Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
LOCAL E-GOVERNMENT: PELAYANAN ADMINISTRASI
TERPADU KECAMATAN (PATEN)
(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
BETRY WIDYANINGSIH
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Local E-Government:
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan
Jagakarsa) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2015
Betry Widyaningsih
NIM G64096015
ABSTRAK
BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa). Dibimbing
oleh YANI NURHADRYANI.
Electronic Government (e-Government) adalah penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya. Proses registrasi pelayanan non perizinan di Kecamatan Jagakarsa
masih dilaksanakan secara manual. Penelitian ini menyajikan pengembangan local
e-Government untuk Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yaitu
pelayanan non perizinan untuk Kantor Kelurahan dan Kecamatan Jagakarsa.
Aplikasi PATEN non perizinan meliputi pelayanan rekomendasi surat keterangan
domisili perusahaan, legalisasi surat pengantar SKCK, legalisasi surat keterangan
pengantar izin nikah, rekomendasi surat keterangan ahli waris, legalisasi surat
keterangan sosial, legalisasi surat keterangan umum. Aplikasi PATEN non
perizinan dilengkapi dengan fungsi registrasi, legalisasi dan pelaporan serta
informasi retribusi ZIS pelayanan secara online. Aplikasi e-Government ini
dikembangkan dengan menggunakan metode web engineering. Web ini
diimplementasikan dengan menggunakan PHP dan basis data MySQL, serta diuji
dengan metode black box.
Kata kunci: e-Government, local e-Government, pelayanan, PATEN
ABSTRACT
BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Subdistrict Integrated
Administration Services (PATEN) (Case Study Jagakarsa Subdistrict). Supervised
by YANI NURHADRYANI.
Electronic government (e-Government) is the use of information technology
by the government to provide information and service to its citizens. Non-licensed
services registration process in Jagakarsa district still done manually. This
research presents the development of local e-Government for Integrated
Administration District Services (PATEN) that is a non-licensed services for
village offices and Jagakarsa district. This non-licensed PATEN application
provides recommendation of company domicile service, letter of good conduct,
legalization of marriage licenses introductory letter, heir certificate, social
certificate, general certificate. This non-licensed PATEN application is also be
equipped by registration function, reporting, legalization and retribution
information function of ZIS online services. This e-Government application is
developed by using web-based engineering method. The site is implemented by
using PHP programming language with MySQL database and tested by the black
box method.
Keywords: e-Government, local e-Government, services, PATEN
LOCAL E-GOVERNMENT: PELAYANAN ADMINISTRASI
TERPADU KECAMATAN (PATEN)
(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
BETRY WIDYANINGSIH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi : Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
Nama
: Betry Widyaningsih
NIM
: G64096015
Disetujui oleh
Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah
software engineering, dengan judul Local E-Government: Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa).
Atas selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi kepada:
1
Ibunda, ayahanda, suami, anak dan seluruh keluarga atas dukungan dan
semangat yang diberikan selama penulis melaksanakan studi di Institut
Pertanian Bogor.
2
Ibu Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT sebagai pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya yang berharga untuk mengarahkan, memberikan
motivasi, membagikan ilmu dan senantiasa sabar dalam membimbing
penulis.
3
Bapak Dr Irman Hermadi, SKom, MS dan Ibu Rina Trisminingsih, Skom,
MT selaku penguji dalam karya ilmiah ini.
4
Bapak Drs Fidiyah Rokhim selaku camat beserta para staf di lingkungan
Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah
membantu selama pengumpulan data.
5
Rekan-rekan Ekstensi Ilkom Angkatan 4 yang telah banyak membantu dan
memberikan dukungan.
6
Seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu Komputer.
7
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Bogor, April 2015
Betry Widyaningsih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
viii
viii
viii
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
E-Government
2
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
3
ZIS
3
METODE
4
Formulation
5
Planning
5
Analysis
5
Engineering
5
Page Generation & Testing
6
Customer Evaluation
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Formulation
7
Planning
8
Analysis
9
Engineering
12
Page Generation & Testing
14
SIMPULAN DAN SARAN
20
Simpulan
20
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
22
RIWAYAT HIDUP
57
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Web engineering (Pressman 2005)
Proses pelayanan non perizinan secara manual
Proses pelayanan non perizinan online
Diagram konteks PATEN non perizinan
DFD level 1 PATEN Non Perizinan
ERD PATEN Non Perizinan
Perancangan navigasi halaman utama
Perancangan halaman utama web PATEN
Tampilan halaman utama web PATEN
Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Halaman bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum format
PDF
Halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum
PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
Laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
5
7
8
9
9
11
13
13
14
15
16
17
17
18
19
19
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kupon ZIS
Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
ERD detail
Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan
Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online
Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan
Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan
PM.1 Pelayanan
Tampilan antarmuka laporan pelayanan
Pengujian
22
23
29
30
35
40
45
48
53
54
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di bidang pemerintahan
merupakan bentuk pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Government. Saat sekarang telah
banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif
mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi
dalam bentuk situs web. Implementasi mayoritas situs web pemerintah daerah
otonom masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan hanya sebagian kecil
yang telah mencapai tingkat dua (pematangan), sedangkan tingkat tiga
(pemantapan) dan empat (pemanfaatan) belum tercapai. Artinya, implementasi eGovernment di Indonesia baru pada tahap awal, sehingga banyak lembaga
pemerintah yang menyatakan dirinya sudah mengaplikasikan e-Government,
ternyata baru pada tahap web presence (Sosiawan 2008).
Salah satu fungsi dari birokrasi pemerintahan adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelayanan
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik
didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Peraturan tersebut
menjelaskan bahwa Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya
disingkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat. Ruang
lingkup PATEN berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
2010 adalah pelayanan bidang perizinan dan pelayanan bidang non perizinan.
Kantor Kecamatan Jagakarsa selaku organisasi penyelenggara pelayanan
yang berada di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar target dari pelayanan ini berupa
masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya. Proses pelayanan non perizinan di
Kantor Kecamatan Jagakarsa mempunyai berbagai kendala. Kebanyakan
masyarakat belum memahami syarat administratif dari suatu pelayanan karena
keterbatasan media informasi tentang pelayanan. Kantor Kecamatan Jagakarsa
hanya mempunyai papan informasi tentang jenis, persyaratan dan retribusi
pelayanan non perizinan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur
Nomor 117 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan. Peraturan Gubernur tersebut mengamanatkan agar
kecamatan dapat menyediakan layanan informasi pelayanan seperti situs web.
Seluruh kecamatan di Provinsi DKI Jakarta telah menggunakan sistem online
untuk pelayanan perizinan yang dapat diakses melalui alamat website
2
http://ptsp.jakarta.go.id/ dan http://dppb.jakarta.go.id/, sedangkan proses registrasi
pelayanan non perizinan masih dilaksanakan secara manual.
Perumusan Masalah
Beranjak dari uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah pada
penelitian adalah bagaimana mengembangkan suatu local e-Government di bidang
pelayanan non perizinan tingkat kelurahan dan kecamatan di Kecamatan
Jagakarsa.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah local e-Government
di bidang PATEN non perizinan yang dapat membantu proses pelayanan non
perizinan antara masyarakat dan penyelenggara pelayanan non perizinan.
Manfaat Penelitian
Pemanfaatan local e-Government di Kecamatan Jagakarsa akan
memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan, informasi retribusi
pelayanan dan membantu petugas pelayanan kantor kelurahan dan kecamatan
dalam memberikan pelayanan non perizinan secara online, sehingga proses
pelayanan non perizinan menjadi lebih efisien, transparan, dan dapat memberikan
informasi yang lebih mudah diakses.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini meliputi beberapa PATEN non perizinan yang dilaksanakan
oleh kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa yaitu:
1
Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan;
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris;
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
4
Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah;
5
Legalisasi surat keterangan sosial;
6
Legalisasi surat keterangan umum.
TINJAUAN PUSTAKA
E-Government
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional pengembangan e-Government menjelaskan bahwa e-Government adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi
dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. Salah satu ukuran keberhasilan penerapan teknologi
informasi pada sektor pemerintah adalah E-Government Development Index
(EGDI) yang secara periodik dipublikasikan oleh PBB. EGDI merupakan
3
gabungan tiga dimensi penting dari e-Government yaitu penyediaan layanan
online, konektifitas telekomunikasi dan kapasitas manusia. Berdasarkan EGDI
peringkat e-Government pertama dunia tahun 2014 adalah Republik Korea yang
diikuti oleh Australia, Singapura, Perancis, Belanda dan Jepang. Indonesia
menempati posisi 106 dari 193 negara, atau merosot dibanding peringkat tahun
2012 pada posisi 97. Indonesia menduduki peringkat ke 7 di lingkungan ASEAN
(United Nation 2014).
