9. Kurva Daya TEORI KONVERSI TENAGA ANGIN KE ENERGI LISTRIK

Disini kita mengabaikan torsi start pada gearbox, karena secara umum jauh lebih rendah daripada torsi start generator dan i. Dengan menyadari bahwa V start V in start in d Q R A V i 2 2 2 1 5 , ρ λ × , sehingga dapat disubtitusikan dengan persamaan 3.17 maka dapat ditulis : 3.18 Kombinasikan persamaan 3.18 dengan 3.15, maka : start in in d Q n A V × × π ρ λ 2 2 1 5 , 3 3.19

III. 9. Kurva Daya

Kita sudah membahas karakteristik rotor. jika rotor digabungkan ke suatu beban, pembangkit elektrik atau pompa. Kemudian kita perlu mengetahui karakteristik beban tersebut untuk menentukan performansi dari sistem rotor - generator atau rotor - pompa. [12] Kurva daya PV memberikan keluaran daya dari generator angin sebagai fungsi kecepatan angin. hal itu dapat dinyatakan sebagai berikut : A V C V P sistem P 3 2 1 ρ η × × = 3.20 dimana η adalah efisiensi beban transmisi dan generator. C P = C P Tetapi pertimbangkan suatu sistem ideal, dengan rotor berputar pada nilai maksimum dari koefisien daya pada semua kecepatan angin dan beban pada efisiensi konstan tinggi, hal ini ditunjukkan Gambar 3.14. V dan melalui rpm dan beban secara tidak langsung juga merupakan suatu fungsi lemah dari kecepatan angin Universitas Sumatera Utara V cut - in rated cut - out V V V P max PV PV = Cp max η 12 ρ V 3 A IDEAL RIL G ambar 3.14 Kurva daya ideal dan riil Pada kenyataannya, pada kecepatan angin V rated tertentu daya keluaran cth : kapasitas generator yang terpasang dijaga konstan. Hal tersebut tidaklah bermanfaat untuk memasang kapasitas generator lebih untuk periode yang sangat pendek yang kecepatan anginnya lebih tinggi yang sesuai dengan beban mekanik tinggi yang terpasang pada sistem dan juga biaya sistem yang tinggi. V rated normalnya dipilih mendekati 2xV average Ada juga kecepatan cut – in dan biasanya kecepatan cut – out yang memberhentikan mesin contoh : pada saat badai. Dengan batasan ini dapat disebut realistik mesin ideal. pada lokasi tersebut. Dua sistem generator utama pada turbin angin adalah : • Generator induksi dan rotor yang langsung dikoplingkan ke jala – jala yang beroperasi dengan kecepatan mendekati konstan r.p.m • Generator sinkron dan rotor yang beroperasi pada kecepatan berubah – ubah yang dihubungkan ke jala – jala melalui konverter elektronik. Sistem pertama ini sederhana dan sempurna secara teknologi namun tidak cocok untuk rotor dengan beroperasi dibawah nilai koefisien daya maksimum. Tipe kurva daya ditunjukkan pada Gambar 3.15 Universitas Sumatera Utara Sistem kedua ini merupakan teknologi yang lebih maju dimana sistem menjaga kecepatan rotor sebanding dengan kecepatan angin dan operasinya mesin pada saat perbandinagn kecepatan ujung sudu optimal λ = λ opt , yang sering dipakai dilapangan Gambar 3.15 . Gambar 3.15 kurva efisiensi daya untuk turbin dengan generator yang berbeda

III. 10. Produksi Energi Tahunan SKEA