Hypothesis
Perusahaan yang memiliki free cash flow berlebih, biasanya menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam sejumlah proyek. Free cash flow
sebagai jumlah arus kas discretionary yaitu jumlah saldo kas yang penggunaannya terserah pada kebijakan manajer. Pembelian kembali saham sesuai dilakukan jika
perusahaan memiliki kelebihan kas dalam jumlah besar untuk didistribusikan.
Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Manajer bebas menggunakan dana bagi proyek-proyek yang ada apabila ketersediaan dana sangat banyak. Proyek yang diambil dikhawatirkan adalah
beberapa proyek yang tidak menguntungkan. Jika terjadi kerugian, akan mempengaruhi profit yang didapatkan perusahaan, dan secara tidak langsung akan
mengurangi earning bagi pemegang saham. Tindakan manajer menggunakan dana yang tersedia untuk proyek-proyek
yang tidak menguntungkan harus dihindari, maka perusahaan menggunakan alternatif penggunaan dana tersebut, untuk membeli saham yang beredar buyback
shares sehingga resiko untuk menggunakan free cash flow yang ada untuk investasi proyek-proyek yang tidak menguntungkan bisa ditekan.
Wulandari : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi,
ekuiti saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
misalnya pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi