Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

5 Memahami hubungan likuiditas dengan return on investment maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Hubungan Likuiditas terhadap Return on Investment ROI pada PT. Gudang Garam, Tbk.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengemukakan masalah, yaitu: “Apakah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara rasio likuiditas terhadap Return on Investment ROI pada PT Gudang Garam, Tbk?”

C. Kerangka Konseptual

Menurut Harahap 2007:301 rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Pada rasio likuiditas ini terdapat tiga variabel yang digunakan penulis, yaitu rasio lancar current ratio, rasio cepat acid test ratio, dan rasio kas atas utang lancar cash ratio. Horne Wachowicz 2005: 313 mengemukakan bahwa dua prinsip dasar keuangan yaitu: 1. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas Likuiditas adalah merupakan kelawanan dari profitabilitas. Peningkatan likuiditas biasanya dibayar dengan penurunan profitabilitas. Universitas Sumatera Utara 6 2. Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan resiko yaitu, terdapat keuntungan dan kerugian antara resiko dengan pengembalian. Martono 2001: 55 mengatakan bahwa current ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek, dalam arti setiap perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek. Akan tetapi current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba profitabilitas, karena sebahagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran dan bila rasio aktiva lancar atas total aktiva meningkat maka baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan menurun. Menurunnya profitabilitas disebabkan karena aktiva lancar menghasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan aktiva tetap. Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan likuiditas yang tinggi pada perusahaan dapat menyebabkan penurunan profitabilitas. Dana yang tertanam pada aktiva lancar dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperbesar tingkat pengembalian. Namun disisi lain perusahaan juga memenuhi aktiva yang cukup sehingga perusahaan mampu membayar seluruh kewajibannya pada saat jatuh tempo. Menurut Kuswadi 2004: 191 Return on Investment ROI merupakan salah satu rasio kunci yang biasa digunakan oleh perusahaan yang dapat memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam melaksanakan kontrol biaya maupun pengelolaan aktivanya. Return on Investment ROI merupakan perbandingan dari laba bersih dengan total aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Besarnya laba bersih operasi perusahaan dipengaruhi Universitas Sumatera Utara 7 oleh perputaran dana yang ditanamkan, makin cepat dana tersebut berputar maka semakin efektif penggunaan dana tersebut sehingga semakin besar pula laba perusahaan atas dana yang ditanamkan Kuswadi, 2004: 192. Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Syamsuddin 2002:209 data diolah bulan November 2007

D. Hipotesis