Indonesia juga melaksanakan Pemeringkatan e-Government Indonesia
(PeGI) terhadap lembaga pemerintah, yaitu pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, pemerintah kota, kementerian, dan lembaga non kementerian. PeGI
dilaksanakan oleh Direktorat e-Government, Ditjen APTIKA Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Provinsi DKI Jakarta
menduduki peringkat ketiga pada tahun 2012 setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sedangkan pada tahun 2013 Provinsi DKI Jakarta berada di peringkat kedua
setelah Provinsi Jawa Barat (Kemkominfo 2014).
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, penyelenggaraan PATEN
dimaksudkan untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat
dan menjadi simpul pelayanan bagi kantor atau badan pelayanan terpadu di
kabupaten/kota. PATEN bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup PATEN adalah pelayanan bidang
perizinan dan pelayanan bidang non perizinan. Pelayanan bidang perizinan
meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan pelaku
usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin, sedangkan pelayanan bidang non
perizinan meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan
dalam bentuk pendaftaran, persetujuan, rekomendasi, dan dokumen administrasi
pemerintahan lainnya.
Syarat substantif dari PATEN adalah pendelegasian sebagian wewenang
Walikota kepada Camat dan Lurah. Pendelegasian dilakukan untuk
memperhatikan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelayanan. Selain syarat
substantif, PATEN juga harus memperhatikan syarat admnistratif yang
berhubungan dengan standar pelayanan, seperti jenis pelayanan, persyaratan
pelayanan, proses dan prosedur pelayanan, pejabat yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan, waktu pelayanan dan biaya pelayanan. Jenis pelayanan yang
dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada Tabel 1.
ZIS
Menurut Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan
Shadaqah oleh Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta, ZIS
adalah Zakat, Infaq, dan Shadaqah. Sasaran pengumpulan ZIS yang ditangani
petugas operasional BAZIS unit/satuan kerja adalah para pejabat/pimpinan,
4
karyawan dan mitra kerja serta yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat
pada unit/satuan kerja bersangkutan. Tampilan kupon ZIS yang digunakan di
Kecamatan Jagakarsa pada tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 1 Pelayanan perizinan dan non perizinan di lingkungan Kecamatan
Jagakarsa
No.
Jenis
Pelayanan
1
Pelayanan
perizinan
2
Pelayanan
non
perizinan
Nama Pelayanan
- Izin Mendirikan Bangunan
(IMB)
- Keterangan Rencana Kota
(KRK) / Rencana Tata Letak
Bangunan (RTLB)
- Rekomendasi surat keterangan
domisili perusahaan
- Rekomendasi surat keterangan
ahli waris
- Legalisasi surat pengantar
SKCK
- Legalisasi surat keterangan
pengantar izin nikah
- Legalisasi surat keterangan
sosial
- Legalisasi surat keterangan
umum
- Pelayanan Ketenagakerjaan
- Pelayanan Kependudukan
Pelaksana
Suku Dinas Perizinan
Bangunan
Suku Dinas Tata Ruang
Seksi Pelayanan Umum
Kelurahan dan
Kecamatan
Suku Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Suku Dinas
Kependudukan dan
Catatan Sipil
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah mengacu pada tahapan proses
dalam web engineering yang dikemukakan oleh Pressman (2005). Web
engineering adalah proses yang digunakan untuk membuat web menjadi
berkualitas tinggi. Web engineering mengadaptasi rekayasa perangkat lunak
dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen.
Web engineering terdiri dari tahap formulation, planning, analysis, engineering,
page generation & testing serta customer evaluation.
5
Gambar 1 Web engineering (Pressman 2005)
Formulation
Formulation adalah tahap pertama yang dilakukan ketika akan membangun
sebuah aplikasi e-Government. Tahapan ini mengidentifikasikan tujuan dan
batasan dari aplikasi e-Government secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan
pengumpulan fakta-fakta dan data pada sistem yang akan dikembangkan. Hal ini
dilakukan untuk membuat dan menerjemahkan apa saja yang dibutuhkan oleh
pengguna sistem. Metode untuk pengumpulan fakta dan data yaitu dengan
melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait dengan pengembangan aplikasi
web dan observasi lapangan untuk mengetahui data yang terlibat di dalam aplikasi.
Planning
Planning dilakukan terhadap pengembangan aplikasi e-Government adalah
dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan informasi, output dan report yang
diperlukan untuk aplikasi e-Government ini.
