Sistem Informasi Jaringan Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

(1)

SISTEM INFORMASI JARINGAN IRIGASI PERBAUNGAN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

OLEH

GERI ALDIAN SAGALA

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2012


(2)

SISTEM INFORMASI JARINGAN IRIGASI PERBAUNGAN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

OLEH :

GERI ALDIAN SAGALA

080308037/KETEKNIKAN PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjanadi Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Achwil Putra Munir, STP, M.Si Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si

Ketua Anggota

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2012


(3)

ABSTRAK

GERI ALDIAN SAGALA: Sistem Informasi Jaringan Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Dibimbing Oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Sistem informasi di daerah irigasi Perbaungan masih dilakukan secara manual, sehingga dalam penyimpanan, pengolahan dan penyampaian informasi tidak efektif dan efesien. Dalam Pengelolaan informasi sebagian besar masih menggunakan peran manusia yang berakibat membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Lebih daripada itu, para pencari informasi ataupun pengambil keputusan juga mengalami kesulitan dalam hal memperoleh data yang mereka butuhkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut atas sistem informasi tersebut. Sistem informasi berbasis web dianggap dapat menjadi solusi agar akses informasi lebih cepat, sistematis dan mudah digunakan. Untuk itu dirancang sebuah sistem informasi berbasis web dalam pengelolaan jaringan irigasi di daerah irigasi Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai. Sistem informasi jaringan irigasi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan metode daur hidup pengembangan sistem (SDLC).

Kata kunci: sistem informasi, jaringan irigasi, daerah irigasi Perbaungan, web

ABSTRACT

GERI ALDIAN SAGALA: Perbaungan Irrigation network information system Regency Serdang Bedagai. Supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Information system in Perbaungan irrigated area still done manually, so the storage, processing and delivery of information to be ineffective and inefficient. In the information management most the result were done by human role and took a relatively longer time. Moreover, the information seekers-and decision-makers also have difficulty in obtaining the data they need. Therefore, it is necessary to further develop of the information system. Web-based information system is considered to be a solution in order to access information faster, systematicaly and easy to use. For that a web-based information systems in the management of irrigation in Perbaungan irrigation areas Serdang Bedagai Regency was designed. Irrigated network information system was designed using PHP programming language, MySQL database and the method of system development life cycle (SDLC).


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 14Januari 1990, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Drs. H. Sagala dan Ibu Dra. E. Hutahaean. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMABudhaya II Jakarta dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi biro bidang komunikasi Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETA), sekretaris kegitan pengabdian masyarakat dan penanaman pohon di Desa Tongging.

Pada tanggal 20 Juni sampai dengan 20Juli 2011, penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Mangkei, PT. Perkebunan Nusantara III, Sumatera Utara.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Jaringan Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai” yang merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achwil Putra Munir, STP, M.Si sebagai ketua komisi pembimbing serta Ir. Saipul

Bahri Daulay, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan, saran dan kritikan berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Drs. H. Sagala dan Ibunda Dra. E. Hutahaean serta seluruh anggota kelurga, atas segala doa dan dukungannya, baik berupa dukungan moril maupun materil selama penulis mengikuti pendidikan sarjana di Keteknikan Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penulis juga mengucapkan teimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan TEP 2008 atas dukungannya selama penulis menempuh masa studi dan penelitian.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, November 2012


(6)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 3

Kegunaan Penelitian ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Sekilas Tentang Kabupaten Serdang Bedagai ... 4

Daerah Irigasi Perbaungan ... 5

Daerah Aliran Sungai (DAS) ... 6

Irigasi ... 7

Jaringan Irigasi ... 8

Sistem Informasi Pertanian ... 10

Sistem Informasi Irigasi ... 10

Sistem, Data dan Informasi ... 11

Sistem ... 11

Data ... 12

Informasi ... 12

Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 13

Komponen Sistem Informasi ... 15

Sistem Informasi Berbasis Web ... 16

Basis Data ... 20

PHP dan MYSQL ... 20

PHP ... 20

MYSQL ... 21

XAMPP ... 21

Rancang Bangun Sistem ... 22

BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

Bahan dan Alat Penelitian ... 25

Metode Penelitian ... 26

Metode Pengambilan Data ... 26

Prosedur Penelitian ... 28

HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah Irigasi Perbaungan ... 29

Analisis Sistem ... 30

Perancangan Sistem ... 30


(7)

Perancangan Keluaran ... 31

Perancangan Basis Data ... 31

Perancangan Antar Muka ... 36

Konstruksi ... 36

Menu Utama Sistem Informasi Jaringan Irigasi... 39

Menu Administrator ... 49

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 54

Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... . 55


(8)

DAFTAR TABEL

Hal.

1. Contoh entitas pada perancangan logik ... 31 2. Rancangan basis data ... 33


(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

1. Skema jaringan irigasi Perbaungan ... 5

2. Proses pengolahan data menjadi informasi ... 13

3. Arsitektur aplikasi web ... 18

4. Struktur sistem informasi jaringan irigasi ... 39

5. Tampilan menu home ... 40

6. Tampilan submenu serba-serbi ... 41

7. Tampilan menu profil ... 41

8. Tampilan menu SI Jaringan Irigasi ... 42

9. Tampilan peta daerah irigasi ... 43

10.Tampilan dimensi saluran ... 43

11.Tampilan galeri ... 44

12.Tampilan submenu skema jaringan ... 44

13.Tampilan submenu inventarisasi ... 45

14.Tampilan submenu desa dialiri irigasi ... 45

15.Tampilan form untuk memilih tanggal ... 46

16.Tampilan debit harian ... 46

17.Tampilan submenu kamus sistem ... 47

18.Tampilan submenu data lain ... 47

19.Tampilan submenu hubungi kami ... 48

20.Tampilan menu artikel ... 49

21.Tampilan login admin ... 50


(10)

23.Tampilan tambah informasi ... 52 24.Tampilan ubah informasi ... 53


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

1.Flowchart penelitian ... 57 2. Diagram konteks ... 58


(12)

ABSTRAK

GERI ALDIAN SAGALA: Sistem Informasi Jaringan Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Dibimbing Oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Sistem informasi di daerah irigasi Perbaungan masih dilakukan secara manual, sehingga dalam penyimpanan, pengolahan dan penyampaian informasi tidak efektif dan efesien. Dalam Pengelolaan informasi sebagian besar masih menggunakan peran manusia yang berakibat membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Lebih daripada itu, para pencari informasi ataupun pengambil keputusan juga mengalami kesulitan dalam hal memperoleh data yang mereka butuhkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut atas sistem informasi tersebut. Sistem informasi berbasis web dianggap dapat menjadi solusi agar akses informasi lebih cepat, sistematis dan mudah digunakan. Untuk itu dirancang sebuah sistem informasi berbasis web dalam pengelolaan jaringan irigasi di daerah irigasi Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai. Sistem informasi jaringan irigasi ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan metode daur hidup pengembangan sistem (SDLC).

Kata kunci: sistem informasi, jaringan irigasi, daerah irigasi Perbaungan, web

ABSTRACT

GERI ALDIAN SAGALA: Perbaungan Irrigation network information system Regency Serdang Bedagai. Supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Information system in Perbaungan irrigated area still done manually, so the storage, processing and delivery of information to be ineffective and inefficient. In the information management most the result were done by human role and took a relatively longer time. Moreover, the information seekers-and decision-makers also have difficulty in obtaining the data they need. Therefore, it is necessary to further develop of the information system. Web-based information system is considered to be a solution in order to access information faster, systematicaly and easy to use. For that a web-based information systems in the management of irrigation in Perbaungan irrigation areas Serdang Bedagai Regency was designed. Irrigated network information system was designed using PHP programming language, MySQL database and the method of system development life cycle (SDLC).


