HIPERBOLA GEOMETRI ANALITIK DATAR

26

BAB IV HIPERBOLA

Definisi: Hiperbola adalah himpunan t it ik-t it ik yang selisih jaraknya t erhadap dua t it ik t ert ent u t et ap besarnya. Berdasarkan definisi t ersebut dapat dicari persamaan hiperbola sebagai berikut . M isalkan t it ik-t it ik api F 1 -c,0, F 2 c,0 pada sumbu-x dan sumbu dari F 1 F 2 adalah sumbu-y. Jika 2 1 F F = 2c maka F 1 c , 0 dan F 2 -c , 0. M isalkan selisih jarak yang t et ap t ersebut adalah 2a, dengan a  c. Ambil Tx , y sebarang t it ik dari himpunan yang dicari, maka dipenuhi 2 1 TF TF  = 2a Berart i   2 2 y c x   -   2 2 y c x   = 2a   2 2 y c x   = 2a +   2 2 y c x   Set elah kedua ruas dikuadrat kan dan dijabarkan diperoleh cx – a 2 = a   2 2 y c x   Jika kedua ruas dikuadrat kan lagi diperoleh c 2 – a 2 x 2 – a 2 y 2 = a 2 c 2 – a 2 Karena a c maka c 2 – a 2 0 sehingga dapat dit uliskan c 2 – a 2 = b 2 sehingga didapat : F 2 O X Y F 1 Tx,y 27 b 2 x 2 – a 2 y 2 = a 2 b 2 Karena T sebarang t it ik pada him punan, maka set iap t it ik dari himpunan t ersebut berlaku: b 2 x 2 – a 2 y 2 = a 2 b 2 at au 1 2 2 2 2   b y a x Persamaan diat as disebut persamaan hiperbola. Tit ik O0 , 0 sebagai t it ik pusat hiperbola. Tit ik-t it ik F 1 dan F 2 disebut t it ik-t it ik api. Sumbu x dan sumbu y disebut sumbu-sumbu simet ri. Karena t it ik t it ik pot ong hiperbola dengan sumbu x adalah nyat a, maka sumbu x disebut sumbu nyat a. Sedangkan t it ik pot ong hiperbola dengan sumbu y adalah khayal, sehingga sumbu y disebut sumbu khayal. Bilangan e = a c 1 disebut eksent risit as numerik. Persamaan hiperbola yang pusat nya P  ,  dan sumbu-sumbunya sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat diperoleh 1 2 2 2 2     b y a x   Tit ik-t it ik pot ong hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x dengan garis y = mx adalah F 2 P , X’ Y’ F 1 Tx,y 28         2 2 2 2 2 2 , m a b mab m a b ab dan          2 2 2 2 2 2 , m a b mab m a b ab Jika b 2 – a 2 m 2 0 maka ada dua t it ik pot ong yang berlainan Jika b 2 – a 2 m 2 0 maka t idak ada t it ik pot ong at au t it ik pot ongnya khayal Jika b 2 – a 2 m 2 = 0 maka t it ik pot ongnya di jauh t ak t erhingga. Dalam hal jika m =  a b maka garis y = mx menyinggung hiperbola di jauh t ak t erhingga. Garis-garis y =  a b x disebut asimt ot -asimt ot hiperbola. Persamaan asimt ot -asimt ot dapat dinyat akan juga sebagai   b y a x dan   b y a x , sehingga susunan asimt ot nya adalah 2 2 2 2   b y a x . Definisi hiperbola yang lain adalah sebagai berikut : hiperbola adalah t empat kedudukan t it ik-t it ik yang perbandingan jaraknya t erhadap suat u t it ik dan suat u garis t ert ent u t et ap besarnya dan perbandingan ini lebih besar dari 1. Selanjut nya t it ik t ersebut dinamakan t it ik api dan garisnya dinamakan garis arah direkt rik. Penjelasannya sebagai berikut . F 2 O X Y F 1 Px 1 ,y 1 d 2 d 1 c a x 2   c a x 2  29 M isalkan Px 1 , y 1 sebarang t it ik pada hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x . M aka jarak P t erhadap t it ik api F 1 c , 0 adalah d 1 =   2 1 2 1 y c x   Dan jarak P t erhadap t it ik api F 2 -c , 0 adalah d 2 =   2 1 2 1 y c x   Berart i d 2 2 – d 1 2 = 4cx 1 ; sedangkan d 2 – d 1 = 2a …….. 