Karakteristik Perusahaan dan Intensitas R&D terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan
No Kode Emiten
Nama Perusahaan
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk
5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk.
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk
9 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. 10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk
11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 12 UNTX PT Unitex Tbk.
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 14 ESTI PT Ever Tex Tbk
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.
19 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. 20 LTLS PT Lautan Luas Tbk.
(2)
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 23 BRNA PT Berlian Tbk.
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk.
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk.
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk.
(3)
Lampiran ii Daftar Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
KATEGORI Lingkungan
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi.
2. Pernyataan yang menunjukkkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.
3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi. 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibatpengolahan sumber
alam misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
5. Konservasi sumber alam misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas.
6. Penggunaan material daur ulang.
7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan.
8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan. 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan bersejarah.
11. Pengolahan limbah.
12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan.
13. Perlindungan lingkungan hidup.
Energi
1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi. 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
3. Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang. 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi. 5. Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk.
6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk. 7. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
(4)
Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental. 3. Mengunggkapkan statistik kecelakaan kerja.
4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja. 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja. 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
7. Melaksanakan riset untuk meninggkatkan keselamatan kerja. 8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
Lain-lain tentang tenaga kerja
1. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.
2. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja pada bidang pendidikan. 3. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
4. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.
5. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan. 6. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.
7. Pengungkapan prosentase gaji untuk pension.
8. Mengunggkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan. 9. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan. 10. Mengunggkapkan tingkatan managerial yang ada. Produk
1. Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan termasuk pengemasannya.
2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk. 4. Pengungkapan bahwa produk memenuhi standar keselamatan.
5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen.
6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.
7. Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk.
8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.
9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan.
(5)
10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (misalnya ISO 9000).
Keterlibatan Masyarakat
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni.
2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar. 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
4. Membantu riset medis.
5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni. 6. Membiayai program bea siswa.
7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat. 8. Mensponsori kampanye nasional.
9. Mendukung pengembangan industri lokal. Umum
1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
2. Informasi berhubungan dengan tanggungjawab sosial perusahaan selain yang disebutkan diatas.
Sumber: Dimodifikasi dari Hackton dan Milne (1999)
(6)
Lampiran iii
Data Total Aktiva (Dalam Ribuan Rupiah)
No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 324,493,000 316,048,000 2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 1,236,043,000 1,547,982,000 3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 1,137,082,000 1,220,813,000 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 414,611,000 421,366,000 5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 109,008,910 133,432,783 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 568,265,000 759,137,000
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 199,375,442 214,237,879
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 3,651,100,000 4,244,600,000
9 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. 2,006,596,000 2,179,182,000
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 20,525,000,000 19,377,000,000 11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 4,902,597,000 6,333,957,000
12 UNTX PT Unitex Tbk. 153,902,000 160,640,000
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 87,275,217 91,525,903
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 583,253,000 636,930,000
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 364,004,769 361,182,183
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 4,495,022,405 4,936,093,736 17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 786,163,546 744,581,031 18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. 7,666,000,000 8,308,000,000 19 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. 533,380,000 620,709,000
(7)
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 28,379,813 11,767,293 22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 2,372,657,000 2,690,595,000
23 BRNA PT Berlian Tbk. 550,907,000 643,964,000
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 2,219,000,000 2,620,000,000 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 1,258,510,000 1,184,680,000 26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 2,029,558,000 2,132,450,000 27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 1,504,154,000 1,791,523,000 28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 89,781,000 118,716,000 29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 17,584,059,000 21,511,562,000
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 411,282,000 437,849,000
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013) dengan di-Log Natural
(8)
Lampiran iv
Data Variabel Ukuran Perusahaan [LN(Total Aktiva)]
No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 26.51 26.48
2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 27.84 28.07
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 27.76 27.83 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 26.75 26.77 5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 25.41 25.62 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 27.07 27.36
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 26.02 26.09
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 28.93 29.08
9 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. 28.33 28.41
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 30.65 30.6
11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 29.22 29.48
12 UNTX PT Unitex Tbk. 25.76 25.8
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 25.19 25.24
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 27.09 27.18
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 26.62 26.61
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 29.13 29.23
17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 27.39 27.34
18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. 29.67 29.75
(9)
20 LTLS PT Lautan Luas Tbk. 28.91 29.03
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 24.07 23.19
22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 28.5 28.62
23 BRNA PT Berlian Tbk. 27.03 27.19
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 28.43 28.59 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 27.86 27.8
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 28.34 28.39