(13)

Latar Belakang

Seperti kebanyakan daerah di Indonesia, sektor pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Sejarah menunjukkan bahwa sektor pertanian di Indonesia telah memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Beberapa peran penting sektor pertanian antara lain adalah sebagai sumber devisa negara, sebagai penyedia lapangan kerja, penyedia bahan baku industri, dan dalam penyedia pangan penduduk Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menunjang pembangunan pertanian adalah melalui pembangunan irigasi. Pembangunan irigasi ini diantaranya dapat dilakukan dengan cara pembangunan jaringan irigasi baru, perbaikan jaringan irigasi yang sudah ada, pemeliharaan jaringan irigasi serta peningkatan suatu manajemen dan pengelolaan jaringan irigasi yang baik.

Irigasi mempunyai fungsi untuk mendukung produktivitas lahan dalam rangka meningkatkan produksi pertanian, ketahanan pangan nasional, dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani, yang diwujudkan dengan mempertahankan keberlanjutan sistem irigasi melalui penyelenggaraan sistem irigasi yang meliputi kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.

Salah satu usaha pengembangan irigasi adalah dengan peningkatan manajemen dan pengelolaannya. Pengembangan sistem informasi merupakan salah satu jalan peningkatan manajemen dan pengeloaan irigasi.Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri


(14)

2

dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Sistem informasi dirasa penting untuk dikembangkan karena menurut Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer (2006), perkembangan dunia komputer yang semakin kompleks mendorong individu ataupun kelompok mau tidak mau harus menerapkannya dalam segala aktivitas. Mau disadari atau tidak setiap sistem yang ada seakan kurang lengkap kalau masih menggunakan model ataupun pengarsipan secara manual. Disamping banyak energi yang terbuang sia-sia juga dari segi finansia-sial tentunya menjadikan biaya tinggi.

Informasi yang dibutuhkan masyarakat dan organisasi tertentu tentang irigasi tidak dapat diakses secara cepat dan sistematis jika tidak ada sistem informasi.Nilai dari suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Sistem informasi dari irigasi sendiri masih didukung oleh sistem informasi manual. Penyimpanan, pengolahan serta penyampaian informasi masih menggunakan sistem manual. Sehingga, dalam hal penyimpanan dan penyampaian informasi masih menggunakan sebagian besar peran manusia serta membutuhkan waktu penyampaian yang lama. Hal ini menjadi penghambat bagi kinerja manajemen untuk menentukan keputusan. Oleh sebab itu, dirasa perlu untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat memperbaiki kinerja manajemen dalam pengambilan keputusan. Menurut Mukhtar (1999), sistem informasi berbasis komputer merupakan langkah yang dianggap mampu mengatasi permasalahan penyimpanan, penampilan serta pengaksesan informasi


(15)

yang dapat dilakukan secara langsung dan lebih cepat oleh setiap pihak yang membutuhkan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model sistem informasi padaDaerah Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah merancang sebuah model sistem informasidari data jaringan irigasidan data pendukung lainnya padaDaerah Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian dan penulisan skripsi ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai informasi bagi pihak manajemen pengelola saluran irigasi untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan saluran irigasi. 3. Sebagai informasi bagi petani di Daerah Irigasi Perbaungan Kabupaten

Serdang Bedagai.

4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan irigasi di Daerah Irigasi Perbaungan.


(16)

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 03°01’57’’ LU - 3°40’48’’ LU dan 98°45’00’’ BT – 99°18’36’’ BTdengan ketinggian berkisar 0 – 500 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 Km2 yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan definitif. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur dengan Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah Barat dengan Kabupaten Deli Serdang (BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010).

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 24 sungai dimana sungai yang terpanjang adalah Sungai Padang dan Bah Hilang yang masing-masing panjangnya 25 Km, sementara sungai Mendaris dan Sei Rampah adalah sungai terpendek, masing-masing 5 Km. Rawa/gambut terdapat empat di Kabupaten Serdang Bedagai dan di setiap Kecamatan terdapat beberapa irigasi yang sumber airnya berasal dari sungai (BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010).

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 84 %, curah hujan berkisar antara 10 sampai dengan 345,5 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan September 2009, hari hujan per bulan berkisar 5-27 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Oktober 2009.


(17)

Rata-rata kecepatan angin berkisar 0,90 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 4,10 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 24,1°C dan maksimum 31,6°C(BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010).

Daerah Irigasi Perbaungan

Daerah Irigasi Perbaungan merupakan daerah yang mengaliri lahan sawah petani yang berada di Kecamatan Perbaungan dan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Air yang mengaliri Daerah Irigasi ini berasal dari Sungai Ular. Daerah ini berada pada dataran rendah dengan luas lahan sawah yang dialiri sekitar 5.920 ha, dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Pantai Cermin

b. Sebelah Timur : Kecamatan Teluk Mengkudu/Sei Rampah c. Sebelah Selatan : Kecamatan Sei Rampah

d. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Manik, 2011)


(18)

6

Daerah Aliran Sungai

Sungai mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan peradaban manusia di seluruh dunia ini, yakni dengan menyediakan daerah-daerah subur yang umumnya terletak di lembah-lembah sungai dan sumber air sebagai sumber kehidupan yang paling utama bagi manusia. Dalam bidang pertanian sungai berfungsi sebagai sumber air yang penting untuk irigasi

(Sosrodarsono dan Tominaga, 1994).

Daerah Aliran Sungai (menurut Undang-undang NO. 7 Tahun 2004 tentang SDA DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS (BPDAS Solo, 2011).

Menurut BPDAS Solo (2011) yang dikutip dari Agus,dkk (2007), DAS dianggap sebagai suatu sistem, maka dalam pengembangannyapun, DAS harus diperlakukan sebagai suatu sistem. Denga n

memperlakukan sebagai suatu sistem dalam pengembangannya bertujuan unt uk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan, maka sasaran pengembangan DASakan menciptakan ciri-ciri yang baik sebagai berikut :


(19)

1. Mampu memberikan produktivitas lahan yang tinggi. Setiap bidang lahan harus memberikan produktivitas yang cukup tinggi sehingga dapat mendukung kehidupan yang layak bagi petani yang mengusahakannnya; 2. Mampu mewujudkan, pemerataan produktivitas di seluruh DAS;

3. Dapat menjamin kelestarian sumberdaya air.

Irigasi

Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam – tanaman. Pemberian air irigasi dapat dilakukan dalam lima cara: (1) dengan penggenangan (flooding); (2) dengan menggunakan alur, besar atau kecil; (3) dengan menggunakan air di bawah permukaan tanah melalui sub irigasi, sehingga menyebabkan permukaan air tanah naik; (4) dengan penyiraman (sprinkling); atau dengan sistem cucuran (trickle) (Hansen dkk, 1986).

Ketersediaan air pengairan bagi pertanian itu berbeda-beda tergantung pada musim, lokasi sumber air dan usaha-usaha konservasi air. Namun demikian, ketersediaan air pengairan yang cukup banyak akan tetapi tidak bebas dari pencemaran dan bahan-bahan buangan yang dapat meracuni tanaman, maka sumber air demikian tidak dapat dimanfaatkan. Dengan demikian sumber air pengairan yang perlu diperhatikan bagi pengairan lahan-lahan pertanian yaitu: a) yang debitnya memadai; dan b)air itu berkualitas menurut pandangan segi pertanian atau jelasnya cukup mengandung unsur-unsur hara bagi tanaman dan unsur-unsur mineral bagi kesuburan tanah(Kartasapoetra dkk, 1994).