Analysis
Pada tahapan ini menganalisis fakta-fakta serta kebutuhan yang telah
dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Analisis menetapkan persyaratan teknis untuk
web dan mengidentifikasi konten yang akan ditampilkan. Persyaratan untuk desain
grafis (estetika) juga didefinisikan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis isi,
interaksi, fungsional dan konfigurasi.
Engineering
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke
dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat
lunak, antarmuka, input dan output aplikasi. Tahap engineering menggabungkan
dua tugas paralel, yaitu perancangan non teknis dan perancangan teknis.
Perancangan content design dan production termasuk perancangan non teknis.
6
Sedangkan architectural design, navigation design dan interface design
merupakan perancangan teknis.
Content Design
Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan
disajikan pada web. Informasi yang ditampilkan berdasarkan basis data. Basis
data yang dibuat disesuaikan dengan keperluan penyimpanan data dari content
yang akan ditampilkan pada setiap halaman web.
Production
Perancangan ini bertujuan untuk menghasikan keluaran yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna.
Architectural Design
Perancangan arsitektur berkaitan erat dengan tujuan dari pengembangan
sistem. Isi yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yang
mengunjungi web. Selain itu, pada tahap ini juga ditentukan struktur kerja sistem
secara keseluruhan.
Navigation Design
Navigation design dibuat berdasarkan architectural design sehingga dapat
mempermudah pengguna mengakses informasi yang terdapat pada web. Halaman
yang dituju harus sesuai dengan link navigasi.
Interface Design
Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman
dengan kombinasi warna, teks dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan
aplikasi web. Desain yang baik akan dapat meningkatkan persepsi pengguna
mengenai isi yang ditampilkan pada halaman web.
Page Generation & Testing
Tahap ini merupakan tahap implementasi dengan mengaplikasikan halaman
web berdasarkan perancangan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan
penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap engineering. Sedangkan
pengujian dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan.
Setelah ditemukan kesalahan, dilakukan perbaikan agar halaman web dapat
dieksekusi dengan baik.
Customer Evaluation
Customer evaluation dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan
pengguna dengan kualitas web yang dibangun. Apabila belum sesuai maka proses
web engineering akan diteruskan dan dimulai dari formulation.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Formulation
Tahapan formulation yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi PATEN
non perizinan yaitu melakukan wawancara dengan petugas pelayanan umum
kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa pada bulan Februari 2013.
Observasi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui proses pelayanan non
perizinan yang dilaksanakan serta mengumpulkan data terkait. Proses pelayanan
non perizinan secara manual di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada
Gambar 2.
Proses pelayanan non perizinan manual
Lurah
Petugas Pelayanan
Kelurahan
Tanda
tangan
PM.1
Pembuatan
PM.1 Pelayanan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah
2
3
1
PM.1 Pelayanan
2
3
Laporan
Membuat
laporan
pelayanan
2
Registrasi dan
melengapi
berkas
persyaratan
Camat
Tanda
tangan
PM.1
1
PM.1 Pelayanan
tercatat
2
1
PM.1 Pelayanan
ttd Camat
2
Legalisasi
(stempel
kecamatan)
Formulir
pendaftaran
3
Petugas Pelayanan
Kecamatan
Pencatatan
dan
penomoran
Mulai
Dokumen
persyaratan
Pencatatan,
Penomoran,
dan
legalisasi
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah dan
legalisasi
Masyarakat
Melengkapi
berkas
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Camat dan
legalisasi
2
Dokumen
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah dan
legalisasi
2
Selesai
Membuat
laporan
pelayanan
Laporan
Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
Gambar 2 Proses pelayanan non perizinan secara manual
Tahapan pelayanan non perizinan secara manual, dimulai dengan pengisian
formulir registrasi pelayanan dan melengkapi berkas persyaratan oleh masyarakat
di kantor kelurahan. Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya petugas pelayanan kelurahan akan
membuat PM.1 pelayanan non perizinannya. PM.1 pelayanan adalah formulir
standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
8
PM.1 pelayanan akan ditandatangani oleh lurah dan dilegalisasi oleh petugas
pelayanan. PM.1 pelayanan dinyatakan sah apabila telah ditandatangani juga oleh
camat dan dilegalisasi oleh petugas pelayanan kecamatan. Sedangkan untuk
proses laporan pelayanan oleh petugas pelayanan kelurahan dan kecamatan
dilaksanakan secara manual.
