pendidikan inklusi perlu ada penyesuaian kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi peserta didik.
Hidayat 2009: 6 proses layanan pembelajarannya bukan didasarkan pada bentuk layanan sama rata, sama rasa dan disampaikan secara klasikal, tetapi
diarahkan pada pembelajaran yang lebih demokratis dan proporsional sesuai dengan harapan dan target belajar dari masing-masing kelompok anak tersebut,
dan proses belajar anak-anak tersebut tidak dipisahkan berdasarkan kelompok atau dipisahkan dari komunitasnya, melainkan mereka belajar bersama-sama
dengan teman sebayanya di dalam kelas reguler.
2.1.1.5 Model Pembelajaran Sekolah Inklusi
Puri 2006: 236 menjelaskan kegiatan belajar mengajar dalam sekolah inklusi, anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus dijadikan satu dengan
anak-anak reguler, akan tetapi dalam katerampilan tertentu, anak mempunyai kelas
tersendiri sesuai
dengan kebutuhan
masing-masing. Anak-anak
berkebutuhan khusus tersebut mempunyai guru tutor yang mendampingi. Lombardi dalam Smith, 2006: 401 menjelaskan beberapa model
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keberhasilan kelas inklusi. Model-model tersebut meliputi:
1. Pengajaran Langsung
Direct Instruction
: dibuat suatu penekanan pada penggunaan struktur yang ringan dan jadwal
waktu kelas, menggunakan seluruh sumber daya guru secara efisien baik pendidikan umum maupun
2. khusus di kelas umum dan pemantauan kemajuan secara
seksama. 3.
Intervensi dan strategi
strategy intervention
yaitu dibuat suatu penekanan pada kemampuan pengajaran seperti:
mendengar
listening
, membuat catatan
note talking
, pertanyaan mandiri
self questioning
, tes lisan
test talking
dan pemantauan kesalahan
error monitor.
4. Tim asistensi guru
teacher assistance team
yakni guru umum dan guru pendidikan khusus bekerja sebagai tim, mereka
bertemu secara teratur untuk mengatasi masalah dan memberikan bantuan kepada anggota mereka dalam mengatur
sikap siswa dan pertanyaan mengenai kesulitan akademis.
5. Model guru sebagai konsultan
consulting teacher model
yaitu guru-guru khusus dilatih sebagai konsultan untuk memberikan bimbingan dan bantuan kepada guru kelas umum.
Mereka juga melatih para professional yang ditugaskan di kelas umum untuk membantu siswa penyandang hambatan.
2.1.1.6 Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pelaksanaan LIRP
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah 2009: 3 menyatakan peran dan tanggung jawab pemerintah dalam pelaksanaan
lingkungan inklusi ramah terhadap pembelajaran LIRP antara Lain: 1.
Menyusun, mensosialisasikan, menerapkan pendidikan Dan kebijakan pendidikan inklusi seperti sumber daya manusia,
dana, kurikulum dan perangkat pembelajaran lainnya. 2.
Memfasilitasi proses pelaksanaan pendidikan inklusi di lingkungan inklusi di semua lingkungan pembelajaran.
3. Memperluas akses pendidikan Bagi anak berkebutuhan
khusus. 4.
Membuka peluang pada pihak terkait untuk berkontribusi dalam LIRP.
2.1.1.7 Peran dan Tanggung Jawab Guru dalam Pelaksanaan LIRP