(20)

8

Jaringan Irigasi

Jaringan irigasi adalah prasarana irigasi yang pada pokoknya tediri dari bagunan dan saluran pemberi air pengairan beserta perlengkapannya. Berdasarkan pengelolaannya dapat dibedakan antara jaringan utama dengan jaringan irigasi tersier.

a. Jaringan irigasi utama

Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan sekunder termasuk bangunan-bangunan utama dan perlengkapannya, saluran pembawa dan saluran pembuang. Bangunan utama merupakan bangunan yang mutlak diperlukan bagi eksploitasi meliputi bangunan pembendung, bangunan pembagi dan bangunan pengukur. Bangunan bendung berfungsi agar permukaan air sungai dapat naik dengan demikian memungkinkan untuk disalurkan melalui pintu pemasukan ke saluran pembawa. Bangunan pembagi berfungsi agar air pengairan dapat didistribusikan di sepanjang saluran pembawa(saluran primer) ke lahan-lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier. Terdapat pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang masuk ke saluran pembawa(primer), dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-lahan pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat terkontrol dengan baik, sesuai dengan pola yang telah dirancang.

b. Jaringan irigasi tersier

Merupakan jaringan pengairan air di petak tersier, mulai air keluar bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier kuarter termasuk bangunan pembagi


(21)

tersier dan kuarter, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat di petak tersier.

(Kartasapoetra dkk, 1994)

Dari segi konstruksi jaringan irigasinya, mengklasifikasikan sistem irigasi menjadi empat jenis yaitu :

1) Irigasi sederhana

Irigasi sederhana adalah sistem irigasi yang sistem konstruksinya dilakukan dengan sederhana, tidak dilengkapi dengan pintu pengatur dan alat pengukur sehingga air irigasinya tidak teratur dan tidak terukur, sehingga efisiensinya rendah.

2) Irigasi setengah teknis

Irigasi setengah teknis adalah suatu sistem irigasi dengan konstruksi pintu pengatur dan alat pengukur pada bangunan pengambilan (head work) saja, sehingga air hanya teratur dan terukur pada bangunan pengambilan saja dengan demikian efisiensinya sedang.

3) Irigasi teknis

Irigasi teknis adalah suatu sistem irigasi yang dilengkapi dengan alat pengatur dan pengukur air pada bangunan pengambilan, bangunan bagi dan bangunan sadap sehingga air terukur dan teratur sampai bangunan bagi dan sadap, diharapkan efisiensinya tinggi.

4) Irigasi teknis maju

Irigasi teknis maju adalah suatu sistem irigasi yang airnya dapat diatur dan terukur pada seluruh jaringan dan diharapakan efisiensinya tinggi sekali.


(22)

10

Sistem Informasi Pertanian

Informasi merupakan sumber daya penting dalam pertanian modern. Perkembangan komputer dan perbaikan teknologi komunikasi memberikan petani kesempatan untuk memperoleh informasi teknis dan ekonomi dengan cepat dan menggunakannya secara efektif untuk pengambilan keputusan. Pelaku pengembangan pertanian membutuhkan informasi inovasi pertanian yang memadai sebagai dasar strategi perencanaan dan pertimbangan untuk pengembangan usaha tani lebih lanjut (BPPT, 2004).

Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang baik. Dengan sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan sistem informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh departemen pertanian maupun swasta (Hanani, dkk, 2003).

Sistem Informasi Irigasi

Pengembangan sistem informasi irigasi sudah dilakukan oleh Simanungkalit (2010) yang mengembangkan prototipe sistem informasi jaringan irigasi di kawasan Ramonia Kabupaten Deli Serdang. Pada umumnya sistem informasi jaringan irigasi masih mempergunakan sistem informasi manual yang sangat terbatas keefektifannya artinya, penyampaian informasi masih harus melibatkan orang ke orang dalam lingkup informasi yang ingin diperoleh. Misal, dalam penelitian ini, untuk memperoleh data jaringan irigasi yang dibutuhkan masih mempergunakan metode pengambilan berkas langsung ke lokasi penelitian


(23)

sehingga cukup memakan waktu dalam proses perolehan data. Metode penyampaian informasi secara komputerisasi dan jaringan melalui pendekatan prototipe merupakan solusi yang perlu dicoba untuk mengatasi masalah aliran informasi di atas. Untuk itu, Simanungkalit (2010) membuat suatu rancangan prototipe sistem informasi jaringan irigasi. Dengan adanya sistem informasi yang dirancang berbasis komputer dapat memudahkan aliran informasi irigasi di Kawasan Ramonia Kabupaten Deli Serdang.

Sistem, Data danInformasi Sistem

Menurut Ladjamudin (2005) dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Penganut pendekatan elemen adalah Davis (1985) yang mendifinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud. Begitu pula dengan G. Murdick (1993), mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama

Gerald. J (1991) yang menganut pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendifinisikan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Ladjamudin, 2005).


(24)

12

Data

Ladjamudin (2005) mendefinisikan data sebagai deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Sedangkan menurut Sutanta (2003) data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.

Informasi

Menurut Sutanta (2003) informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga dan secara tidak langsung pada saat mendatang. Sedangkan menurut Daihani (2001) informasi adalah sesuatu yang dapat mempermudah pengetahuan penerimanya jika dibangun dari data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapai.

Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut Johan Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria:

1) Informasi harus akurat 2) Informasi harus relevan 3) Informasi harus tepat waktu (Ladjamudin, 2005).


(25)

Secara skematis proses pengolahan data menjadi informasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Proses pengolahan data menjadi informasi (Daihani, 2001)

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain sistem informasi merupakan satu kesatuan elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan (Oetomo, 2002).

Suatu sistem informasi adalah satu set komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan yang mengumpulkan (masukan), yang digerakkan dan disimpan (proses) dan mengeluarkan (keluaran) data dan informasi seperti halnya suatu mekanisme umpan balik (Stair, 1996).

Data PROSES

INFORMASI

Metode Kebutuhan


(26)

14

Pengembangan sistem informasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yang selanjutnya disebut dengan istilah siklus sistem informasi, yaitu:

1. Analisis kelayakan

Di sini berkaitan dengan analisis bidang aplikasi yang potensial, studi pendahuluan tentang biaya dan manfaat (“cost-benefit study”), dan menentukan skala prioritas bidang aplikasi.

2. Koleksi persyaratan dan analisis

Dalam hal ini dilakukan identifikasi persyaratan data yang diminta oleh pemakai dengan melakukan interaksi dengan calon pemakai (misal, melalui wawancara atau menyebar angket).

3. Perancangan

Pada tahap ini terdapat dua kegiatan, yaitu perancangan sistem basis data dan perancangan sistem aplikasi (program) untuk menggunakan dan memproses basis data.

4. Implementasi

Hasil rancangan pada tahap 3 diimplementasikan dalam sistem komputer dengan memasukkan semua data dalam basis data, kemudian transaksi basis data yang dirancang dalam program aplikasi diuji-cobakan.

5. Validasi

Untuk menyatakan bahwa sistem dapat diterima, dalam arti sesuai dengan kriteria yang ditentukan maka dilakukan validasi atau penilaian terhadap hasil uji-coba sistem. Dalam hal ini, apakah hasil uji-coba sudah sesuai dengan kriteria atau persyaratan yang diminta oleh pemakai.


(27)

6. Operasional

Tahap operasional dapat dilakukan jika fungsi sistem telah berjalan dan lolos dari tahap validasi. Para pemakai, baik itu dari sistem lama atau pemakai baru harus bekerja dengan sistem yang baru. Pengembangan program aplikasi baru dalam tahap operasional ini masih memungkinkan, tetapi harus melalui tahapan di atas dan pada akhirnya juga harus dilakukan validasi sebelum masuk pada tahap operasional. Dalam tahap operasional ini juga dilakukan pemantauan terhadap kemampuan kerja sistem dan pemeliharaan sistem (Waljiyanto, 2003).

