ANALISIS SIFAT FISIS DAN MORFOLOGI SERBUK SEKAM PADI ANALISIS VISUAL BAHAN KOMPOSIT

tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar sel, merupakan senyawa aromatik berbentuk amorf. Komposit akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yang baik apabila mengandung sedikit lignin, karena lignin bersifat kaku dan rapuh. Uji kadar sari ekstrak alkohol-benzena dilaksanakan untuk mengetahui jumlah kandungannya yang terdapat dalam Serbuk Sekam Padi. Sari ekstrak alkohol benzena adalah zat dalam SSP yang terekstrasi oleh alkohol benzena sebagai pelarut, dilakukan pada titik didih pelarut dalam waktu tertentu. Uji kadar selulosa dilaksanakan untuk menentukan kadar selulosa g, dan , yang ada dalam Serbuk Sekam Padi. Uji dalam larutan natrium hidroksida satu persen dilaksanakan untuk menyatakan banyaknya komponen yang larut, meliputi senyawa anorganik dan organik, antara lain karbohidrat, tanin, kinon, zat wama dan sebagian lignin.

4.2. ANALISIS SIFAT FISIS DAN MORFOLOGI SERBUK SEKAM PADI

Penentuan morfologi Serbuk Sekam Padi bertujuan untuk mengetahui dimensi serat dan turunannya. Hal itu dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia SNI. Setiap materi bila dilihat dibawah mikroskop, akan terlihat serat-seratnya yang melekat satu dengan yang lainnya. Dari penampang melintangnya serat-serat tersebut mempunyai dinding dan lubang tengahnya yang disebut lumen. Senyawa yang melekat satu serat dengan serat lainnya disebut lignin, yang terdapat didalam lamela tengah. Uji morfologi serbuk dilaksanakan untuk menunjukkan panjang serbuk dalam keadaan utuh, dalam hal ini panjang serbuk merupakan sifat utama untuk menentukan Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008 kekuatan komposit. Hasil analisis sifat fisis dan morfologi Serbuk Sekam Padi seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.2. Sifat Fisis dan Morfologi Serbuk Sekam Padi Parameter Besar Satuan Panjang Serbuk Minimal - mm Panjang Serbuk Maksimal - mm Panjang Serbuk Rata-Rata L 0,636 mm Diameter Luar D 40,47 µm Diameter Dalam l - µm Tebal Dinding W - µm Bilangan Runkel 2 x Wl - - Kelangsingan LD x 1000 - - Kekakuan WD - - Kelenturan lD - - Muhisiep Ratio D 2 -i 2 D 2 x 100 - - Sumber: Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas

4.3. ANALISIS VISUAL BAHAN KOMPOSIT

Bahan komposit yang dihasilkan berbentuk film tipis dengan ketebalan 2 mm kemudian dibentuk sesuai dengan ASTM D 638 Type IV. Tampilan film bahan Polietilena PE murni 100, Jerigen Plastik Industri JPI, komposit PE-SSP dengan komposisi 10, 20, 30, 40 dan 50 dapat dilihat seperti pada gambar berikut: Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008 a b d e c g f Gambar 4.1. Film Spesimen a. Film PE 100. b. Film JPI. c. Film Komposit SSP 10. d. Film Komposit SSP 20. e. Film Komposit 30. f. Film Komposit SSP 40. g. Film Komposit 50 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bahan PE dan bahan JPI tidak terdapat perbedaan warna yang berarti walaupun waktu yang diberikan pada saat Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008 cetak tekan panas berbeda. Namun dengan bahan PE-SSP terjadi perbedaan yang berarti untuk bahan yang berbeda komposisinya yaitu ditandai dengan warna yang lebih gelap dengan bertambahnya komposisi SSP. Selanjutnya film PE, JPI dan film komposit PE-SSP dilakukan uji mekanik yaitu Uji TarikUji Kemuluran.

4.4. HASIL UJI MEKANIK SPESIMEN