Analisis Data ANALISIS HASIL PENELITIAN

72

4.3. Analisis Data

Dalam bagian ini, penulis akan menganalisis pembahasan setelah sebelumnya membahas penjelasan hasil data dan informasi yang sesuai dengan data yang diperoleh. Berikut adalah hal-hal yang sudah diterapkan oleh Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan sesuai dengan PSAK No. 27 dalam pencatatan laporan keuangan yang ditemukan dan dianalisis oleh penulis: a. Dalam penjelasan terhadap ekuitas bagian modal anggota pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: “Simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib diakui sebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebagai nilai nominalnya.” Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa pada Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah menerapkan ketentuan PSAK No. 27 atas pencatatan simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya. Pada pencatatan tersebut, simpanan pokok dan simpanan wajib dicatat dan diakui sebagai ekuitas atau kekayaan dan dicatat sebesar nilai nominalnya. Hal ini dapat dilihat lebih lanjut pada pos neraca Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dan dapat lembar penjelasan pos-pos laporan keuangan pada bagian penjelasan neraca yang dilampirkan pada lampiran. b. Dalam penjelasan terhadap ekuitas bagian modal penyertaan pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: 73 “Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar jumlah nominal setoran. Dalam hal modal penyertaan yang diterima selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dinilai sebesar harga pasar yang berlaku pada saat diterima.” “Modal penyertaan dicatat dengan nilai nominal, dan dalam hal modal penyertaan diterima dalam bentuk selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dicatat sebesar nilai pasar yang berlaku pada saat diterima. Apabila nilai pasar tidak tersedia dapat digunakan nilai taksiran. Penjelasan yang cukup harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan atas penilaian yang dilakukan.” “Ketentuan mengenai perjanjian dengan pemodal yang menyangkut pembagian keuntungan atau hasil usaha, tanggungan kerugian, jangka waktu, dan hak-hak pemodal harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.” Dalam hal ini Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dianggap telah menerapkan PSAK No. 27 karena telah mengakui modal penyertaan sebagai ekuitas dan dicatat sebesar jumlah nominal setoran. Hal ini dapat dilihat pada bagian penjelasan neraca Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan pada bagian penyertaan. Hal ini juga ditunjang dengan catatan-catatan yang dinilai cukup jelas dalam catatan atas laporan keuangan atas penilaian yang dilakukan, juga ketentuan mengenai perjanjian dengan pemodal yang menyangkut pembagian atas hasil usaha, tanggungan kerugian, jangka waktu, dan hak-hak pemodal. 74 c. Dalam penjelasan terhadap pendapatan dan beban mengenai transaksi usaha koperasi dengan anggota pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: “Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto.” “Partispasi bruto pada dasarnya adalah penjualan barang atau jasa kepada anggota. Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk anggota partisipasi bruto dihitung dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto. Dalam kegiatan pemasaran hasil produksi anggota, partisipasi bruto dihitung dari eban jual hasil produksi anggota baik kepada non- anggota maupun kepada anggota.” Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah menerapkan ketentuan PSAK No. 27 terhadap pencatatan atas pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi anggota. Pada pencatatan tersebut, pendapatan bruto. Hal ini dapat dilihat lebih lanjut pada pos perhitungan sisa hasil usaha Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dan dapat lembar penjelasan pos-pos laporan keuangna pada bagian penjelasan atas perhitungan sisa hasil usaha yang dilampirkan pada lampiran. “Beban usaha dan beban-beban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha.” 75 Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena telah menyajikan beban-beban usaha dan beban- beban perkoperasian secara terpisah dalam perhitungan sisa hasil usaha Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan. d. Dalam penjelasan terhadap neraca pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: “Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.” Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah membuat neraca yang menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada koperasi pada waktu tertentu. e. Dalam penjelasan terhadap laporan arus kas pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian: “Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, umber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir pada periode tertentu.” Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Medan telah menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah 76 membuat laporan arus kas yang menyajikan informasi mengenai saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas. Namun ada beberapa hal yang belum diterapkan oleh Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan sesuai dengan PSAK No. 27 dalam melakukan pencatatan laporan keuangan yang ditemukan dan dianalisis oleh penulis: a. Dalam penjelasan terhadap cadangan pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: “Cadangan dan tujuan penggunaannya dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.” Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan belum menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan tidak membuat catatan-catatan atas tujuan penggunaan yang telah disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini dapat membingungkan para pembaca laporan keuangan koperasi ini, sehingga dapat menyebabkan masalah kesalahan persepsi atas pembagian cadangannya. b. Dalam penjelasan terhadap sisa hasil usaha pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian tertulis: “Sisa hasil usaha berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. Dalam hal jenis dan pembagian sisa hasil telah diatur secara jelas maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui 77 sebagai kewajiban. Apabila jenis dan jumlah pembagiannya dalam diatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.” Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan belum menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan masih mencatatnya sebagai sisa hasil usaha tahun lalu dan sisa hasil usaha tahun berjalan dalam neraca Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan. Hal ini dapat menyebabkan kerancuan, karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan telah dengan jelas membuat pembagian Sisa Hasil Usaha yang telah diatur secara jelas dalam Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan. Seharusnya Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan langsung mencatat ke pos-pos yang sesuai dengan pembagian yang sudah diatur dengan jelas dalam Anggaran Dasar Universitas Negeri Medan, sehingga tidak perlu lagi mencatatnya ke dalam Sisa Hasil Usaha tahun berjalan atau Sisa Hasil Usaha tahun lalu. c. Dalam penjelasan terhadap usaha koperasi dengan anggota pada PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian, tertulis: “Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non-anggota diakui sebagai pendapatan penjualan dan dilaporkan terpisah dari partisipasi anggota dari laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai 78 transaksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi dengan non-anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan non-anggota.” Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan belum menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27, karena dalam laporan pendapatan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan tidak melaporkan secara terpisah antara pendapatan anggota dan dari non-anggota. Hal ini mengakibatkan tidak diketahui secara jelas berapa pendapatan yang berasl dari anggota dan berapa pendapatan yang berasal dari non-anggota. d. Dalam penjelasan terhadap laporan keuangan koperasi pada PSAK No. 27 mengenai akuntasni perkoperasian, tertulis: Laporan keuangan terdiri dari: f. Neraca; g. Laporan perhitungan hasil usaha; h. Laporan arus kas; i. Catatan laporan keuangan; j. Laporan perubahan kekayaan bersih. Dalam hal ini penulis menganggap bahwa Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan belum menerapkan ketentuan yang disusun pada PSAK No. 27 karena Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan tidak membuat laporan perubahan kekayaan bersih dalam Laporan Tahunan. 79 e. Dalam penjelasan terhadap laporan keuangan koperasi pada PSAK No. 27 mengenai akuntasni perkoperasian, tertulis: “Laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan.” “Dalam hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota.” Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu: a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama;

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama;