Gambaran Isi Waham Kebesaran Penderita Skizofrenia Paranoid Suku Karo Di BLUD RSJ PROVSU

(1)

GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU

TESIS

BAGINDA HARAHAP 087106002

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

BAGINDA HARAHAP 087106002

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

Judul Tesis : Gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu

Nama Mahasiswa : Baginda Harahap

Nomor Induk Mahasiswa : 087106002

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Ilmu Kedokteran Jiwa

Menyetujui : Komisi Pembimbing :

Prof. dr. H. Syamsir BS, SpKJ(K) Ketua

Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS

dr. Elmeida Effendi, SpKJ SpKJ dr. Zainuddin Amir SpP(K) NIP : 197205011999032004 NIP:195406201980111001


(4)

Telah diuji pada

Tanggal: 31 Maret 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. dr. H. Syamsir BS, SpKJ(K) ... Anggota : 1. Prof. dr. Bahagia Loebis, SpKJ(K) ...

2. dr. Harun T. Parinduri, SpKJ(K) ... 3. Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, SpKJ(K) ... 4. dr. Arlinda Sari Wahyuni, Mkes ...


(5)

PERNYATAAN

GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka. Bila terbukti ada maka saya rela gelar saya dicabut

Medan, Maret 2011


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Mustafa M. Amin, Sp. KJ, selaku Ketua Departemen Psikiatri FK USU dan guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. dr. Elmeida Effendy, Sp.KJ, selaku Ketua Program Studi Departemen Psikiatri FK USU dan guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Prof. dr. H. Syamsir BS, Sp.KJ(K), selaku guru dan pembimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.


(7)

5. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

6. dr. H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Alm. dr. Marhanuddin Umar, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

8. dr. Rahardjo Suparto, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Prof. dr. H.M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10. dr. Vita Camelia, Sp.KJ, selaku Sekretaris Departemen Psikiatri FK USU dan sebagai guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

11. dr. M. Surya Husada,Sp.KJ, selaku Sekretaris Program Studi Departemen Psikiatri FK USU dan sebagai guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

12. dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, selaku Direktur Badan Layanan Umum


(8)

guru penulis atas izin, kesempatan, fasilitas dan bimbingan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

13. dr. Herlina Ginting, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

14. dr. Mawar Gloria Tarigan, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

15. dr. Juskitar, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

16. dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ,selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis.

17. dr. Arlinda Sari Wahyuni, Mkes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas FK USU dan konsultan metodologi penelitian dan statistik penulis dalam penelitian ini, yang banyak meluangkan waktu membimbing dan berdiskusi dengan penulis.

18. dr. Donald F. Sitompul, Sp.KJ, dr. Rosminta Girsang, Sp.KJ, dr. Artina R. Ginting, Sp.KJ, dr. Hj. Sulastri Effendi, Sp.KJ, dr. Mariati, Sp.KJ, dr. Evawati Siahaan, Sp.KJ. dr. Paskawani Siregar, Sp.KJ, dr. Citra J. Tarigan, Sp.KJ,dr. Vera RB. Marpaung, Sp.KJ, dr. Adhayani


(9)

Lubis, Sp.KJ, dr. Yusak P. Simanjuntak, Sp.KJ, dr. Juwita Saragih, Sp.KJ, dr. Evalina Perangin-angin, SpKJ, dr. Friedrich Lupini, Sp.KJ, dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp. KJ, dr. Laila S. Sari, Sp.KJ, dr. Evalina Perangin-angin, Sp.KJ, dr. Victor E. Pinem, Sp.KJ, dr. Siti Nurul Hidayati, Sp.KJ, dr. Lailan Sapinah Sp.KJ sebagai senior yang banyak memberikan bimbingan, dorongan dan semangat kepada penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

19. Direktur RSUP Haji Adam Malik Medan, Direktur RSU dr. Pirngadi Medan, Direktur RS Tembakau Deli Medan, Karumkit Bhayangkara Tk II Poldasu Medan, atas izin, kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

20. Prof. dr. Hj. Habibah Hanum Nasution, Sp.PD,K-Psi, selaku Kepala Divisi Psikosomatik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU, yang telah menerima dan membimbing penulis selama belajar di stase Divisi Psikosomatik Ilmu Penyakit Dalam FK USU.

21. dr. Dharma Lindarto, Sp.PD-KEMD, selaku Kepala Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU dan dr. Pirma Siburian, Sp.PD-K.Ger , yang telah menerima dan membimbing saya selama belajar di stase Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU.


(10)

22. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Psikiatri FK USU : dr. Herny T. Tambunan, dr. Mila Astari Harahap M.Ked(KJ), dr. Ira Aini Dania M.Ked(KJ), dr. Ricky W. Tarigan M.Ked(KJ), dr. M. Yusuf Siregar, dr. Ferdinan Leo Sianturi M.Ked(KJ), dr. Superida Ginting, dr. Hanif Fahri, dr. Lenni C. Sihite, dr. Saulina G. Simanjuntak M.Ked(KJ), dr. Endang Sutry Rahayu, dr. Duma M Ratnawati, dr. Dian Budianti Amalina, dr. Tiodoris Siregar, dr. Andreas Xaverio Bangun, dr. Nanda Sari Nuralita, dr. Nirwan Abidin, dr. Nauli Aulia Lubis, dr. Wijaya Taufik Tiji, dr. Alfi Syahri Rangkuti, dr. Agussyah Putra, dr. Rini Gusya Liza dan dr. Gusri Girsang, dr. Desi Mawar Zalia, dr. Desi Wahyuni, dr. Susianti, dr. Ritha Mariati, dr. Annisa Fransiska, dr. Reni Fransiska dan dr. Hendriko yang banyak memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis baik dalam pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

23. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani pendidikan spesialisasi ini, serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.


(11)

24. Buat kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi, Alm. Mayor Caj (Purn) SP. Harahap dan Hj. Rosmiati Siregar yang telah bersusah payah membesarkan, memberikan rasa aman, cinta dan doa restu kepada penulis sejak lahir hingga saat ini, dalam menjalani segala hal.

25. Buat kedua mertua, Kombes Pol (Purn) Drs. H.Oemar M.Isa dan Hj. Ratna Murtini, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

26. Seluruh saudara kandung saya, Sulfriedawati Harahap SH, Evi Wahyuni Harahap SH, Yetti Mahayani Harahap dan Letda Laut

(K) dr. Chandra Harahap, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

27. Seluruh ipar saya, A. Rulli Martiano ST, Yunita Mustika ST, A. Rezzaki M, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada

penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.

28. Akhirnya kepada isteri dan anak-anakku tercinta, dr. Yenni Murvanti, Kaisar Balemun Harahap dan Rosequinn Mutiara Harahap, terima kasih atas segala doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang mendalam serta pengorbanan atas segala waktu dan kesempatan selama penulis menjalani pendidikan spesialisasi dan menyelesaikan tesis ini.


(12)

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis.

Penulis


(13)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

RSJ : Rumah Sakit Jiwa

PPDGJI- III : Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi III

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences > : lebih besar dari

< : lebih kecil dari

α : Kesalahan tipe satu

β : Kesalahan tipe dua

N : Jumlah sampel

Zα : Derivat baku normal untuk a Zβ : Derivat baku normal untuk b P : Rata-rata P1 dan P2

P1 : Perkiraan proporsi paparan pada populasi 1 P2 : Perkiraan proporsi paparan pada populasi 2


(14)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Tesis ... ... ii

Ucapan Terima Kasih ... ... v

Daftar Singkatan dan Lambang ... ... xi

Daftar Isi ... ... xii

Daftar Tabel ... ... xiv

Abstrak ... ... xv

Bab1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... ... 3

1.4. Manfaat Penelitan ... ... 3

Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waham Kebesaran... ... 4

2.2 Skizofrenia... ... 4

2.3 Sifat dan Watak Orang Karo... ... 5

2.3.1 Jujur... ... 5

2.3.2 Tegas... ... 6

2.3.3 Berani ... ... 6

2.3.4 Percaya Diri ... ... 6

2.3.5 Pemalu ... ... 7

2.3.6 Mudah Tersinggung dan Pendendam ... ... 7

2.3.7 Berpendirian Teguh ... ... 7

2.3.8 Sopan ... ... 7

2.3.9 Rasionalis dan Kritis ... ... 8

2.3.10 Mudah Menyesuaikan Diri ... ... 8

2.3.11 Iri-Cemburu... ... 8

2.4 Kerangka Konseptual ... ... 9

Bab 3. METODOLOGI 3.1 Desain Penelitian ... ... 10

3.2. Tempat dan Waktu ... ... 10

3.3. Populasi dan Sampel ... ... 10

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... ... 11

3.4.1 Kriteria Inklusi ... ... 11

3.4.2 Kriteria Eksklusi ... ... 11

3.5. Perkiraan Besar Sampel... 11

3.6. Persetujuan / Informed Consent... ... 12

3.7. Etika Penelitian ... ... 12

3.8. Cara Kerja... ... 12

3.9. Kerangka Operasional ... ... 13

3.10. Identifikasi Variabel... ... 14


(15)

3.12. Definisi Operasional... ... 14

Bab 4. HASIL PENELITIAN ... ... 15

Bab 5. PEMBAHASAN... ... 21

Bab 6. KESIMPULAN DAN SARAN... ... 24

6.1. Kesimpulan ... ... 24

6.2. Saran ... ... 25

Bab 7. RINGKASAN ... ... 26

Daftar Rujukan ... ... 28 Lampiran

1. Personil penelitian

2. Lembaran wawancara isi waham 3. Biaya Penelitian

4. Jadwal Penelitian 5. Lembar Penjelasan

6. Persetujuan setelah Penjelasan 7. Data sampel penelitian

8. Persetujuan Komite Etik


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi sampel penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal.

Tabel 4.2. Isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.

Tabel 4.3. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekuatan penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Tabel 4.4. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kepandaian penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Tabel 4.5. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekayaan penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Tabel 4.6. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran identitas seseorang penderita skizofrenia paranoid suku Karo


(17)

Abstrak

Objektif : Untuk melihat gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu dalam periode 1 April s/d 31 Mei 2010. Pemilihan sampel dilakukan secara consentive sampling. Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo dan berusia 10-55 tahun. Yang termasuk kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah menderita kondisi medis umum lain dan salah satu orangtua penderita bukan orang Karo. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan analisis isi waham kebesaran terhadap faktor demografi dengan menggunakan chi-square dengan nilai kemaknaan p<0.05.

Hasil : Dari 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu didapati paling banyak pada kelompok umur 20- tahun(38.0%), berjenis kelamin laki-laki (52.0%), tingkat pendidikan SLTA (56.0%), tidak bekerja (68.0%), bertempat tinggal di Medan (56.0%) dan isi waham kebesaran tentang kekuatan (42.0%).

Kesimpulan : Isi waham kebesaran yang terbanyak adalah tentang kekuatan. Terdapat hubungan yang bermakna antara isi waham kepandaian dengan tempat tinggal, isi waham kekayaan dengan pendidikan dan isi waham identitas seseorang dengan tempat tinggal.


(18)

Abstrak

Objektif : Untuk melihat gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu dalam periode 1 April s/d 31 Mei 2010. Pemilihan sampel dilakukan secara consentive sampling. Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo dan berusia 10-55 tahun. Yang termasuk kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah menderita kondisi medis umum lain dan salah satu orangtua penderita bukan orang Karo. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan analisis isi waham kebesaran terhadap faktor demografi dengan menggunakan chi-square dengan nilai kemaknaan p<0.05.

Hasil : Dari 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu didapati paling banyak pada kelompok umur 20- tahun(38.0%), berjenis kelamin laki-laki (52.0%), tingkat pendidikan SLTA (56.0%), tidak bekerja (68.0%), bertempat tinggal di Medan (56.0%) dan isi waham kebesaran tentang kekuatan (42.0%).

Kesimpulan : Isi waham kebesaran yang terbanyak adalah tentang kekuatan. Terdapat hubungan yang bermakna antara isi waham kepandaian dengan tempat tinggal, isi waham kekayaan dengan pendidikan dan isi waham identitas seseorang dengan tempat tinggal.