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 28.04 28.21 28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 25.22 25.5
29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 30.5 30.7
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 26.74 26.81
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013) dengan di-Log Natural
(10)
Lampiran v
Data Debt to Equity Ratio
No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 0.6922 0.6021
2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 0.5418 0.8634
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 1.4123 1.3022 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 1.1459 1.0425 5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 1.8608 0.9700 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 0.2476 0.3892
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 0.6852 0.7431
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 1.9406 1.6408
9 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. 0.1751 0.1206
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 1.0092 0.8993
11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 1.3021 1.8184
12 UNTX PT Unitex Tbk. 1.9409 1.9353
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 1.4524 1.4805
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 1.2766 1.4740
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 0.5947 0.4318
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 1.4826 1.7396 17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 0.2259 0.1031
18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. 1.6813 1.3241
(11)
20 LTLS PT Lautan Luas Tbk. 2.5191 3.2357
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 0.9139 0.9828
22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 0.2874 0.2542
23 BRNA PT Berlian Tbk. 1.4598 1.5302
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 1.0256 1.2801 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 1.3798 1.1797
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 0.6394 0.6076
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 1.9738 2.4678 28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 0.6253 0.7945 29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 0.8655 1.0774
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 0.3703 0.2961
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(12)
Lampiran vi
Data Return on Assets No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 0.0975 0.0818
2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 0.1614 0.1479
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 0.3896 0.4156 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 0.0619 0.0566 5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 0.1526 0.2032 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 0.1755 0.1527
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 0.0242 0.0278
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 0.0679 0.0993
9 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. 0.0534 0.0464
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 0.3129 0.4161
11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 0.0445 0.0483
12 UNTX PT Unitex Tbk. -0.1643 -0.0509
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 0.1048 0.0266
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 0.0025 0.0051
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 0.0270 0.0664
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 0.0629 0.0268 17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 0.6193 0.0260
18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. 0.0442 0.2806
(13)
20 LTLS PT Lautan Luas Tbk. 0.0304 0.0224 21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. -0.1650 -0.7557 22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 0.1394 0.1252
23 BRNA PT Berlian Tbk. 0.0688 0.0680
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 0.0790 0.0201 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 0.0061 0.0054
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 0.0673 0.0675
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 0.0290 0.0180 28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 0.0934 0.1612 29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 0.0603 0.0475
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 0.0691 0.0860
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(14)
Lampiran vii
Data Ukuran Dewan Komisaris
No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 4 4
2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 6 6
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 7 7
4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 6 6
5 PTSP PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk. 3 3
6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 3 3
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 3 3
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 3 3
9 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. 3 3
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 5 5
11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. 5 5
12 UNTX PT Unitex Tbk. 4 4
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 4 4
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 3 3
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 6 6
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 3 3
17 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 3 3
18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. 4 4
19 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. 7 7
(15)
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 2 3
22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 6 6
23 BRNA PT Berlian Tbk. 4 4
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 3 3
25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 2 2
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 3 3
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 5 5
28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 2 2
29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 4 5
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 2 2
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(16)
Lampiran viii Data Intensitas R&D
No Kode
Emiten Nama Perusahaan 2010 2011
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. 0.0541 0.0873
2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 0.0799 0.0732
3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 0.0503 0.0482 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk 0.0497 0.0462 5 PTSP
PT Pioneerindo Gourment Internasional
Tbk. 0.2379 0.2127
6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. 0.0482 0.0611
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk 0.8491 0.8109
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 0.0362 0.0374
9 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. 0.0400 0.0390
10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk 0.0184 0.0192
11 RMBA
PT Bentoel Internasional Investama
Tbk. 0.0645 0.0581
12 UNTX PT Unitex Tbk. 0.0288 0.0245
13 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk. 0.0276 0.0514
14 ESTI PT Ever Tex Tbk 0.0185 0.0192
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. 0.0863 0.0888
16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 0.0130 0.0143 17 KBRI
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia
Tbk. 0.2128 0.9609
(17)
19 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. 0.0209 0.0261
20 LTLS PT Lautan Luas Tbk. 0.0679 0.0547
21 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 0.227 0.2970
22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. 0.0149 0.0152
23 BRNA PT Berlian Tbk. 0.3654 0.3169
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 0.0555 0.0587 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 0.0444 0.0328
26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. 0.0364 0.0311
27 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 1.1481 1.3290 28 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 0.0354 0.0296 29 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. 2.1183 1.7270
30 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. 0.0237 0.0174
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(18)
Lampiran ix Data Indeks Pengungkapan Sosial 2010
No Kode Emiten
Lingk Energy Kst krj
Lain Tnk
Prod Masy Umum Jmlh indeks
1 ADES 6 6 3 5 8 1 1 30 0.5084
2 FAST 6 3 3 6 9 4 1 32 0.5423
3 MLBI 8 5 4 6 5 3 1 32 0.5423
4 PSDN 4 0 1 4 4 3 1 17 0.2881
5 PTSP 2 0 1 6 8 5 1 23 0.3898
6 ROTI 3 1 4 5 7 3 2 25 0.4237
7 SKLT 1 3 0 3 4 3 0 14 0.2372
8 TBLA 5 1 2 8 7 2 1 26 0.4406
