BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa Nana Sudjana,
2011:2. Sementara menurut Aunurrahman 2011:37 mengemukakan hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari aktivitas belajar.
Walapun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada
kebanyakan hal merupakan suatu perubahan yang dapat diamati observable. Akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai
hasil belajar tersebut dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik. Menurut Winkel
Purwanto, 2011 hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu pada
taksonami tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Haroow mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli mengenai pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan pada kognitif,
afektif, dan psikomotorik sebagai pengaruh pengalaman belajar yang dialami siswa.
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto 2003:54-72 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1. Faktor intern, yang terdiri dari tiga faktor berikut:
1 Faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2 Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan. 3
Faktor kelelahan yang meliputi kelelahan jasmani dan rohani. 2.
Faktor ekstern 1
Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan. 2
Faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3 Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.3 Hakekat Matematika
Menurut Ruseffendi Heruman, 2007 Matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu
tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran matematika, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
1. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 2.
Ruang Lingkup Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SDMI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: 1
Bilangan 2
Geometri dan pengukuran 3
Pengolahan data
2.1.4 Model Pembelajaran RME Realistic Mathematics Education