Prinsip-prinsip Demokrasi TINJAUAN UMUM DEMOKRASI

konsekuen. Karena sebelum periode ini telah terjadi penyelewengan dan pngingkaran terhadap kedua landasan formal dan yuridis dalam kehidupan kenegaraan. Pada periode ini praktik demokrasi di Indonesia senantiasa mengacu pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Karena itu demokrasi pada masa ini disebut dengan demokrasi Pancasila. Beberapa perumusan tentang demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: a. Demokrasi dalam bidang politik pada hakekatnya adalah menegakkan kembali azas-azas negara hukum dan kepastian hukum. b. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakekatnya adalah kehidupan yang layak bagi semua warga negara. c. Demokrasi dalam bidang hukum pada hakekatnya bahwa pengakuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas yang tidak memihak. Karena dalam demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat dipandang sebagai inti dari sistem demokrasi. Karenanya rakyat mempunyai hak yang sama untuk menentukan dirinya sendiri. Namun demikian “Demokrasi Pancasila” dalam rezim Orde Baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praksis atau penerapan. Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi. 27

C. Prinsip-prinsip Demokrasi

27 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 69-73. Demokrasi yang merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara tanpa terkecuali adalah benar-benar merupakan cita-cita yang luhur. Cita-cita ini akan terwujud jika adanya partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat serta kemauan kuat dari pemerintah political will. 28 Suatu pemerintahan dikatakan demokratis bila dalam mekanisme pemerintahan terwujud prinsip-prinsip demokrasi. Berdasarkan definisi di atas dapat diambil pengertian bahwa demokrasi mengandung unsur-unsur kekuasaan mayoritas, suara rakyat, pemilihan yang bebas dan bertanggung jawab. 29 Dalam mengembangkan demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi harus selalu dipegang, karena hal ini merupakan “roh” dari demokrasi itu sendiri. Adapun prinsip- prinsip demokrasi antara lain, yaitu: 1. Prinsip Persamaan, Prinsip ini mengandung dua makna, yaitu kesamaan the sameness dan kesesuaian the fitness. Kesamaan di sini diartikan sama rasa dan sama rata, jadi setiap warga masyarakat akan merasa diberi hak dan 28 Moh. Mufid, Politik dalam perspektif islam, h. 69. 29 J. Soedjati Djiwandono, Demos Kratos=Demokrasi: panduan bagi pemula, THE RIDEP INSTITUTE, 2003, h. 7. kewajiban yang sama. Sedangkan kesesuaian dapat diartikan proporsional, bahwa setiap anggota masyarakat diberi hak sesuai dengan kemampuannya. 30 2. Prinsip kebebasan individu yang satu tidak mengganggu kebebasan yang lainnya. Artinya, semua orang mempunyai kebebasan, tetapi karena setiap orang mempunyai kebebasan, maka akan terjadi benturan kebebasan dengan orang lain. Bila ini dibiarkan, akan terjadi anarki. Padahal demokrasi berbeda dengan anarki. Demokrasi yang tanpa aturan akan menjadi anarki, karena kekuatan yang besar bisa menjadi ancaman bagi keadilan dan hak orang lain. Karena demokrasi sangat menganjurkan pentingnya aturan hukum maupun bentuk pengaturan yang lain, agar berbeda dengan anarkisme. 3. Prinsip keterlibatan rakyat dalam mengambil keputusan pemerintah, keterlibatan rakyat dalam mengambil keputusan sangatlah penting, karena disitulah intinya. 31 4. Prinsip Pluralisme, prinsip ini memberikan penegasan dan pengakuan terhadap adanya perbedaan. Keragaman budaya, agama, bahasa, etnis, pemikiran dan lain-lain merupakan sesuatu yang tidak bisa terelakkan. 32 30 S.M., Ismail dan Abdul Mukti, ed, Pendidikan Demokratis dan Masyarakat Madani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000, cet. ke-1, h. 60. 31 J. Soedjati Djiwandono, Demos Kratos=Demokrasi: panduan bagi pemula, h. 7-8. 32 A. Ubaidillah, dkk., Pendidikan Kewargaan Civic Education: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, h. 167 5. Prinsip Pengakuan atas Hak Asasi Manusia HAM, prinsip ini menegaskan bahwa keberadaan manusia dengan segala macam potensinya harus diakui sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki kesamaan derajat dengan sesama manusia lainnya. Pada hakekatnya semua manusia adalah sama, karena perbedaan perlakuan atas manusia yang didasarkan oleh kemajemukan itu tidak dibenarkan. 33

D. Nilai-nilai Demokrasi