BAB VI ANALISIS GAYA DINAMIS
Pada motor bakar torak terdpat bagian-bagian yang bergerak secara translasi dan rotasi, dimana bagian-bagian yng bergerak translasi adalah torak dan
perlengkapannya serta sebagian connecting rod, sedangkan bagian –bagian yang bergerak rotasi adalah crank shaft, crank pink dan sebagian yang berhubungan
dengan crank shaft. Bagian yang bergerak translasi akan menimbulkan gaya sentrifusi.
Gaya-gaya tersebut diatas terjadi akibat tekanan gas pembakaran, selain itu terdapat juga gaya akibat gesekan, tetapi gaya ini relatif kecil sehingga
dapat diabaikan. Gaya-gaya yang akan dianalisis adalah :
Gaya Gas Pembakaran Fg
Gaya Inersia Fi
Gaya Total Fn
Gaya Sisi Piston Fs
Gaya Connecting Rod Fc
Gaya Tangensial Ft
Arah komponen gaya-gaya diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6.1 Analisa gaya dinamis
Universitas Sumatera Utara
•
Gaya akibat gas Pembakaran Fg
Gaya ini akibat tekanan gas pembakaran di dalam silinder Fg = Pgas x A
Dimana : Fg = Gaya gas Pembakaran
Pgas = Tekanan gas Pembakaran A = Luas PenamPangto rak
= π 4.D
2
Besarnya gaya ini tergantung pada kedudukan poros engkol. Tekanan gas ini ditentukan berdasarkan P-V diagram untuk setiap derajat sudut engkol.
•
Gaya Inersia Fi
Gaya inersia dapat dikatakan gaya yang disebabkan dengan percepatan dan perlambatan dari suatu massa yang bergerak. Besarnya gaya inersia yang
ditimbulkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Fi = 2,84.10
-5
. W
tot
. n
2.
. R
+
θ θ
2 xCos
L R
Cos ..........6.1 lit.13 hal 52
Dimana: n
= Putaran motor = 3600r pm R = Jari-jari engko l = 6,83 cm
L = Panjangc onnectingro d = 27, 35 cm = Wp + Wpin + Wr + Wcrt
Wp = Berat Piston = 1,31k g Wpin = Berat pin piston = 0,577 kg
Wr = Berat ring piston = 0,08 kg Wcrt = Berat connecting rod yang bertranslasi
= 0,25 x wcr = 0,25 x 6,374 kg
= 1,5935 kg Wtot = 1,31kg + 0,577 kg + 0,08 kg + 1,5935 kg
= 3,5605 kg = 7, 8495 lb
Universitas Sumatera Utara
Sehingga : Fi = 2,84.10
-5
. 7,8495 . 3600
2.
. 2,68
+
θ θ
2 xCos
L R
Cos
= 7741,941 x
+
θ θ
2 xCos
L R
Cos
Misalkan :
+
θ θ
2 xCos
L R
Cos = Cl ; Maka : Fi = 7741,941 Cl
•
Gaya Total Fn
Gaya total atau Net Fource merupakan penjumlahan dari gaya-gaya inersia Fi dan gaya gas pembakaran Fg
Fn = Fi + Fg
•
Gaya Sisi Piston Fs
Fs = Fn. θ
θ 2
2 2
Sin R
Lcr Sin
− ...........................................6.2 lit.7 hal
72 Misakan :
θ θ
2
2 2
Sin R
Lcr Sin
− = C2
Maka : Fs = Fn . C2 •
Gaya Connecting Rod Fc
Fc = Fn. θ
2 2
Sin R
L R
L −
..........................................6.3 lit.7 hal 72-73
Misalkan : θ
2 2
Sin R
L R
L −
= C3
Maka : Fc = Fn . C3
•
Gaya Tangensial Ft
Universitas Sumatera Utara
Gaya tangensial ini dikenal dengan gaya relatif dan merupakan gaya yang diberikan oleh gaya akibat gas pembakaran yang kemudian diteruskan ke
poros engkol menjadi momen torsi melalui connecting rod. Besarnya gaya relatif adalah :
Ft = Fn . Sin
− +
θ θ
θ
2 2
1 Sin
R L
Cos
..........................6.4 lit.7 hal
80
Misalkan : Sin
− +
θ θ
θ
2 2
1 Sin
R L
Cos
= C4
Maka : Ft = Fn . C4
Universitas Sumatera Utara
BAB VII POROS ENGKOL