Pengembangan aplikasi PATEN non perizinan di Kecamatan Jagakarsa
dapat membantu proses pelayanan menjadi lebih cepat. Masyarakat dapat mengisi
formulir registrasi pelayanan dan mengunggah berkas persyaratan secara online.
Aplikasi PATEN non perizinan juga membantu petugas pelayanan kelurahan dan
kecamatan dalam pembuatan PM.1 pelayanan dan laporan pelayanan. Gambaran
proses pelayanan non perizininan online dapat dilihat pada Gambar 3.
Proses pelayanan non perizinan online
Petugas Pelayanan
Kelurahan
Lurah
PATEN
Masyarakat
Legalisasi dan
Cetak PM.1
Pelayanan
1
Tanda
tangan
PM.1
Mulai
2
3
A
PM.1 Pelayanan
tercatat
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah
3
Legalisasi
PM.1
(stempel
kelurahan)
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah dan
legalisasi
2
1
PM.1 Pelayanan
tercatat
2
Tanda
tangan
PM.1
Bukti registrasi
formulir
PATEN Non
Perizinan
2
Camat
Legalisasi PM.1
Pelayanan
Registrasi
pelayanan dan
upload persyaratan
B
Petugas Pelayanan
Kecamatan
Legalisasi
PM.1
(stempel
kecamatan)
Laporan
PM.1
Kelurahan
Laporan
PM.1
Kecamatan
Melengkapi
persyaratan
C
D
Dokumen
persyaratan
3
1
PM.1 Pelayanan ttd
Camat dan
legalisasi
Bukti pengisian
formulir
1
PM.1 Pelayanan ttd
Camat
2
2
Mencetak Laporan
Pelayanan
Melengkapi
persyaratan
B
Mencetak Laporan
Pelayanan
A
Laporan
Dokumen
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah dan
legalisasi
2
D
Laporan
C
Selesai
Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
Gambar 3 Proses pelayanan non perizinan online
Planning
Tahapan planning yaitu menentukan kebutuhan informasi dalam
mengembangkan aplikasi local e-Government di antaranya informasi mengenai
syarat dan prosedur pelayanan non perizinan, bukti registrasi pelayanan non
perizinan, PM.1 pelayanan non perizinan, status dari suatu pelayanan non
perizinan, retribusi berupa ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah), serta laporan
pelayanan non perizinan bagi lurah dan camat.
9
Analysis
Digram konteks adalah Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan
sistem secara umum yaitu input, proses, dan output yang diperlukan sistem.
Diagram konteks terdiri dari satu proses yang mewakili dari seluruh sistem dapat
dilihat pada Gambar 4.
- Informasi pelayanan
- Bukti registrasi
- PM.1 pelayanan
- Informasi retribusi ZIS
- Informasi pelayanan
- Laporan
- Informasi retribusi ZIS
- Registrasi
- Retribusi ZIS
Administrator
Petugas
Pelayanan
Kelurahan
Registrasi
- Registrasi
- Legalisasi PM.1
Petugas
Pelayanan
Kecamatan
PATEN Non
Perizinan
Legalisasi PM.1
Masyarakat
Laporan
Lurah
Laporan
Camat
Gambar 4 Diagram konteks PATEN non perizinan
Penguraian proses-proses dari diagram konteks diuraikan dalam DFD level
1. DFD adalah model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
asal data, tujuan data yang keluar dari sistem, penyimpanan data, proses yang
dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang
dikenakan pada data tersebut. DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 5.
Informasi Retribusi ZIS
Pelayanan
Informasi Pelayanan
Informasi Pelayanan
Retribusi ZIS
Administrator
Registrasi
F05
Retribusi
ZIS
Informasi
Retribusi ZIS
F01
Registrasi
Pelayanan
Petugas
Pelayanan
Kelurahan
Legalisasi
PM.1
F02
Legalisasi
kelurahan
Petugas
Pelayanan
Kecamatan
Legalisasi
PM.1
F03
Legalisasi
kecamatan
Registrasi
Bukti
Registrasi
PM.1
Pelayanan
Legalisasi
Lurah
Masyarakat
PM.1 Pelayanan
Legalisasi Camat
Laporan
Laporan
Lurah
Laporan
Camat
F04
Laporan
Pelayanan
Gambar 5 DFD level 1 PATEN Non Perizinan
10
Pada tahap analysis yang dilakukan terhadap aplikasi ini dibagi menjadi
analisis kebutuhan, analisis interaksi dan analisis karakteristik pengguna. Tahap
analisis kebutuhan yang menentukan fasilitas yang disediakan oleh sistem,
mencakup data, proses yang terjadi dan antarmuka. Analisis kebutuhan aplikasi
PATEN non perizinan ini dibagi menjadi analisis kebutuhan fungsional dan non
fungsional:
1
Analisis kebutuhan fungsional. Kode fungsi: FXX, yaitu manajemen data
sumber daya yang meliputi:
F01:
Registrasi pelayanan.
