3 Ciri – ciri kognitif dari kecemasan
Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa
sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada terhadap sensasi
ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan
kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya
tidak lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal
– hal sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama berulang
– ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan,
pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran
– pikiran terganggu, berpikir akan segera mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis,
khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan fikiran.
2.2 Terapi Musik
2.2.1 Pengertian Musik
Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik
mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian Oxford
Ensiklopedi Pelajar, 2005. Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara
manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi Syukur, 2005. Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa musik adalah
bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam sounds and silences dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam
urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya
dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati.
T. Slamet Suparno 2003 menyatakan bahwa musik adalah suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui media
suara. Mengacu pada beberapa definisi di atas dapat dikemukakan bahwa musik
merupakan gabungan dari berbagai ragam bebunyian, namun tidak hanya memandang bahwa musik hanya semata
– mata terletak pada aspek keindahan mengenai suara
– suara ataupun pada nada – nada yang membentuk musik tersebut.
Ada empat elemen musik yaitu :
1. Pitch
Seutas senar diyakini menghasilkan nada melalui vibrasi pada kecepatan tertentu yang dikenal dengan sebut pitch A adalah 440 getaran permenit diukur
dalam Hertz, dan ini dapat didengar karena membuat molekul – molekul udara
bergetar dalam kecepatan yang sama. Bila vibrasi ini bertemu dengan telinga pendengar maka operasi rumit dari persepsi dan proses kognitif dalam otak
menyimpulkan bahwa nada yang terdengar adalah nada A, seperti yang dimainkan oleh alat tiup kayu. Bagaimana pikiran manusia merasakan musik pada tataran
psikologis? Kita merasakan vibrasi sebagai nada dan mungkin nada yang saling mempengaruhi dalam musik. Panjang senar dan kecepatan vibrasi dapat diukur
dikuantifikasi, sementara nada adalah sebuah kualitas fenomena vibrasi yang diinterpretasikan oleh pikiran manusia.
2. Tempo
Adalah rata – rata satuan waktu pada saat sebuah musik dimainkan yang
menggambarkan kecepatan musik tersebut. 3.
Timbre Disebut juga warna suara atau kualitas suara. Jika dua alat musik, misal
gitar dan trombon dimainkan bersama – sama pada nada dasar pitch yang sama,
kita tetap dapat membedakan mana suara gitar dan mana suara trombon karena keduanya memiliki warna suara yang berbeda.
4. Dinamika
Adalah aspek musik yang terkait dengan tingkat kekerasan bunyi, atau gradasi kekerasan dan kelembutan suara musik.
2.2.2 Pengertian Terapi Musik