2.2.2 Pengertian Terapi Musik
Definisi terapi musik dapat sangat beragam, tergantung pada populasi klien dan dengan siapa para terapis bekerja. Dalam rumusan The American Music
Therapy Association dalam Djohan 2006, terapi musik adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang menggunakan musik dan aktivitas musik untuk mengatasi
berbagai masalah dalam aspek fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan sosial individu yang mengalami cacat fisik. Berbagai definisi masih terus berkembang
disebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan,
pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis Wigram dalam Djohan, 2006.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong individu yang
mengalami masalah dalam bidang fisik, psikis, maupun kognitif dengan penggunaan musik atau aktivitas musik.
2.2.3 Proses dan Langkah – langkah Terapi Musik
1 Proses Terapi Musik
Proses terapi musik berawal dari adanya permintaan untuk memperoleh terapi, baik dari dokter, psikolog, ahli fisiologi, ahli gangguan
wicara, guru, orangtua, pekerja sosial, atau dari klien yang bersangkutan. Proses terapi musik menurut Djohan 2005 adalah sebagai berikut.
a Asesmen
Asesmen adalah hal yang pertama kali harus dipenuhi untuk memulai suatu tindakan terapi. Di dalam asesmen, terapis musik
melakukan observasi menyeluruh terhadap kliennya, sehingga ia memperoleh gambaran lengkap tentang latar belakang, keadaan
sekarang, keterbatasan klien dan potensi – potensi yang masih dapat
dikembangkan. Dengan gambaran ini, terapis musik mengembangkan kerangka asesmen yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana
perlakuan, lengkap dengan estimasi waktunya. b
Rencana Perlakuan Setelah data asesmen terkumpul dan dianalisis, langkah
berikutnya adalah mematangkan rencana perlakuan terapi musik. Terapis musik merancang rencana perlakuan bagi klien secara bertahap
sampai klien dapat meraih batas keinginan yang ditentukan sebelumnya.
c Pencatatan
Sebuah proses terapi musik perlu mempertimbangkan riwayat kesehata klien dari banyak sisi. Selain riwayat sebelum terapi di mulai,
seluruh proses terapi juga harus dicatat. Salah satu metode dokumentasi yang banyak digunakan di rumah sakit
– rumah sakit disebut APIE Luksch dalam Djohan, 2005 yaitu A ; Asesmen, P ; Perencanaan, I ;
Intervensi, E; Evaluasi.
d Evaluasi dan Terminasi Perlakuan
Langkah terakhir dalam proses terapi adalah mengevaluasi dan melakukan terminasi perlakuan. Pada bagian ini, terapis menyiapkan
kesimpulan akhir dari proses perlakuan dan membuat rekomendasi untuk ditindaklanjuti.
2 Langkah – langkah dalam Terapi Musik
Menurut Djohan 2005 terapi musik meliputi beberapa langkah dalam pelaksanaannya yaitu :
a Menetapkan sasaran terapi
Sasaran dalam terapi musik diindikasikan melalui target yang akan dituju. Target harus jelas berdasarkan alasan
– alasan dan informasi yang dikumpulkan dari hasil penilaian.
b Membangun relasi
Saat pertama kali bertatap muka dengan klien selalu merupakan awal dari pengalaman baru, hubungan baru, dan
dinamika yang baru pula. Sesi pertama adalah saat memulai proses membangun kepercayaan dan hubungan sebagai elemen
penting dalam terapi yang efektif. c
Proses Assasmen Awal Seorang terapis sedapat mungkin mencari gambaran yang
lengkap dan menyeluruh mengenai kliennya, meski prosedur asesmennya dapat dilakukan dengan sederhana.
d Asesmen Komprehensif
Asesmen komprehensif diberikan bila klien belum dirujuk untuk menjalani terapi musik dan masih bertanya
– tanya tentang manfaat yang diperoleh dari terapi musik. Laporan komprehensif
asesmen sama dengan garis besar pada asesmen awal tetapi lebih mendalam.
e Strategi Terapi
Seorang terapis dapat mengkombinasikan beberapa kemungkinan untuk mendapatkan strategi yang paling sesuai.
Dalam strategi terapi musik digunakan untuk mencapai dua tujuan, yaitu menguat kan perilaku yang diinginkan, atau
meniadakan sejumlah literatur menggunakan istilah reward atau reinforcement untuk musik sebagai penguat, atau punishment
untuk musik atau perlakuan khusus melalui aktivitas musik yang dimaksudkan untuk meniadakan atau mengurangi perilaku.
2.3 Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa Menyusun