(19)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebudayaan telah diperhatikan secara luas mempengaruhi pada bentuk, isi dan perluasan gejala yang ditunjukkan dalam keadaan sakit mental. Namun hanya sedikit sekali diketahui mengenai seberapa besar pengaruh perbedaan kultur dalam gejala-gejala penyakit mental.1

Dalam penelitian penderita skizofrenia di Pakistan ternyata baik pria maupun wanita waham yang paling banyak dijumpai adalah waham persekutorik yang diikuti dengan waham kebesaran. Namun perbedaan yang signifikan dijumpai pada waham kebesaran, waham dengan tema agama atau kepercayaan dan waham tentang seksual. Pada pria lebih banyak dijumpai waham kebesaran dan waham tentang agama atau kepercayaan sedangkan pada wanita lebih banyak dijumpai waham tentang seksual.2

Dalam penelitian waham penderita skizofrenia di Seoul, Shanghai dan Taipei ditemukan bahwa pada penderita skizofrenia di ketiga kota tersebut paling banyak dijumpai waham persekutorik diukuti dengan waham referensi. Waham kebesaran, waham bersalah lebih banyak dijumpai pada penderita skizofrenia di kota Seoul dibandingkan Taipei dan Shanghai.3

Sementara itu pada penderita skizofrenia Anglo-Amerika lebih sering menunjukkan gejala-gejala psikiatri seperti waham persekutorik,


(20)

thought broadcasting maupun thought withdrawal dibandingkan penderita skizofrenia Meksiko-Amerika.1 Sedangkan pada penelitian penderita skizofrenia di Austria dan di Pakistan ditemukan bahwa isi waham yang paling sering dijumpai pada penderita skizofrenia adalah persekutorik. Waham bersalah, perasaan kebesaran dan tentang agama atau kepercayaan secara signifikan lebih sering dijumpai pada penderita skizofrenia di Austria daripada di Pakistan.4

Di Nigeria pasien-pasien skizofrenia dengan waham persekutorik dengan isi yang selalu curiga. Hal ini diinterpretasikan karena memang pandangan masyarakat Nigeria kurang mampu mempercayai sesama mereka. Sedangkan di India lebih ke arah mistis karena masyarakat disana masih kuat mempercayai hal-hal tersebut.5

Penduduk di Sumatera Utara terdiri dari beragam suku-suku. Menurut hasil sensus penduduk Sumatera Utara karakteristik penduduk Sumatera Utara terdiri dari 11 suku, yakni Melayu, Karo, Simalungun, Tapanuli (Toba), Mandailing, Pakpak, Nias, Jawa, Minang, Cina dan Aceh. Suku Karo merupakan suku ke enam terbanyak setelah Jawa, Tapanuli, Mandailing, Nias, Melayu yakni 0,5 % dari seluruh penduduk Sumatera Utara. Suku Batak terdiri dari Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Pakpak.6

Beberapa penelitian di Rumah Sakit Jiwa Medan menunjukkan bahwa Suku Batak secara umum yang paling banyak menderita skizofrenia di Sumatera Utara. Dalam penelitiannya, Lupini mendapat hasil bahwa sebagian besar (61%) penderita skizofrenia yang datang ke


(21)

Rumah Sakit Jiwa adalah suku Batak.7 Hasil yang sama juga didapat Lubis bahwa sebanyak 60,5% penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Medan adalah suku Batak.8 Dalam penelitiannya, Pinem mendapat hasil bahwa penderita skizofrenia paranoid suku Karo sebanyak 39,8 %. Dalam penelitiannya, Pinem mendapat hasil bahwa penderita skizofrenia paranoid suku Karo dengan waham kebesaran sebanyak 13,2 % .9

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran isi waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ ProvSU.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Untuk melihat bagaimana gambaran isi waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ ProvSU 2. Dapat dijadikan sebagai data untuk penelitian selanjutnya


(22)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Waham kebesaran

Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya.10

Waham penderita skizofrenia kebanyakan dipengaruhi latar belakang sosiokultural pasien.3,10 Jika diperhatikan pada abad yang lalu waham persekutorik sering mengenai ketakutan akan setan dan memiliki konotasi religius. Pada saat sekarang ini waham persekutorik sering mengenai teknologi, politik dan sosial.10 Oleh karena itu perbedaan kultural setiap pasien dapat menghasilkan bentuk dan waham yang berbeda.3

Isi waham sangat bergantung pada latar belakang pendidikan dan sosiokultural seseorang.10 Waham dikelompokkan menurut tema utamanya. Waham kebesaran adalah suatu konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.10-13

2.2. Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu kumpulan gangguan mental emosional dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham), gangguan persepsi (halusinasi), gangguan suasana perasaan (afek tumpul, datar, atau tidak serasi), gangguan tingkah laku (bizarre, tidak


(23)

bertujuan, stereotipi atau inaktivitas) serta gangguan pengertian diri dan hubungan dengan dunia luar (kehilangan batas ego, pikiran dereistik dan penarikan autistik).14 Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap dipertahankan, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.15

Skizofrenia merupakan suatu bentuk gangguan psikotik berat, dan cenderung menjadi kronis.15,16 Prevalensi skizofrenia antara pria dan wanita sama, namun berbeda dalam timbulnya serangan pertama.17,18

Di Amerika Serikat prevalensi seumur hidup untuk skizofrenia berkisar 1%. Prevalensi skizofrenia sama pada pria dan wanita. Puncak usia timbulnya serangan pertama adalah 10-25 tahun pada pria dan 25-35 tahun pada wanita. Sekitar 90% pasien dalam pengobatan untuk skizofrenia berusia antara 15-55 tahun.19,20

2.3. Sifat Dan Watak Orang Karo

Adapun sifat dan perwatakan orang Karo yang berwujud pada perilaku atau perbuatan dan pola pikirnya yang masih melekat pada anggota masyarakat Karo pada umumnya adalah sebagai berikut:21

2.3.1. JUJUR

Karena orang Karo umumnya tinggal di desa, mereka sepenuhnya hidup atas pemberian alam dan harus menggunakan pikiran untuk menghadapi tantangan. Mereka para warga desa hidup secara kekeluargaan dan masih terlihat rasa kebersamaan dilingkungan tradisional. Karena unsur kebersamaan menonjol, maka baik dalam


(24)

memberi dan menerima sesuatu dilakukan secara wajar saja. Jarang berlangsung tindakan-tindakan yang aneh atau kecurangan. Sifat jujur secara umum ini memang bisa mencelakakan mereka bilamana ada yang berbuat curang.

2.3.2. TEGAS

Orang Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir dan bertindak. Mereka tidak begitu lembut menghadapi suatu masalah, apalagi jika dianggapnya prinsipil. Juga cepat berbuat ketegasan tindakan yang kadang-kadang mengabaikan pertimbangan dimana justru bisa menimbulkan risiko bagi diri ataupun keluarganya.

