BAB II TINJAUN UMUM HAK HIDUP DALAM HAK ASASI MANUSIA DAN
HUKUM ISLAM
A. Pengertian Hak Hidup
Hak hidup adalah hak untuk menjalani kehidupan tanpa gangguan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. Hak ini merupakan hak asasi yang
paling esensial dari keseluruhan hak yang dimiliki oleh manusia. Termasuk dalam kategori ini adalah hak untuk menjalankan kehidupan yang layak di manapun dan
kapanpun.
11
Hak ini berhubungan dengan kemerdekaan manusia untuk menjalani kehidupan tanpa gangguan dari pihak manapun, termasuk di dalamnya
perlindungan dari tindakan diskriminasi, rasialisme dan dehumanaisme. Perlindungan atas hak hidup menjadi tanggung jawab semua orang, karena
tindakan yang menggangu hak hidup akan mengancam hak asasi manusia secara keseluruhan. Bila ini terjadi, maka kehidupan sosial dan peradaban manusia bisa
terganggu. Kematian satu orang bisa berpengaruh terhadap tatanan kehidupan manusia, sekecil apapun peran yang ia mainkan, karena sebagai makhluk sosial
manusia memiliki karakter saling bergantung. Mengingat pentingnya penghormatan terhadap hak hidup manusia,
Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB, memuat ketetapan bahwa setiap manusia
11
Maulana Abul A’la Maududi , Hak Asasi Manusia Dalam Islam, Jakarta; Bumi Aksara, 1995 , h. 21.
memiliki hak untuk hidup dan meneruskan kehidupannya dengan keturunannya serta mempertahankan kehidupannya secara wajar dan bebas.
12
ketetapan mengandung makna bahwa penghargaan dan penghormatan terhadap setiap
individu manusia untuk melakukan berbagai usaha, baik secara individual maupun
kolektif, mempertahankan
hidup, melakukan
sosialisasi dan
meningkatkan kualitas kehidupannya, sehingga bisa menjadi manusia yang beradab dan bermartabat.
Namun demikian, hak hidup seseorang tidak berarti mengabaikan hak orang lain, sehingga ada aturan –aturan yang membatasi penggunaan hak hidup.
Kewenanagan dan kekuasaan hukum dan undang-undang yang direalisasikan dalam institusi pengadilan, merupakaan pembatas dalam penggunaan hak hidup.
Jika penggunaan hak hidup sudah menggangu hak orang lain atau melanggar ketentuan hukum, maka berlaku ketetapan hukum sesuai dengan jenis dan tingkat
kesalahan yang dibuat, serta berlaku sanksi hukum berdasarkan keputusan pengadilan.
Konstitusi dan hukum Indonesia memberikan jaminan penuh terhadap hak hidup manusia yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam kedua sumber hukum ini, hak hidup dinyatakan sebagai sebuah hak yang melekat pada setiap
warga negara Indonesia. Sanksi hukum akan berlaku jika hak tersebut dilanggar,
12
Drs. Dalizar Putra, Hak Asasi Manusia Menurut Al-Qur’an, Jakarta; PT. Al-Husna Zikra, 1995 , h. 35
sesuai dengan kreteria tindakan melanggar hukum yang ditetapkan dalam sumber hukum materil tersebut.
Pada penjelasan pasal 4 Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa setiap orang memiliki hak hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dianaut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun dan
oleh siapapun. Hak atas kehidupan ini bahkan melekat pada bayi yang belum lahir, dengan adanya larangan abortus.
Bila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan hukum tentang hak asasi manusia, maka seseorang atau pihak-pihak yang merasa terganggu hak hidupnya
dapat mengajukan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM atau Pengadilan Hak Asasi Manusia. Kedua lembaga ini merupakan sebuah
kemauan politik dan hukum pemerintah Indonesia dalam menegakkan hak asasi manusia dalam tatanan konstitusi, sosisal dan politik di Indonesia. Dengan
landasan konstitusi dan hukum hak asasi manusia, pengadilan memiliki wewenang untuk menindak pelaku pelanggaran hak asasi manusia, sehingga bila
terbukti bersalah, maka pihak pengadilan wajib mengadili sesuai dengan ketentuan hukum dan undang-undang yang berlaku. Proses peradilan HAM
dilakukan dengan melakukan proses penyidikan dan penyelidikan berdasarkan hukum acara yang berlaku.
B. Hak Hidup Sebagai Hak Asasi Manusia