Komponen Sistem Informasi

Burch dan Grudnitski (1986) dalam Wahyono (2004) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blokmasukan

Pada blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi dimana inputan tersebut adalah metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan.

2. Blok model

Pada blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan


(28)

16

3. Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok basis data

Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).

6. Blok kendali

Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun jika telah terlanjur terjadi dapat langsung diatasi.


(29)

Sistem Informasi Bebasis Web

Sebuah revolusi teknologi telah memungkinkan untuk memperluas daerah kerja kerja dan transaksi bisnis. Teknologi baru yang merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi tersebut dikenal dengan nama teknologi komunikasi data. Dalam perkembangan selanjutnya, lahirlah sebuah teknologi internetyang dapat menghubungkan komputer diseluruh dunia (Oetomo, 2003).

World Wide Web (WWW) atau web merupakan sumber daya internet yang sangat populer dan dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau bahkan transaksi pembelian barang (Kadir danTriwahyuni, 2005).

Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. Web adalah media yang digunakan untuk menampung data teks, gambar, animasi dan suara, yang dapat ditampilkan melalui internet dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung dengan internet. Untuk mendesain web, perlu memperhatikan hal-berikut:

- Jenis web yang akan dibangun (jenis isi atau konten yang akan ditampilkan) - Bentuk layoutweb (seni letak)

- Tujuan atau sasaran pengguna web

- Objek yang digunakan untuk menampilkan web (tabel, gambar, dan lain-lain) - Ukuran setiap file

- Sistem pengoperasian atau update isi yang mudah (Madcoms, 2006).


(30)

18

Situs web dikategorikan menjadi dua:

1. Web statis

Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.

2. Web dinamis

Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan.

(Wahana Komputer, 2006)

Konsep yang mendasari aplikasi web sebenarnya sederhana. Operasi yang melatarbelakanginya melibatkan pertukaran informasi antara komputer yang meminta informasi, yang disebut klien, dan komputer yang memasok informasi (atau disebut server). Secara lebih detail, serveryang melayani permintaan dari klien sesungguhnya berupa suatu perangkat lunak yang dinamakan web server. Secara internal, web server inilah yang berkomunikasi dengan perangkat lunak lain yang disebut middleware dan middleware inilah yang berhubungan dengan basis data(database).


(31)

Klien

Internet

Gambar 3. Arsitektur aplikasi web (Kadir, 2005)

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke database. Itulah istilahnya web database. Dengan demikian, perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemuktahiran data, dan tidak lagi menjadi tanggung jawab web master atau pemogram (Kadir, 2005)

Basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak guna memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan

Web server (Apache,IIS,dsb)

Middleware (ASP,PHP,JSP,dsb)

Database (Acces,Or acle,dsb)

Browser (internet explorer, netscape,dsb)

Tanggapan Permintaan


(32)

20

basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system (Jogiyanto, 2000).

MenurutKadir dan Triwahyuni(2005) berdasarkanpengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

• Basis data individual

Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan . biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai di lingkungan PC. Visual

dBASE, Microsoft Acces, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan

contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi

• Basis data perusahaan

Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini tersimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai Client.

• Basis data terdistribusi

Basis data terdistribusi adalah basis data yang tersimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan pada bank yang memiliki sejumlah cabang di berbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.

• Bank data publik

Bank data publik adalah jenis basis data yang dapat dikases oleh siapa saja (publik)sebagai contoh, banyak situs web yang menyediakan data yang


(33)

PHP dan MySQL PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan hypertext markup language (HTML) untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server akan tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP, namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan ini akan didapatkan sistem basis data yang dapat diakses dari web. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan structured query language (SQL) dalam hal ini MySQL sebagai basis data (Sunarfrihantono, 2002).

Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan (Kadir, 2008).

PHP merupakan bahasa pemrograman website yang sederhana namun handal. PHP merupakan proyek open source sehingga pemanfaatannya sangat popular dalam dunia web. Penggunaan PHP dan MySQL membutuhkan adanya suatu server yang menyediakan layanan web atau dikenal dengan istilah web server. PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditanamkan atau disisipkan dalam halaman-halaman HTML biasa (Wahana Komputer, 2006).


(34)

22

MySQL

MySQL adalah aplikasi database yang berjalan sebagai aplikasi service. Aplikasi service berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop atau pada taskbar. MySQL menyediakan beberapa aplikasi tambahan yang berfungsi sebagai antarmuka. MySQL server merupakan aplikasi yang berjalan sebagai service dalam suatu sistem operasi. Penggunaan MySQL untuk website dinamis telah didukung oleh beberapa macam bahasa pemrograman website, seperti active server page (ASP), PHP, dan Java (Wahana Komputer, 2006).

SQL singkatan dari Structure Query Language. Dalam bahasa Inggris sering dibaca SEQUEL. SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi Database Language SQL. Saat ini ANSI dan ISO (InternationalStandards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL (Kadir, 2003).

XAMPP

web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia(PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya (Maniacms, 2012).

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi


(35)

melakukan instalasi dan konfigurasi web serve manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi (Maniacms,2012).

Rancang Bangun Sistem

Untuk membangun sebuah sistem yang kompleks secara sistematis dan terintergrasi, maka dibutuhkan metode-metode pembangunan sistem, agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan sistem yang standar

(Oetomo dan Foenadioen, 2003).

Dalam pengembangan sistem ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem informasi, salah satu metodenya adalah metode daur hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SDLC). SDLC berfungsiuntuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu: 1. analysis,

2. design,

3. implementation (Ladjamudin, 2005).

Analisis

Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan profesional. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah sebagai berikut:


(36)

24

2. Penelitian/investigasi awal 3. Analisa kebutuhan sistem 4. Mensortir kebutuhan sistem 5. Memilih sistem yang baik

Perancangan/desain

Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan peranacangan ini meliputi perancangan output, input, dan file/basis data.

Implementasi

Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal kedalam kegiatan yang sebenarnya dalam sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut kedalam salah saru bahasa program yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan tes data, pelatihan dan pergantian system.


(37)

Daerah Irigasi Perbaungan

Daerah Irigasi Perbaungan berada di Kecamatan Perbaungan dan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Daerah Irigasi Perbaungan adalah daerah irigasi yang paling luas lahan irigasinya yaitu seluas 5.920 ha dan total panjang saluran mencapai 552.506 m, dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Pantai Cermin

b. Sebelah Timur : Kecamatan Teluk Mengkudu/Sei Rampah c. Sebelah Selatan : Kecamatan Sei Rampah

d. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang

Daerah irigasi ini lahan irigasimya mencakup 25 Desa yang terdapat di Kecamatan Perbaungan dan Kecamatan Pantai Cermin dan mempunyai delapan saluran irigasi yaitu:

PE-MC (Main Canal Perbaungan)

PE-SC1 (Secunder Canal One Perbaungan) PE-SC2 (Secunder Canal Two Perbaungan) PE-SC3 (Secunder Canal Three Perbaungan) PE-SC4 (Secunder Canal Four Perbaungan) PE-SC5 (Secunder Canal Five Perbaungan) PE-SC6 (Secunder Canal Six Perbaungan) PE-SC7 (Secunder Canal Seven Perbaungan)

Daerah Irigasi Perbaungan mendapat suplai air dari Sungai Ular. Sungai Ular sendiri mempunyai debit 60,00 m3/detik dan untuk Daerah Irigasi


(38)

30

Perbaungan sendiri memerlukan debit yang masuk sebesar 7.104,00 L/detik atau sekitar 1,2 L/detik/ha.

