Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

47

D. Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, data-data yang diperoleh dari lapangan perlu disusun dalam suatu catatan lapangan sebagai langkah awal dalam analisis data Spredly, 1980: 66. Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1994: 12 yang dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dalam proses pengumpulan data selama penelitian berlangsung. Alur analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut: Model interaktif Miles dan Huberman, 1994: 12 Gambar 6: Komponen-komponen analisis data

1. Pengumpulan Data

Data-data dari lapangan dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam, pengamatan berpartisipasi, dan analisis dokumen selama penelitian Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan 48 berlangsung. Data-data tersebut disusun dalam suatu catatan lapangan sebagai langkah awal dalam analisis data.

2. Reduksi Data

Data-data yang telah diperoleh di lapangan semakin bertambah banyak seiring dengan berjalannya proses pengambilan data, oleh karena itu data tersebut perlu direduksi, dirangkum, dipilah-pilah, diambil hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Melalui proses reduksi data ini laporan mentah yang diperoleh di lapangan disusun menjadi lebih sistematis, sehingga mudah dikendalikan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang tajam tentang hasil penelitian, membantu dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu yang menjadi fokus penelitian. Reduksi data dalam proses analisis data merupakan hal yang harus dilakukan.

3. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah disusun dari hasil reduksi data. Data yang ada kemudian disatukan dalam unit-unit informasi yang menjadi rumusan kategori-kategori dengan berpegang pada prinsip holistik dan dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan. Dari penyajian data ini memungkinkan peneliti untuk dapat menarik kesimpulan atau pengambilan tindakan lebih lanjut. Penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk naratif. Data yang diperoleh biasanya semakin bertambah banyak dan menumpuk, supaya tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian- 49 bagian tertentu, maka dalam penyajiannya harus dibuat rangkuman, dan teks naratif untuk memudahkan penguasaan informasi dari data tersebut. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan baik, dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat dan tidak mendasar. Oleh sebab itu, penyajian data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data.

4. Menarik kesimpulan

Kesimpulan diambil dari penyajian data yang telah dilakukan, sehingga sejak awal penelitian diupayakan untuk mencari makna data yang telah dikumpulkan. Untuk itu perlu mencari pola, tema, persamaan, perbandingan, hal-hal yang sering timbul, dan sebagainya. Kesimpulan penelitian tentang “Pengembangan Model E-SDLC di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta” akan lebih mengakar dan kokoh groundednya seiring dengan bertambahnya informasi dari hasil wawancara, pengamatan, studi dokumen selama penelitian berlangsung. Reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan merupakan bagian dari analisis data dalam penelitian ini. Ketiga langkah tersebut merupakan tahapan dalam analisis data secara deskriptif mengenai kelemahan dan keunggulan dari implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang meliputi: a budaya penggunaan SIM berbasis komputer, b bidang-bidang yang sudah menggunakan sistem informasi berbasis komputer, c kesiapan sumber daya manusia sebagai pendukung implementasi SIM berbasis komputer, d 50 kelengkapan perangkat keras jaringan LAN, intranet, internet, komputer, kabel fiber optic, kabel UTP, terminal penghubung, standarisasi peralatan pendukung, dan lain-lain, e perangkat lunak yang digunakan, f kerja sistem yang sudah ada g hambatan yang dihadapi. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh tersebut dapat diformulasikan model baru SIM berbasis komputer, yaitu model E-SDLC. Dengan model ini diharapkan implementasi SIM berbasis komputer di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dapat berjalan dengan lancar dan selalu dapat mengikuti perkembangan TI sehingga dapat menghadapi persaingan global. Model E- SDLC ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan Iptek khususnya bidang teknologi informasi. 51

BAB V HASIL PENELITIAN