2.3.3. BERANI

Orang Karo umumnya pemberani. Mereka sejak kecil diajarkan orang tuanya atau neneknya bahwa manusia adalah sederajat. Tidak ada manusia istimewa lebih dari manusia lain. Yang berbeda adalah suratan tangan atau nasib peruntungan seseorang.

2.3.4. PERCAYA DIRI

Pada umumnya orang Karo percaya kepada kekuatannya sendiri. Mereka jarang menggantungkan nasib atau merengek-rengek kepada orang lain. Dilandasi sikap percaya diri itu mereka selalu bekerja keras menutupi kebutuhan hidup beserta keluarga. Dilandasi percaya diri umumnya orang Karo mencapai karir lebih banyak karena usaha atau kekuatannya sendiri.


(25)

2.3.5. PEMALU

Sifat pemalu dimiliki dengan kuatnya oleh orang Karo. Termasuk merasa malu kalau menggantungkan diri kepada belas kasihan orang lain dalam mempertahankan hidupnya. Karena dilandasi rasa malu tadi, maka antara warga Karo selalu terjadi persaingan dalam berusaha. Rivalitas ini kadang-kadang bisa membawa hal-hal negatif, apabila menjurus kepada rasa iri dan dengki akan dapat bersifat destruktrif.

2.3.6. MUDAH TERSINGGUNG DAN PENDENDAM

Dikarenakan orang Karo jarang sekali menjelek-jelekan orang lain di depan umum, maka ia akan segera tersinggung bila dirinya atau keluarganya dikata-katai secara negatif oleh orang lain, baik secara terbuka atau terselubung. Bila terjadi demikian maka persoalan harus segera diselesaikan, jika tidak maka akan muncul dendam. Apalagi orang Karo umumnya membawa pisau sehari-hari, maka dendamnya itu mau dilunasi dengan kurang pertimbangan yang rasional.

2.3.7. BERPENDIRIAN TEGUH

Sifat lain dari orang karo ialah umumnya mereka berpendirian teguh. Sekali berpendirian A, sukar baginya merubah pendiriannya itu. Hal ini tentu bisa menimbulkan rIsiko bagi dirinya.

2.3.8. SOPAN

Pembawaan sopan dalam bergaul di tengah orang ramai dan dalam keluarga merupakan bagian dari sikap hidup orang Karo. Sikap ini


(26)

menghargai. Berbuat sopan dan menghormati pihak lain bukan secara berpura-pura. Gaya orang Karo berbicara menunjukkan sikap sopan. Mereka jarang berbicara keras-keras malah halus tutur bahasanya. Dalam berbicara, orang Karo cukup demokratis, tidak memonopoli pembicaraan dan malah lebih banyak mendengarkan.

2.3.9. RASIONALIS dan KRITIS

Berpikir rasional dan kritis juga merupakan sifat khas orang Karo. Menghadapi persoalan orang Karo tidak begitu cepat emosional, tetapi selalu dipertimbangkan terlebih dahulu secara rasional dan kritis. Oleh karena itu mereka tidak dengan begitu mudah terbuai oleh sesuatu rayuan. Sikap kritis ini seringkali membuat pihak lain kecewa karena dianggap bandel tidak mudah membawanya ke satu jurusan yang dimaksud.

2.3.10. MUDAH MENYESUAIKAN DIRI

Karena sopan bergaul, selalu menghormati sesama anggota masyarakat dan berpendirian di mana tanah dipijak di situ langit dijunjung, orang Karo secara mudah mampu menyesuaikan diri di tengah masyarakat baru tempat mereka berdomisili. Menyesuaikan diri dengan lingkungan diartikan secara positif yaitu pandai-pandai menyelaraskan diri dengan lingkungan di mana kita berada.

2.3.11. IRI, CEMBURU

Sifat iri dan cemburu masih bersemayam pada masyarakat Karo, tetapi tentunya tidak akan semakin merajalela apabila digalakkan terus


(27)

adat istiadat/ kebudayaan secara serasi, serta lebih kiprahnya bidang pendidikan dan agama kepada generasi muda Karo. Melihat kepada sifat dan perwatakan manusia Karo seperti dikemukakan di atas, terlihatlah bahwa pada diri seseorang dari orang Karo terdapat hal-hal antagonis yang bertentangan satu sifat dengan sifat lainnya.

2.4. Kerangka Konsep

Skizofrenia

Paranoid Suku Karo

Waham kebesaran

Karakteristik Demografi Waham

kebesaran Skizofrenia

Paranoid Suku Karo


(28)

BAB 3. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk melihat isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di BLUD RSJ ProvSU Medan sejak 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010.

3. Populasi dan Sampel a.Populasi

Penderita skizofrenia paranoid yang berobat ke BLUD RSJ ProvSU sejak 1

Maret 2010 – 31 Mei 2010.

b.Sampel Penelitian

Penderita skizofrenia paranoid suku Karo yang ditegakkan berdasarkan PPDGJI-III yang dirawat di BLUD RSJ ProvSU sejak 1 Maret 2010 – 31 Mei 2010.


(29)

4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi

• Penderita skizofrenia paranoid suku Karo dengan isi waham kebesaran

• Berusia 10-55 tahun

Kriteria Eksklusi

• Komorbiditas dengan gangguan jiwa yang lain • Menderita kondisi medis umum lain

• Salah satu orangtua pasien bukan orang Karo.

5. Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel diukur dengan menggunakan rumus :

n= Zα2 PQ d2

Zα = Nilai batas awal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan; untuk nilai α = 0,05 Zα = 1,96 P = Proporsi waham kebesaran 14%

Q = 1 - P : 1 - 0,14 = 0,86

d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki (ditetapkan) = 0,1 n = 46 50


(30)

6. Persetujuan setelah penjelasan / Inform Consent

Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan sebelum dilakukan pemeriksaan isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.

7. Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

8. Cara Kerja

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dalam rentang waktu dari 1 Maret 2010 sampai 31 Mei 2010. Kemudian dilakukan wawancara psikiatri untuk menegakkan diagnosis skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJI-III. Kemudian dilihat isi waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo, dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik demografi.


(31)

9. Kerangka Operasional

Skizofrenia paranoid Suku Karo

Isi waham kebesaran

kekuatan kepandaian kekayaan identitas

seseorang

- usia

- jenis kelamin - status

- pendidikan - tempat tinggal


(32)

10. Identifikasi Variabel

- Variabel bebas : karakteristik demografi.

