16 panjang terikatnya dana dalam persediaannya, persediaan yang terlalu banyak
dan tidak cepat dijual dapat menyebabkan penurunan nilai karena dapat rusak. Lebih cepat persediaan berputar, maka lebih sedikit risiko kerugian jika
persediaan itu turun nilainya atau jika terjadi perubahan dalam permintaan atau perubahan mode. Di samping itu biaya yang berhubungan dengan perputaran
persediaan juga semakin berkurang. Modal kerja dalam bentuk kas dapat diperoleh dengan jalan menjual barang persediaan, baik berupa barang
dagangan, bahan mentah, barang dalam proses maupun barang jadi. Dalam hal ini berpengaruh juga pada pemenuhan dana yang berasal dari luar perusahaan
yang harus ditanggung oleh perusahaan seperti biaya bunga, dan besarnya bunga akan ditentukan oleh lama atau pendeknya pengembalian pinjamannya.
Semakian tinggi perputaran persediaan menunjukkan bahwa semakin efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya, berarti laba yang didapatkan
perusahaan semakin besar pula.
2.4 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui
dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau
jumlah modal perusahaan tersebut. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan
17 suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapatkan perhatian penganalisa
di dalam menilai profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan
dengan membandingkan antara laba dengan modal yang dipergunakan dalam operasi. Oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan
merupakan ukuran bahwa perusahaan profitable, karena bagi manajemen atau pihak lain profitabilitas yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang
besar.
2.5 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh
manajemen Syahyunan, 2004:83: Rasio profitabilitas yang sering digunakan adalah
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
Semakin tinggi gross profit margin, maka semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok barang yang dijual.
18 b.
Operating Profit Margin Operating profit margin adalah ukuran persentase dari setiap hasil
sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.
c. Net Profit Margin
Net profit margin adalah mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak.
d. Total Assets Turn Over
Total assets turn over adalah mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan volume penjualan.
e. Return On Equity
Return on equity adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan.
19 f.
Return On Total Assets Return on total assets adalah ukuran keefektifan manajemen dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi tingkat pengembalian yang dihasilkan maka perusahaan akan
semakin baik.
Seperti terlihat di atas ada beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Namun, peneliti membatasi hanya menggunakan satu
cara yakni dengan memakai rasio net profit margin untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Rasio ini digunakan karena rasio ini mengukur
persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran termasuk bunga dan pajak penghasilan. Net profit margin tersebut
memberitahukan penghasilan bersih perusahaan per satu rupiah penjualan.
2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu