Tahap Penilaian Pembiayaan Prosedur Penyaluran Pembiayaan

b. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan c. Fotocopy Nomor Pokok Wwajib Pajak NPWP d. Surat Pengesahan dari Departemen Kehakiman e. Neraca dan Laporan RugiLaba

2. Tahap Penilaian Pembiayaan

Bank meneliti apa, bagaimana dan siapa calon peminjamnya, sehingga untuk menentukan nilai pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan menggunakan analisis 5C Kasmir ; 2008 : 117 1 Character watak Karakter ini menyangkut tanggungjawab moral calon debitur dalam upaya untuk membayar kembali sejumlah pokok peminjamannya. Karakter identik dengan aspek psikologis moral dan itikad baik nasabah serta komitmennya untuk pengakuan utang berikut upaya pelunasannya. Karakter dari seorang calon pemohon ini dapat diketahui dari :  Riwayat Hidup  Cara Pola Hidup  Sikap sifat pemohon pembiayaan 2 Capacity Kemampuan Kemampuan si pemohon untuk memperoleh pembiayaan, memanfaatkannya dan membayarnya kembali. 3 Capital Modal Yaitu jumlah dana modal sendiri yang dimiliki saat permohonan diajukan. Penyelidikan terhadap modal dari permohonan pembiayaan tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal, tetapi bagaimana distribusi modal tersebut di tempatkan oleh si pemohon, cukupkah modal yang tersedia sehingga segala sumber-sumber produksi bergerak secara efektif dan efesien. Penggunaan modal juga diteliti untuk mengetahui apakah modal berjalan dengan baik sehingga perusahaan dapat berjalan lancar. 4 Colleteral Jaminan Yaitu barang-barang yang digunakan sebagai jaminan atas barang telah diterima. Jaminan ini diperlukan agar pembiayaan yang diberikan oleh bank terjamin pengambilannya. Adapun syarat-syarat barang yang dapat dijadikan jaminan adalah :  Memiliki harga pasar  Tidak dalam keadaan sedang dijaminkan  Memiliki bukti-bukti kepemilikan  Memiliki nilai yang cukup untuk menjamin pembiayaan Harga dari suatu barang jaminan ditentukan oleh :  Sifat barang  Jenis barang  Stabilitas harga barang  Luasnya pasar 5 Condition of Economy Kondisi Ekonomi Condition of Economic yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinan juga mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Setidaknya perlu diyakini bahwa dalam masa kredit usaha calon debitur masih prosfektif. Keyakinan atas hal ini dapat diperoleh melalui penelitian terhadap : 1. keadaan konjungtur, 2. peratuaran-peratuaran pemerintah, 3. situasi, politik dan perekonomian dunia, 4. keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran. Dari prinsip 5C diatas, yang paling perlu mendapat perhatian adalah Character, dan apabila prinsip ini tidak dipenuhi maka prinsip lainnya menjadi tidak berarti, dengan perkataan lain permohonan pembiayaannya harus ditolak.

3. Tahap Pencairan Informasi Debitur