- Variebel tergantung : isi waham kebesaran skizofrenia paranoid suku Karo

11. Manajemen dan Analisis Data

Hasil yang didapat disusun dalam tabel dan untuk melihat hubungan isi waham kebesaran dengan karakteristik demografi digunakan uji statistik chi-square

12. Definisi Operasional

ƒ Penderita skizofrenia paranoid adalah penderita yang memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJI-III ƒ Suku Karo adalah marga Perangin-angin, Ginting, Karo-karo,

Tarigan dan Sembiring.

ƒ Waham paranoid adalah persekutorik, kebesaran, referensi dan pengendalian.

ƒ Isi waham kebesaran terdiri atas kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.

ƒ Karekteristik demografi: jenis kelamin (pria dan wanita), pekerjaan (bekerja dan tidak bekerja), tingkat pendidikan (tidak sekolah, tamat SD, tamat SMP, tamat SMU dan S1), tempat tinggal (medan dan luar medan)


(33)

BAB 4. HASIL PENELITIAN

Responden berjumlah 50 orang yang berobat ke BLUD RSJ Provsu adalah penderita skizofrenia paranoid dengan waham kebesaran pada suku Karo periode 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010.

Tabel 4.1. Distribusi sampel penelitian

Demografi Penderita Jumlah %

Umur 10-

20- 30- 40- 50- 3 19 15 9 4 6 38 30 18 8 Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

26 24

52 48 Pendidikan SD

SLTP SLTA PT 7 11 28 4 14 28 56 8 Pekerjaan Bekerja

Tidak bekerja

16 34

32 68 Tempat tinggal Medan

Luar Medan

28 22

56 44

Dari tabel 4.1 dapat diamati bahwa sampel yang paling banyak adalah pada kelompok umur 20- tahun (38%), jenis kelamin laki-laki (52%), tingkat pendidikan SLTA (56%), tidak bekerja (68%), dan bertempat tinggal di Medan (56%).


(34)

Tabel 4.2. Isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Isi waham besar Jumlah % Kekuatan 21 42 Kepandaian 5 10 Kekayaan 16 32 Identitas seseorang 8 16 Total 50 100

Dari tabel 4.2 dapat terlihat bahwa isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo paling banyak menunjukkan isi kekuatan, yaitu sebanyak 21 orang dari 50 orang (42%).


(35)

Tabel 4.3. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekuatan penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Kekuatan

N % P

Umur 10 – 20 – 30 – 40 – 50 - 0 9 6 4 2 0.0 42.9 28.6 19.0 9.5 0.636 Jenis Kelamin -Laki-laki -Perempuan 11 10 52.4 47.6 0.775 Pendidikan -SD -SLTP -SLTA -PT 2 2 14 3 9.5 9.5 66.7 14.3 0.133 Pekerjaan -Bekerja -Tidak bekerja 6 15 28.6 71.4 0.763 Tempat Tinggal -Medan -Luar Medan 9 12 42.9 57.1 0.111

Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.636 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan kelompok umur.

Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.775 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan jenis kelamin.

Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.133 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan tingkat pendidikan.


(36)

Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.763 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan kelompok pekerjaan.

Pada domisili tempat tinggal, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.111 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan domisili tempat tinggal.


(37)

Tabel 4.4. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kepandaian penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Kepandaian

N % P

Umur 10 – 20 – 30 – 40 – 50 - 1 1 1 2 0 20.0 20.0 20.0 40.0 0.0 0.353 Jenis Kelamin -Laki-laki -Perempuan 4 1 80.0 20.0 0.187 Pendidikan -SD -SLTP -SLTA -PT 1 0 4 0 20.0 0.0 80.0 0.0 0.497 Pekerjaan -Bekerja -Tidak bekerja 2 3 40.0 60.0 0.686 Tempat Tinggal -Medan -Luar Medan 5 0 100 0 0.037

Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.353 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan kelompok umur.

Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.187 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan jenis kelamin.

Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.497 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan tingkat pendidikan.

Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.686 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan kelompok pekerjaan.

Pada domisili tempat tinggal, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.037 yang berarti nilai p<0.05, ada


(38)

Tabel 4.5. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekayaan penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Kekayaan

N % P

Umur 10 – 20 – 30 – 40 – 50 - 2 6 4 3 1 12.5 37.5 25.0 18.8 6.3 0.745 Jenis Kelamin -Laki-laki -Perempuan 9 7 56.3 43.7 0.680 Pendidikan -SD -SLTP -SLTA -PT 4 6 6 0 25.0 37.5 37.5 0 0.048 Pekerjaan -Bekerja -Tidak bekerja 5 11 31.3 68.8 0.938 Tempat Tinggal -Medan -Luar Medan 7 9 43.8 56.3 0.231

Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.745 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan kelompok umur.

Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.680 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan jenis kelamin.

Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.048 yang berarti nilai p<0.05, ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan tingkat pendidikan.

Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.938 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan kelompok pekerjaan.

Pada domisili tempat tinggal, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.231 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan domisili tempat tinggal.


(39)

Tabel 4.6. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran identitas seseorang penderita skizofrenia paranoid suku Karo

Identitas Seseorang

N % P

Umur 10 – 20 – 30 – 40 – 50 - 0 3 4 0 1 0 37.5 50.0 0 12.5 0.434 Jenis Kelamin -Laki-laki -Perempuan 3 5 37.5 62.5 0.370 Pendidikan -SD -SLTP -SLTA -PT 0 3 4 1 0 37.5 50.0 12.5 0.444 Pekerjaan -Bekerja -Tidak bekerja 3 5 37.5 62.5 0.716 Tempat Tinggal -Medan -Luar Medan 7 1 87.5 12.5 0.050

Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.434 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan kelompok umur.

Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.370 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan jenis kelamin.

Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.444 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan tingkat pendidikan.


(40)

Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.716 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan kelompok pekerjaan.

Pada domisili tempat tinggal, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.050 yang berarti nilai p<0.05, ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan domisili tempat tinggal.


(41)

BAB 5. PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ PROVSU, dengan cara pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling.

Dari 50 penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo yang berobat ke poliklinik Psikiatri umum BLUD RSJ ProvSU dalam periode 1 Maret 2010 sampai dengan 31 Mei 2010, didapati isi waham kebesaran tentang kekuatan 42%, kekayaan 32%, identitas seseorang 16% dan kepandaian 10%.

