Dari kurva Tegangan-Regangan ketiga specimen pada kondisi optimum menunjukkan adanya perbedaan bentuk. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
zat pengisi pada ketiga bahan. Namun jika dibandingkan dengan kurva Tegangan- Regangan beberapa bahan halaman 11, diperoleh bahwa komposit yang dihasilkan
adalah jenis komposit yang keras dan liat Wirjosentono, B., 1995.
4.5. HASIL UJI SEM SPESIMEN
SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan specimen secara mikroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada
spesimen . Interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron, sinar X, elektron sekunder dan
absorbsi elektron. Teknik SEM pada hakekatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari
lapisan yang tebalnya sekitar 20 µm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh merupakan tofografi dengan segala tonjolan, lekukan dan lubang pada
permukaan. Gambar tofografi diperoleh dari penangkapan elekron sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh
oleh detektor dan diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar
dimonitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih.Hasil Uji SEM terhadap bahan PE, JPI dan PE-SSP yang memiliki kondisi optimum seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:
Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008
a b
c d
e f
Gambar 4.4. Permukaan Spesimen Sebelum Uji Tarik dan Daerah Patahan pada Kondisi Optimum. a. Permukaan PE Sebelum Uji Tarik.
b. Permukaan PE pada daerah patahan sesudah Uji Tarik. c. Permukaan JPI sebelum Uji Tarik. d. Permukaan JPI pada daerah
patahan sesudah Uji Tarik. e.Permukaan PE-SSP sebelum Uji Tarik. f. Permukaan PE-SSP pada daerah patahan sesudah Uji Tarik
Dari Gambar 4.4.a dan c di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan bentuk permukaan walaupun sama-sama berasal dari bahan polietilena. Hal ini dapat
dipahami sebab diduga bahan JPI sudah tidak lagi berasal dari polietilena murni
Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008
melainkan sudah digunakan bahan penghubung sehingga diperoleh karakteristik yang khas. Akibatnya pada daerah patahanpun akan terjadi perbedaan gambar b dan d.
Begitu juga halnya dengan komposit PE-SSP yang sudah ada didalamnya bahan SSP maka sudah dapat dipastikan adanya perbedaan permukaan baik permukaan sebelum
dilakukan uji tarik maupun pada daerah patahan sesudah dilakukan uji tarik. Namun kehadiran SSP pada PE dapat terdistribusi secara homogen gambar e.
4.6. HASIL UJI DTA SPESIMEN