Budaya Contoh Contoh PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.
b. Ikut seleksi calon anggota legislative seperti DPR,DPD, DPRD. c. Ikut bursa pencalonan pejabat public seperti gubernur, bupati,
dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan. d. Menjadi anggota KPU atau KPUD dengan persyaratan yang telah
ditentukan. e. Menjadi panitia pelaksana pemilihan umum, dll
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Azis Dwi Iriyanto, S.Pd NBM 1177270
Yogyakarta, 25 Juli 2016 Mahasiswa PPL
Septi Haryani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas Program : XI Semua program keahlian Semester
: 1 satu Pertemuan ke
: 1 Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia
Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik
Indikator:
1. mendeskripsikan pengertian sosialisasi politik 2. menjelaskan proses sosialisasi politik
3. menjelaskan peran dan fungsi sosialisasi politik 4. menjelaskan cara melakukan sosialisasi politik
5. menguraikan sarana sosialisasi politik
Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, diharapkan siswa dapat: mendeskripsikan pengertian sosialisasi politik
menjelaskan proses sosialisasi politik menjelaskan peran dan fungsi sosialisasi politik
menjelaskan cara melakukan sosialisasi politik menguraikan sarana sosialisasi politik
Karakter siswa yang diharapkan:
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, Mandiri.
Materi Pembelajaran
1. Pengertian sosialisasi politik 2. Proses sosialisasi politik
3. Peran dan fungsi sosialisasi politik 4. Cara melakukan sosialisasi politik
5. Sarana sosialisasi politik
Metode Pembelajaran
Ceramah dengan variasi tanya jawab, games, dan pemutaran video
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Strategi PembelajaranKegiatan Belajar
Pendahuluan 15 Menit
o Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa terlebih
dahulu o
Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran absensi, kebersihan kelas dan lain-lain
o Apresepsi
Mengaitkan materi pelajaran minggu lalu dengan materi hari ini o
Memberikan Motivasi o
Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
o Memberikan informasi tentang kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti 55 Menit Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang pengertian sosialisasi politik Guru menjelaskan tentang proses sosialisasi politik
Guru menjelaskan tentang peran dan fungsi sosialisasi politik Guru menjelaskan tentang cara melakukan sosialisasi politik
Guru menjelaskan tentang sarana sosialisasi politik
Elaborasi
Membagi siswa dalam tiga kelompok besar 7-8 siswa per kelompok
Meminta siswa untuk berdiskusi tentang materi budaya politik Mengadakan kuis dan meminta siswa masing-masing kelompok untuk
aktif menjawab
Konfirmasi
Guru mengklarifikasi jawaban-jawaban dari siswa dan menjelaskan
materi yang belum diketahui.
Penutup 20 Menit
Guru Mengajak siswa menyimpulkan materi tentang pentingnya sosialisasi politik
Guru memberikan informasi materi untuk pertemuan berikutnya Guru menutup kegiatan belajar dengan doa dan salam
Alat
LCD, Laptop, Kertas, Pulpen dll
Sumber Pembelajaran
4. Buku teks Pendidikan Kewarganegaraan:untuk SMASMK kelas X 5. Power point materi pentingnya sosialisasi politik
Penilaian
Penilaian dilaksanakan
selama proses
dan sesudah
pembelajaran dilaksanakan.
Jenis penilaian : Tes tertulis
Bentuk penilaian : soal uraian
Bentuk instrumen : pilihan Ganda
Penskoran : Jumlah skor maksimal :
Jumlah skor Nilai : ----------------------------- X 100 =
Skor maksimal
LAMPIRAN MATERI 1.
Pengertian sosialisasi politik
Sosialisasi politik adalah proses di mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem
politik masyarakatnya. Berbagai pengertian atau batasan mengenai sosialisasi politik telah
banyak dikemukakan oleh para ahli. Meskipun di antara para ahli politik terdapat perbedaan, namun pada umumnya tetap pada prinsip-prinsip
yang sama. Berikut ini beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli.
a. Gabriel Almond Gabriel Almond mengemukakan bahwa sosialisasi politik adalah
proses di mana sikapsikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk yang merupakan sarana bagi suatu generasi untuk
menyampaikan patokan-patokan dan keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
b. Alfian Alfian mengartikan pendidikan politik sebagai usaha sadar untuk
mengubah proses sosialisasi politik masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengalami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik
baru yang mendukung sistem politik yang ideal tersebut, dan bersamaan dengan itu lahir pulalah kebudayaan politik baru. Dari pandangan Alfian,
ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni: 1 Pertama, sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses
yang berjalan terusmenerus selama peserta itu hidup. 2 Kedua, sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa
pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara
tegas. Proses mana berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media massa, atau kontak politik
langsung. Dari sekian banyak defi nisi tersebut, tampak beberapa kesamaan para
ahli dalam mengemukakan beberapa segi penting sosialisasi politik, yaitu:
a. Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman pola-pola aksi.
b. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi,
berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif nilai-nilai dan sikap-sikap.
c. Sosialisasi itu tidak perlu dibatasi pada usia anak-anak dan remaja saja walaupun periode ini paling penting, tetapi sosialisasi berlangsung
sepanjang hidup. d. Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial,
dan baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.