BAB III METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono 2008: 6, metode penelitian pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau Sukmadinata, 2008: 54. Penelitian ini menekankan pengumpulan
data, menyusun data, analisis data dan interpretasi data. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang
mendalam dan terperinci dari fenomena yang terjadi pada objek penelitian mengenai penerapan strategi Think-Talk-Writen TTW dengan
menggunakan media komputer dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan Bilangan Bulat.
43
B. Penentuan Subjek
Penelitian
1. Populasi Dalam suatu penelitian, kita tidak terlepas dari populasi. Arikunto
2006:130 menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dengan demikian populasi merupakan bagian yang sangat
penting dalam pelaksanaan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Proppo semester ganjil tahun pelajaran 20132014 yang terdiri dari
5 Kelas yaitu kelas VII-C yang dipilih secara acak 2. Sampel
Menurut Kasiram 2008:223 sampel adalah bagian dari pupolasi yang akan diteliti secara mendalam. Sedangkan menurut Santoso
Tjiptono dalam Hariwjaya,2008:66 sampel adalah semacam miniature dari populasinya. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
Arikunto,2006:131. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari kelas-
kelas yang ada. Dari teknik ini terpilih kelas VII-C.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2008: 308. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan observasi, lembar angket dan tes.
1. Observasi Menurut Yatim Riyanto, 2010,96 Observasi
merupakan metode pegumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi dapat
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung adalah mengadakan
pengamatan secara langsung tanpa alat terhadap gejala- gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu
dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan. Sedangkan
observasi tidak langsung adalah mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang selidiki dengan
perantara sebuah alat. Pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam situasi yang sebenarnya maupun di dalam situasi
buatan. Observasi penelitian ini dilakukan secara langsung
pada saat penerapan strategi pembelajaran Think-Talk-
Writen TTW dengan menggunakan media komputer di
Kelas VII-C SMPN 1 Proppo. Observasi dilakukan tidak lain ingin mengetahui aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran
No Aspek Yang Diamati Dalam Proses Pembelajaran
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Think-Talk- Writen TTW dengan menggunakan Media Komputer
1
Think 1. Siswa membaca teks dari pawer poin
2. Kesesuaian catatan kecil siswa antara pawerpoin dan materi
2
Talk 3. Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok
4. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi yang dibuat bersama kelompoknya
5. Keaktifan siswa dalam bertanya pada
kelompok lain yang sedang presentasi
3
Writen 6. Siswa menulis hasil didkusi pada catatanya masing-
masing
Bobot nilai = 1 tidak baik Bobot nilai = 2 kurang baik
Bobot nilai = 3 baik Bobot nilai = 4 sangat baik
2. Angket Angket disebut juga kuesioner, Arikunto 2006;151 menyebutkan
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket dalam penelitian ini berisikan sejumlah pernyataan tertulis yang mengungkapkan
pengetahuan, sikap dan pendapat siswa tentang penerapan Pembelajaran dengan strategi pemberian tugas dan resitasi. Lembar angket diberikan
setelah pemberian pembelajaran Dalam penelitian ini jenis angket yang di gunakan adalah jenis
Check list, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai.
3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok Arikunto, 2006:150. Tes ada dua yaitu tes essai objektif dan tes essai subjektif. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa
tes essai objektif yaitu soal atau pertanyaan yang diajukan pada responden berbentuk uraian essai, sehingga dengan demikian
jawaban yang diinginkan adalah berbentuk uraian bebas. Menurut Sudjana 2008: 36 kelebihan atau keuntungan tes
uraian ini antara lain adalah : a.
Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi;
b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah- kaidah bahasa;
c. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran,
yakni bepikir logis, analitis, dan sistematis; d.
Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah problem solving;
e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya
sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa.
Menurut Sudjana 2008: 36 kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini antara lain adalah :
a. Sampel sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin
dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui
sejumlah pertanyaan; b.
Sifatnya subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya;
c. Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang
terbatas, pemeriksaannya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar.
Cara mengatasi kelemahan tes uraian adalah sebagai berikut: a.
Memberikan skor terhadap siswa yang mempunyai jawaban berbeda dengan jawaban guru, dengan ketentuan skor yang
diberikan pada tiap langkah pengerjaanya tidak jauh berbeda dengan skor yang sudah ditentukan.
b. Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan
soal-soal tersebut. c.
Memeriksa jawaban soal uraian jangan dipaksakan selesai pada saat itu, tapi lakukan secara bertahap. Hal ini penting untuk
mencegah kelelahan sehingga pemeriksaan tidak subjektif lagi.
Langkah-langkah membuat tes essai subjektif sebagai berikut: a.
Menyusun kisi-kisi soal kisi-kisi instrumen penilaian.
b. Membuat butir-butir soal.
c. Membuat kunci jawaban.
d. Menentukan skor jawaban
e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
D. Uji coba instrument