Berdasarkan kelompok umur dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada kelompok umur 20-29 sebanyak 9 orang (42.9%), umur 30-39 sebanyak 6 orang(28.6%), umur 40-49 sebanyak 4 orang (19%), umur 50-55 sebanyak 2 orang (9.5%) dan umur 10-19 sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada kelompok umur 40-49 sebanyak 2 orang (40%), umur 30-39 sebanyak 1 orang (20%), umur 20-29 sebanyak 1 orang (20%), umur 10-19 sebanyak 1 orang (20%) dan umur 50-55 sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada kelompok umur 20-29 sebanyak 6 orang (37.5%), umur 30-39 sebanyak 4 orang (25%), umur 40-49 sebanyak 3 orang (18.8%), umur


(42)

(6.3%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada kelompok umur 30-39 sebanyak 4 orang (50%), umur 20-29 sebanyak 3 orang (37.5%), umur 50-55 sebanyak 1 orang (12.5%), umur 10-19 sebanyak 0 orang (0%) dan umur 40-49 sebanyak 0 orang (0%). Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan kelompok umur.

Berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa isi waham

kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang (52.4%), dan pada perempuan sebanyak 10

orang (47.6%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang (80%), dan pada perempuan sebanyak 1 orang (20%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 9 orang (56.3%), dan pada perempuan sebanyak 7 orang (43.7%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada jenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (62.5%), dan pada laki-laki sebanyak 3 orang (37.5%).

Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan jenis kelamin.

Dalam penelitian yang dilakukan Lucas dan kawan-kawan mendapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pada distribusi sesuai isi waham kebesaran. Timbulnya suatu keadaan isi waham tentang kekuatan lebih besar pada laki-laki daripada perempuan.23


(43)

Berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 14 orang (66.7%), tingkat PT sebanyak 3 orang (14.3%), tingkat SLTP sebanyak 2 orang (9.5%) dan tingkat SD sebanyak 2 orang (9.5%).

Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 4 orang (80%), tingkat SD sebanyak 1 orang (20%), tingkat PT sebanyak 0 orang (0%) dan tingkat SLTP sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 6 orang (37.5%), tingkat SLTP sebanyak 6 orang (37.5%), tingkat SD sebanyak 4 orang (25%) dan tingkat PT sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 4 orang (50%), tingkat SLTP sebanyak 3 orang (37.5%), tingkat PT sebanyak 1 orang (12.5%) dan tingkat SD sebanyak 0 orang (0%).

Terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan tingkat pendidikan.

Berdasarkan pekerjaan dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada tidak bekerja sebanyak 15 orang (71.4%) dan pada yang bekerja sebanyak 6 orang (28.6%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada tidak bekerja sebanyak 3 orang (60%) dan pada yang bekerja sebanyak 2 orang (40%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada tidak bekerja sebanyak 11 orang (68.8%) dan pada yang bekerja sebanyak 5 orang (31.3%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak


(44)

pada tidak bekerja sebanyak 5 orang (62.5%) dan pada yang bekerja sebanyak 3 orang (37.5%).

Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan tingkat pekerjaan.

Berdasarkan tempat tinggal dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada domisili luar Medan sebanyak 12 orang (57.1.%) dan pada domisili Medan sebanyak 9 orang (42.9%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada domisili Medan sebanyak 5 orang (100%) dan pada domisili luar Medan sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada domisili luar Medan sebanyak 9 orang (56.3%) dan pada domisili Medan sebanyak 7 orang (43.8%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada domisili Medan sebanyak 7 orang (87.5%) dan pada domisili luar Medan sebanyak 1 orang (12.5%).

Terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan domisili tempat tinggal.


(45)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap 50 orang isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo berobat ke BLUD RSJ Provsu didapat paling banyak isi waham kebesaran tentang kekuatan yaitu sebanyak 21 orang (42%). Terdapat perbedaan bermakna isi waham kepandaian berdasarkan tempat tinggal. Terdapat perbedaan bermakna isi waham kekayaan berdasarkan pendidikan. Terdapat perbedaan bermakna isi waham identitas seseorang berdasarkan domisili tempat tinggal.

Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kekuatan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal. Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kepandaian berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kekayaan berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan dan tempat tinggal. Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham identitas seseorang berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.


(46)

6.2. SARAN

Agar dilakukan penelitian-penelitian yang lain terhadap suku-suku yang berbeda sehingga dapat diketahui sejauh manakah suatu kebudayaan dapat mempengaruhi isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid.


(47)

BAB 7. RINGKASAN

Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya.

Isi waham sangat bergantung pada latar belakang pendidikan dan sosiokultural seseorang.Waham dikelompokkan menurut tema utamanya. Waham kebesaran adalah suatu konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.

Sifat Dan Watak Orang Karo

Adapun sifat dan perwatakan orang Karo yang berwujud pada perilaku atau perbuatan dan pola pikirnya yang masih melekat pada anggota masyarakat Karo pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Jujur 2. Tegas 3. Berani 4. Percaya diri 5. Pemalu

6. Mudah tersinggung dan pendendam 7. Berpendirian teguh

8. Sopan

9. Rasionalis dan kritis 10. Mudah menyesuaikan diri 11. Iri-cemburu


(48)

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk melihat isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.

Penelitian ini dilakukan di BLUD RSJ ProvSU Medan sejak 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010. Semua penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo yang memenuhi kriteria inklusi mengisi secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan untuk ikut dalam penelitian.

Data yang berhasil dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS dengan tingkat kemaknaan p < 0.005.


(49)

DAFTAR RUJUKAN 

1. Weisman AG, Lopez SR, Ventura J, Nuechterlein KH, Goldstein MJ, Hwang S. A Comparison of Psychiatric Symptoms Between Anglo-Americans and Mexican-Americans With Schizophrenia. Schizophrenia Bulletin; 2000; 26,4; p.817-824.

