Obat Tradisional Toksikologi Landasan Teori

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Obat Tradisional

Obat tradisional adalah pilihan pengobatan yang akhir-akhir ini diminati dan sering menjadi pilihan masyarakat luas, terlebih lagi dengan kesadaran untuk memilih pengobatan dari bahan alami, bahkan dengan perkembangan zaman, kini pengobatan alternatif dalam melayani kesehatan pada masyarakat juga banyak diminati. Dari banyak penelitian, obat tradisional memang sudah diakui kekhasiatannya oleh masyarakat. Oleh karena itu, memanfaatkan tanaman dari bahan alami dan menggunakannya untuk kesehatan dapat meningkatkan berkembangannya obat-obatan tradisional. 3 Selain itu, memanfaatkan tanaman obat yang terbuat dari bahan alami juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kanker, telah diketahui bahwa pengobatan kanker saat ini sangat mahal. Di Indonesia, penyakit kanker merupakan urutan kelima, karena itulah penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi masyarakat. Sudah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari senyawa antikanker yang terkandung pada berbagai tanaman tradisional sehingga akan dikembangkan menjadi obat tradisional yang efektif dalam menghambat dan menghentikan aktivitas sel kanker di dalam tubuh seseorang. Sehingga upaya pengembangan obat tradisional perlu dikembangkan dan disebarluaskan. 3 Salah satu tumbuhan yang perlu dikembangkan sebagai obat antikanker adalah daun Garcinia benthami Pierre. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas dan juga dapat digunakan menjadi salah satu obat tradisional.

2.1.2 Toksikologi

Uji toksisitas merupakan salah satu bagian dari toksikologi. Uji toksisitas diawali dari skrining mencari senyawa aktif kemudian dapat 5 dilanjutkan kembali dengan uji efektivitas atau selektivitas pada hewan coba. 4 Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari secara kuantitatif dan kualitatif pengaruh yang buruk dari zat kimiawi, fisis, dan biologis terhadap suatu sistem biologis. 4 Selain itu, dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada organisme. Racun tersebut dapat berupa zat kimia, fisis, dan biologis. Toksin atau racun diartikan sebagai zat yang bila masuk ke dalam tubuh dalam dosis cukup, bereaksi secara kimiawi dapat menimbulkan kematiankerusakan berat pada orang sehat. 5 Sedangkan toksisitas merupakan kemampuan racun molekul untuk menimbulkan kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan terhadapnya. 6 Suatu zat mempunyai kadar toksisitas yang berbeda sehingga menentukan tingkat toksisitas suatu toksin yang sedang diuji coba pada berbagai organisme. Tetapi toksisitas ini bergantung pada berbagai faktor, antara lain : 7 a Spesies uji b Cara racun memasuki tubuh portal entri c Frekuensi dan lamanya paparan d Konsentrasi zat pemapar e Bentuk, sifat kimiafisik zat pencemar f Kerentanan berbagai spesies terhadap pencemar Semuanya faktor- faktor yang dapat menentukan efek yang terjadi. Ada 2 jenis sifat efek toksik, yakni bersifat reversible dapat kembali seperti semula dan bersifat irreversible tidak dapat dirubah kembali. Berikut ciri efek toksik yang bersifat reversible, yaitu : 7 1. Bila jumlah zat toksik dalam tempat kerjanya atau reseptornya telah habis, maka reseptor akan kembali seperti keadaan semula. 2. Efek toksik yang diakibatkan akan cepat hilang atau kembali normal. 6 3. Ketoksikan sangat tergantung pada dosis, kecepatan absorbs, distribusi, dan eleminasi Sedangkan ciri-ciri dari sifat efek toksik yang bersifat irreversible, yaitu : 7 1. Kerusakan yang terjadi sifatnya permanen 2. Paparan berikutnya akan menimbulkan kerusakan yang sifatnya sama sehingga memungkinkan terjadinya akumulasi efek toksik. 3. Paparan dengan takaran yang sangat kecil dalam jangka panjang akan menimbulkan efek toksik yang sama efektifnya dengan yang ditimbulkan oleh paparan dosis besar jangka pendek. Ini menunjukkan zat yang dapat menimbulkan efek toksik irreversible adalah zat beracun yang terakumulasi atau sangat sukar dieleminasi.

2.1.3 Garcinia benthami Pierre

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14