BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Pajak merupakan tonggak penting dalam perekonomian di negeri ini. Pajak merupakan sumber pendapatan utama untuk mengisi kas negara dan sebagai pilar
dalam APBN Negara kita. Pajak juga memberikan sokongan yang kuat untuk
kehidupan masyarakat di Indonesia.
Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan yang tidak
mendapat imbalan secara langsung kontrapretasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan digunakan untuk kepentingan umum Resmi, 2007. Maka pajak merupakan
suatu bentuk kontribusi dari rakyat kepada negara yang bersifat wajib. Dan hal ini diperuntukkan kepada kepentingan umum atau kepentingan rakyat banyak. Sebagai
contoh : pajak digunakan untuk pembangunan jalan raya, pembangunan sekolah, rumah sakit umum, jembatan dan sarana lainnya.
Ada beberapa jenis pajak yang diterapkan di Indonesia. Diantaranya adalah:
a. Pajak Pusat
1. Pajak Bumi dan Bangunan PBB
2. Pajak Penghasilan PPh
3. Pajak Pertambahan Nilai PPN
1
Universitas Sumatera Utara
4. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah PPnBM
5. Bea Materai
6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB
b. Pajak Daerah, diantaranya:
1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air
b.1. Pajak Provinsi :
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah Dan Air Permuka an
1. Pajak Penerangan Jalan
b.2. Pajak KabupatenKota :
2. Pajak Parkir
3. Pajak Hotel
4. Pajak Restoran
5. Pajak Reklame
6. Pajak Hiburan
7. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Mardiasmo, 2008
Jenis-jenis pajak tersebut akan ditanggung oleh masyarakat yang telah memperoleh manfaat dari objek pajak dri jenis-jenis pajak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pajak juga meliputi beberapa stakeholder yang diantaranya adalah Wajib Pajak. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut atau pemotong pajak tersebut Resmi, 2007. Maka Wajib
Pajaklah yang akan memikul beban pajak yang harus dibayar tiap periodesasi perpajakan. Dan dari kegiatan perpajakan yang dilaksanakan oleh Wajib Pajak dan
ditambah besarnya beban pajak yang harus ditanggung oleh Wajib Pajak sangat memungkinkan untuk muncul persepsi yang berbeda-beda.
Dalam buku “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, dijelaskan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memahami informasi-informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupaka suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang
benar terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi Miftah Thoha, 2007. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi,
diantaranya yakni : 1.
Faktor situasional, faktor ini merupakan suatu bentuk pengaruh situasi yang akan membangun persepsi seseorang terhadap situasi disekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Personal, faktor ini merupakan faktor yang lebih didasarkan atas
pengalaman-pengalaman seseorang dalam menjalani kegiatan-kegiatannya. Maka dalam hal ini, persepsi akan muncul jika seseorang berada pada suatu situasi
dan juga melewati sebuah pengalaman. Wajib Pajak sendiri akan melewati pengalaman-pengalaman dalam
melakukan pembayaran pajaknya dan juga akan merasakan situasi ataupun kondisi dalam melaksanakan kewajiban administrasi perpajakan. Dan banyaknya kondisi dan
situasi yang dialami wajib pajak menjadi faktor penting untuk merumuskan sebuah persepsi wajib pajak.
Selain wajib pajak membayar beban pajaknya, wajib pajak juga memiliki beberapa hak-hak yang baru didapatkannya. Hak wajib pajak adalah sebagai berikut :
a. Secara umum adalah :
1. Mendapatkan pelayanan atau good service dari pihak fiskus.
2. Menerima perlakuan yang baik.
3. Mendapat jaminan atas data-data diri maupun harta bendanya.
b. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, hak wajib pajak adalah:
1. Mengajukan surat keberatan dan banding
a. Menerima tanda bukti pemasukan, pembetulan dan mengajukan permohonan
penundaan pemasukan SPT.
Universitas Sumatera Utara
b. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
c. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi atas surat
ketetapan yang salah. d.
Memberi kuasa kepada orang lain dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya Resmi, 2007.
Adanya hak-hak yang didapatkan oleh wajib pajak dan besarnya beban pajak yang harus di bayar oleh wajib pajak menjadi suatu perbandingan yang sangat
kontras. Dan ditambah lagi situasi perpajakan di Indonesia yang saat ini menjadi pembicaraan, karena banyaknya kasus-kasus seputar perpajakan yang sampai hari ini
belum terselesaikan, hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk mengangkat
uraian diatas dengan judul : “Persepsi Wajib Pajak Terhadap Besarnya Beban Pajak Yang Harus Dibayar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah”. 1.2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa selama bangku perkuliahan agar mengenal
situasi dunia kerja sekaligus untuk meningkatkan kualitas mahasiswa itu sendiri. Kegiatan Praktik Lapangan Kerja Mandiri PKLM ini memiliki beberapa tujuan dan
manfaat bagi mahasiswa, pihak universitas, instansi atau badan yang dijadikan tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tersebut.
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui persepsi wajib pajak terhadap besarnya beban pajak yang
harus ditanggungnya. 2.
Untuk mengetahui pendapat wajib pajak tentang perbandingan antara hak dan kewajiban dalam menjalani kegiatan administrasi perpajakan.
3. Untuk mengetahui pengaruh situasi dan kondisi terhadap wajib pajak agar tetap
membayar pajaknya. Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM :
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Perpajakan, khususnya
tentang persepsi wajib pajak terhadap besarnya beban pajak yang harus dibayarnya.
b. Agar dapat menerapkan teori-teori yang didapat selama masa perkuliahan,
khususnya tentang Administrasi Perpajakan. c.
Agar dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi mahasiswa yang siap memasuki dunia kerja yang semakin hari semakin
sulit karena telah dibekali dengan keterampilan, pengalaman – pengalaman dunia kerja dalam proses pelaksanaan praktik kerja lapangan mandiri tersebut.
2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Universitas Sumatera Utara
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara instansi Pemerintah dengan
dunia pendidikan sehingga instansi tersebut dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Program Studi Diploma
III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Suatera Utara.
b. Untuk mensosialisasikan image Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
kepada wajib pajak. 3.
Bagi Universitas Sumatera Utara a.
Mempromosikan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya yang ada di limgkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan. b.
Membangun kerjasama yang baik antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Dploma III
Administrasi Perpajakan. c.
Mendapat masukan dan aran untuk penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Dploma III Administrasi Perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM