Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Misalnya seorang ibu yang tengah hamil muda keracunan alcohol. b. Peri-natal Peri-nattal sering juga disebut natal waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. c. Pasca-natal Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai kurang lebih usia 18 tahun.

2.1.2.3 Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Menurut Suparno dkk 2007 anak berkebutuhan khusus klasifikasikan menjadi 3 yaitu anak berkelainan fisik, anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik. 1. Anak berkelainan fisik Anak berkelainan fisik dibedakan menjadi 3 yaitu anak tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa. a. Tunanetra adalah anak-anak yang mengalami kelainan atau gangguan fungsi penglihatan, yang memiliki tingkatan atau klasifikasi yang berbeda. Berdasarkan tingkat ketajaman penglihatan dapat diklasifikasikan menjadi low vision kurang lihat, ketajaman penglihatan 620m-660m dan the blind berat, ketajaman penglihatan kurang dari 660m. sedangkan berdasarkan adaptasi pedagogis dapat diklasifikasikan menjadi kemampuan melihat sedang, ketidakmampuan melihat taraf berat dan ketidakmampuan taraf sangat berat. b. Tunarungu adalah istilah yang menunjuk pada kondisi ketidakfungsian organ pendengaran atau telinga seorang anak. Kondisi ini menyebabkan mereka mengalami hambatan atau keterbatasan dalam merespon bunyi-bunyi yang ada di sekitarnya. Dalam klasifikasi khusus, tunarungu dibedakan menjadi tunarungu ringan tingkat kesulitan 25-45 db, tunarungu sedang tingkat kesulitan 46-70 db, tunarungu berat tingkat kesulitan 71-90 db, dan tunarungu sangat berat tingkat kesullitan lebih dari 90 db. c. Tunadakasa adalalah anak-anak yang mengalami kelainan fisik atau cacat tubuh, yang mencakup kelainan anggota tubuh maupun yang mengalami kelainan gerak dan kelumpuhan. Berdasarkan tingkat kelainannya diklasifikasikan menjadi cerebral palsy: ringan, sedang dan berat; berdasarkan letaknya: spastic kekakuan pada sebagian atau seluruh otonya, dyskenesia gerakan tak terkontrol serta terjadi kekakuan pada seluruh tubuh yang sulit digerakkan, ataxia gangguan keseimbangan, koordinasi mata dan tangan tidak berfungsi, campuran mengalami kelainan ganda; berdasarkan polio: tipe spinal kelumpuhan pada otot-otot leher, sekat dada, tangan dan kaki, tipe bulbair kelumpuhan fungsi motorik pada satu saraf tepi atau lebih yang menyebabkan adanya gangguan pernapasan, tipe bulbispinalis gangguan antara tipe spinal dan bulbair dan encephalitis umumnya ditandai dengan demam, kesadaran menurun, tremor, dan kadang-kadang kejang. 2. Anak berkelainan mental emosional Anak berkelainan mental emosional dibedakan menjadi tunagrahita dan tunalaras. a. Tunagrahita, klasifikasi anak tunagrahita didsaarkan berbagai tinjauan, diantaranya berdasarkan kapasitas skor intelektualnya IQ: tunagrahita ringan IQ 50-70, tunagrahita sedang IQ 35- 50, tunagrahita berat IQ20-35 dan tunagrahita sangat berat IQ di bawah 20. Sedagkan berdasarkan kemampuan akademik di bagi menjadi mampudidik, mampulatih dan perlu dirawat. b. Tunalaras adalah anak-anak yang mengalami gangguan perilaku, yang ditunjukkan dalam aktivitas kehidupan sehari- hari, baik di sekolah maupun dalam lingkungan sosialnya. Anak tunalaras diklasifikasikan berdasarkan 2 macam, yaitu berdasarkan perilakunya dan berdasarkan kepribadiannya. Berdasarkan perilakunya: beresiko tinggi hiperaktif, suka berkelahi, memukul, melawan, sulit konsentrasi dan lain-lain, beresiko rendah autism, khawatir, cemas, ketakutan dan lain- lain, kurang dewasa suka berfantasi, berangan-angan, mudah dipengaruhi, kaku dan lain-lain, dan agresif memiliki gang jahat, suka mencuri dengan kelompoknya dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan kepribadiannya diklasifikasikan menjadi: kekacauan perilaku, menarik diri, ketidakmatangan dan agresi social. 3. Anak berkelainan akademik Anak berkelaianan akademik dibedakan menjadi anak berbakat dan anak berkesulitan belajar. a. Anak berbakat adalah anak-anak yang mengalami kelainan intelektual diatas rata-rata. Klasifikasi anak berbakat pada umunya dilihat dari tingkat intelegensinya, berdasarkan standar Stanford Blnet meliputi: kategori rata-rata tinggi dengan IQ 110-119, kategori superior dengan IQ 120-139, dan kategri sangat superior dengan IQ140-169. b. Anak berkesulitan belajar merupakan salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang ditandai dengan adanya kesulitan untuk mencapai standar kompetensi prestasi yang telah ditentukan dengan mengikuti pembelajaran konvensional. Anak berkesulitan belajar juga sering disebut learning disability. Kesulitan belajar perkembangan diklasifikasikan lebih spesifik lagi yaitu: kesulitan belajar perkembangan kesulitan belajar pada anak usia di bawah 5 tahun dan kesulitan belajar akademik kesulitan pada anak pada usia di atas 6 tahun, contohnya kesulitan berhitungdiskalkulia, kesulitan membacadisleksia, kesulitan menulisdisgrapia, kesulitan berbahasadysphasia, tidak terampildispraksia.

2.1.2.4 Dampak Terjadinya Kelainan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru MI Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T2 942013013 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran pada Sekolah Inklusi di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran pada Sekolah Inklusi di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T1 292008117 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran pada Sekolah Inklusi di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T1 292008117 BAB IV

0 1 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran pada Sekolah Inklusi di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T1 292008117 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran pada Sekolah Inklusi di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi di Kota Salatiga T2 942015024 BAB II

1 3 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Sumber Informasi Petani Padi di Kecamatan Sidorejo, Sidomukti dan Tingkir, Kota Salatiga T1 522008014 BAB II

0 0 5

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB II

0 0 12