Return on Investment ROI

ROI adalah pendekatan Du Pont : Dengan mengalikan margin laba bersih perusahaan dengan perputaran total aktiva diperoleh pengembalian atas investasi atau daya untuk menghasilkan laba earning power atas total aktiva. Earning Power = Aktiva Total Bersih Penjualan Bersih Penjualan Pajak Setelah Bersih Laba x Riyanto 2003: 39 mengatakan bahwa earning power dalam suatu periode tertentu dapat diperbesar dengan memperbesar “profit margin” maupun “Turnover of operating asses”. Ada dua alternatif dalam usaha memperbesar “profit margin”, yaitu dengan menaikkan sales. Sedangkan “Operating Asset” dapat di pertinggi dengan dua cara, yaitu dengan memperbesar sales relative lebih besar daripada tambahnya operating asset dan dengan mengurangi operating asset relatif lebih besar daripada penurunan sales.

G. Return on Investment ROI

Return on Investment ROI merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan labakeuntungan. Menurut Abdullah 2005: 57 ROI sering juga disebut dengan Return on Total Assets digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan pengguna seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Menurut Munawir 2004: 89 menyatakan bahwa besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: 1. Turnover dan operating asset tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi. Universitas Sumatera Utara 2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatkan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Besarnya ROI akan berubah jika ada perubahan profit margin atau asset turnover baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya-keduanya dalam rangka usaha mempebesar ROI. Kelebihan Return on Investment ROI menurut Abdullah 2005: 58-59 adalah: 1. Selain ROI sebagai alat kontrol juga berguna untuk keperluan perencanaa, misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi. Perusahaan dapat mengestimasi ROI melalui investasi pada aktiva tetap. 2. ROI dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan system biaya produk yang baik maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk. 3. Kegunaan ROI yang paling prinsip berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produk dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktek akuntasi secara benar dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akuntasi yang ada. Apabila suatu perusahaan pada periode tertentu telah mencapai perputaran aktiva operasi Universitas Sumatera Utara operating assets turnover sesuai standarttarget yang telah ditetapkan akan tetapi ROI yang dicapai masih dibawah standart, maka pihak manajemen perusahaan hendaknya lebih mencurahkan perhatian pada usaha peningkatan efisiensi sektor produksi dan penjualan. Kelemahan Return on Investment ROI menurut Abdullah 2005: 59 adalah sebagai berikut: 1. Sulit membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan l ain karena perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan. 2. Dengan menggunakan analisa ROI saja tidak dapat dipakai untuk membandingkan antara dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan. Return on Investment ROI dalam perusahaan dapat ditingkatkan dengan beberapa cara dalam Nurhamida 2007, yaitu: 1. Meningkatkan Penjualan Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan cara menaikkan harga jual produk tanpa harus meningkatkan biaya variabel per unit ataupun biaya tetap. Imbalan atas penjualan akan meningkat, hal ini terjadi setiap kali kenaikan persentase jumlah biaya lebih kecil daripada persentase jumlah rupiah penjualan. Kenaikan penjualan juga meningkatkan perputaran aktiva sepanjang tidak terjadi kenaikan proporsional dalam aktiva. 2. Pemangkasan Biaya Pemangkasan biaya merupakan pendekatan pertama yang dilakukan oleh manajer bila menghadapi kemerosotan pendapatan, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Menelaah biaya tetap diskresioner, baik unsur biaya maupun program- program yang membentuk suatu paket biaya tetap diskresioner dan kemudian mencari biaya yang dapat dipotong dengan segera. b. Mencari cara-cara untuk membuat para karyawan bekerja secara lebih efisiensi dengan membuang duplikasi, waktu bukan nilai tambah, atau waktu perbaikan mesin dan dengan meningkatkan muatan kerja karyawan. 3. Mengurangi asset Pengurangan terhadap kelebihan investasi dalam perusahaan dapat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perputaran aktiva dan karenanya juga berpengaruh terhadap jumlah Return on Investment. Pengurangan investasi- investasi yang tidak perlu memerlukan pelepasan maupun penghapusan aktiva- aktiva yang tidak produktif ataupun tidak lagi dipergunakan.

H. Hubungan Rasio Likuiditas dengan ROI