Gambar 2.2 Sirkulasi Udara Global
II. 2. Klasifikasi Angin
Secara umum angin dapat diklasifikasikan kedalam dua kelas :
[11]
1. Angin Lokal
2. Angin Planetari,
Angin Lokal. Hal dasar yang membedakan kedua jenis angin ini adalah cakupan aliran dari angin tersebut. Di siang hari udara diatas lautan lebih dingin dari pada udara di
daratan. Sinar surya menguapkan air lautan dan diserap lautan penguapan dan absorbsi sinar surya di daratan kurang sehingga udara di atas lautan lebih panas. Dengan demikian
udara di atas daratan mengembang jadi ringan dan naik keatas. Udara dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di daratan maka terjadilah aliran udara yang disebut
angin laut. Di malam hari, terjadi peristiwa sebaliknya. Energi panas yang diserap permukaan
bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan udara dingin. Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif
Universitas Sumatera Utara
tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.
Angin di lereng gunung terjadi demikian pula. Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari
selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng
gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung. Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan
energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung. Kondisi – kondisi lokal seperti danau,
sepanjang tepi pantai, puncak gunung dan lain – lain memainkan peranan yang penting Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Sistem Sirkulasi Udara Global Angin Planetari. Tipe angin ini terbagi atas dua yaitu angin barat dan timur. angin
barat Monsun Asia yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, dengan membawa uap air lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia
bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Ketika matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa, maka daerah di Belahan Bumi Utara mempunyai suhu udara yang panas dengan tekanan udara cenderung rendah.
Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan Bumi Utara daratan Asia menuju Belahan
Universitas Sumatera Utara
Bumi Selatan daratan Australia dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur.
Sedangkan angin timur Monsum Australia yaitu angin yang berasal dari daratan Australia. Ketika matahari berada di Belahan Bumi Selatan, maka Belahan Bumi Selatan
mempunyai suhu yang panas dan tekanan udara yang tinggi maka pergerakan angin dari Belahan Bumi Selatan daratan Australia menuju Belahan Bumi Utara daratan Asia.
Gambar 2.4 Angin Barat dan Timur
[14]
II. 3. Persamaan Konversi Energi Angin