2. Suhail K. Phenomenology of Delusions in Pakistani Patients: Effect of Gender and Social Class. Psychopathology; 2003; 36, 4; p.195-199

3. Kim KI, Hwu H, Zhang LD, Lu MK, Park KK, Hwang TJ, Kim D, Park YC. Schizophrenic Delusions in Seoul, Shanghai and Taipei: A Transcultural Study. Journal Korean Medical Science 2001; 16. p.88-94

4. Strompe T, Friedman A, Ortwein G, Strobl R, Chaudhry HR, Najam N, Chaudhry MR. Comparison of Delusions Among Schizophrenics in Austria and in Pakistan. Psychopathology 1999; 32;5. p.225-33 5. Lauriello J, Bustillo JR, Keith SJ. Skizophrenia: Scope of the

Problem. In: Sadock BJ, Sadock VA, eds. Kaplan & Sadock`s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 8th ed, vol 1B, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005. p.1345-53

6. Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara. Karakteristik Penduduk Sumatera Utara Hasil Sensus Penduduk. Badan Pusat Statistik 2000

7. Lupini F. Gambaran Pemakain Risperidon Pada Pasien Skizofrenik Episode Pertama di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara, 2006. p.9. Penelitian Mini.


(50)

8. Lubis A. Usia Onset Pertama Penderita Skizofrenia Pada Laki-laki dan Perempuan yang Berobat ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara, 2006. p.12. Penelitian Mini.

9. Eliezer V. Gambaran Waham Penderita Skizofrenia Paranoid Suku Karo di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara, 2008.p.3. Penelitian Mini.

10. Yager J, Gitlin MJ. Clinical Manifestations of Psychiatric Disorders. In Sadock BJ, Sadock VA, eds. Kaplan & Sadock`s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 8th ed, vol 1A, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005. p.977

11. Gelder M, Gath D, Mayaou R, Cowen P. Oxford Textbook of Psychiatriy. 3rd ed, New York: Oxford University Press, 1996. p.11 12. Sadock BJ, Sadock VA. Synopsis of Psychiatry. Behavioral

Science/Clinical Psychiatry. 10th ed, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2007. p.272-83

13. Gelder M, Mayaou R, Geddes J. Psychiatriy. 3rd ed, New York: Oxford University Press, 2005. p.6-9

14. Taylor EJ, ed. Dorlans’s Illustrated Medical Dictionary. 27th ed. Philadelphia : WB Saundres Co, 1988 : 1492.

15. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III). Jakarta, 1993 : 105-109.

16. Meltzer HY, Fateni SH. Schizophrenia. In : Ebert MH, Loosen PT, Nurcombe B, eds. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry. International Edition 2000. Singapore : a Lange Medical Book/McGraw Hill. 2000 : 260-69.


(51)

17. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry.

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 9th ed. Philadelphia : Lippincott William & Wilkins. 2003 : 471-503.

18. Sadock BJ, Sadock VA. Schizophrenia. In : Kaplan & Sadock’s Pocket Handbook of Clinical Psychiatry. 4th ed. Philadelphia : Lippincott William & Wilkins. 2005 : 117-31.

19. Joel E.D. Michael I, Francis J.K, Murray B.S, Stress and Psychiatry, in Kaplan & Sadock Comprehensive Text Book of Psychiatry Volume II, Edisi 8, Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins 2005 : 2180 – 95

20. Sadock BJ, Sadock VA ods, Kaplan & Sadock Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry Edisi 10, Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins 2007 : h.467-97

21. Bangun T. Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press; 1986. hal 162-70.

22. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke 3 Jakarta: Sagung Seto 2008.hal 313.

23. Lucas C.J, Sainsbury P, Collins JG. A Social And Clinical Study Of Delusions In Schizophrenia. British Journal of Psychiatry (1997).p.754


(52)

LAMPIRAN

Lampiran 1

1. Personil penelitian 1. Ketua penelitian

Nama : dr. Baginda Harahap

Jabatan : Peserta PPDS-I Kedokteran Jiwa FK USU/RSHAM 2. Anggota penelitian

Nama : dr. M. Surya Husada, SpKJ

2. Biaya penelitian

1. Akomodasi dan transportasi : Rp. 3.000.000,- 2. Penyusunan dan penggandaan hasil : Rp. 3.000. 000,- 3. Seminar hasil penelitian : Rp. 2.000. 000 ,-

Rp. 8.000.000,-

3.Jadwal Penelitian WAKTU

KEGIATAN

PEBRUARI 2010

MARET – AGUSTUS 2010

SEPTEMBER 2010

OKTOBER 2010 Persiapan

Pelaksanaan Penyusunan laporan Seminar Hasil


(53)

Lampiran 2

Metode Menggali Keyakinan Waham

Waham Pertanyaan

Waham kejar (misalnya, seseorang sedang diikuti, suratnya telah dibuka, rumahnya dipasang alat perekam, diamati oleh pemerintah)

Waham cemburu (misalnya, pasangannya memiliki hubungan gelap)

Waham dosa atau bersalah (misalnya, seseorang telah melakukan dosa yang menakutkan, seseorang adalah bertanggung jawab atas tindakan yang tidak termaafkan, seseorang patut untuk dihukum)

Waham kebesaran (misalnya, seseorang memiliki kekuatan, kemampuan, identitas khusus)

Waham somatik (misalnya, seseorang yakin bahwa tubuhnya menderita penyakit, abnormal atau berubah)

Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-sama orang lain?

Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang anda?

Apakah seseorang telah mencoba untuk membahayakan diri anda atau

bersekongkol menentang anda?

Apakah anda takut bahwa pasangan anda adalah tidak jujur?

Bukti apa yang anda miliki?

Apakah anda merasa bahwa anda telah melakukan hal yang menakutkan?

Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda?

Apa itu?

Apakah anda merasa layak mendapatkan hukuman atasnya?

Apakah anda memiliki kekuatan, bakat atau kemampuan khusus?

Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal yang besar?

Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?

Apakah anda melihat adanya perubahan dalam penampilan anda?


(54)

Gagasan atau waham menyangkut diri sendiri (ideas and delusion of reference) (misalnya, seseorang yakin bahwa tanda, pernyataan atau peristiwa yang tidak penting adalah ditujukan pada dirinya atau memiliki arti khusus)

Siar pikiran, penyisipan pikiran, dan penarikan pikiran

Apakah anda berjalan kedalam ruangan dan berpikir bahwa orang lain sedang membicarakan dan atau mentertawakan anda?

Apakah anda melihat di majalah atau TV yang menyebut diri anda atau memiliki arti khusus bagi anda?

Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan suatu cara?

Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara, seakan-akan ada suara diluar kepala anda?

Apakah anda merasa bahwa pikiran anda disiarkan sehingga orang lain dapat mendengarnya

Apakah anda merasa bahwa pikiran telah dimasukkan kedalam kepala anda oleh sumber atau orang diluar?

