Perencanaan Produksi Persediaan Pemodelan Optimalisasi Produksi CPO Kernel Dan Cangkang (Studi Kasus: PT. Perkebunan Lembah Bakti)

2.2 Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapayang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional didalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perludipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkatbiaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dari sudut pandang pabrikasi, perencanaan produksi membantu dalam menentukan berapa peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dan penyesuaian- penyesuaian kapasitas apa saja yang perlu dilakukan, dari sudut pandang pemasaran perencanaan produksi menentukan berapa jumlah produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan, dari sudut pandang keuangan, perencanaan produksi mengidentifikasikan besarnya kebutuhan dana dan memberikan dasar dalam membuat anggaran. Universitas Sumatera Utara

2.3 Persediaan

2.3.1 Pendahuluan

Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksut untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang- barang yang masih dalam pengerjaanproses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu. Prinsip dasar persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi berguna untuk : 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. 2. Menghilangkan resiko barang yang rusak. 3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan. 4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 5. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen.

2.3.2 Biaya-Biaya Persediaan

Untuk pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel berikut harus dipertimbangkan. Universitas Sumatera Utara 1. Biaya penyimpanan holding costs atau carrying costs, yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk biaya penyimpan adalah : a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendinginan ruangan, dan sebagainya. b. Biaya modal opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. c. Biaya asuransi persediaan. d. Biaya pajak persediaan. e. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya. Biaya-biaya tersebut di atas merupakan variabel apabila bervariasi dengan tingkat persediaan. Apabila biaya fasilitas penyimpanan gudang tidak variabel, tetapi tetap, maka tidak dimasukkan dalam biaya penyimpanan per unit. Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar antara 12 sampai 40 persen dari biaya atau harga barang. Untuk perusahaan-perusahaan manufacturing biasanya, biaya penyimpanan rata-rata secara konsisten sekitar 25 persen. 2. Biaya pemesanan atau pembelian ordering costs atau procurement cost. Biaya- biaya ini meliputi : a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi. b. Upah. c. Biaya telepon. d. Pengeluaran surat menyurat. e. Biaya pengepakan dan penimbangan. f. Biaya pemeriksaan inspeksi penerimaan dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya, biaya pemesanan di luar biaya bahan dan potongan kuantitas tidak naik apabila kuantitas pesanan bertambah besar. Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total akan turun. Ini berarti, biaya pemesanan total periode tahunan sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesanan. 3. Biaya penyiapan manufacturing atau set-up costs. Hal ini terjadi apabila bahan- bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan, perusahaan mengahadapi biaya penyiapan set-up cost untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari : a. Biaya mesin-mesin menganggur. b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung. c. Biaya penjadwalan. d. Biaya ekspedisi dan sebagainya. Seperti halnya biaya pemesanan, biaya penyiapan total per periode sama dengan biaya penyiapan dikalikan jumlah penyiapan per periode. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan stockout atau shortage costs adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya- biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut : a. Kehilangan penjualan. b. Kehilangan pelanggan. c. Biaya pemesanan khusus. d. Biaya ekspedisi. e. Selisih harga. f. Terganggunya operasi. g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Biaya kekurangan bahan sulit diukur dalam prakteknya, terutama karena kenyataannya biaya ini sering merupakan opportunity costs yang sulit diperkirakan secara objektif.

2.3.3 Model Persediaan Economic Order Quantity EOQ

Economic Order Quantity EOQ adalah model persediaan yang pertama kali dikembangkan tahun 1915 secara terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Model ini merupakan kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. Model ini juga merupakan model deterministik yang memperhitungkan dua macam biaya persediaan paling besar,yaitu : 1. Biaya Pesan BP. 2. Biaya Simpan BS. Sehingga Biaya Total Persediaan BTP atau Total Inventory Cost TIC adalah : Biaya Total Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan Dalam hal ini : a. Model ini mengasumsikan bahwa persediaan akan dipesan sebesar unit dan datang serentak. b. Biaya Pesan BP adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi karena pemesanan suatu barang. Semakin sering pemesanan suatu barang dilakukan maka semakin besar biaya pesan itu. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Fungsi Biaya Pesan Jika, BP : Biaya Pesan D : Kebutuhan dalam suatu periode perencanaan : Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesanan yang dibuat S : Biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesanan dibuat Maka, c. Biaya Simpan harus dikeluarkan oleh organisasi berkaitan dengan penyimpanan persediaan. Semakin banyak dan semakin lama persediaan disimpan maka semakin besar biaya persediaan itu. Karena siklus persediaan adalah datang-digunakan-habis maka volume persediaan didasarkan pada persediaan rata-rata, yaitu persediaan awal + persediaan akhir 2. BP P Biaya pesan semakin rendah bila unit yang dipesan semakin banyak Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Fungsi Biaya Simpan Jika, BS :Biaya Simpan :Jumlah barang yang dipesan setiap kali pesanan dibuat h :Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyimpan setiap unit persediaan Maka, Karena persediaan datang secara serentak sebesar Q, maka persediaan awal adalah Q dan persediaan akhir adalah nol ketika persediaan habis dipakai sehingga rata- rata adalah Q2. Oleh karena itu, BTP = BP + BS, atau BP P Biaya simpan semakin tinggi bila unit yang disimpan semakin banyak Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Biaya Total Persediaan Biaya total persediaan akan naik jika semakin banyak unit Q yang dipesan maupun semakin sedikit unit yang dipesan. Ketika biaya pesan sama dengan biaya simpan, kondisi minimum biaya total persediaan tercapai. Secara matematik, atau √ BP Rp BS BTP BTP minimum Universitas Sumatera Utara Persamaan 4 menunjukkan unit Q pada saat biaya pesan tepat sama dengan biaya simpan dan biaya total persediaan minimum. Kondisi ini sering disebut Eqonomic Order Quantity EOQ atau tingkat pesanan ekonomis. Untuk membuktikan bahwa 4 akan menghasilkan BTP minimum, kita akan mencari turunan pertama 3 yaitu : Syarat minimum Sehingga atau Jadi, √ Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, jelas sekali bahwa kondisi minimum Biaya Total Persediaan terjadi tepat ketika Biaya Pesan sama dengan Biaya Simpan seperti terlihat pada gambar 2.3 diatas.

2.3.4 Biaya Total Persediaan Minimum

Q pada persamaan 5 adalah Q optimal yang akan menghasilkan biaya total persediaan minimum atau biaya pesan tepat sama dengan biaya simpan. Bila Q pada persamaan 5 disubsitusikan ke 3 maka akan dapat menurunkan BTP minimum. Dari 3, Karena 5, √ Maka, √ √ √ Universitas Sumatera Utara √ Jadi, √ Dengan demikian, 6 adalah fungsi BTP minimum jika Q optimal diperoleh melalui 4 atau 5.

2.3.5 Persediaan Pengaman

Safety Stock Persediaan pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan stock out. Persediaan pengaman terjadi apabila penggunaan persediaan melebihi perkiraan. Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman yaitu : a. Penggunaan bahan baku rata-rata. b. Faktor waktu. c. Biaya-biaya yang digunakan. Ketika pemintaandemand D selama periode kedatangan pesananlead time L tidak bisa diketahui sebelumnya secara pasti, maka deviasi kapan persediaan dibutuhkan dan kapan persediaan datang harus diketahui. Distribusi Normal akan digunakan untuk menggambarkan perilaku penyimpangan tersebut. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan bantuan Kurva Normal, distribusi penyimpangan perilaku permintaan bahan baku dan periode kedatangan pesanan dapat didekati. Gambar 2.4 Transformasi Penyimpangan dengan Kurva Normal Jika rata-rata permintaan selama periode kedatangan pesanan ditransformasi ke mean atau m Kurva Normal, maka perilaku penyimpangan tingkat permintaan itu akan menyebar di sekitar m sehingga deviasi penyebaran itu akan dapat digunakan untuk memperkirakan persediaan cadangansafety stock SS yang berdasar pada perilaku penyimpangan variabel-variabel yang mempengaruhinya dan dinyatakan dalam . Gambar 2.5 Penyimpangan Perilaku dan Persediaan Pengaman L L L Waktu Kehabisan Persediaan Safety Stock SS Waktu Universitas Sumatera Utara

2.3.5.1 Memperkirakan Persediaan Pengaman dengan Kurva Normal

Di dalam statistika, dikenal berbagai distribusi data, salah satunya yang terkenal dan luas penggunaannya adalah Distribusi Normal. Karakteristik Distribusi Normal dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.6 Distribusi Normal Gambar 2.6 menjelaskan cakupan luas area pada Kurva Normal di mana penyimpangan atau deviasi x terhadap rata-rata ̅ adalah ̅ dan dinyatakan dalam standar deviasi . Pada dasarnya, menandai cakupan suatu luas area tertentu pada Kurva Normal. Pada kasus persediaan pengaman ini, penyimpangan-penyimpangan terhadap ̅ . Dinyatakan dalam melalui : √ ∑ ̅ Selanjutnya, dari 7 digunakan untuk menemukan luas area dalam Kurva Normal melalui : ̅ Nilai z pada 8 berkaitan dengan 4 digit bilangan di belakang koma yang menjelaskan berapa bagian atau persen luas area yang dicakup pada di 7. Karena Universitas Sumatera Utara luas seluruh area dalam Kurva Normal itu terdiri atas dua bagian yang simetrik sempurna, yaitu di sebelah kiri ̅ dan di sebelah kanan ̅ dan tabel itu hanya mewakili salah satu sisi saja, maka setiap bagian atau area 50 atau 0,5. Sebagai contoh, z = 1,28 meliputi area seluas 0,3997 bagian atau 39,97. Lihat tabel 2.7. Z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359 0,1 0,0398 0,2 0,832 0,3 0,1255 0,4 0,1644 0,5 0,2054 1,1 1,2 1,6 0,4995 3,0 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990 Gambar 2.7 Tabel Standar Deviasi Distribusi Normal Dalam hal ini, karena Kurva Normal digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui berapa banyak safety stock SS harus disediakan berdasarkan data penyimpangan-penyimpangan masa lalu, maka luas area akan menjadi . Atau, luas area di mana persediaan akan tidak ada atau habis adalah atau . 0,3997 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Proporsi Persediaan Pengaman Safety Stock Untuk memudahkan pemahaman mengenai penggunaan Kurva Normal pada kasus penentuan persediaan pengaman, maka 8 bisa diubah menjadi : ̅ Dan sebelumnya dapat ditentukan berapa persen z kemungkinan kehabisan persediaan sebagai Faktor Keamanan untuk menentukan persediaan cadangan. Karena ̅ mencerminkan persediaan pengaman, maka besarnya persediaan pengamansafety stock SS adalah : 89,97 Safety Stock Kehabisan Persediaan Safety Stock Waktu Universitas Sumatera Utara

2.4 Program Linier