Uji coba instrument METODE PENELITIAN

b. Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal tersebut. c. Memeriksa jawaban soal uraian jangan dipaksakan selesai pada saat itu, tapi lakukan secara bertahap. Hal ini penting untuk mencegah kelelahan sehingga pemeriksaan tidak subjektif lagi. Langkah-langkah membuat tes essai subjektif sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi soal kisi-kisi instrumen penilaian. b. Membuat butir-butir soal. c. Membuat kunci jawaban. d. Menentukan skor jawaban e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

D. Uji coba instrument

Sebelum dilakukan penelitian, diperlukan uji coba terhadap instrumen penelitian di mana uji coba instrumen dilaksanakan di SMPN 7 Pamekasan yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya tes diberikan dengan menggunakan: 1. Validitas tes Validitas berkenaan dengan ketepatan terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sudjana,2009:12 Mengenai validitas Arikunto 2006:168 berpendapat bahwa “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diingikan”. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah : r xy = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y √ N ∑ X 2 − ∑ X 2 N ∑ Y 2 − ∑ Y 2 Arikunto,2006:170 Dimana: r xSy = Koefisien korelasi product moment  X = Jumlah skor butir  Y = Jumlah skor total  XY = Jumlah hasil kali skor butir dengan skor total N = Jumlah siswa Setelah diperoleh harga r xy , maka langkah berikutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment taraf signifikan 5. Ketentuannya adalah: Jika r xy ≥ r tabel , maka soal tersebut valid Jika r xy r tabel , maka soal tersebut tidak valid 2. Reliabilitas Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument itu sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang dapat dipercaya yang riliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto, 2006:178. Rumus yang digunakan peneliti untuk mencari reliabilitas soal-soal adalah rumus alpha yaitu : r 11 = k k −1 1− ∑ σ 1 2 σ 1 2 Arikunto, 2006:196 Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya butir soal ∑ σ 1 2 = Jumlah varians butir σ 1 2 = Varians total Dengan data yang tertera dalam tabel lihat lampiran , dicari varians tiap-tiap soal dahulu baru dijumlahkan dan kemudian mencari varians totalnya dengan rumus yaitu : σ 2 = ∑ x 2 − ∑ x 1 2 N N Arikunto, 2009:110 Keterangan : σ 2 : Varians ∑ x 2 = Jumlah kuadrat sekor butir ∑ x 2 = Jumlah sekor butir N = Jumlah siswa σ t 2 = ∑ y 2 − ∑ y 1 2 N N Keterangan : σ t 2 = varians total ∑ y 2 = Jumlah kuadrat skor butir ∑ y 2 = Jumlah sekor butir N = Jumlah siswa Setelah nilai r 11 diketahui, maka nilai tes tersebut dikonsultasikan dengan tabel rproduct moment dengan taraf signifikan 5, dengan ketentuan sebagai berikut Jika r 11 r tabel , maka tes tersebut reliabel Jika r 11 r tabel , maka tes tersebut tidak reliabel 3. Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan mudah tidaknya soal yang akan diberikan kepada peserta didik Arifin, 2012. Untuk menguji daya pembeda DP, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik. b. Mengurutkan skor total dari yang terbesar sampai dengan skor terkecil. c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27. d. Menghitung rata-rata skor untuk masing- masing kelompok kelompok atas dan kelompok bawah. e. Menghitung daya pembeda dengan rumus pada lampiran: DP = X KA−X KB Skor Maks Arifin, 2012 : 133. Keterangan: DP : Daya Pembeda X KA:rata−rata kelompok atas X KB:rata−rata kelompok bawah SkorMaks : skor maksimum f. Membandingkan daya pembeda dengan criteria sebagai berikut: 0,40 – keatas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = cukup 0,19 – kebawah = kurang baik, soal harus dibuang 4. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00 Arifin, 2012:135 Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian peneliti menggunakan rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung rata skor tiap butir soal dengan rumus Rata−rata= jumlah skor peserta didik tiap soal jumlah peserta didik b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus Tingkat Kesukaran= Rata−rata skor maksimum tiap soal c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut 0,00−0,30=sukar 0,31−0,70=sedang 0,71−1,00=mudah d. Membuat penafsiran tingkat kesukaran, dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran poin b dengan kriteria poit c lihat pada lampiran.

E. Teknik Analisis Data