Analisis Sistem

Pada umumnya sistem informasi jaringan irigasi masih mempergunakan sistem informasi manual yang sangat terbatas keefektifannya artinya, penyampaian informasi masih harus melibatkan orang ke orang dalam lingkup informasi yang ingin diperoleh. Hai ini juga yang terjadi di daerah irigasi Perbaungan.Penerapan sistem informasi di Daerah Irigasi Perbaungan masih dilakukan secara manual. Sehingga dalam penyimpanan, pengolahan, dan penyampaian informasi tidak efektif dan efesien. Dalam penyimpanan dan penyampaian informasi masih sebagian besar menggunakan peran manusia serta membutuhkan waktu penyampaian yang relatif lebih lama. Para pencari informasi ataupun pengambil keputusan masih harus mengalami kesulitan dalam hal perolehan data serta membutuhkan banyak waktu untuk melengkapi segala data yang dibutuhkan.

Adapun investigasi awal menunjukkan bahwa sistem informasi di Daerah Irigasi Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai kurang efektif karena untuk memperoleh informasi di perlukan waktu yang cukup lama. Misal, dalam penelitian ini, untuk memperoleh data jaringan irigasi yang dibutuhkan masih mempergunakan metode pengambilan berkas langsung ke lokasi penelitian sehingga cukup memakan waktu dalam proses perolehan data.

Dari hasil investigasi awal dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengakses informasi cepat dan sistematis sehingga mempermudah para pencari informasi untuk mendapatkan


(39)

informasi yang dibutuhkan. Jadi perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut atas sistem informasi tersebut berdasarkan identifikasi kebutuhan. Sistem informasi berbasis web perlu dikembangkan agar diperoleh sebuah sistem informasi yang lebih baik.

Perancangan Sistem

Perancangan masukan sistem

Perancangan masukan (input) merupakan perancangan data-data yang dibutuhkan dan komponen-komponen penyusun lainnya, dirancang sedemikian rupa agar mudah dimengerti oleh pengguna, sehingga yang awam dalam bidang komputer sekalipun dapat menggunakan aplikasi yang dirancang. Masukan

(input) pada aplikasi perancangan model sistem informasi irigasi daerah irigasi

Perbaungan terdiri dari: data saluran irigasi, peta daerah irigasi, data lahan pertanian, debit harian, dan data lainnya yang mendukung. Dari data-data ini dibuat form-form untuk memasukkan masing-masing data.

Perancangan keluaran (output) sistem

Perancangan keluaran (output) bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran berupa form laporan wilayah daerah irigasi, bangunan irigasi, debit harian dan data-data lainnya dalam bentuk teks, tabel, gambar dan lainnya yang diakses melalui tampilan web.

Perancangan basis data

Perancangan basis data (database) aplikasi sistem informasi ini melalui aplikasi basis data yang ditawarkan oleh MySQL. Perancangan basis data cukup menyita waktu karena perlu disesuaikan dengan data-data yang ada sehingga


(40)

32

harus disesuaikan field-field apa saja yang harus dibangun agar dapat mencakup seluruh data yang akan dirancang, dalam hal ini pada bahagian perancangan masukan ke dalam basis data. Pada basis data, masukan diproses dan disimpan untuk proses selanjutnya. Data-data yang tersimpan dalam basis data MySQL ialah data-data masukan dalam bentuk tabel yang dapat mencakup seluruh data yang ada.

Pada perancangan logik (logic design) terdapat entitas-entitas dengan masing-masing atributnya, dimana setiap entitas akan mewakili informasi dalam pembentukan sistem. Untuk menggambarkan hubungan antara entitas yang terdapat di dalam sistem tersebut dapat dilihat gambar relasi/hubungan antar tabel berikut.

Tabel 1. Entitas pada perancangan logik.

Tabel Atribut Keterangan

User usename Nama user/ pengguna

password Password atau kata

kunci dari pengguna

status Status pengguna apakah sebagai

administrator atau pengujung

Menu No (Primary Key) No Menu atas

Namamenu Nama Menu Atas

Link Link ke halaman lain

Jenis Jenis Main Menu

Berita Id Id Berita

Jenis Jenis Berita

Judul Judul Berita

Isi Isi Berita

Image1 Gambar Berita

Image2 Gambar Berita

Asal Asal Berita

Headline Info Singkat Berita

Info Info Selengkapnya Berita

Komentar id_komentar Id komentar


(41)

nama_komentar Nama yang berkomentar

url email

isi_komentar Isi komentar

tgl Tanggal komentar

jam_komentar Jam komentar

Statistik Ip Ip pengunjung

tanggal Tanggal

hits Artikel yang dibaca

online Pengunjung yang online

Debit air iddebitair Iddebitair

sungai Nama sungai

bendung Nama bendung

daerahirigasi Nama daerah irigasi totalluassawah Total luas sawah

ranting Nama ranting

Desa kodedesa Kode desa

namadesa Nama desa

kecamatan Nama kecamatan

Desa dialiri id Id desa dialiri

kodedesa Kodedesa dialiri

baku Luas lahan baku

irigasi Luas lahan beririgasi

Detail debit air id Id detail debit air

iddebitair Iddebitair

tanggal Tanggal debit dihitung

tinggiair Tinggi air di saluran

Gis kode Kode

nama Nama wilayah

x Koordianat x

y Koordinat y

keterangan Keterangan

Inventaris id Id inventaris

namasaluran Nama saluran

jenisinventaris Jenis inventaris

luasha Luas

panjangsaluran Panjang saluran

luastanah Luas tanah

Tools gallery id_gallery Id gallery

gambar Gambar untuk gallery

kode Kode gambar


(42)

34

Tools gallery profil id_gallery Id gallery

gambar Gambar untuk gallery

kode Kode gambar

keterangan Keterangan gambar

Pada perancangan fisik (physical design), dilakukan representasi terhadap entitas yang terdapat pada perancangan logik yang dikembangkan ke dalam tabel pada sistem basis data. Pada penelitian ini sistem yang dikembangkan adalah sistem basis data relasional, dimana antara satu tabel dengan tabel yang lainnya dihubungkan oleh sebuah kunci unik atau primer (primer key) yang berfungsi mempercepat akses database, melakukan pengurutan, index dan pencarian data. Pada basis data, masukan diproses dan disimpan untuk proses selanjutnya dimana data-data yang tersimpan dalam basis MySQL adalah data-data masukan dalam bentuk tabel yang dapat digunakan ketika diperlukan untuk memproses suatu informasi yang akan ditampilkan oleh sistem. Rancangan basis data tersebut tampak seperti Tabel 2 berikut.

