Permasalahan yang biasa dihadapi adalah perusahaan belum dapat merealisasikan rencana produksi yang paling optimal dengan persediaan sumber daya
yang ada. Perusahaan biasanya berproduksi berdasarkan permintaan dari bagian marketing. Produksi yang dilakukan harus dapat memenuhi permintaan dari marketing
tersebut, namun perusahaan hanya berproduksi berdasarkan pengalaman masa lalu. Terkadang karena banyaknya bahan baku yang dibeli sedangkan permintaan tidak
seimbang, maka akan terjadi penumpukan bahan baku yang mana dalam hal biaya perusahaan juga mengalami kerugian. Untuk itu diperlukan perencanaan persediaan dan
pengoptimalan untuk memperoleh pendapatan maksimum dan minimumkan biaya.
Berdasarkan uraian diatas, dengan menganalisa atas persediaan sumber daya dan menentukan banyaknya produksi yang melalui tahapan produksi untuk mencari
keuntungan optimal, penulis memberi judul ini dengan
“Pemodelan Optimalisasi Produksi CPO Kernel dan Cangkang
”
.
1.2 Rumusan Masalah
Kegiatan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam pelaksanaanya tidak semudah yang tercantum dalm teori. Dalaam melaksanakan
penentuan tingkat persediaan yang optimal pihak perusahaan harus dapat merencanakan dan menetapkan cara pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga tujuan dari penentuan
tingkat persediaan dapat mengurangi biaya-biaya produksi. Permasalahan yang dialami oleh perusahaan adalah bagaimana cara
mengendalikan persediaan bahan baku yang tepat agar biaya yang ditimbulkan minimum, yaitu berapakah ukuran persediaan bahan baku yang optimal agar biaya total
minimum dan kapan pemesanan dilakukan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini adalah
bagaimana menganalisis persediaan yang ada untuk pengoptimalan produksi dengan menggunakan program linier.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan pembahasan menjadi lebih terarah, maka akan dilakukan beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Analisa yang dilakukan dalam menentukan jumlah produksi berdasarkan pada
harga pokok produk, jumlah produksi, permintaan pasar. 2.
Jangka waktu perencanaan jumlah produksi adalah selama satu tahun yaitu pada tahun 2012.
3. Kapasitas produksi yang dibahas adalah kapasitas bahan baku, tenaga kerja, dan
mesin 4.
Perhitungan biaya mencakup biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya bahan baku
5. Proses CPO, kernel dan cangkang
6. Pengolahan data menggunakan bantuan software LINDO
1.4 Tinjauan Pustaka
Sebagai sumber pendukung teori dalam penulisan ini, penulis mengambil beberapa pustaka yang memberikan kontribusi dalam penyelesaian penulisan ini.
Persediaan
Freddy Rangkuti [2004]
dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Persediaan” menerangkan bahwa setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Dengan demikian, perlu diusahakan
keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya. Jadi,
Universitas Sumatera Utara
persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan.
Biaya-biaya yang timbul dari persediaan : a.
Biaya pesan ordering cost. b.
Biaya simpan carrying cost. c.
Biaya kehabisan persediaan stockout cost. d.
Biaya pembelian purchase cost.
Economic Order Quantity EOQ adalah kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah.
Rumus Economic Order Quantity EOQ :
√
Keterangan : = Optimum Order Size yang akan dicari
D = Demand atau jumlah permintaan pertahun
S = Biaya pemesanan per order ordering cost
h = Biaya penyimpanan holding cost
Persediaan pengaman safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan stock out.
Program Linier
Universitas Sumatera Utara
Merlyana dan Bahtiar Saleh Abbas [2008]
dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem Informasi Untuk Optimalisasi Produksi Dan Maksimasi Keuntungan Menggunakan
Metode Linier Programming” menjelaskan bahwa Program Linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber daya yang terbatas diantara
beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan. Dan dapat dikatakan program linier merupakan perencanaan aktivitas untuk
memperoleh hasil yang optimum.
Dalam membangun model formulasi persoalan program linier digunakan karakteristik seperti variabel keputusan, pembatas, dan pembatas tanda.
Formulasi persoalan Program Linier adalah sebagai berikut :
Optimisasi : ∑
Sumber daya yang membatasi : ∑
, i = 1, 2, 3,...,m
, j = 1, 2, 3,...,n
Keterangan : z
: fungsi tujuan yang akan dicari nilai optimalnya : kenaikan nilai Z bila ada pertambahan tingkat kegiatan
dengan satu satuan unit atau sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap Z
: jenis kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia m
: jenis batasan sumber atau fasilitas yang tersedia : tingkat kegiatan ke-j
: banyaknya sumber i yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran kegiatan j
: kapasitas sumber i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan
Universitas Sumatera Utara
1.5 Tujuan Penelitian