BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Penggunaan plastik dewasa ini sedemikian meluasnya bahkan karena sangat tingginya tingkat ketergantungan pada plastik, hampir-hampir tidak dapat dipisahkan
lagi dari kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali untuk kemesan. Tidak heran bagi kita bila hal ini terjadi, karena plastik merupakan bahan kemasan yang relatif sangat
murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Di industri kemasan plastik kini mendapat persoalan menyangkut ketahanan
kemasannya ketika diisi dengan media, dimana masih didapatkan kegagalan daya tahan terhadap beban tekan, beban tarik, dan beban impak pada proses transportasi,
sehingga keutuhan media yang diisi di dalamnya tidak terjamin. Kegagalan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain pemilihan komposisi bahan baku yang
belum optimum. Kegagalan fungsi sebuah kemasan plastik dalam mempertahankan keutuhan
isi di dalamnya perlu dicegah. Bila kemasan plastik dibuat terlalu kuat konsekuensinya kurang ekonomis. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas
kemasan yang terbuat dari bahan plastik antara lain dengan menambahkan serat sebagai penguat pada saat proses pembuatan bahan kemasan itu sendiri.
1
Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008
Persoalan yang tidak kalah pentingnya dari sebuah kemasan adalah menemukan bahan pembuat kemasan yang relatif murah, kualitas unggul, tidak
merusak kesehatan dan ramah lingungan bahan biodegradable. Bahan biodegradable polimer termasuk salah satu produk terbaru yang dikembangkan di indonesia. Bahan
tersebut lebih murah dibanding bahan plastik lainnya, dapat terdegradasi dalam waktu singkat, bahan ini juga tidak beracun dan sangat aman untuk bahan kemasan.
Berbagai penelitian sudah dilakukan seperti penelitian tentang pemanfaatan serbuk tandan kosong sawit sebagai poliblen poliolefin yang cukup baik dan kuat
untuk digunakan sebagai film kemasan serta terdegradasi oleh pengaruh mikroba dan cuaca Wirjosentono, B. dkk. 1999. Plastik biodegradabel dari pati singkong dan
khitosan menjadi salah satu alternatif bahan pembungkus atau kemasan. Selain ramah lingkungan karena mudah terurai, juga memiliki karakteristik awet dan tahan
lama Firdaus, F. dkk 2006. Karakteristik komposit polimer dengan bahan baku penguat serat nenas, serat kelapa dan serat rami merupakan salah satu alternatif
penggunaan serat alam sebagai bahan penguat komposit Abdullah, A.H.D dan Judawisasta, H. 2006. Penambahan serat tandan kosong sawit sebagai bahan pengisi
matrik polietina meningkatkan nilai kekuatan tarik bahan komposit dan ramah lingkungan. Nurjana, S. 2007.
Dari hasil penelitian yang telah dilakakukan oleh para peneliti seperti tersebut di atas, maka sangat dimungkinkan untuk mencari alternatif bahan polimer dengan
serat alam yang lain sebagai penguat sehingga diperoleh bahan baku kemasan plastik
Maryono: Komposit Polietilena Dengan Serbuk Sekam Padi Sebagai Alternatif Bahan Jerigen Plastik, 2008. USU e-Repository © 2008
dengan harga yang murah, kualitas unggul, tidak merusak kesehatan dan ramah lingkungan.
Observasi dilapangan menunjukkan bahwa sekam padi kulit padi merupakan bahan alternatif yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimum. Oleh
karena itu muncul pemikiran untuk meneliti dengan memanfaatkan serbuk sekam padi sebagai penguat bahan kemasan seperti jerigen plastik.
1.2. RUMUSAN MASALAH