9 ULTJ 1 2 2 6 4 6 2 23 0.3898
10 HMSP 7 0 1 7 1 4 2 22 0.3728
11 RMBA 5 3 4 6 6 6 2 32 0.5423
12 UNTX 6 2 2 4 4 2 1 21 0.3559
13 BIMA 1 1 2 3 3 3 0 13 0.2203
14 ESTI 3 4 1 5 5 1 1 20 0.3389
15 SRSN 2 5 4 7 3 5 1 27 0.4576
16 FASW 7 7 4 9 8 4 2 41 0.6949
17 KBRI 6 1 2 5 1 4 0 19 0.3220
18 AKRA 5 3 2 6 4 5 1 26 0.4406
19 ETWA 5 5 4 5 4 7 1 31 0.5254
(19)
21 AKKU 4 2 5 7 4 4 1 27 0.4576
22 AMFG 5 3 5 6 3 6 2 30 0.5084
23 BRNA 6 4 4 8 6 4 1 33 0.5593
24 IPOL 6 3 3 4 5 4 1 26 0.4406
25 LAPD 4 2 2 2 2 2 1 15 0.2542
26 TRST 5 2 3 7 3 5 1 26 0.4406
27 SMGR 1 2 2 5 4 5 0 19 0.3220
28 ALMI 4 2 3 5 5 3 1 23 0.3898
29 BTON 7 5 6 4 4 5 1 32 0.5423
30 JPRS 5 3 6 5 4 2 1 26 0.4406
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(20)
Lampiran x Data Indeks Pengungkapan Sosial 2011
No Kode Emiten
Lingk Energy Kes krj
Lain Tnk
Prod Masy Umum Jmlh Indeks
1 ADES 5 3 4 5 7 2 2 28 0.4745
2 FAST 4 1 4 6 6 2 1 21 0.3559
3 MLBI 4 2 2 6 7 3 2 26 0.4406
4 PSDN 7 3 5 4 6 5 2 34 0.5762
5 PTSP 4 2 4 6 8 2 1 27 0.4576
6 ROTI 5 5 5 5 9 3 2 37 0.6271
7 SKLT 4 3 3 3 6 4 1 26 0.4406
8 TBLA 7 4 4 8 6 3 1 31 0.5254
9 ULTJ 11 4 8 6 9 5 2 47 0.7966
10 HMSP 8 3 3 7 8 5 1 35 0.5932
11 RMBA 8 4 2 6 6 6 1 34 0.5762
12 UNTX 2 3 3 4 3 7 1 25 0.4237
13 BIMA 1 1 2 3 3 3 0 15 0.2542
14 ESTI 5 4 2 5 5 2 0 23 0.3898
15 SRSN 5 4 4 7 6 7 1 34 0.5762
16 FASW 8 7 5 9 8 4 1 42 0.7118
17 KBRI 5 2 2 5 3 5 1 22 0.3728
18 AKRA 6 3 7 6 6 7 2 40 0.6779
19 ETWA 6 5 4 5 4 5 1 30 0.5084
(21)
21 AKKU 5 3 5 7 4 3 1 28 0.4745
22 AMFG 7 4 6 6 7 8 1 40 0.6779
23 BRNA 5 3 4 8 7 4 2 33 0.5593
24 IPOL 6 4 3 4 9 4 1 33 0.5593
25 LAPD 4 2 3 2 3 3 1 21 0.3559
26 TRST 3 2 2 7 7 5 1 26 0.4406
27 SMGR 2 2 3 5 3 8 0 24 0.4067
28 ALMI 3 2 3 5 4 3 1 22 0.3728
29 BTON 9 5 8 4 6 7 2 45 0.7627
30 JPRS 6 3 6 5 4 2 1 27 0.4576
Sumber: Laporan keuangan perusahaan sampel tahun 2010-2011 yang diolah peneliti (2013)
(22)
Lampiran xi
Statistic Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
CSR 60 .22 .80 .4703 .12621
LN_SIZE 60 23.19 30.70 27.5683 1.61317
ROA 60 -.76 .62 .0808 .16815
DER 60 .10 3.24 1.0955 .65243
DK 60 2.00 7.00 4.0333 1.46098
RND 60 .01 2.12 .2117 .42756
Valid N (listwise)
(23)
Lampiran xii
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .10730456 Most Extreme
Differences
Absolute .057
Positive .057
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .442
Asymp. Sig. (2-tailed) .990
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(24)
(25)
Lampiran xiii
Hasil Uji Multikoloniaritas
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.754 .277 -2.720 .009
LN_SIZE .045 .011 .574 4.273 .000 .725 1.379
ROA -.209 .102 -.278 -2.054 .045 .715 1.399
DER -.044 .023 -.225 -1.860 .068 .893 1.120
DK .014 .010 .163 1.353 .182 .899 1.112
RND -.027 .035 -.093 -.780 .439 .924 1.082
(26)
Lampiran xiv Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .541a .293 .228 .11091 1.689
a. Predictors: (Constant), LN_SIZE, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS, R&D
(27)
Lampiran xv Hasil Uji F
Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.754 .277 -2.720 .009
LN_SIZE .045 .011 .574 4.273 .000
ROA -.209 .102 -.278 -2.054 .045
DER -.044 .023 -.225 -1.860 .068
DK .014 .010 .163 1.353 .182
RND -.027 .035 -.093 -.780 .439
a. Dependent Variable: CSR
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .275 5 .055 4.479 .002a
Residual .664 54 .012
Total .940 59
a. Predictors: (Constant), RND, DK, DER, LN_SIZE, ROA b. Dependent Variable: CSR
(28)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr.Reni.Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi, Agustus 2006.
Anggusti, Martono. 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Cetakan Pertama. Bandung: Books Terrace & Library.
Arifian, Dhema, 2011. Pengaruh Intensitas R&D dan Profitabilitas Terhadap
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Studi Empiris: Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Skripsi . Fakultas
Ekonomi, Universitas Dipenogoro, Semarang.
Belkoui, Ahmed and Philip G.Karpik, 1989. “Determinants of The Corporate Decision to Diclose Social Information”. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol.2 No.1, p.36-51.
Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Medan: USU Press.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Grecia¸ P. Amelya, 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Hackston, David and Markus J. Milne,1996. “Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies”, Accounting,
Auditing and Accountability Journal, Vol.9 No.1, p.77-100.
Iriantara, Yosal, 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia. Bandung.
Jogiyanto, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan
(29)
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta.
Marpaung, Anggita Zoraya. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sosial Social Disclosure dalam Laporan Keuangan Tahunan. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara.
Matias Siagian dan Agus Suriadi, 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(CSR) Perspektif Pekerjaan Sosial. Fisip USU Press, Medan.
Mc William, A., Siegel, D., Corporate Social Responsibility: A theory Of The Firm Perspektive, Academy Of Management Review, No.26, 1995.
Mulianti, Fitri Mega, 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis.
Universitas Dipenegoro. Semarang.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat. Jakarta Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat, Liberty,
Yogyakarta, Ikatan Akuntansi (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Salemba Empat. Jakarta.
Murtanto, 2006. “Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social
Responsibility”. Media Akuntansi, Edisi 53.
Nai’m dan Rakhman, 2000. “Analisis Hubungan Antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan Dengan Struktur Modal Dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2000,
Volume. 15, No 1:70-82.
Padget, Robert C, dan Jose I Gallan, 2010. “The Effect of R&D Intensity On
Corporate Social Responsibility”. Journal of Business Ethics, 93 : 407 –
418. Pawlina, G.
Rudito, Bambang dan Famiola, Melia. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
(30)
Rosmasita, Hardhina, 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan
Sosial (Social Disclosure) dalam laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Program studi Akuntansi.
Universitas Islam Indonesia.
Sandra, Tengku Siti, 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI . Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Saputri, Ririn. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program
studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 7, Solo 15-16 Desember 2005.
Silitonga, V Winda. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis
Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas, Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program studi Akuntansi. Universitas
Sumatera Utara.
Sitepu, Andre Christian, 2009. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan menufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Program studi Akuntansi.
Universitas Sumatera Utara.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M.Ja’far Dalimunthe, Fadli dan Syarief Fauzi. 2010. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan
Bisnis. Medan: USU Press
Sugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian. Cv Alfabeta, Bandung.
Sulastini, Sri, 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social
Disclosure Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public, Skripsi.
Fakultas Ekonomi, UNNES, Semarang.
Susanto, A. B. 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility. Jakarta: Erlangga Group.
(31)
Undang-Undang R.I No. 40 Tahun 2007 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika, Jakarta.
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Ghalia, Indonesia, Jakarta. Wibisono , Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. Fascho.
(32)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Menurut Erlina (2008:66) menyatakan bahwa “desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling, sampai dengan anlisis data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Erlina, 2008:34), tepatnya dengan hubungan kausal.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115), sedangkan menurut Erlina (2008:75) “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu ”. Populasi yang diamati dalam penelitian ini admalah semua perusahaan sektor manufaktur yang
(33)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 - 2011 yang berjumlah 147 perusahaan.
