Proses pembakaran 2-2 ANALISA THERMODINAMIKA

m xn C cm n F A + + + = 12 1 25 , 6 , 137

d. Proses pembakaran 2-2

Proses pembakaran berlangsung pada volume konstan 2-2 dan pada tekanan konstan 2-3, karena jumlah persen bahan bakar yang terbakar pada masing-masing proses merupakan tafsiran, maka kondisi 2 sukar ditentukan. 19 - 18 hal lit.14 6 . 4 ......... .......... .......... 2 3 2 3 3 J V P Ubb U J V P U s + + = + J V P Ubb U H s s 2 3 + + = Bahan bakar yang di rencanakan adalah C 16 H 30 Hexadecadiene atau dikenal dengan nama Solar dengan karakteristik sebagai berikut: - Cetana Number : 50 untuk high speed diesel - Spesifik gravity : 0,85 grcm 3 - Viskositas : 1,8 cts - Boiling point : 500 F = 260 C - HHV : 19500 Btulb = 10842 kkalkg - LHV : 18225 Btulb = 10331,1 kkalkg  Perbandingan bahan bakar dengan udara FA Untuk motor diesel FA berkisar antara 0,02 – 0,05. Perbandingan udara dan bahan bakar AF pada pembakaran hidrokarbon C n H m dengan kelebihan udara adalah : ................................................4.7 lit. 8 hal 13 Untuk bahan bakar solar C 16 H 30 dengan rumus kimia C n H m dimana n = 16 dan m = 30. Pada pembakaran dengan 100 udara teoritis tanpa udara berlebihan C = 0 maka diperoleh : Beratudara bakar Beratbahan A F = 30 25 , 16 6 , 37 30 16 12 x A F + + = 17070 , 6 , 3233 552 = = A F Universitas Sumatera Utara Ternyata apabila udara yang dimasukan ke silinder tidak berlebihan maka, harga FA yang diperoleh tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan. Untuk motor diesel atau dengan 100 udara, maka udara yang dimasukkan diambil 200 jadi harga FA adalah : 08535 , 2 17070 , = = A F Dari persamaan energi di atas diperoleh kondisi titik 3 dengan menggunakan fuel air ratio FA = 0,08535, yang artinya untuk membakar 0,08535 lb bahan bakar dibutuhkan 1 lb udara, sehingga untuk bahan bakar motor gas hasil pembakaran produk terdapat :  Berat udara, Ma bm 9213 , 8535 , 1 1 = + =  Berat bahan bakar, Mf Ibm Ibm 9213 , 1 − = = 0,0787 Maka diperoleh : U s = Ma x U 2 U s = 0,9213x 317,8 btulb U s = 292,78 Btulb product Dimana 1 lbm product = 0,9213lbm udara Jadi : Ub.b. = Mf x LHV = 0,787 x 18225 Btulb = 1434,3 Btulb product Tekanan maksimum pembakaran pada motor diesel antara 60 – 70 kgcm 2 absolut. Dalam perecanaan diambil tekanan maksimum pembakaran 70 kgcm 2 , maka pada titik 3 adalah : J V P Ubb U h 2 3 3 3 + + = 778 964 , 4 , 995 3 , 1434 78 , 292 x + + = = 1728,3 Btulb product Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui kondisi pada titik 3 digunakan persamaan energy aliran stasioner NFR. 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 Ep Ek J V U U J W Q Ep Ek J V P U + + + = + + + + + ..4.9 lit.8 hal22 Dimana : U = Energi dalam Btulb PVJ = Kerja aliran Btulb Ek = Energi kinetic Btulb Ep = Energi potensial Btulb WJ = Kerja yang dilakukan system Btulb Q = Panas yang diberikan system Btulb J = Konversi satuan 778 ft lb Btu Idealisasi yang digunakan dalam persamaan ini : - Proses pembakaran berlangsung adiabatic Q = 0 - Energi kinetik dianggap konstan, Ek 2 = Ek 3 - Energi potensial dianggap konstan, Ep 2 = Ep 3 Proses pembakaran dianggap tanpa aliran 2 2 3 3 = = J V P J V P , sehingga persamaan 4.9 menjadi : 3 2 U J W U = + Dimana : U 2 = U 2 + Ubb U s = Sensible internal energy dari udara Ubb = Internal energy bahan bakar J V V P J W J W 2 3 3 3 2 − = = − Dan persamaan 4.4. menjadi : J V V P Ubb U U s 2 3 3 2 − − + = Berat molekul udara = 29, maka : h 3 = 995,4 x 29 = 28866,6 Btulb mol product. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dengan harga hs = 28866,6 btulb mol product, diperoleh dari table gas untuk 100 udara teoritis. T 3 = 3402,61 R U 3 = 22114,70 btulb product 762,57 btulb product Pr 3 = 3089,39 Psi Vr 3 = 11,97 ft 3 lb Dari besaran thermodinamika di atas diperoleh : 12 . 4 3 3 3    P RT V = Dimana : R = 53,34 ft.lbm.0R Maka , V3 = 2 4 , 995 144 61 , 3402 34 , 53 ft lb x R R lbm ftlb V3 = 1,266 ft3 lb product V3 =1,224 ft3lb udara

e. Proses ekspansi isentropis 3-4