1 Jadi d 2 + d 1 = a cx 1 2 ……….2 Dari 1 dan 2 diperoleh d 1 =        c a x a c 2 1 dan d 2 =        c a x a c 2 1 Selanjut nya pandang garis-garis x = c a 2  M aka d 1 =        c a x a c 2 1 = a c . Jarak t it ik P ke garis x = c a 2 M aka d 2 =        c a x a c 2 1 = a c . Jarak t it ik P ke garis x = - c a 2 Garis-garis x = c a 2  disebut garis-garis arah at au direkt rik dari hiperbola. Cont oh Carilah persamaan hiperbola, jika t it ik-t it ik apinya t erlet ak pada sumbu x, simet ris t erhadap O dan persamaan asimt ot nya y = x 3 4  sedangkan jarah ant ara kedua t it ik-t it ik apinya 20. jaw ab: 1 64 36 2 2   y x Cont oh 30 Carilah persamaan hiperbola, jika t it ik-t it ik apinya t erlet ak pada sumbu x, simet ris t erhadap O dan persamaan asimt ot nya y = x 4 3  sedangkan jarak kedua garis arahnya 12 5 4 . jaw ab: 1 36 64 2 2   y x Selanjut nya dapat dicari persamaan garis singgung pada hiperbola sebagaimana mencari persamaan garis singgung pada ellips. Didapat bahw a persamaan garis singgung pada hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x dengan koefisien arah m adalah y = mx 2 2 2 b m a   . Jika persamaan hiperbola 1 2 2 2 2     b y a x   , maka garis singgung dengan koefisien arah m, persamaannya y - 2 2 2 b m a x m       . Persamaan garis singgung parabola 1 2 2 2 2   b y a x di t it ik singgung x 1 , y 1 adalah 1 2 1 2 1   b y y a x x . Jika persamaan hiperbola 1 2 2 2 2     b y a x   , maka persamaan garis singgung di t it ik x 1 , y 1 adalah F 2 P , X’ Y’ F 1 Tx,y y = mx+n 31 1 2 1 2 1       b y y a x x     Adapun sifat ut ama garis singgung adalah sebagai berikut : garis singgung pada suat u t it ik pada hiperbola membagi dua sama besar sudut-sudut ant ara garis-garis yang menghubungkan t it ik singgung dengan t it ik api. Sepert i pada ellips, t erdapat dua garis singgung melalui sat u t it ik T di luar ellips, demikian pula pada hiperbola. Tanpa memperhat ikan let ak t it ik Tx 1 , y 1 , persamaan 1 2 1 2 1   b y y a x x disebut persamaan garis kut ub dari T t erhadap hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x . Jika T di luar hiperbola maka garis kut ub menjadi t ali busur singgung. Jika T pada hiperbola maka garis kut ub menjadi garis singgung. Jika T di dalam hiperbola maka garis kut ub berupa garis yang t idak memot ong hiperbola. Cont oh Tent ukan persamaan garis singgung pada hiperbola 1 64 16 2 2   y x yang sejajar garis 10x – 3y + 9 = 0. jaw ab: 3y = 10x  32 Cont oh Dari t it ik C1 , -10 dibuat garis singgung pada hiperbola 1 32 8 2 2   y x . Tent ukan persamaan garis yang menghubungkan kedua t it ik singgungnya. jaw ab: 10y = 32 – 4x 32 Selanjut nya akan dicari syarat agar garis y = mx memot ong garis lengkung 1 2 2 2 2    