Pemilihan Minvak Pelumas Sistem Pelumasan

piston dan dinding silinder dilumasi dengan sistem percikan atau semburan maka dipilih jenis pompa oil rotor trochoid. Gambar 10.2 Pompa oil rotor trochoid Pada pompa ini tidak ada tekanan minyak secara tiba-tiba yang berubah yaitu dari tekanan yang tinggi tekanan di tempat pengeluaran menjadi tekanan rendah ditempat pemasukan yang akan dapat menimbulkan bunyi yang keras, hal ini tidak terjadi pada pompa ini karena pemasukan minyak pelumas berlangsung secara tegak lurus terhadap eksentrasitas.

10.1.1 Pemilihan Minvak Pelumas

a. Kapasitas minyak pelumas Minyak pelumas di sirkulasikan kebagian-bagian yang perlu dilumasi, karena itu minyak pelumas akan mengalami penyusutan yang antara lain disebabkan : - terbakarnya minyak pelumas - adanya kebocoran-kebocoran - terjadinya penguapan Kapasitas minyak pelumas yang dibutuhkan untuk semua sistem tergantung kepada daya pelumasan mesin.  Untuk melumasi bagian yang bergerak W 1 = 5 : 10 liter Hp.jam = 8 liter hp . jam direncanakan  Untuk melunasi piston dan dinding silinder W 2 = 20 : 40 literHp.jam = 30 liter Hp.jam direncanakan Maka pemakain pelumas W : W = W 1 + W 2 Universitas Sumatera Utara = 8 + 30 liter Hp.jam = 38 liter Hp.jam Sehingga kapasitas minyak, seluruh komponen yaitu : Q = Ne . W Dimana : Ne = Daya motor = 77,34 Maka : Q = 77,34 hp . 38 liter Hp.jam = 2938,92 liter jam b. Daya pompa minyak pelumas Np = P P Q η. 27000 . .....................................10.1 lit.14 hal 410 Dimana : P = tekanan minyak pelumas pompa = 5,0 : 6,5 kgcm 2 unruk motor putaran tinggi = 6,5 kgcm 2 direncanakan Q = kapasitas minyak pelumas bersirkulasi = 2938,92 literjam = 666,44 cm 3 det η P = efisienspi ornpao li = 0,7 : 0,72  0,72 direncanakan Maka: Np = 72 , . 27000 5 , 6 . det 44 , 666 2 3 cm kg cm = 0,22 kg cmdet = 0,22 Hp Persentase daya pompa terhadap daya mesin yaitu Np 100 x Ne Np ................................................10.2 lit.14 hal 412 Universitas Sumatera Utara 28 , 100 34 , 77 22 , = x Hp Hp Sedangkan jumlah sisa minyak pelumas yang harus tersedia dalam tangki oli carter untuk pelumas mesin adalah : Ce = 0,05- 0,1 lNe = 0,05 : 0,1 l.77,34 = 6,18 l i t e r c. Kekentalan minyak pelumas Kemampuan minyak pelumas untuk memenuhi fungsinya yaitu mencegah keausan, haruslah diuji dari kekentalannya. Harga kekentalan minyak pelumas tergantung pada temperatur operasi dan jenis minyak tersebut dapat ditentukan. Kekentalan viskositas minyak pelumas terdiri dari: - viskositas absolute µ - viskositas kinematika - viskositas spesifik atau saybolt universal viskozity γ Designation Oil specifications SAE No Specific Gravity At60F 60 γ A Aotomobile oil, light 10 0,8894 B Aotomobile oil, all-year 20 0,9036 C Aotomobile oil 20 0,9254 D Diesel oil 30 0,9250 E Aotomobile oil, heavy 40 0,9275 F Diesel oil 50 0,8285 G Airplane oil 100 60 0,8927 H Transmission oil 110 0,9328 www.engineeringtoolbox.com Tabel c. Pemilihan karakteristik Minyak Pelumas Universitas Sumatera Utara Viskositas absolute µ dicari dengan persamaan : µ =     γ γ 18 , . 002 , kg m.det ....................10.3 lit.14 hal 435 Dengan merencanakan t = 54 : 100 C = 95 C =203 F direncanakan Dengan mengambil jenis pelumas SAE 40 pada minyak pelumas diesel dan pada temperatur 203 F, maka didapat viskositas spesifik y pada grafik dibawah ini. Gambar.10.3 Diagram Temperatur – Viskositas Dari grafik didapat harga viskositas spesifik. y yaitu: 82 detik, maka dengan nilai viskositas spesifik tersebut dapat pula dihitung viskosita absolut n yaitu: Universitas Sumatera Utara µ =     82 18 , 82 . 002 , = 0,01 kgm.det

10.2. Pendinginan