Tabel Field name Type Lenght Decimals

User User Varchar 20 0

Password Varchar 20 0

Menu No Int 5 0

NamaMenu Varchar 50 0

Link Vacrhar 10 0

Jenis Varchar 20 0

Berita Id Int 4 0

Jenis Text 0 0

Judul Text 0 0

Isi Long Text 0 0

Image1 Varchar 50 0

Asal Varchar 50 0

Headline Text 0 0

Info Text 0 0

File pdf Varchar 50 0

Komentar Id_komentar Int 5 0

Id_berita Int 5 0


(43)

url Varchar 100 0

isi_komentar Text 0 0

tgl Date 0 0

jam_komentar Time 0 0

Aktif Enum 0 0

Statistik Ip Varchar 20 0

tanggal Date 0 0

hits Int 10 0

online Varchar 255 0

Debit air iddebitair Varchar 10 0

sungai Varchar 40 0

bendung Varchar 50 0

daerahirigasi Varchar 50 0

totalluassawah Varchar 50 0

ranting Varchar 50 0

Desa kodedesa Varchar 10 0

namadesa Varchar 30 0

kecamatan Varchar 20 0

Desa dialiri id Int 10 0

kodedesa Varchar 30 0

baku Decimal 10 0

irigasi Decimal 10 0

Detail debit air id Int 4 0

iddebitair Int 4 0

tanggal Varchar 20 0

tinggiair Varchar 10 0

Gis kode Int 10 0

nama Varchar 100 0

x Int 11 0

y Int 11 0

keterangan Long text 0 0

Inventaris id Varchar 30 0

namasaluran Varchar 30 0

jenisinventaris Varchar 30 0

luasha Varchar 30 0

panjangsaluran Varchar 30 0

luastanah Varchar 30 0

Tools gallery id_gallery Int 3 0

gambar Varchar 100 0

kode Varchar 30 0

keterangan Text 0 0

Tools gallery profil

id_gallery Int 3 0

gambar Varchar 100 0

kode Varchar 30 0


(44)

36

Perancangan Model Antarmuka

Model antarmuka (user interface) merupakan fasilitas yang mampu mengintergrasikan sistem proses, basis data dan komponen pengetahuan yang terdapat di dalam sistem dengan pengguna secara interaktif, dengan tujuan untuk mempermudah user dalam menggunakan sistem dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya dari sistem.

Gaya dialog yang dipakai oleh sistem adalah gaya dialog menu, dimana pengguna dihadapkan pada berbagai alternatif menu pilihan yang telah disediakan di dalam sistem. Menu ini selanjutnya akan ditampilkan oleh sistem melalui layar monitor kepada user. Dalam menentukan pilihannya pengguna sistem cukup menekan tombol-tombol dan tautan tertentu sesuai dengan materi informasi yang dibutuhkan oleh user dari dalam sistem. Setiap pilihan menu yang telah diinputkan oleh user akan menghasilkan respon/jawaban tertentu yang berupa informasi yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Konstruksi

Dalam tahapan ini dilakukan kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam kegiatan pembangunan sistem informasi. Tahap ini disebut juga programming and testing yang bertujuan untuk mengkonversikan perancangan logical ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman web PHP yang dapat memproses dan mendefenisikan basis data yang telah ada.

Untuk menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul program dapat berjalan secara benar diperlukan web server.Web server yang digunakan ialah web server Apache. Web server Apache merupakan aplikasi


(45)

untuk menginterpretasi serta melakukan koneksi antara bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Web server apache memungkinkan sistem dijalankan di

server lokal atau di komputer pribadi tanpa harus terlebih dahulu terhubung

(connect) dengan jaringan internet.

Dalam merancang sistem informasi ini, digunakan fasilitas aplikasi XAMPP for Windows karena aplikasi ini memberikan berbagai kemudahan. Perangkat aplikasi ini sendiri menggunakan bahasa pemrograman PHP, web

database MySQL serta web server Apache sekaligus dalam satu paket. Artinya,

dalam proses instalasi XAMPP telah sekaligus terinstalasi di dalamnya web database MySQL, web server Apache dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sehingga tidak diperlukan lagi konfigurasi antara ketiganya sewaktu terinstalasi ke komputer lokal. Selain itu pula di dalam aplikasi XAMPP, kemudahan juga tersedia dalam manajemen basis data MySQL. Manajemen basis data MySQL pada paket aplikasi XAMPP dilakukan dengan PHPMYADMIN.

Input data ke dalam basis data MySQL dilakukan dengan menggunakan

aplikasi phpMyAdmin.Data dikelompokkan berdasarkan jenis data kemudian diinput ke dalam basis data MySQL dalam bentuk tabel-tabel.

Paket aplikasi XAMPP merupakan produk yang open source. Sehingga untuk memperolehnya hanya cukup download dari situs resminya secara gratis. Setelah berhasil diperoleh, hanya dibutuhkan instalasi ke perangkat komputer tanpa harus melakukan konfigurasi PHP, MySQL maupun web server Apache secara terpisah.

Selain dari aplikasi yang digunakan di atas, pada penelitian ini digunakan program Adobe Dreamweaver CS5sebagai program untuk membangun tampilan


(46)

38

web. Kelebihan dari program ini ialah berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam proses perancangan program web dibandingkan dengan program teks editor biasa seperti Notepad. Kemudahan yang diperoleh ialah dalam hal penulisan kode program, telah tersedia fasilitas code, design serta split yang menggabungkan antara code dengan design. Kita dapat merancang layout tanpa harus melalui coding

Adapun menu-menu yang terdapat di dalam sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

a) Menu Home b) Menu Profil

c) Menu SI Jaringan Irigasi d) Kamus Sistem

e) Menu Data Lainnya f) Menu Hubungi Kami g) Menu Artikel


(47)

Adapun memu-menu yang terdapat dalam sistem informasi ini adalah:

1. Menu Utama

Gambar 4. Struktur Sistem Informasi Tanaman Pangan

Menu Utama

Menu Utama terdiri dari dua jenis menu utama yaitu menu utama atas dan menu utama samping. Menu Atas Home Profil SIJI Kamus Sistem Data Lain Komentar Data Inventaris Data Debit Air Data Detail Debit Air Data Desa Peta Skema Jaringan Galery Galery Hapus Komentar Log Out

Menu Kanan Edit Data

Artikel Agenda Tambah Data

Data Desa Sistem Informasi Jaringan Irigasi Perbaungan


(48)

40

A. Menu Atas

Menu Atas terdiri dari beberapa menu, yaitu: 1. Menu Home

Menu Home merupakan halaman yang ditampilkan pertama sekali pada saat sistem dibuka. Halaman ini sering disebut halaman index, yang dalam bahasa web diartikan sebagai gerbang untuk memasuki sistem secara keseluruhan. Dari halaman home pengguna bisa mengakses semua menu baik menu utama ataupun submenu. Pada halaman ini terdapat dua submenu,yaitu sub menu berita dan serba- serbi. Submenu berita berisi tentang berita yang berhubungan dengan irigasi dan serba-serbi berisi tentang macam-macam berita tentang daerah yang dialiri oleh jaringan irigasi Perbaungan.


(49)

Gambar6. Tampilan submenu Serba-Serbi

2. Menu Profil

Menu profil dibuat untuk untuk menampilkan informasi tentang daerah yang dialiri jaringan irigasi dan daerah irigasi Perbaungan. Menu ini terdiri dari tiga submenu, yaitu submenu profil Kecamatan Perbaungan, submenu profil Kecamatan Pantai Cermin dan sub menu profil Daerah Irigasi Perbaungan.


(50)

42

3. Menu SI Jaringan Irigasi

Menu ini dibuat untuk menapilkan informasi tentang jaringan irigasi Perbaungan. Menu SI Jaringan Irigasi memiliki beberapa Sub menu, yaitu sub menu peta daerah irigasi, skema irigasi, inventarisasi, daerah yang dialiri, dan debit harian.

Gambar8. Tampilan Menu SI Jaringan Irigasi a. Submenu Peta Daerah Irigasi

Submenu ini berisikan peta daerah irigasi Perbaungan. Disini kita melihat saluran-saluran irigasi di daerah irigasi perbaungan, dimana letak saluran-saluran primer, saluran-saluran sekunder dapat terlihat dari peta ini. Pada peta ini kita dapat melihat ada beberapa titik yang diberi tanda dimana ketika di klik maka akan muncul informasi berupa informasi dimensi dari masing-masing saluran. Pada menu ini juga dilengkapi dengan galeri yang berbentuk slide dimana pada waktu tertetu gambar akan bergerak.


