Managemen Data METODOLOGI PENELITIAN

4.4 Hubungan umur dengan risiko TB-MDR Tabel 4.5. Hubungan umur dengan risiko TB-MDR Variable Risiko TB-MDR p-value Ya Median min-mak Tidak Median min-mak Umur 37 18 – 76 34 16 – 85 0,212 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rentang usia pasien yang masuk klasifikasi risiko TB-MDR adalah 18 sampai 76 tahun dengan median 37 tahun, sedangkan yang tidak masuk klasifikasi risiko TB-MDR adalah 16 sampai 85 tahun. Berdasarkan uji statistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara faktor umur dengan kemungkinan terjadinya risiko TB-MDR p0.05. 4.5 Hubungan unit pelayanan dengan risiko TB-MDR Tabel 4-6. Hubungan unit pelayanan dengan risiko TB-MDR Variabel Risiko TB-MDR OR 95 CI p-value Ya Tidak Total n N n Unit Pelayanan Rumah Sakit Puskesmas 13 99 72,2 33,9 5 193 27,8 66,1 18 292 100 100 5,069 1,757-14,622 0,001 Jumlah pasien TB yang menjalani pengobatan di puskesmas adalah 292 orang dengan 99 orang masuk ke dalam klasifikasi risiko TB-MDR dan 193 orang tidak. Sedangkan di rumah sakit dari 18 orang yang menjalani pengobatan TB, 13 orang masuk ke dalam klasifikasi risiko TB-MDR dan 5 orang tidak. Berdasarkan uji statistik didapatkan p0.05 0,001, sehingga dapat disimpulkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara faktor unit pelayanan dengan risiko TB- MDR. Pasien TB yang memilih rumah sakit untuk berobat memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk menjadi risiko TB-MDR dibandingkan dengan pasien yang memilih puskesmas. 4.6 Pembahasan 4.6.1 Gambaran umum penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi pasien risiko TB-MDR di Kota Depok pada tahun 2010-2012. Studi yang dilakukan berupa studi deskriptif dengan desain studi cross sectional. Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Peneliti ingin mengetahui gambaran masing-masing variabel dengan analisis univariat, karena pada analisis tersebut akan terlihat sebaran frekuensi dan presentase dari setiap variabel. Selanjutnya peneliti melakukan analisis bivariat untuk melihat hubungan dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat. 4.6.2 Karakteristik pasien risiko TB-MDR di Kota Depok tahun 2010-2012 Sampel diambil dari semua puskesmas yang ada di Depok dan dua rumah sakit yang didalamnya terdapat poli DOTS yaitu RSUD dan RS Sentra Medika. Didapatkan total keseluruhan data yang masuk sesuai kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 4331. Dari data yang ada peneliti melakukan simple random sampling sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 310. Dari 310 orang subjek penelitian, sebanyak 175 orang diantaranya adalah laki-laki, sedangkan 135 orang sisanya adalah perempuan. Hal ini bisa dihubungkan dengan data kependudukan Kota Depok tahun 2012 yang diketahui bahwa jumlah laki-laki di kota Depok lebih banyak daripada perempuan yaitu laki- laki berjumlah 896.631 orang dan perempuan berjumlah 873.156 orang. 16 Sebaran usia yang dapat ditemukan pada subjek penelitian berasal antara 18-76 tahun, menunjukkan bahwa yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah usia dewasa sampai usia lanjut menurut klasifikasi WHO. 18 Berdasarkan uji statistik variabel ini tidak terdistribusi secara normal. 4.6.3 Prevalensi risiko TB-MDR di Kota Depok tahun 2010-2012 Dari penelitian ini dapat diketahui besarnya prevalensi risiko TB-MDR di kota Depok yaitu sebesar 36,1 . Hasil ini didapatkan dari 310 subjek penelitian terdapat 112 yang positif risiko TB-MDR menurut kriteria risiko TB-MDR yang dikeluarkan oleh Kemenkes-RI pada klasifikasi RAN-PMDT 2011-2014. 8 Belum ditemukan angka prevalensi risiko TB-MDR di Kota Depok di penelitian