13
2 pembayaran utang-utang jangka panjang,
3 adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
2.1.6 Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja merupakan suatu kegiatan yang meliputi administrasi dan pengawasan terhadap modal kerja, sumber modal kerja agar
kegiatan operasi dapat berjalan lancar. Menurut Sawir 2005:133, “ Modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek perusahaan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja meliputi semua
aspek pengelolaan administrasi aktiva lancar dan kewajiban lancar dalam operasional perusahaan sehari-hari yang berpedoman sesuai dengan kebijakan
masing-masing perusahan.
2.2 Perputaran Piutang
Receivable Turnover
Piutang merupakan modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus-menerus dalam rantai perputaran modal kerja dan piutang
timbul karena adanya penjualan kredit Riyanto, 2008: 76. Piutang usaha yang selalu berputar artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul
lagi akibat penjualan dan begitu seterusnya. Periode perputaran piutang usaha, panjang pendeknya piutang berdasarkan ketentuan waktu yang dipersyaratkan
dalam syarat pembayaran kredit. Semakin lama syarat pembayarannya berarti semakin lama terikatya modal kerja tersebut dalam piutang dan berarti semakinn
kecil tingkat perputaran piutang dalam satu periode, sebaliknya semakin cepat
14 syarat pembayarannya berarti semakin cepat terikatnya modal kerja terebut
dalam piutang dan berarti makin besar tingkat perputaran piutang dalam satu periode.
Perputaran piutang merupakan rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam penggunaan dana yang tersedia yang tercermin
dalam perputaran modal. Perputaran piutang menurut Warren 2005:407 dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa rasio perputaran piutang yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi
rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin cepat perputaran piutang berarti semakin
cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam
piutang, sehingga semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin efisien modal yang digunakan dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran
piutang maka semakin berkurang efisiensi dari modal.
2.3 Perputaran Persediaan
Inventory Turnover
Persediaan adalah aktiva perusahaan yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan atau akan digunakan dalam
produksi barang yang akan dijual.
15 Stice et.al 2004 : 654 mengemukakan bahwa :
“Persediaan atau persediaan barang dagangsecara umum ditujukan untuk barang-barang yang diimiliki perusahaan dagang, baik berupa
usaha grosir maupun ritel, ketika barang-barang tersebut telah dibeli dan ada kondisi siap intuk dijual. Kata bahan baku raw matrial, barang
dalam proses work in process, dan barang jadi finished goods untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur”.
Persediaan mempunyai peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan
karena erat hubunganya dengan produksi dan penjualan. Produksi tidak akan lancar apabila persediaan bahan baku kurang, demikian pula halnya penjualan
tidak akan berhasil apabila persediaan barang kurang. Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan
terhadap persediaan rata-rata menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut dapat dijual. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut :
Persediaan rata-rata dapat dihitug dengan membagi jumlah persediaan pada awal dan akhir tahun. Besarnya hasil perhitungan persediaan menunjukkan
tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang. Persediaan dalam suatu periode akan mengalami perputaran yang berbeda-beda, dan tinggi rendahnya
tingkat perputaran persediaan akan mempunyai pengaruh yang langsung dalam persediaan tersebut. Semakin tinggi tingkat perputarannya atau semakin cepat
perputarannya berarti semakin pendek terikatnya dana dalam persediaan sehingga dibutuhkan dana yang relatif kecil, sebaliknya semakin rendah
perputaran persediaannya atau semakin lambat perputarannya berarti semakin
16 panjang terikatnya dana dalam persediaannya, persediaan yang terlalu banyak
dan tidak cepat dijual dapat menyebabkan penurunan nilai karena dapat rusak. Lebih cepat persediaan berputar, maka lebih sedikit risiko kerugian jika
persediaan itu turun nilainya atau jika terjadi perubahan dalam permintaan atau perubahan mode. Di samping itu biaya yang berhubungan dengan perputaran
persediaan juga semakin berkurang. Modal kerja dalam bentuk kas dapat diperoleh dengan jalan menjual barang persediaan, baik berupa barang
dagangan, bahan mentah, barang dalam proses maupun barang jadi. Dalam hal ini berpengaruh juga pada pemenuhan dana yang berasal dari luar perusahaan
yang harus ditanggung oleh perusahaan seperti biaya bunga, dan besarnya bunga akan ditentukan oleh lama atau pendeknya pengembalian pinjamannya.
Semakian tinggi perputaran persediaan menunjukkan bahwa semakin efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya, berarti laba yang didapatkan
perusahaan semakin besar pula.
2.4 Profitabilitas