(51)

Gambar9. Tampilan Peta Daerah Irigasi


(52)

44

Gambar11. Tampilan galeri b. Submenu Skema Jarinagan Irigasi

Sub menu ini berisikan skema dari jaringan irigasi Perbaungan. Pada skema ini dapat dilihat letak saluran primer, letak saluran sekunder, luas areal yang dialiri tiap saluran dan debit perencanaan dari tiap areal yang dialiri.


(53)

c. Submenu inventarisasi

Submenu ini berisi data-data inventarisasi daerah irigasi Perbaungan.

Gambar 13. Tampilan submenu inventarisasi d. Submenu Desa Dialiri

Submenu ini berisikan nama-nama desa yang dialiri jaringan irigasi dan jumlah areal yang dialiri oleh jaringan irigasi.


(54)

46

e. Submenu Debit Harian

Sub menu ini berisikan data dari debit harian di daerah irigasi Perbaungan. Pelaporan debit harian dilakukan setiap setengah bulan sekali. Jadi jika ingin melihat debit harian untuk tanggal tertentu maka yang akan muncul adalah data untuk setengah bulan.

Gambar 15. Tampilan form untuk memilih tanggal


(55)

4. Menu Kamus Sistem

Menu kamus sistem berisi tentang pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam sistem informasi ini.

Gambar 17. Tampilan submenu kamus sistem

5. Menu Data Lainnya

Menu ini berisi data yang berhubungan dengan daerah irigasi perbaungan yang tidak ditampilkan dalam menu SI Jaringan Irigasi


(56)

48

6. Menu Contact Us (Hubungi Kami)

Menu ini dibuat agar masyarakat dapat meberikan komentar atau laporan mengenai jaringan irgasi Perbaungan. Sehingga nantinya pihak manajemen pengelola bisa bertindak cepat jika ada laporan dari masyarakat.

Gambar 19. Tampilan submenu hubungi kami

B. Menu Utama Samping

Menu samping terdiri dari beberapa menu, yaitu: 1. Menu Artikel

Menu artikel berisi tentang artikel-artikel yang berhubungan dengan irigasi. Diharapkan dengan menu ini pengetahuan pengunjung tentang irigasi dapat lebih berkembang.


(57)

Gambar 20. Tampilan menu artikel

2. Menu Agenda

Menu agenda berisi agenda yang akan dilaksanakan yang berhubungan dengan daerah irigasi Perbaungan.

Menu Administrator

Untuk menjaga agar data-data yang tersedia pada web dapat update secara terus-menerus maka diperlukan menu administrator. Seorang admin/petugas ataupun pihak yang terkait dalam pengembangan sistem ini dapat melakukan update informasi dari menu ini, agar informasi yang disajikan akurat dan tepat pada dan sistem tersebut dapat bekerja sesuai dengan tujuan dan kegunaannya.

Menu login administrator dapat ditampilkan dengan membuka halaman web baru pada web browser, kemudian masukkan alamat berikut http://localhost/jaringan_irigasi. Menu login ini hanya dapat diakses oleh


(58)

50

administrator sistem dengan memasukkan username dan password. Menu ini

dirancang khusus bagi admin/petugas dimana pada menu ini digunakan untuk mengubah, menghapus dan menambah isi data. Untuk masuk ke menu admin/petugas terlebih dahulu muncul permintaan login. Permintaan login dirancang untuk menjaga keamanan data-data yang tersimpan dalam basis data sehingga tidak sembarang orang dapat masuk ke bagian admin/petugas. Untuk lebih menjaga keamanan database maka perlu menjaga kerahasiaan dari username

dan password dari menu administrator. Berikut ini adalah tampilan submenu

untuk login

Gamabar 21. Tampilan login admin

Setelah username dan password diisi, klik login, apabila username dan password yang diisikan salah maka akan muncul informasi konfirmasi kesalahan. Klik ulangi lagi untuk kembali ke menu login. Setelah username dan password tepat maka akan muncul halaman menu administrator.


(59)

Pada halaman ini terdapat 13 submenu yang dilengkapi dengan fasilitas edit, hapus, dan penambahan data, dimana semua bagian submenu tersebut dilihat melalui admin/petugas.

Adapun submenu yang terdapat pada admin/petugas adalah sebagai berikut:

a) List/Edit/Hapus data informasi

b) Tambah data informasi c) Data Desa

d) Data Inventaris e) Data Debit Air

f) Data Deatail Debit Air g) Data Desa Dialiri h) Peta

i) Skema Jaringan Irigasi j) Data Galery Skema Jaringan k) Data Galery Profil

l) Hapus Komentar m) Keluar/Logout


(60)

52

Gambar 22. Tampilan submenu administrator

Perubahan, penambahan dan penghapusan mengenai data hanya dapat dilakukan oleh seorang admin, berikut ini contoh tampilan dari penambahan data.

Gambar 23. Tampilan tambah informasi

Setelah semua diisi maka tekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diisi dan cancel jika ingin membatalkan penambahan data. Untuk


(61)

melakukan pengeditan data apabila terjadi kesalahan pemasukan data dan perubahan data, dapat digunakan fungsi edit. Berikut ini adalah contoh tampilan dari perubahan data.

Gambar 24. Tampilan ubah informasi

Setelah selesai diperbaiki, maka klik simpan, untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan, dan klik cancel untuk membatalkan perubahan yang dilakukan.

Untuk menjaga keamanan database, maka setelah selesai menggunakan fasilitas menu administrator sebaiknya melalui logout, sehingga halaman yang kita akses tersebut tidak bisa diakses oleh orang lain.


(62)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Sistem informasi irigasi daerah irigasi sungai ular masih menggunakan sistem informasi manual yang sangat terbatas keefektifannya. Sehingga perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang lebih baik. Sistem informasi berbasis web merupakan solusi yang perlu dicoba untuk mengatasi masalah aliran informasi.

2. Sistem informasi jaringan irigasi daerah irigasi Perbaungan ini dirancang melalui tahap pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC)

3. Website yangdirancang merupakan web yang dinamis dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pengolah data base.

4. Evaluasi dan Pembaharuan data sangat perlu dilakukan untuk menghasilkan sistem informasi tepat dan akurat bagi para penggunan sistem informasi ini.

5. Website yang dirancang bersifat user friendly dimana model antarmuka (user

interface)dari web dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah user

dalam menggunakan sistem dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya dari sistem

Saran

Sistem informasi ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dari segi cakupan wilayahnya maupun dari segi teknologi yang digunakan untuk membuat website. Sehingga untuk kedepannya diharapkan untuk penelitiaan-penelitian selanjutnya dengan topik yang sama bisa lebih baik lagi karena semakin lama teknologi informasi akan semakin berkembang.


(63)

Arbie, 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Penerbit Andi, Yogyakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2004. Program Komponen

Pengembangan Sumber Informasi Nasional dan Lokal-PFI3P. PFI3P-Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. 2010. Serdang Bedagai Dalam Angka 2010. Sei Rampah.

Balai Pengelolaan DAS Solo, 2011. http://www.bpdassolo.net [12 April 2012]. Daihani, D. U., 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Gramedia, Jakarta. Hanani, A. R., N. J.T. Ibrahim., Mangku, P., 2003. Strategi Pembangunan

Pertanian Sebuah Pemikiran Baru. Lappera Pustaka Utama, Yogyakarta. Hansen, V.E., O.W. Israelsen, dan G.E. Stringham, 1992. Irrigation Principles and

Practices. John Wiley and Sons, New York.

Jogiyanto H. M, 2003. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta

Kadir, A dan T. CH. Triwahyuni, 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.

Kadir, A., 2008. Dasar Pemograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Andi, Yogyakarta.

