Prosedur Analisis .1 Analisis Kadar Minyak Bahan Baku

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

3.4.1 Proses Ekstraksi Reaktif [60] 1. Novozyme 435 ditimbang sebanyak 5 dari 2 gram mesokarp buah sawit lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Dimethyl carbonate DMC ditambahkan dari rasio molar DMCmesokarp buah sawit 50:1 ke dalam erlenmeyer. 3. Campuran DMCmesokarp buah sawit dan Novozyme 435 yang dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang ditutup dengan gabus dan dieratkan dengan selotip. 4. Campuran dipanaskan dengan hotplate yang dilengkapi termometer hingga mencapai suhu reaksi 60 o C kemudian dihomogenkan campuran menggunakan magnetic stirrer dan dibiarkan bereaksi selama 8 jam pada suhu konstan dengan kecepatan konstan 300 rpm. 5. Setelah tercapai waktu reaksi hotplate dimatikan kemudian campuran yang terbentuk disaring menggunakan Syringe filter porositas 0,45 μm , 4 mm Nylon untuk memisahkan residu katalis dan kelebihan DMC. Setelah dicuci dengan DMC enzim disimpan pada suhu 20 o C. 6. Setelah disaring, metil ester yang dihasilkan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 50 o C kemudian diukur volumenya dan dianalisis. 7. Prosedur di atas diulangi dengan variasi jumlah katalis Novozyme 435 10 dan 15 dari berat mesokarp buah sawit, rasio mol DMCmesokarp buah sawit 60:1 dan 70:1, waktu reaksi 16 jam dan 24 jam dan suhu reaksi 60 o C 3.4.2 Prosedur Analisis 3.4.2.1 Analisis Kadar Minyak Bahan Baku 1. Mesokarp sawit yang telah diblender, ditimbang sebanyak 5 gram. 2. Mesokarp dikeringkan di oven pada suhu 105 o C sampai beratnya konstan. 3. Mesokarp yang telah dikeringkan tersebut dibungkus dengan kertas saring. 4. Mesokarp yang telah dibungkus dimasukkan ke dalam soxhlet yang berisi pelarut n-heksana. Universitas Sumatera Utara 5. Campuran yang berada dalam soxhlet dipanaskan dan dilakukan proses ekstraksi minyak dari dalam mesokarp sawit selama 6 jam atau sampai campuran mesokarp dan pelarut n-heksana berwarna bening. 6. N-heksana yang digunakan dihilangkan menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 50 o C kemudian ditampung dalam wadah penyimpanan. 7. Minyak hasil ekstraksi yang telah dimurnikan, dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C. 8. Minyak ditimbang beratnya sampai konstan. 9. Kadar minyak dihitung dengan rumus berikut: Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan

3.4.2.1 Analisis Komponen Asam Lemak Dalam Trigliserida Bahan Baku Mesokarp Buah Sawit

Komposisi bahan baku mesokarp buah sawit dianalisis menggunakan instrumen Gas Chromatography - Mass Spectrometry GCMS pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS untuk mengetahui komponen asam lemak dalam trigliserida seperti asam oleat, asam palmitat, dan asam stearat.

3.4.2.2 Analisis Kemurnian Biodiesel yang Dihasilkan

Kemurnian biodiesel yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan instrumen Gas Chromatography - Mass Spectrometry GCMS pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS untuk mengetahui komponen metil ester, gliserol karbonat, maupun trigliserida, digliserida, dan monogliserida yang tidak terkonversi.

3.4.2.3 Analisis Viskositas Biodiesel yang dihasilkan dengan Metode Tes ASTM D 445

Uji viskositas untuk biodiesel yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan instrumen Stabinger Viscometer spesifikasi SVM 3000 pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS untuk mengetahui nilai viskositas dari biodiesel yang dihasilkan menggunakan teknologi ekstraksi reaktif. Universitas Sumatera Utara

3.4.2.4 Analisis Densitas Biodiesel yang dihasilkan dengan Metode Tes OECD 109

Uji densitas untuk biodiesel yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan instrumen Stabinger Viscometer spesifikasi SVM 3000 pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS untuk mengetahui nilai densitas dari biodiesel yang dihasilkan menggunakan teknologi ekstraksi reaktif.

3.5 FLOWCHART PENELITIAN

3.5.1 Analisis Kadar Minyak Bahan Baku