13 atau bahkan terlalu berlebihan biasanya berakibat fatal pada sistem
kerja jantung. Pada sumber lain disebutkan beberapa faktor yang dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi. Faktor internal yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi adalah pengerasan pembuluh
darah dan hormonal. Pengerasan pembuluh darah dipengaruhi oleh usia. Ada dua jenis hormon yang dalam keadaan tidak seimbang
dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi yaitu hormon prostaglandin dan aldosteron. Sedangkan faktor eksternal berkaitan
dengan pola makan dimana garam yang dinyatakan sebagai penyebab nomor satu Simorangkir, 2005.
Dari pernyataan-pernyataan para ahli diatas dapat ditarik benang merah terkait faktor pemicu pada hipertensi sekunder yang
dapat dimodifikasi. Dibawah ini merupakan uraian dari faktor-faktor pemicu tersebut.
2.2.1 Garam
Garam sodium cloride adalah zat tambahan makanan nomor dua setelah gula yang paling banyak digunakan atau disalah
gunakan. Garam memang penting bagi tubuh namun tubuh hanya membutuhkan 500 mg atau 110 sendok teh setiap hari. Namun
pada masakan yang kita konsumsi setiap hari mengandung garam 15-20 gram garam 3-4 sendok teh, 30-40 kali lebih banyak dari
yang dibutuhkan tubuh. Jumlah ini kira-kira 10 kali lebih banyak dari
14 yang mampu diolah oleh ginjal. Upaya tubuh dalam berhomeostasis
adalah dengan menjaga agar garam tersebut dalam keadaan cair yaitu dengan menahan kadar air dalam tubuh. Hal tersebut
meningkatkan tekanan darah karena harus mendorong cairan garam melalui penyaring-penyaring pada ginjal Diehl, 1990.
Menurut Guyton dan Hall 1997 bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Ketika
volume darah dalam tubuh meningkat, maka tekanan darah juga meningkat.
2.2.2 Masalah pada Pembuluh Darah
Sumbatan pada pembuluh darah umumnya diakibatkan karena melekatnya lemak dan kolesterol yang semakin lama
semakin mengeras
pada dinding-dinding
pembuluh nadi.
Penumpukan lemak ini dikarenakan konsumsi makanan tinggi lemak secara berlebihan. Beberapa jenis makanan yang
kandungan kolesterolnya tinggi antara lain daging kambing, jerohan, kulit ayam alpukat dan durian, namun yang menghasilkan
energi sangat tinggi serta dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi antara lain daging kambing dan durian. Energi yang
dihasilkan setiap satu ons daging kambing adalah 125-350 kkal sementara kebutuhan kalori seorang dengan usia 40-70 tahun
untuk laki-laki 1499-1899 kkal dan untuk perempuan 1167-1450 kkal. Pada orang normal tanpa hipertensi disarankan pemenuhan
15 energi maksimal yang dapat diambil dari makanan jenis lemak
hanyalah 30 sedangkan untuk penderita hipertensi tidak disarankan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan
kolesterol tinggi Simorangkir, 2005. Seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol total akan
meningkat secara bertahap Dalyoko, 2011. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku bisa karena
arteriosklerosis, sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah
pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan
darahnya Diehl, 1990. Tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil arteriola untuk
sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah Guyton dan Hall, 1997.
Masalah pada pembuluh darah salah satu faktor penyebabnya adalah merokok. Hubungan antara rokok dengan
peningkatan risiko kardiovaskuler telah banyak dibuktikan. Selain dari lamanya, risiko merokok terbesar tergantung pada jumlah
rokok yang dihisap perhari. Merokok lebih dari satu pak perhari menjadi 2 kali lebih rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak
merokok. Zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran
16 darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan
mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. Suyono- Slamet, 2001; Nurkhalida, 2003; Price dkk, 1995.
2.2.3 KegemukanObesitas