3.2.2 Sampel Penelitianm
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008:75). Jika sampel kurang represantatif maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya. Menurut Erlina (2008:80), secara umum ada dua metode pengambilan sampel yang dapat digunakan, yaitu:
1. Probability sampling, metode pengambilan sampel di mana setiap
elemen populasi mempunyai peluang atau kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Metode ini dibedakan atas:
1) Simple random sampling
2) Complex random sampling
2 Non probability sampling, metode pengambilan sampel dimana
tidak semua elemen populasi mempunyai kemungkinan atau peluang untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Metode ini terdiri atas:
1) Convenience sampling, yaitu pengambilan sampel secara
nyaman dimana peneliti mengambil sampel sekehendak hatinya.
2) Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
suatu kriteria tertentu.
3) Judgement sampling, yaitu pengambilan berdasarkan suatu
pertimbangan tertentu.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu atau jatah (quota) tertentu (Jogiyanto, 2004). Adapun kriteria penentuan sampel yang dipertimbangkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
(34)
1. Perusahaan tesebut telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selama periode 2010 - 2011.
2. Informasi pengungkapan sosial diungkapkan pada laporan tahunan (annual report) perusahaan yang bersangkutan selama periode 2010 - 2011.
3. Informasi laporan keuangan perusahaan di publikasikan dalam mata uang rupiah.
Data tentang sampel penelitian ini didownload Januari 2013. Berdasarkan kriteria, maka diperoleh 30 sampel sebagai berikut:
No Kode Emiten
Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3
1 ADES PT Akasaha Wira Internasional Tbk. √ √ √ Sampel 1 2 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 2 3 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 3 4 PSDN PT Parasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ Sampel 4 5
PTSP
PT Pioneerindo Gourment Internasional Tbk.
√ √ √ Sampel 5 6 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. √ √ √ Sampel 6
7 SKLT PT Sekar Laut Tbk √ √ √ Sampel 7
8 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk √ √ √ Sampel 8 9
ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
√ √ √ Sampel 9 10 HMSP PT Hanjaya Mandala Tbk √ √ √ Sampel 10 11 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk. √ √ √ Sampel 11
12 UNTX PT Unitex Tbk. √ √ √ Sampel 12
1
3 BIMA PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk.
√ √ √ Sampel 13
14 ESTI PT Ever Tex Tbk √ √ √ Sampel 14
15 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. √ √ √ Sampel 15 16 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk. √ √ √ Sampel 16 17
KBRI
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
√ √ √ Sampel 17 18 AKRA PT AKR Corporindo Tbk. √ √ √ Sampel 18 19 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. √ √ √ Sampel 19
20 LTLS PT Lautan Luas Tbk. √ √ √ Sampel 20
(35)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaaan. Data yang diperoleh perlu diolah untuk dapat menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan telah dipubllikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003:127).
Data sekunder ini diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) atau dapat didownload melalui situs
Peneliti mengumpulkan data penelitian melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan mengunduh laporan keuangan tahunan periode tahun 2010 - 2011 dan data dari ICMD (Indonesian Capital Market
Directory) 2009.
22 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. √ √ √ Sampel 22
23 BRNA PT Berlian Tbk. √ √ √ Sampel 23
24 IPOL PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. √ √ √ Sampel 24 25 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. √ √ √ Sampel 25 26 TRST PT Trias Sentosa Tbk. √ √ √ Sampel 26 27 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. √ √ √ Sampel 27 28 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk. √ √ √ Sampel 28 29 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk. √ √ √ Sampel 29 30 KRAS PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. √ √ √ Sampel 30
(36)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian pendahuluan, yaitu dengan melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan bacaan lain yang berhubungan dengan pokok pembahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambaran cara mengolah data. Tahapan selanjutnya adalah penelitian pokok yang digunakan untuk mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna menjawab persoalan penelitian dan memperkaya literatur untuk menunjang data kuantitatif yang diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009 dan dari situs
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat atau variabel tidak bebas, merupakan tipe variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel independen (Erlina, 2008:42) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).
(37)
Pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) merupakan pengungkapan informasi terkait dengan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSRDI) berdasarkan Global Reporting Initiatives (GRI) yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs
pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai dasar
sustainability.
Pengukuran CSRDI dalam penelitian sini mengacu pada penelitian Marpaung (2009) yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori: masyarakat, konsumen dan tenaga kerja, karena item-item pengungkapan CSR di dalamnya sangat cocok dijadikan pengukur variabel. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
contení analysis dalam mengukur variety dari CSRDI. Pendekatan ini
pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRDI adalah sebagai berikut :
∑Xij CSRIj =
(38)
Keterangan:
CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j Nj : Jumlah item untuk perusahaan j, nj < 78
Xi : dummy variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan, dengan demikian, 0 < CSRIj < 1,
3.5.2 Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina 2008:43). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan yang menjelaskan variasi luas pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan diproksikan dalam ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris,
financial leverage, dan intensitas R&D.
3.5.2.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan yang diberi symbol Size, pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena nilai aktiva relatif lebih stabil dan dapat menggambarkan ukuran perusahaan. Total aktiva tersebut adalah dalam jutaan rupiah, sehingga perlu disederhanakan untuk mendapatkan data yang lebih mudah
(39)
untuk dihitung. Total aktiva akan ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural.
SIZE = Log Natural (Total Aktiva)
3.5.2.2 Tingkat Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasinya. Ada beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu : return of equity, return on
asset, earning per share, net profit dan operating ratio.
Profitabilitas perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA). ROA merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Laba setelah pajak
Return on Asset (ROA ) =
Total Aktiva
3.5.2.3Tingkat Financial Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan
(40)
kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Total Kewajiban
Debt Equity Ratio (DER) =
Total Modal
3.5.2.4 Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris di ukur dengan melihat banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan konsisten dengan penilitian yang dilakukan oleh Sitepu (2008). Jumlah dewan komisaris yang ada di perusahaan akan mencerminkan objektivitas dalam menilai kebijakan yang dibuat perusahaan.
3.5.2.4Intensitas R&D
Padgett dan Galan (2010) mendefinisikan R&D sebagai investasi yang akan menghasilkan peningkatan ilmu pengetahuan, yang akan mengarah pada inovasi produk dan proses. Pengukuran Intensitas R&D diwakili oleh proksi R&D. Penghitungannya dengan membagi total pengeluaran R&D dengan total penjualan (McWilliams dan Siegel, 1995; Padgett dan Galan, 2010).
(41)
Total Pengeluaran R&D R&D =
Total Penjualan
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
D e f i n i s i
Variabel Item Defenisi Pengukuran Skala Dependen Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Data yang diungkap oleh perusahaan sehubungan dengan aktivitas sosialnya
Jumlah item yang diungkapkan perusahaan/jumla h item yang diharapkan
Rasio
Independen Ukuran Perusahaan
Nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan
Size = Log Natural (Total
Aktiva)
Rasio
Profitabilitas Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan rasionilai pemegang saham Laba Bersih Total aktiva Rasio
Leverage Kemampuan
perusahaan untuk membiayai kewajiban jangka panjangnya Total Kewajiban Total Modal Rasio Ukuran Dewan Komisaris Jumlah anggota dewan komisaris yang ada di dalam suatu perusahaan
Diukur melalui banyaknya jumlah dewan komisaris di dalam suatu perusahaan.
Rasio
Intensitas R&D Perbandingan antara total pengeluaran R&D terhadap total penjualan R&D expenditure Total Penjualan Rasio
(42)
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik (regresi linier berganda) dengan menggunakan
Software SPSS for Windows. Semua data yang diperoleh untuk variabel
independen dan dependen akan dihitung melalui alat uji statistik SPSS tersebut guna menemukan hasil yang lebih akurat.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolonieritas, dan gejala autokorelasi. Model regrsi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear
Unbiasedestimator) yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, tidak
terdapat multikolonieritas, dan tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standart error. Jika terdapat multikolonieritas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti meliputi uji normalitas, uji multikoloniertas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
(43)
3.6.1.1 Uji Normalitas Data
Menurut Erlina (2008:102), “tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal (Ghozali, 2005:110). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi > 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi < 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability
plot dan grafik histogram.
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel independen.
(44)
Menurut Umar (2003:132) ”multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah:
1. Koefisien - koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, dan
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2005:105), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter
plot dimana apabila ada pola tertentu seperti titik-titik yang
(45)
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat diketahui dengan melakukan uji glejser. Jika variabel bebas signifikan secara statistic mempengaruhi variabel terikat maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:69).
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2005:95). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
(46)
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu menguji variabel-variabel dari karakteristik perusahaan. Analisis dilakukan untuk mencari tingkat signifikansi yang paling tinggi di antara variabel- variabel tersebut. Variabel ukuran perusahaan, ukuran komite audit, profitabilitas, dan leverage dengan tingkat signifikansi yang paling tinggi akan diregresi dengan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial.
3.6.2.1 Metode Regrasi Berganda
Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Model regresi linear berganda yang digunakan yaitu:
Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4+ β5X5 + e Keterangan :
Y = Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) β0 = konstanta
X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Tingkat Profitabilitas X3 = Financial Leverage
X4 = Ukuran Dewan Komisaris X5= Intensitas R&D
(47)
e = Variabel pengganggu (error)
3.6.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat”.
Pengujian melalui uji F dilakukan dengan membandingkan F-hitung dengan F-tabel pada derajat signifikan 95% (α =0,05). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
1. Jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka H1 ditolak, dan 2. Jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka H1 diterima.
3.6.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Pengujian melalui uji t dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel pada derajat signifikan
(48)
95% (α = 0,05). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:
1. Jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka H1 ditolak, dan 2. Jika thitung > ttabel pada α 0.05, maka H1 diterima
(49)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini terdiri dari 30 perusahaan selama tahun 2010-2011. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah dipublikasikan dan diaudit, perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian diperoleh dari situs BEI (www.idx.co.id) dan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variabel-variabel independen maupun dependen. Berikut ini ditampilkan gambaran data penelitian.
(50)
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 60 .22 .80 .4703 .12621
LN_SIZE 60 23.19 30.70 27.5683 1.61317
ROA 60 -.76 .62 .0808 .16815
DER 60 .10 3.24 1.0955 .65243
DK 60 2.00 7.00 4.0333 1.46098
RND 60 .01 2.12 .2117 .42756
Valid N (listwise) 60
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh lima penjelasan dari hasil uji dari statistik deskriptif yang dilakukan.
1. Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai minimum 23,19 ; nilai maksimum 30,70 ; nilai rata-rata 27,5683 dan standar deviasi 1,61317 dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel.
2. Variabel profitabilitas mempunyai nilai minimum -0,76 ; nilai maksimum 0,62 ; nilai rata-rata 0,808 dan standar deviasi 0,16815 dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel.
3. Variabel financial leverage mempunyai nilai minimum 0,10 ; nilai maksimum 3,24; nilai rata-rata 1,0955 dan standar deviasi 0,65243
(51)
dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel.
4. Variabel ukuran dewan komisaris mempunyai nilai minimum 2 ; nilai maksimum 7 ; nilai rata-rata 4,0333 dan standar deviasi 1,46098 dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel.
5. Variabel R&D mempunyai nilai minimum 0.01; nilai maksimum 2,12 ; nilai rata-rata 0,2117 dan standar deviasi 0,42756 dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel.
6. Variabel pengungkapan tanggung jawab sosial mempunyai nilai minimum 0,22 ; nilai maksimum 0,80 ; nilai rata-rata 0,4703 dan standar deviasi 0,12621 dengan jumlah observasi sebanyak 60 sampel. 4.3Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. Apabila terdapat heterokedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Apabila terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefesien regresi menjadi rendah. Adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien, oleh
(52)
karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
4.3.1.Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan hipotesis :
Ho = Data residual berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansi > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal dan Ho diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi < 0,05 berarti distribusi data tidak normal dan Ha diterima.
(53)
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation
.10730456
Most Extreme Differences
Absolute .057
Positive .057
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .442
Asymp. Sig. (2-tailed) .990
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,442 dan signifikan pada 0,990. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa setiap variabel berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan uji asumsi lainnya. Berikut turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
(54)
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan gambar 4.1 histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data mendekati normal, karena grafik histogram menujukkan garis diagonal yang tidak menceng baik ke kiri maupun ke kanan. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot:
(55)
Gambar 4.2 Normal P-Plot
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas, dimana titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
4.3.2.Uji Multikoleniaritas
Pengujian multikoleniaritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya multikoleniaritas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai
(56)
dinyatakan terjadi multikolinearitas apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10”. Berikut adalah hasil pengujian multikoleniaritas.
Tabel 4.3 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.754 .277 -2.720 .009
LN_SIZE .045 .011 .574 4.273 .000 .725 1.379
ROA -.209 .102 -.278 -2.054 .045 .715 1.399
DER -.044 .023 -.225 -1.860 .068 .893 1.120
DK .014 .010 .163 1.353 .182 .899 1.112
RND -.027 .035 -.093 -.780 .439 .924 1.082
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, dengan kata lain variabel-variabel independen dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen memiliki VIF sekitar 1, atau VIF < 10. Selain itu, nilai toleransi untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1)
(57)
sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.
4.3.3.Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau homokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilihat dengan grafik scatterplot. Model regresi telah menyatakan terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit). Hasil pengujian dengan grafik dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas (Scatterplot) Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
(58)
Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan masukan variabel independen ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas,
financial leverage, ukuran dewan komisaris,dan intensitas r&d.
4.3.4.Uji Autokorelasi
Menurut Situmorang (2010:113), “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya”. Autokorelasi sering ditemukan pada data
time series karena “gangguan” pada data cenderung mempengaruhi
“gangguan” data yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi.
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah dengan melakukan uji
Durbin-Watson. Model regresi tidak akan mengalami autokorelasi
apabila nilai du < dw < 4 – du. Berikut ini disajikan hasil uji
(59)
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .541a .293 .228 .11091 1.689
a. Predictors: (Constant), LN_SIZE, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS, R&D
b. Dependent Variable: Pengungkapan CSR
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas ditunjukkan bahwa nilai uji
Durbin-Watson yaitu sebesar 1,689. Nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah pengamatan (N) 60, dan jumlah variabel independen (k) 5, maka didapatkan nilai batas atas (du) sebesar 1,77 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,41 sehingga nilai (dw) lebih besar dari 1,77 dan lebih kecil dari 4 – 1,77 atau dapat dinyatakan bahwa 1,77 < 1,689 < 4 – 1,77 (du < dw < 4 – du). Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.
(60)
4.4 Analisis Regresi dan Uji Hipotesis
4.4.1.Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted r Square)
Menurut Ghozali (2005:83), “koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Melalui koefisien determinasi dapat diketahui sejauh mana ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan intensitas R&D mampu menjelaskan variabel pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Tabel 4.5 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .541a .293 .228 .11091 1.689
a. Predictors: (Constant), RND, DK, DER, LN_SIZE, ROA
b. Dependent Variable: CSR
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Berdasarkan tabel model summary, terlihat bahwa nilai r sebesar 0,541 > 0,5 ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan R&D memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan, yaitu sebesar 54,1 %, definisi
(61)
yang kuat ini didasarkan pada nilai r yang berada di atas 0,5. Nilai
Adjusted r Square adalah 0,228 yang berarti bahwa 22,8 % variasi
atau perubahan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI mampu dijelaskan oleh variasi atau perubahan dari variabel independen yakni ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, intensitas R&D dan selebihnya sebesar 77,2 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
4.4.2.Pengujian Hipotesis
4.4.3.1. Uji Signifikansi Simultan (uji F)
Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:
Ha : Ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan intensitas R&D berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan:
(62)
2) jika Fhitung < Ftabelpada α 0.05, maka Ha ditolak.
Setelah uji F dilakukan, maka diperoleh nilai Fhitung dan nilai signifikansi. Nilai Fhitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Fhitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti yang terlihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 ANOVAb
Berdasarkan analisis regresi pada tabel 4.8 di atas, diperoleh Fhitung sebesar 4,479 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05. Adapun nilai Ftabel untuk α = 0,05 dengan pembilang sebesar 5 dan penyebut 60 adalah 2,368 maka diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel (4,479 > 2,368). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima sehingga dapat disimpulkan variabel ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2), financial leverage (X3), ukuran dewan Model
Sum of Squares df
Mean Squar
e F Sig.
1 Regression .275 5 .055 4.479 .002a Residual .664 54 .012
Total .940 59
a. Predictors: (Constant), RND, DK, DER, LN_SIZE, ROA b. Dependent Variable: CSR
(63)
komisaris (X4) dan R&D (X5) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y).
4.4.3.2.Uji Signifikansi Parsial (uji t)
Uji statisitk t ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Berikut adalah hipotesis yang akan diuji dengan uji t.
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
H2 : Tingkat Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
H3 : Financial leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
H4 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
H5 : Intensitas R&D berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:
1) jika thitung > ttabelpada α 0.05, maka Hi diterima, 2) jika thitung < ttabelpada α 0.05, maka Hi ditolak.
(64)
Tabel 4.7 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.754 .277 -2.720 .009
LN_SIZE .045 .011 .574 4.273 .000
ROA -.209 .102 -.278 -2.054 .045
DER -.044 .023 -.225 -1.860 .068
DK .014 .010 .163 1.353 .182
RND -.027 .035 -.093 -.780 .439
a. Dependent Variable: CSR
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Tabel 4.7 di atas menunjukkan nilai thitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai thitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai ttabel yang bernilai 1,670. Berdasarkan hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.9 dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
(65)
a. Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikans sebesar 0,000 yang berarti nilai lebih kecil dari 0,05 sedangkan nilai thitung diperoleh sebesar 4,273. Nilai thitung ini lebih besar dari ttabel sebesar 1,670 (4,273 > 1,670). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Hi diterima atau ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
b. Profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,045 yang berarti nilai lebih kecil dari 0,05 sedangkan nilai thitung diperoleh sebesar -2,054. Nilai thitung ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1, 670 (-2,054 < 1, 670). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Hi ditolak atau profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
c. Financial leverage memiliki nilai signifikansi sebesar 0,068
yang berarti nilai lebih besar dari 0,05 sedangkan nilai thitung diperoleh sebesar -1.860. Nilai thitung ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1,670 (-1.860 < 1, 670). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Hi ditolak atau financial leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
(66)
d. Ukuran dewan komisaris memiliki nilai signifikansi sebesar 0,182 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05 sedangkan nilai thitung diperoleh sebesar 1,353. Nilai thitung ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1, 670 (1,353 < 1, 670). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Hi ditolak atau ukuran dewan komisaris tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
e. Intensitas R&D memiliki nilai signifikansi sebesar 0,439 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05 sedangkan nilai thitung diperoleh sebesar -0,780. Nilai thitung ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1, 670 (-0,780 < 1, 670). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Hi ditolak atau financial leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Berdasarkan tabel uji t diatas maka model persamaan regresi yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Y =-0.754 + 0.45X1 + (-2,09)X2 + (-0.44)X3 + 0.14X4 + (-0.27) X5 + e Kemudian model regresi tersebut akan diinterpretasikan.
