Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian Perkembangan Komoditi Kelapa Sawit Indonesia

sama yaitu dengan mereaksikan metil oleat dengan amoniak berlebih tetapi tanpa penggunaan pelarut dan katalis, dimana mengalami kesulitan karena konsentrasi lemak yang tinggi sehingga reaksinya dengan amoniak kemungkinan akan membutuhkan energi yang sangat besar. Manihuruk 2009 juga telah berhasil mensintesis asam azelat dengan amoniak bertekanan menggunakan katalis nikel pada suhu 180 C selama 5 jam. Asam azelat tersebut merupakan asam dikarboksilat dimana senyawa ini mempunyai 2 gugus karboksil, reaksi asam azelat dengan ammoniak tersebut menghasilkan senyawa Nonana-1,9-diamida sebanyak 70,2. Sintesis dekanamida dari asam dekanoat juga telah dilakukan oleh manihuruk 2008 yaitu dengan mereaksikan asam dekanoat C 10 H 21 COOH dengan amoniak bertekanan menggunakan katalis nikel berlangsung pada suhu 150 C menghasilkan dekanamida Hutauruk,2008. Karena itu, dalam penelitian ini senyawa amida disintesis dari asam palmitat, suatu asam rantai panjang C 15 H 31 COOH, dengan mereaksikan asam palmitat dengan gas amoniak menggunakan katalis Nikel dilakukan selama 10 jam pada suhu 180 C sehingga diharapkan ikatan N-H dapat dipecah dengan energi yang lebih rendah dan memudahkan berjalannya reaksi amidasi.

1.2 Permasalahan

Dalam reaksi amidasi trigliserida menjadi senyawa amida yang telah dilakukan tanpa penggunaan katalis, diperlukan suhu yang tinggi agar reaksi tersebut dapat terjadi. Maka dalam penelitian ini, dipergunakan katalis nikel yang diharapkan reaksi amidasi asam palmitat menjadi palmitamida dapat berlangsung pada suhu rendah.

1.3 Pembatasan Masalah

Sintesis senyawa palmitamida dari asam palmitat dan dianalisis dengan Fourier Transform Infra Red FT-IR, dan 1 H-NMR. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk memahami prinsip logam transisi pada transformasi asam palmitat menjadi palmitamida dengan amoniak dalam autoclave bertekanan.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini ditujukan untuk pengembangan ilmu kimia anorganik logam transisi dan juga menambah informasi penganekaragaman bahan kimia yang berdasarkan hasil pertanian dan perkebunan.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Anorganik FMIPA – USU Medan. Karakterisasi secara Spektroskopi FT-IR, spektroskopi 1 H-NMR dilakukan di laboratorium Dasar Bersama – UNAIR Surabaya.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen laboratorium, bahan-bahan yang digunakan adalah asam palmitat, gas amoniak, katalis nikel, pelarut-pelarut organik dimana asam palmitat diamidasi dengan mengggunakan amoniak bersama katalis nikel dan dipanaskan dalam autoclave bertekanan selama 10 jam. Reaktan produk dimurnikan dengan cara fraksinasi menggunakan eter dan hasil pemurnian dianalisis dengan FT-IR, Uji Titik Lebur dan 1 H-NMR Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Komoditi Kelapa Sawit Indonesia

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mempunyai peran yang sangat strategis dari sisi ekonomi antara lain sebagai komoditas untuk peningkatan ekspor, penyerapan kesempatan kerja, menekan jumlah penduduk miskin, mendorong pusat pertumbuhan wilayah, mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri, dan lain-lain. Disamping itu, banyaknya permintaan CPO sebagai bahan baku bahan bakar nabati biodiesel maka semakin menambah kuatnya permintaan terhadap hasil produksi kelapa sawit. Sejak tahun 2007, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar dunia. Produksi CPO Indonesia pada tahun 2008 mencapai 20 juta ton. Sebanyak 5 – 5,5 juta ton diserap pasar domestik, dan sekitar 4 juta ton diantaranya diproses menjadi minyak goreng. Pada saat ini kapasitas terpakai industri pengolahan CPO baru mencapai 54 Dalam rangka mengantisipasi melimpahnya produksi CPO ini, maka diperlukan usaha untuk mengolah CPO menjadi produk hilir. Pengolahan CPO menjadi produk hilir memberikan nilai tambah tinggi. Produk olahan dari CPO dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu produk pangan dan non pangan. Produk pangan terutama minyak goreng dan margarin. Produk non pangan terutama oleokimia. Minyak kelapa sawit banyak mengandung senyawa-senyawa kimia diantaranya yaitu asam palmitat 40 - 46, asam stearat 3,6 - 4,7, asam oleat39 – 45, asam miristat 1,1 - 2,5 dan asam linoleat 7 - 11 Ketaren, 1986. Universitas Sumatera Utara

2.2 Oleokimia