Apakah anda merasa bahwa pikiran anda telah diambil oleh sumber atau orang diluar?

Sumber diambil dari N.C Andreansen, D.W Black Introductory Textbook of Psychiatry. American Psychiatric Press, Washington, 1991.


(55)

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN UNTUK GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID

SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU

Bapak / Ibu / Sdr / i Yth,

Saya sedang meneliti tentang gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu. Disini saya melakukan penelitian terhadap konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan,, kepandaian, kekayaan, dan identitas seseorang.

Pada penelitian ini, saya akan melakukan tes wawancara psikiatri untuk menegakkan diagnosis skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III yang akan dilihat waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik demografi. Kemudian saya akan menginformasikan kepada Bapak / Ibu / Sdr / i hasil dari penelitian tersebut.

Partisipasi penderita dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya Bapak / Ibu /Sdr / i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai penderita.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak / Ibu / Sdr / i yang terpilih sebagai sukarelawan dalam


(56)

penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal – hal yang kurang jelas maka Bapak / Ibu / Sdr / i dapat menghubungi saya : dr. Baginda Harahap Departemen Psikiatri FK – USU, telepon 061 76282433 atau telepon genggam 085249430525. terima kasih.

Medan, ... 2010 Hormat Saya


(57)

Lampiran 4

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Jenis kelamin :

Umur : Alamat : Hubungan dengan pasien :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian ” Gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu” dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk risikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia, bahwa pasien diikutkan dalam penelitian tersebut.

Medan...2010 Yang membuat pernyataan

(...)


(58)

Lampiran 5

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor : Tanggal : Nomor Medical Record :

A. Data Demografi

1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin :

4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan :

B. Diagnosis :


(59)

RIWAYAT HIDUP PENELITI

DATA PRIBADI

Nama : Baginda Harahap

Jenis Kelamin : Pria

Pangkat/Corps/NRP : Kapten Ckm/11030000950673 Tempat / Tanggal Lahir : Tanah Grogot KALTIM, 06-06-1973

Agama : Islam

Alamat : Jl. Klambir V190 B Tj.Gusta M.Helvetia

Telepon : 085249430525 / 061-76242833

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1979 - 1985 : SD PERSIT MEDAN Tahun 1985 – 1988 : SMP NEGERI SUNGGAL Tahun 1988 - 1991 : SMA NEGERI 8 MEDAN

Tahun 1992 - 2002 : PENDIDIKAN DOKTER UMUM FK FK UISU

Tahun 2008 - sekarang : PPDS ILMU PSIKIATRI FK USU

RIWAYAT PEKERJAAN

Tahun 2003 – 2006 : DOKTER YONIF 631/ ATG REM 102/PJG

Tahun 2006 – 2007 : WAKA RUMKIT TK IV PALANGKARAYA

Tahun 2008 – Sekarang : PAMA DITKESAD/PPDS PSI KIATRI FK USU


(1)

pernyataan atau peristiwa yang tidak penting adalah ditujukan pada dirinya atau memiliki arti khusus)

Siar pikiran, penyisipan pikiran, dan penarikan pikiran

anda?

Apakah anda melihat di majalah atau TV yang menyebut diri anda atau memiliki arti khusus bagi anda?

Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan suatu cara?

Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara, seakan-akan ada suara diluar kepala anda?

Apakah anda merasa bahwa pikiran anda disiarkan sehingga orang lain dapat mendengarnya

Apakah anda merasa bahwa pikiran telah dimasukkan kedalam kepala anda oleh sumber atau orang diluar?

Apakah anda merasa bahwa pikiran anda telah diambil oleh sumber atau orang diluar?

Sumber diambil dari N.C Andreansen, D.W Black Introductory Textbook of Psychiatry. American Psychiatric Press, Washington, 1991.


(2)

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN UNTUK GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID

SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU

Bapak / Ibu / Sdr / i Yth,

Saya sedang meneliti tentang gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu. Disini saya melakukan penelitian terhadap konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan,, kepandaian, kekayaan, dan identitas seseorang.

Pada penelitian ini, saya akan melakukan tes wawancara psikiatri untuk menegakkan diagnosis skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III yang akan dilihat waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik demografi. Kemudian saya akan menginformasikan kepada Bapak / Ibu / Sdr / i hasil dari penelitian tersebut.

Partisipasi penderita dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya Bapak / Ibu /Sdr / i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai penderita.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak / Ibu / Sdr / i yang terpilih sebagai sukarelawan dalam


(3)

Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal – hal yang kurang jelas maka Bapak / Ibu / Sdr / i dapat menghubungi saya : dr. Baginda Harahap Departemen Psikiatri FK – USU, telepon 061 76282433 atau telepon genggam 085249430525. terima kasih.

Medan, ... 2010 Hormat Saya


(4)

Lampiran 4

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Jenis kelamin :

Umur : Alamat : Hubungan dengan pasien :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian ” Gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu” dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk risikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia, bahwa pasien diikutkan dalam penelitian tersebut.

Medan...2010 Yang membuat pernyataan

(...)


(5)

Nomor : Tanggal : Nomor Medical Record :

A. Data Demografi

1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin :

4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan :

B. Diagnosis :


(6)

RIWAYAT HIDUP PENELITI

DATA PRIBADI

Nama : Baginda Harahap

Jenis Kelamin : Pria

Pangkat/Corps/NRP : Kapten Ckm/11030000950673 Tempat / Tanggal Lahir : Tanah Grogot KALTIM, 06-06-1973

Agama : Islam

Alamat : Jl. Klambir V190 B Tj.Gusta M.Helvetia

Telepon : 085249430525 / 061-76242833

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1979 - 1985 : SD PERSIT MEDAN

Tahun 1985 – 1988 : SMP NEGERI SUNGGAL

Tahun 1988 - 1991 : SMA NEGERI 8 MEDAN

Tahun 1992 - 2002 : PENDIDIKAN DOKTER UMUM FK FK UISU

Tahun 2008 - sekarang : PPDS ILMU PSIKIATRI FK USU

RIWAYAT PEKERJAAN

Tahun 2003 – 2006 : DOKTER YONIF 631/ ATG REM

102/PJG

Tahun 2006 – 2007 : WAKA RUMKIT TK IV

PALANGKARAYA

Tahun 2008 – Sekarang : PAMA DITKESAD/PPDS PSI KIATRI FK USU