b y a x . Absis-absis t it ik pot ong dapat dicari sebagai berikut : 1 2 2 2 2 2    b x m a x at au b 2 – a 2 m 2 x 2 = -a 2 b 2 . Berart i x = 2 2 2 b m a ab   . Jadi garis y = mx dan garis lengkung 1 2 2 2 2    b y a x akan i berpot ongan di dua t it ik jika a 2 m 2 – b 2 0 at au m a b at au m - a b ii t idak berpot ongan jika a 2 m 2 – b 2 0 at au - a b m a b iii menyinggung di jauh t ak hingga jika m =  a b . Persamaan 1 2 2 2 2    b y a x adalah persamaan suat u hiperbola yang t idak memot ong sumbu x t et api memot ong sumbu y di t it ik-t it ik 0 , b dan 0 , -b. Berart i sumbu x sumbu khayalnya. Sedangkan persamaan asimt ot -asimt ot nya adalah y = x a b dan y = - x a b Tit ik-t it ik apinya adalah F 1 0 , c dan F 2 0 , -c dan garis-garis arahnya adalah y = c b 2 dan y = - c b 2 Eksent risit as numeriknya adalah e = b c . Hiperbola-hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x dan 1 2 2 2 2    b y a x pada suat u susunan sumbu disebut hiperbola sekaw an. 33 Jika suat u hiperbola a = b, maka hiperbola ini disebut juga hiperbola ort hogonal. Cont oh Tent ukan persamaan hiperbola yang t it ik-t it ik apinyat erlet ak pada sumbu y dan simet ris t erhadap t it ik O yang memenuhi syarat bahw a jarak kedua garis arahnya 7 7 1 dan sumbu 2b = 10. Jaw ab: 1 25 24 2 2    y x Berikut ini adalah t empat kedudukan t it ik-t it ik yang memenuhi syarat -syarat t ert ent u. 1. Perhat ikan persamaan hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x dan garis y = mx. Tempat kedudukan t it ik-t it ik t engah t alibusur-t alibusur hiperbola yang sejajar dengan garis y = mx adalah y = x m a b 2 2 ; dan persamaan ini m erupakan persamaan suat u garis t engah hiperbola. Garis-garis t engah y = mx dan y = x m a b 2 2 disebut garis-garis t engah sekaw an dan m 1 = m dan m 2 = m a b 2 2 disebut arah-arah sekaw an. 2. Persamaan t empat kedudukan t it ik-t it ik pot ong garis-garis singgung pada hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x yang t egak lurus sesamanya, yait u x 2 + y 2 = a 2 – b 2 . Persamaan ini adalah persamaan lingkaran dengan pusat O0 , 0 dan jari-jari 2 2 b a  . Selanjut nya lingkaran ini disebut lingkaran ort hopt is dari M onge. 3. Persamaan t empat kedudukan t it ik-t it ik pot ong dari garis-garis singgung pada hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x dengan garis-garis yang t egak lurus padanya dan melalui t it ik-t it ik api yait u x 2 + y 2 = a 2 . Persamaan ini adalah persamaan 34 lingkaran dengan pusat O0 , 0 dan jari-jari a. Selanjut nya lingkaran ini disebut lingkaran t it ik kaki. Lingkaran ort hopt is dari suat u hiperbola ort hogonal berupa lingkaran t it ik dan garis-garis singgung pada hiperbola it u yang saling t egak lurus adalah asimt ot- asimt ot nya. M isalkan t it ik P 1 x 1 , y 1 dan Q 1 -x , -y 1 ujung-ujung garis t engah hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x . Ujung-ujung garis t engah sekaw annya dapat dicari sebagai berikut . Persamaan garis singgung di P 1 x 1 , y 1 pada hiperbola 1 2 2 2 2   b y a x adalah 1 2 1 2 1   b y y a x x . Berart i gradien garis singgung di P 1 adalah m 1 = 1 2 1 2 y a x b Sedangkan gradien P 1 Q 1 adalah m 2 = 1 1 x y . Jadi m 1 m 2 = 2 2 a b . Hal ini menunjukkan bahw a garis singgung di P 1 sejajar dengan garis t engah yang sekaw an dengan garis t engah P 1 Q 1 . Persamaan garis t engah yang sekaw an dengan P 1 Q 1 adalah y = 1 2 1 2 y a x b x. Absis t it ik-t it ik pot ong garis ini dengan hiperbola dicari sebagai berikut . b 2 x 2 – a 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 b a x y a x b        at au a 2 y 1 2 – b 2 x 1 2 x 2 = a 2 y 1 2 . Karena P 1 x 1 , y 1 pada hiperbola maka didapat x 2 = i y b a x atau b y b a y a 1 2 2 1 2 2 2 1 2      . Berart i t it ik-t it ik pot ongnya khayal yait u               i x a b i y b a dan i x a b i y b a 1 1 1 1 , , . 35 Akan t et api dapat diperiksa bahw a 2 P       i x a b i y b a 1 1 , dan         1 1 2 , x a b y b a Q t erlet ak pada hiperbola sekaw annya 1 2 2 2 2    b y a x . Jika suat u garis t engah t idak memot ong hiperbola, maka yang dimaksud dengan ujung-ujungnya adalah t it ik-t it ik pot ongnya dengan hiperbola sekaw annya. M isalkan OP 1 = a 1 dan OP 2 = a 2 . M aka diperoleh 1 OP 2 = a 1 2 = x 1 2 + y 1 2 dan 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 x a b y b a b OP    Berart i 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 a x b y a b y a x b b a      = a 2 – b 2 Jadi 4a 1 2 – 4b 1 2 = 4a 2 – 4b 2 . Soal-soal 1. Tit ik A-3 , -5 t erlet ak pada hiperbola yang t it ik apinya F-2 , -3 dan garis arah yang bersesuaian dengan t it ik api ini adalah x + 1 = 0. Tent ukan persamaan hiperbola yang memenuhi persyarat an diat as. 2. Tent ukan nilai p agar garis y = 2 5 x + p menyinggung hiperbola . 1 36 9 2 2   y x 3. Tent ukan persamaan garis singgung pada hiperbola 1 5 20 2 2   y x yang t egak lurus garis 4x + 3y – 7 = 0. 36 4. Tent ukan koordinat t it ik M pada hiperbola 1 18 24 2 2   y x yang terdekat ke garis 3x + 2y + 1 = 0. 5. Garis 2x – y – 4 = 0 menyinggung hiperbola yang t it ik-t it ik apinya F 1 -3 , 0 dan F 2 3 , 0. Tent ukan persamaan hiperbola t ersebut . 6. Tent ukan luas daerah segit iga yang dibent uk oleh asimt ot -asimt ot hiperbola 1 9 4 2 2   y x dan garis 9x + 2y – 24 = 0. 7. Tit ik-t it ik api suat u hiperbola berimpit dengan t it ik-t it ik api ellips 1 9 25 2 2   y x . Jika eksent risit as numerik e = 2, maka tent ukan persamaan hiperbola t ersebut . 8. Tent ukan persamaan hiperbola yang t it ik-t it ik apinya pada puncak-puncak ellips 1 64 100 2 2   y x dan garis-garis arahnya melalui t it ik-t it ik api dari ellips t ersebut . 9. Tent ukan persamaan hiperbola yang sumbu-sumbunya berim pit dengan sumbu koordinat dan menyinggung dua garis 5x – 6y – 16 = 0 dan 13x – 10y – 48 = 0. 10. Tent ukan persamaan t ali busur dari hiperbola 1 4 16 2 2   y x yang dibagi dua oleh t it ik B6 , 2. 37

BAB V PARABOLA