47
Sumber: N Engl J Med, 2003
Gambar 2.2.1 Degradasi bekuan fibrin Bockenstedt P, 2003.
Hasil pemeriksaan kadar D-dimer  secara kuantitatif dinyatakan  dalam  satuan μgL.  Nilai  cut  off  D-dimer  dengan  metode  latex  agglutination  adalah  500  μgL.
Kadar  D-dimer  yang  lebih  dari  nilai  normal  rujukan  menunjukkan  adanya  produk degradasi  fibrin  dalam  kadar  yang  tinggi;  mempunyai  arti  adanya  pembentukan  dan
pemecahan trombus dalam tubuh Widjaja AC, 2010.
2.3. Hubungan D-dimer DD dengan Pneumonia
Peningkatan  kadar  DD  pada  pneumonia  komunitas  PK  disebabkan  oleh aktivasi  dari  sistem  fibrinolitik  dan  dari  proses  katabolisasi  fibrin  di  alveoli.  Selain
itu,  peningkatan  DD  juga  terjadi  akibat  aktivasi  sistem  koagulasi  darah  yang disebabkan  oleh  endotoxin  yang  di  hasilkan  oleh  bakteri  Gram-negatif  penyebab
pneumonia  Arslan  S  dkk,  2010  dan  juga  oleh  nekrosis  yang  disebabkan  oleh kerusakan pembuluh darah pada pneumonia berat Karalezli A dkk, 2009; Guneysel
dkk, 2004.
Universitas Sumatera Utara
48 Shilon  dkk,  melaporkan  bahwa  pemeriksaan  DD  kuantitatif  pada  saat  awal
pasien  masuk  merupakan  suatu  marker  derajat  keparahan  dan  prognostik  pada penderita  PK.  Kadar  DD  memiliki  hubungan  linier  positif  terhadap  skor  Acute
Pgysiology and Chronic Health Evaluation APACHE II  dengan r=0,44, p=0002, skor  Pneumonia  Patient  Outcome  Research  Team  PORT  dengan  r=0,36,  p=002,
lamanya  perawatan  di  rumah  sakit  dengan  r=0,24,  p=0,046,  hal  ini  menunjukkan bahwa  kadar  DD  berhubungan  dengan  derajat  keparahan  dan  outcome  klinis  pada
penderita PK. Shilon Y dkk, 2003; Rabello dkk, 2011 Ribelles  dkk,  mencoba  menghubungkan  kadar  plasma  D-dimer  terhadap
mortalitas  pada  302  pasien  PK.  Hasilnya  adalah  kematian  lebih  banyak  terjadi  pada pasien  dengan  D-dimer  yang  tinggi  3.786  vs  1.609  ngml  dengan  p    0,00001.
Selain  itu,  didapatkan  juga  hubungan  linier  antara  D-dimer  dengan  skor  PSI
Gambar 2.3.1 Ribelles JMQ, 2004. Hasil ini membuka peluang untuk penelitian
terhadap  petanda  koagulasi  lainnya  seperti  prothrombin  fragment  1.2  PF1.2, thrombin-antithrombin  complex  dan  fibrinogen  dalam  hubungannya  terhadap  PK
Mira JP dkk, 2008; Crain MC, dkk, 2010
Gambar 2.3.1. Hubungan D-dimer dengan PSI Ribelles JMQ, 2004
Sumber: Chest,  2004
Universitas Sumatera Utara
49 Mikaelli  dkk,  melaporkan  bahwa  nilai  DD  lebih  tinggi  pada  pasien  yang
memiliki derajat keparahan PK yang berat dengan nilai p 0,001 Mikaeilli H dkk, 2009.
Agapakis  dkk,  melaporkan  bahwa  DD  sebagai  biomarker koagulasi  pada  PK memiliki sensitivitas 90 dan spesifitas 78 untuk menentukan perlunya perawatan
di rumah sakit, dengan nilai cut-off point DD 600 ngml, sedangkan AT-III memiliki sensitivitas 80 dan spesifisitas 75 Agapakis DI dkk, 2010.
Beberapa  penelitian  sebelumnya  telah  membuktikan  hubungan  antara  nilai DD dengan perluasan kerusakan paru yang terjadi pada penderita PK. Pada penelitian
Levi dkk melaporkan hubungan antara perluasan kerusakan paru, gambaran radiologi,
dan  peningkatan  DD  pada  penderita  pneumonia  berat  Karalezli    A  dkk,  2009. Ribelles  dkk,  melaporkan  bahwa  nilai  DD  lebih  tinggi  pada  penderita  dengan
pneumonia lobar atau multilobar dibandingkan dengan  pneumonia  segmental. Selain itu  penelitian  tersebut  juga  menemukan  hubungan  yang  erat  antara  angka  mortalitas
dan  nilai  DD  pada  penderita  PK.  Nilai  mean  DD  3,786  ±  2,646  ngml  pada  pasien yang  meninggal,  dan  1,609  ±  1,808  ngml  pada  pasien  yang  hidup.  Mereka  juga
berhasil menemukan bahwa pasien PK dengan PSI kategori IV dan V yang memiliki nilai  DD  yang  tinggi  lebih  dari  2000  ngml  memiliki  resiko  kematian  yang  lebih
tinggi.  Sedangkan  nilai  DD  yang  rendah  pada  pasien  PK    500  ngml  pada  saat awal  masuk  ke  rumah  sakit  ternyata  menurunkan  resiko  untuk  mengalami  kematian
lebih  awal  atau  morbiditas  yang  berat  Levi  M  dkk,  2003.  Chalmer  dkk,    juga melaporkan  bahwa  nilai  DD  500  ngml  pada  pasien  PK  yang  diperiksa  pada  saat
awal masuk rumah sakit memiliki nilai duga negatif  negative predictive value yang tinggi untuk menyingkirkan terjadinya PK yang berat Ribelles JMQ dkk, 2004.
2.4. Gangguan koagulasi dan fibrinolisis pada pneumonia