2.3  Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model  yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang
telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal, maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada
skema gambar di bawah ini :
H1 H2
H3
H4
H5
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Ukuran  perusahaan diukur melalui total aktivanya. Apabila jumlah aktivanya  besar maka perusahaan tersebut termasuk dalam perusahaan
besar.  Semakin  besar perusahaan maka semakin luas pengungkapan
sosialnya.
Ukuran Perusahaan X1
Tingkat Profitabilitas X2
Financial Leverage X3
Ukuran Dewan Komisaris X4
Intensitas RD X5
Pengungkapan Corporate social
responsibility CSR Y
Universitas Sumatera Utara
Profitabilitas diukur dengan Return On Asset ROA. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan
informasi sosialnya. Leverage  ditunjukkan melalui Debt to Equity Ratio  DER,
semakin tinggi leverage maka semakin besar juga pengungkapan sosialnya. Ukuran dewan komisaris dihitung dengan melihat jumlah anggota
dewan komisaris dalam perusahaan. Semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah mengendalikan CEO dan monitoring
yang dilakukan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan sosial, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk
mengungkapnya. Intensitas RD sejalan dengan prinsip CSR menurut Warhurst dalam
Wibisono 2007 mengungkapkan bahwa pengembangan produk dan jasa akan berdampak positif terhadap lingkungan sosial sehingga diperlukan
untuk mengetahui seberapa besar pengungkapan sosialnya.  Intensitas RD dapat diukur dengan melihat total pengeluaran RD dibagi dengan total
penjualan Mc Williams dan Siegel, 1995;  Padget dan Galan, 2010
2.4  Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara dari sebuah pertanyaan atau pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan melalui
Universitas Sumatera Utara
suatu penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual peneliti menentukan dan akan menguji hipotesis sebagai berikut :
H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap  pengungkapan  tanggung jawab sosial perusahaan CSR pada perusahaan manufaktur.
H2  :  Tingkat  Profitabilitas berpengaruh  terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial   perusahaan CSR pada perusahaan manufaktur.
H3  :    Financial Leverage  berpengaruh    terhadap pengungkapan tanggung jawab   sosial perusahaan CSR pada perusahaan manufaktur
H4  :  Ukuran Dewan    Komisaris berpengaruh   terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR pada perusahaan manufaktur
H5 :   Intensitas  RD  berpengaruh    terhadap    pengungkapan  tanggung
jawab sosial perusahaan CSR pada perusahaan manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar  Belakang Masalah
Perkembangan perusahaan-perusahaan di era globalisasi ini semakin pesat.  Perusahaan-perusahaan tersebut berkembang sesuai
dengan kebutuhan berbagai pihak, mulai dari perusahaan dagang, jasa, manufaktur, serta perbankan. Perkembangan perusahaan  yang    pesat,
membentuk  ikatan-ikatan ekonomi dunia untuk  mendorong perusahaan dari berbagai penjuru  dunia  untuk secara bersama-sama melaksanakan
aktivitasnya dalam rangka  mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Berbagai organisasi bahkan pemerintah  bekerja  sama dalam mendorong
perusahaan agar mengimplementasikan pertanggung jawaban sosialnya. Setiap perusahaan publik diwajibkan membuat laporan keuangan
tahunan yang diaudit oleh kantor akuntan publik independen sebagai sarana pertanggung jawaban, terutama kepada pemilik modal  Na’im dan
Rakhman, 2000,  sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal. Keberpihakan perusahaan kepada pemilik
modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber daya alam dan masyarakat sosial secara tidak terkendali, sehingga
mengakibatkan kerusakan lingkungan alam. Banyak  tuntutan kepada perusahaan  atas pencemaran dan
kerusakan lingkungan akibat limbah atau polusi. Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal,
Universitas Sumatera Utara