1. b0 = -0.754
Nilai konstanta ini menyatakan bahwa jika X1, X2, X3, X4, dan X5 adalah 0, maka indeks pengungkapan tanggung jawab sosial adalah -0.754.
(67)
2. X1 = 0.45
Koefisien regresi untuk ukuran perusahaan (x1) ini sebesar 0.030 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Setiap penambahan 1,00 x pada rasio ukuran perusahaan, maka akan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0.45, dan dalam hal ini, faktor lain dianggap konstan.
3. X2 = -2,09
Koefisien regresi untuk profitabilitas (x2) ini sebesar -2,09 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Setiap penambahan 1,00 x pada rasio profitabilitas, maka akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar -2,09, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
4. X3 = -0.44
Koefisien regresi untuk financial leverage (x3) ini sebesar -0.44 menyatakan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Setiap penambahan 1,00 x pada rasio financial leverage, maka akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung
(68)
jawab sosial sebesar -0.44, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
5. X4 = 0,014
Koefisien regresi untuk ukuran dewan komisaris (x4) ini sebesar 0.014 menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Setiap penambahan 1,00 x pada rasio ukuran dewan komisaris, maka akan menambah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,014, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
6. X5 = -0,27
Koefisien regresi untuk R&D (x5) ini sebesar -0.27 menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Setiap penambahan 1,00 x pada rasio R&D maka akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar -0,27, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian data secara simultan, dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada
(69)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011, yang ditunjukkan dari Fhitung > Ftabel (4,479 > 2,368), dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05.
Nilai Adjusted r Square adalah 0,228 yang berarti bahwa 22,8 % variasi atau perubahan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI mampu dijelaskan oleh variasi atau perubahan dari variabel independen yakni ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, intensitas R&D dan selebihnya sebesar 77,2 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil pengujian data secara parsial yang dilakukan peneliti menemukan bahwa dua variabel independen yaitu ukuran perusahaan dan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, sedangkan dua variabel lainnya yaitu profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011. Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalam pengujian secara parsial akan dibahas berikut ini.
1. Ukuran Perusahaan
Hasil uji t menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang diproksi dengan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berarti semakin besar ukuran perusahaan maka semakin luas perusahaan tersebut melakukan pengungkapan
(70)
tanggung jawab sosial. Perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini cenderung memiliki total aktiva yang relatif besar. Hal ini sesuai dengan
teori agensi yang menyatakan, apabila ukuran perusahaan semakin besar, maka biaya keagenan yang dikeluarkan juga semakin besar. Perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Saputri (2011) yang menemukan hasil yang sama dan menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Profitabilitas
Analisis uji t pada profitabilitas menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam penelitian ini didapat tingkat profitabilitas yang rendah sehingga pihak perusahaan sangat mempertimbangkan pelaksanaan dan pengungkapan CSR, karena khawatir akan mengganggu operasional perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Silitonga (2011) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Financial Leverage
Hasil uji t menunjukkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam hal financial leverage pihak perusahaan ragu untuk
(71)
mengungkapkan secara luas tanggung jawab sosial perusahaan karena dapat menjadi boomerang bagi perusahaan, sebab kondisi financial
leverage yang rata-rata tinggi dalam penelitian ini membuat semakin
besar kemungkinan melanggar perjanjian kredit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Silitonga (2011) yang menemukan bahwa
financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Ukuran Dewan Komisaris
Hasil uji t menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Ukuran dewan komisaris di ukur dengan melihat banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Jumlah dewan komisaris yang ada di perusahaan akan mencerminkan objektivitas dalam menilai kebijakan yang dibuat perusahaan.
5. Intensitas R&D
Dari hasil pengujian parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel Intensitas R&D tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap CSR perusahaan karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (0,439 > 0,05). Hal ini bertolak belakang dengan penelitian McWilliams dan Siegel (1995) menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh terhadap kinerja sosial perusahaan, di mana CSR memiliki hubungan yang positif dengan Intensitas R&D serta menurut Padget dan Galan (2010) mengungkapkan kebijakan CSR akan membantu meningkatkan
(72)
proses pengembangan dan pelayanan produk sehingga kebijakan CSR akan langsung berdampak pada produk perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesadaran perusahaan dalam memberikan tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat sekitar yang semakin tinggi, serta besarnya CSR tidak dipengaruhi lagi besarnya intensitas R&D perusahaan.
(73)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan peneletian yang dilakukan, maka didapat kesimpulan yaitu:
1. Ukuran perusahaan, tingkat profibilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan intensitas r&d ternyata secara simultan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011.
2. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saputri (2011) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, sebaliknya penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Silitonga (2011) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan tingkat profitabilitas tingkat financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan intensitas r&d secara parsial tidak berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang di BEI tahun 2010-2011.
(74)
5.2 Keterbatasan Hasil Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga keterbatasan:
1. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas, yaitu hanya menggunakan ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, financial leverage, ukuran dewan komisaris, dan intensitas r&d sebagai variabel independen serta menggunakan pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai variabel dependen, sehingga variabel – variabel independen tersebut tidak begitu mampu menjelaskan variabel dependenya.
2. Periode peneletian yang digunakan hanya selama 2 tahun yaitu 2010-2011, sehingga kondisi tersebut tidak dapat digeneralisir untuk hasil penelitian yang telah ada.
3. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan hanyala perusahaan manufaktur saja, sehingga perusahaan yang dijadikan sampel tidak dapat mewakili keseluruhan perusahaan yang ada di Indonesia.
(75)
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan dari penelitian di atas, maka penulis mengajukan dua saran untuk peneliti selanjutnya.
1. Bagi peneliti selanjutnya
a. Hendaknya menambahkan variabel-variabel independen dalam melakukan penelitian sehingga variabel-variabel independen tersebut mampu menjeleskan variabel dependen nya.
b. Hendaknya menambahkan jumlah sampel dan tidak hanya menggunakan satu jenis perusahaan saja dalam meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat lagi.
c. Hendaknya menggunakan periode waktu lebih dari dua tahun sehingga dapat menggenaralisir hasil penelitian yang telah ada.
2. Bagi perusahaan diharapkan lebih terbuka mengungkapkan kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunannya.
(76)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis
2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang dikenal dengan
corporate social responsibility (CSR) dewasa ini banyak dilakukan
dalam aktivitas perusahaan. Meskipun di Indonesia kegiatan CSR baru dimulai beberapa tahun belakangan ini, namun kegiatan ini dilakukan perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat yang ada disekitarnya.
Corporate Sociality Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan
atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan (Untung, 2008). Menurut The Word Business Council for Sustainable Development (WBCSD), pengertian CSR adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas (Wibisono, 2007). Meski CSR memilki banyak definisi, namun secara esensi CSR merupakan wujud kegiatan ekonomi perusahaan yang berkelanjutan. Kegiatan ekonomi perusahaan secara
(77)
umum memang didirikan atas dasar orientasi ekonomi, akan tetapi dengan tidak melupakan aspek sosial dan lingkungan demi terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan. Didalam penerapan CSR, perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham (shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Pada dasarnya tujuan dari pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah untuk menyediakan informasi mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan yang berguna bagi masyarakat. Pengaruh kegiatan perusahaan ini bisa negatif, yang berarti menimbulkan biaya sosial pada masyarakat atau positif, yang berarti menimbulkan manfaat sosial pada masyarakat (Grecia, 2011).
Menurut Untung (2008:6), adapun beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dari penerapan CSR antara lain:
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan (image perusahaan) yang positif dari masyarakat luas. 2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial
3. Membuka peluang pasar yang lebih luas. 4. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
5. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. 6. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder dan regulator. 7. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 8. Peluang mendapatkan penghargaan
Untuk inilah maka pertanggung jawaban sosial perusahaan (CSR) perlu di ungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Tinjauan Teoritis ... 9
2.1.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 9
2.1.2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan . 12 2.1.3. Karakteristik Perusahaan dalam pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 14
2.1.3.1 Ukuran Perusahaan ... 15
2.1.3.2 Tingkat Profitabilitas ... 16
(2)
2.1.3.4 Ukuran Dewan Komisaris ... 18
2.1.3.5 Intensitas R&D……….. 19
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22
2.3. Kerangka Konseptual ... 24
2.4 Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III. METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Desain Penelitian ... 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
3.2.1 Populasi Penelitian ………... . 27
3.2.2 Sampel Penelitian……….. . 28
3.3. Jenis dan Sumber Data ... 30
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 31
3.5.1. Variabel Dependen ... 31
3.5.2. Variabel Independen ... 32
3.5.2.1 Ukuran Perusahaan ... 33
3.5.2.2 Tingkat Profitabilitas ... 33
3.5.2.3 Tingkat Financial Leverage ... 34
3.5.2.4 Ukuran Dewan Komisaris ... 34
3.5.2.5 intensitas R&D ... 34
3.6. Metode Analisis Data ... 36
3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik ... 36
3.6.1.1. Uji Normalitas ... 37
3.6.1.2. Uji Multikoleniaritas ... 37
(3)
3.6.2. Pengujian Hipotesis ... 39
3.6.2.1. Metode Regresi Linear Berganda ... 39
3.6.2.2. Uji Signifikansi Simultan ... 40
3.6.2.3. Uji Signifikansi Parsial ... 41
BAB IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 42
4.1. Data Penelitian ... 42
4.2. Statistik Deskriptif ... 42
4.3. Uji Asumsi Klasik ... 44
4.3.1. Uji Normalitas ... 44
4.3.2. Uji Multikoleniaritas ... 47
4.3.3. Uji Heterokedastisitas ... 49
4.3.4. Uji Autokorelasi ... 50
4.4. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ... 51
4.4.1. Analisis Koefisien Determinasi... 51
4.4.2. Pengujian Hipotesis ... 53
4.4.2.1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji f) ... 53
4.4.2.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 54
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1. Kesimpulan ... 62
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 63
5.3. Saran ... 64
(4)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 24
Tabel 3.1. Daftar Sampel Emiten ... 31
Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 35
Tabel 3.3. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson... 39
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 43
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 45
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas ... 48
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 50
Tabel 4.5 Koefesien Determinasi Model Summary ... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji f ... 53
(5)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 25
Gambar 4.1 Histogram ... 48
Gambar 4.2 Normal P-Plot ... 49
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Daftar Data Populasi Perusahaan Manufaktur ... 68
Lampiran ii Daftar Sampel Perusahaan ... 73
Lampiran iii Daftar Item Pengungkapan Tanggung jawab sosial perusahaan ... 74
Lampiran iv Data Total Aktiva ... 77
Lampiran v Data Variabel Ukuran Perusahaan ... 78
Lampiran vi Data Debt to Equity Ratio ... 79
Lampiran vii Data Return on Assets ... 80
Lampiran viii Data Ukuran Dewan Komisaris ... 81
Lampiran ix Data Intensitas R&D ... 82
Lampiran x Data indeks Pengungkapan Sosial 2010 ... 83
Lampiran xi Data indeks Pengungkapan Sosial 2011 ... 84
Lampiran xii Statistik Deskriptif ... …… 85
Lampiran xiii Hasil Uji Normalitas ... …… 86
Lampiran xiv Hasil Uji Multikolenaratis………... 87
Lampiran xv Hasil Uji Heteroksiditas dan Uji Autokeralasi……… 88