Kadir, A., 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi, Yogyakarta Kadir, A., 2005. Dasar Pemograman Web dengan ASP. Andi, Yogyakarta

Kartasapoetra, A.G. dan M. Sutedjo, 1994. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi, Bumi Aksara.

Ladjamudin, A.B.B., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Madcoms, Divisi Penelitian dan Pengembangan, 2006. Mendesain Website dengan Photoshop, FrontPage, dam Pemrograman PHP-MySQL. Madcoms, Madiun.


(64)

56

Manik, A. A, 2011. Faktor – Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Daerah Irigasi Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. Skripsi. USU, Medan

Mukhtar, A.M., 1999. Audit Sistem Informasi. Rineka Cipta, Jakarta.

Oetomo,B. S., 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Oetomo, B. S dan Foenadioen. 2003. Terminologi Populer Sistem Informasi. Ghara Ilmu, Yogyakarta.

Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia, Strategi dan Pengembangan. LP3ES, Jakarta.

Simanungkalit, E.H., 2010. Sistem Informasi Irigasi Sungai Ular Kawasan Irigasi Ramonia. Skripsi. USU, Medan.

Sosrodasrono, S., dan M. Tominaga, 1994. Perbaikan dan Pengairan Sungai. Pradnta Paramita, Jakarta.

Stair,R. M., 1996. Principle of Information System a Management Aprroach Second Edition. Boyd & Fraser Publishing Company, USA.

Sunarfrihantono, B. 2002. PHP dan MySQL untuk WEB. Andi, Yogyakarta. Sutanta, E., 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu,Yogyakarta.

Wahana Komputer, 2006. Pengolahan Database dengan MySQL. Andi, Yogyakarta dan Wahana Komputer, Semarang.

Waljiyanto, 2003. Sistem Basis Data, Analisis dan Pemodelan Data. Graha Ilmu, Yogyakarta.


(65)

Lampiran 1. Flowchart penelitian

Formulasi Masalah

Menentukan Tujuan Sistem

Perancangan Sistem

Perancangan Database

Perancangan User interface

Pembangunan Sistem: Mengintegrasikan Komponen

Dokumentasi Sistem Penerapan: Pengujian dan Evaluasi, Demonstrasi, Orientasi, Pelatihan , dan Pengembangan

Mulai

Investigasi Sistem

Selesai Benar Tidak

Perancangan Masukan

Perancangan Keluaran


(66)

58

Lampiran 2. Diagram konteks

Informasi Komentar

Data Informasi

Laporan

Admin User

Sistem Informasi Jarinagan Irigasi


(1)

53

melakukan pengeditan data apabila terjadi kesalahan pemasukan data dan perubahan data, dapat digunakan fungsi edit. Berikut ini adalah contoh tampilan dari perubahan data.

Gambar 24. Tampilan ubah informasi

Setelah selesai diperbaiki, maka klik simpan, untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan, dan klik cancel untuk membatalkan perubahan yang dilakukan.

Untuk menjaga keamanan database, maka setelah selesai menggunakan fasilitas menu administrator sebaiknya melalui logout, sehingga halaman yang kita akses tersebut tidak bisa diakses oleh orang lain.


(2)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Sistem informasi irigasi daerah irigasi sungai ular masih menggunakan sistem informasi manual yang sangat terbatas keefektifannya. Sehingga perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang lebih baik. Sistem informasi berbasis web merupakan solusi yang perlu dicoba untuk mengatasi masalah aliran informasi.

2. Sistem informasi jaringan irigasi daerah irigasi Perbaungan ini dirancang melalui tahap pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC) 3. Website yangdirancang merupakan web yang dinamis dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pengolah data base.

4. Evaluasi dan Pembaharuan data sangat perlu dilakukan untuk menghasilkan sistem informasi tepat dan akurat bagi para penggunan sistem informasi ini. 5. Website yang dirancang bersifat user friendly dimana model antarmuka (user

interface)dari web dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah user dalam menggunakan sistem dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya dari sistem

Saran

Sistem informasi ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dari segi cakupan wilayahnya maupun dari segi teknologi yang digunakan untuk membuat website. Sehingga untuk kedepannya diharapkan untuk penelitiaan-penelitian selanjutnya dengan topik yang sama bisa lebih baik lagi karena semakin lama teknologi informasi akan semakin berkembang.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arbie, 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Penerbit Andi, Yogyakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2004. Program Komponen

Pengembangan Sumber Informasi Nasional dan Lokal-PFI3P. PFI3P-Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. 2010. Serdang Bedagai Dalam Angka 2010. Sei Rampah.

Balai Pengelolaan DAS Solo, 2011. http://www.bpdassolo.net [12 April 2012]. Daihani, D. U., 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Gramedia, Jakarta. Hanani, A. R., N. J.T. Ibrahim., Mangku, P., 2003. Strategi Pembangunan

Pertanian Sebuah Pemikiran Baru. Lappera Pustaka Utama, Yogyakarta. Hansen, V.E., O.W. Israelsen, dan G.E. Stringham, 1992. Irrigation Principles and

Practices. John Wiley and Sons, New York.

Jogiyanto H. M, 2003. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta

Kadir, A dan T. CH. Triwahyuni, 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.

Kadir, A., 2008. Dasar Pemograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Andi, Yogyakarta.

Kadir, A., 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi, Yogyakarta Kadir, A., 2005. Dasar Pemograman Web dengan ASP. Andi, Yogyakarta

Kartasapoetra, A.G. dan M. Sutedjo, 1994. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi, Bumi Aksara.

Ladjamudin, A.B.B., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Madcoms, Divisi Penelitian dan Pengembangan, 2006. Mendesain Website dengan Photoshop, FrontPage, dam Pemrograman PHP-MySQL. Madcoms, Madiun.


(4)

56

Manik, A. A, 2011. Faktor – Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Daerah Irigasi Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. Skripsi. USU, Medan

Mukhtar, A.M., 1999. Audit Sistem Informasi. Rineka Cipta, Jakarta.

Oetomo,B. S., 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Oetomo, B. S dan Foenadioen. 2003. Terminologi Populer Sistem Informasi. Ghara Ilmu, Yogyakarta.

Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia, Strategi dan Pengembangan. LP3ES, Jakarta.

Simanungkalit, E.H., 2010. Sistem Informasi Irigasi Sungai Ular Kawasan Irigasi Ramonia. Skripsi. USU, Medan.

Sosrodasrono, S., dan M. Tominaga, 1994. Perbaikan dan Pengairan Sungai. Pradnta Paramita, Jakarta.

Stair,R. M., 1996. Principle of Information System a Management Aprroach Second Edition. Boyd & Fraser Publishing Company, USA.

Sunarfrihantono, B. 2002. PHP dan MySQL untuk WEB. Andi, Yogyakarta. Sutanta, E., 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu,Yogyakarta.

Wahana Komputer, 2006. Pengolahan Database dengan MySQL. Andi, Yogyakarta dan Wahana Komputer, Semarang.

Waljiyanto, 2003. Sistem Basis Data, Analisis dan Pemodelan Data. Graha Ilmu, Yogyakarta.


(5)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Flowchart penelitian

Formulasi Masalah

Menentukan Tujuan Sistem

Perancangan Sistem

Perancangan Database

Perancangan User interface

Pembangunan Sistem: Mengintegrasikan Komponen

Dokumentasi Sistem Penerapan: Pengujian dan Evaluasi, Demonstrasi, Orientasi, Pelatihan , dan Pengembangan

Mulai

Investigasi Sistem

Selesai Benar

Tidak

Perancangan Masukan

Perancangan Keluaran


(6)

58

Lampiran 2. Diagram konteks

Informasi Komentar

Data Informasi

Laporan

Admin User

Sistem Informasi Jarinagan Irigasi