lokia setelah mobilisasi dini pada kelompok kontrol adalah 2x ganti doekhari dengan standar deviasi 0.17.
Rata – rata tinggi fundus uteri setelah mobilisasi dini pada kelompok intervensi adalah 5 cm dengan standar deviasi 0.88, sedangkan rata – rata tinggi
fundus uteri setelah mobilisasi dini pada kelompok kontrol adalah 6 cm dengan standar deviasi 0.98.
Rata – rata penyembuhan luka operasi setelah mobilisasi dini pada kelompok intervensi adalah 7 hari dengan standar deviasi 0.42, sedangkan rata – rata
penyembuhan luka operasi setelah mobilisasi dini pada kelompok kontrol adalah 7 hari dengan standar deviasi 0.24.
2. Analisa Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji efektifitas mobilisasi dini terhadap penyembuhan pasien pasca seksio sesarea. Dalam menganalisa data secara bivariat,
dilakukan dengan menggunakan uji statistik uji t-independent pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.2 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Volume Buang Air Kecil Pasien Pasca Seksio
Sesarea pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Pirngadi Medan n= 64
No Variabel
Mean SD
SE P value
1 Volume buang air kecil setelah
mobilisasi dini pada kelompok intervensi 339 ml
60.55 16.10
0.179 Volume buang air kecil setelah
mobilisasi dini pada kelompok control 361 ml
68.07
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat rata – rata volume buang air kecil setelah mobilisasi dini pada kelompok intervensi adalah 339 ml dengan standar deviasi
60.55, sedangkan pada kelompok kontrol rata – rata volume buang air kecil setelah mobilisasi dini adalah 361 ml dengan standar deviasi 68.07. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p = 0.179, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan volume buang air kecil yang dilakukan mobilisasi dini dan yang tidak
dilakukan mobilisasi dini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.3 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Frekuensi Buang Air Besar Pasien Pasca Seksio
Sesarea pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Pirngadi Medan n= 64
No Variabel
Mean SD
SE P value
2 Frekuensi buang air besar setelah
mobilisasi dini pada kelompok intervensi 1 xhari
0.36 0.07
0.089 Frekuensi buang air besar setelah
mobilisasi dini pada kelompok control 1 xhari
0.17
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat rata – rata frekuensi buang air besar pada kelompok intervensi setelah mobilisasi dini adalah 1 xhari dengan standar deviasi
0.36, sedangkan pada kelompok control rata – rata frekuensi buang air besar setelah mobilisasi dini adalah 1 xhari dengan standar deviasi 0.17. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p = 0.089, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan frekuensi buang air besar yang dilakukan mobilisasi dini dan yang tidak
dilakukan mobilisasi dini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.4 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Jumlah Lokia Pasien Pasca Seksio Sesarea
pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Pirngadi Medan n= 64
No Variabel
Mean SD
SE P value
3 Jumlah lokia setelah mobilisasi dini pada
kelompok intervensi 2x ganti
doekhari 0.25
0.05 0.570
Jumlah lokia setelah mobilisasi dini pada kelompok kontrol
2x ganti doekhari
0.17
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat rata – rata jumlah lokia pada kelompok intervensi setelah mobilisasi dini adalah 2x ganti doekhari dengan standar deviasi
0.25, sedangkan pada kelompok kontrol rata - rata jumlah lokia setelah mobilisasi dini adalah 2x ganti doekhari dengan standar deviasi 0.17. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p = 0.570, maka dapat disimpulkan bahwa ada tidak ada perbedaan yang siginifikan jumlah lokia yang dilakukan mobilisasi dini dan yang tidak
dilakukan mobilisasi dini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.5 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Tinggi Fundus Uteri Pasien Pasca Seksio Sesarea
pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Pirngadi Medan n= 64
No Variabel
Mean SD
SE P value
4 Tinggi fundus uteri setelah mobilisasi
dini pada kelompok intervensi 5 cm
0.88 0.23
0.007 Tinggi fundus uteri setelah mobilisasi
dini pada kelompok control 6 cm
0.98
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat rata – rata tinggi fundus uteri pada kelompok intervensi setelah mobilisasi dini adalah 5 cm dengan standar deviasi 0.88,
sedangkan pada kelompok kontrol rata – rata tinggi fundus uteri setelah mobilisasi dini adalah 6 cm dengan standar deviasi 0.98. Hasil uji statistik didapatkan nilai p =
0.007, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tinggi fundus uteri yang dilakukan mobilisasi dini dan yang tidak dilakukan mobilisasi dini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.6 Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Penyembuhan Luka Operasi Pasien Pasca Seksio
Sesarea pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Ruang Kebidanan RSUD Dr. Pirngadi Medan n=64
No Variabel
Mean SD
SE P value
5 Penyembuhan luka operasi setelah
mobilisasi dini pada kelompok intervensi 7 hari
0.42 0.86
0.002 Penyembuhan luka operasi setelah
mobilisasi dini pada kelompok kontrol 7 hari
0.24
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat rata – rata penyembuhan luka operasi pada kelompok intervensi setelah mobilisasi dini adalah 7 hari dengan standar deviasi 0.42,
sedangkan pada kelompok kontrol rata – rata penyembuhan luka operasi setelah mobilisasi dini adalah 7 hari dengan standar deviasi 0.24. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p = 0.002, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan penyembuhan luka operasi yang dilakukan mobilisasi dini dan yang
dilakukan mobilisasi dini.
B. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni efektifitas mobilisasi
dini terhadap penyembuhan pasien pasca seksio sesarea.
Universitas Sumatera Utara
1. Interpretasi dan diskusi hasil