digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
46
dengan ayahnya yang disebabkan karena tinggal terpisah dikarenakan ayahnya telah menikah lagi namun tak direstui oleh anaknya. Kemudian
family sculpting alasan konselor memilih teknik tersebut ialah teknik tersebut telah terjadi dalam proses konseling dan berjalan dengan baik.
Pada teknik genogram konselor hanya melakukannya kepada klien dengan sedikit memberikan penjelasan tentang kedekatan-kedekatan anggota
keluarganya. Sedangkan alasan konselor memilih pemeragaan sebagai slah satu teknik ialah teknik tersebut juga dianggap konselor cocok sebagai
acuan untuk mempertemukan klien dengan ayahnya.
4. Peran Konselor Dalam Family Therapy
Peran konselor dalam membantu konseli dalam konseling keluarga dan perkawinan dikemukakan oleh Satir. Di antaranya sebagai
berikut : a.
Konselor berperaan sebagai facilitative a comfortable, membantu konseli melihat secara jelas dan obyektif dirinya dan tindakan-
tindakannya sendiri. b.
Konselor menggunakan perlakuan atau treatmen melalui setting peran interaksi.
c. Konselor menggunakan peran perlakuan atau treatmen melalui
setting peran interaksi. d.
Berusaha menghilangkan pembelaan diri dan keluarga. e.
Mengajarkan konseli untuk berbuat secara dewasa dan untuk bertanggung jawab dan melakukan self-control.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
f. Konselor menjadi penengah dari pertentangan atau kesenjangan
komunikasi dan menginterpretasi peran-peran yang disampaikan konseli atau anggota keluarga.
g. Konselor menolak pembuatan penilaian dan membantu menjadi
congruence dalam respon-respon anggota keluarga. h.
Konselor tidak boleh menjadi pribadi yang stereotip terhadap urutan kelahiran. Pada saat yang sama, menjelajahi urutan kelahiran dan
pengaruhnya pada perkembangan kepribadian seseorang akan sangat memungkinkan untuk dapat memahami orang tersebut.
i. Konselor memiliki banyak peran dalam pendekatan ini antara lain
bimbingan, coach, model, dan konsultan.
53
Konselor pada konseling keluarga diharapkan mempunyai kemampuan profesional untuk mengantisipasi perilaku keseluruhan
anggota keluarga yang terdiri dari berbagai kualitas emosional dan kepribadian. Konselor diharapkan mampu mengembangkan komuniaksi
antara anggota keluarga yang tadinya terhambat oleh emosi-emosi tertentu, membantu mengembangkan penghargaan anggota keluarga
terhadap potensi anggota lain sesuai dengan realitas yang ada pada diri dan lingkungannya, membantu konseli agar berhasil menemukan dan
memahami potensi, keunggulan, kelebihan yang ada pada dirinya dan mempunyai wawasan serta alternatif rencana untuk pengembangannya
atas bantuan semua anggota keluarga, dan mampu membantu konseli
53
Latipun, Psikologi Konseling, Pers. Universitas Muhammadiyah Malang, 2001, hal. 174-175
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
agar ia dapat menurunkan tingkat hambatan emosional dan kecemasan serta menemukan, memahami, dan memecahkan masalah serta
keselamatan yang dialaminya dengan bantuan anggota keluarga lainnya.
54
5. Proses Family Theraphy