Masyarakat dan petugas pelayanan dapat melakukan registrasi
pelayanan non perizinan online pada sistem, yaitu pelayanan:
a
Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan.
Surat keterangan domisili perusahaan ini diperlukan untuk
memastikan bahwa tempat usaha yang dipakai oleh
perusahaan sesuai dengan peruntukannya.
b
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK).
Surat pengantar SKCK digunakan oleh masyarakat yang akan
membuat SKCK di kantor polisi setempat.
c
Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah.
Surat keterangan pengantar izin nikah digunakan oleh warga
untuk mengurus pernikahannya ke Kantor Urusan Agama
atau Kantor Catatan Sipil.
d
Rekomendasi surat keterangan ahli waris.
Surat keterangan ahli waris adalah surat pernyataan yang
berisi keterangan ahli waris yang berhak atas harta kekayaan
dari warga yang telah meninggal.
e
Legalisasi surat keterangan sosial
Surat keterangan sosial berkaitan dengan surat keterangan
tidak mampu atas warga yang berhak untuk mendapat
fasilitas sosial.
f
Legalisasi surat keterangan umum
Surat keterangan umum berkaitan dengan keterangan yang
bersifat umum yang tidak dapat dicover oleh pelayanan yang
lain.
F02:
Legalisasi kelurahan.
Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non
perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kelurahan.
F03:
Legalisasi kecamatan.
Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non
perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kecamatan.
F04:
Laporan pelayanan.
Sistem dapat menampilkan laporan pelayanan non perizinan yang
dapat difilter berdasarkan bulan dan tahun pelayanan.
F05:
Retribusi ZIS.
Sistem dapat menyimpan data retribusi ZIS yang diterima oleh
Kecamatan Jagakarsa.
11
2
Analisis kebutuhan non fungsional. Kode fungsi: NFXX, di antaranya:
NF01: Usability yaitu sistem mudah digunakan untuk umum dengan
memperhatikan aspek efficiency, affect, helpfulness, control, dan
learnability.
NF02: Functionality yaitu sistem memiliki kemampuan untuk melakukan
pencarian yang menemukan informasi status pelayanan dengan tepat.
NF03: Reliability yaitu sistem data reliabel berhubungan dengan nomor
pendaftaran pelayanan.
NF04: Maintainability yaitu mudah dalam hal perawatan web oleh
administrator.
NF05: Ergonomy yaitu user friendly dengan memperhatikan hal yang
berhubungan dengan Human Computer Interaction.
NF06: Portability yaitu dapat diakses dengan berbagai macam browser (IE,
Mozilla, dan lain-lain).
NF07: Security yaitu login dan validasi password.
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk merepresentasikan
gambaran basis data sistem secara umum. Basis data digunakan untuk menyimpan
data sesuai kebutuhan sistem. Perancangan basis data harus memperhatikan tata
letak penyimpanan secara logis maupun fisik. Gambaran perancangan basis data
secara logis dalam ERD untuk aplikasi web dapat dilihat pada Gambar 6.
M
domisili
1
M
1
mengajukan
memiliki
M
skck
M
1
1
memiliki
mengajukan
nikah
memiliki
instansi
1
zis
M
1
M
user
pegawai
mengajukan
1
M
waris
mengajukan
M
sosial
penduduk
M
visi_misi
M
1
berita
1
mengajukan
monografi
memiliki
1
mengajukan
M
umum
1
wisata
memiliki
1
M
memiliki
komentar_
berita
komentar_
wisata
Gambar 6 ERD PATEN Non Perizinan
Pengguna pada sistem ini adalah administrator, petugas pelayanan kelurahan,
petugas pelayanan kecamatan, lurah, camat dan masyarakat. Setiap pengguna
dapat menggunakan aplikasi PATEN non perizinan ini sesuai dengan hak akses
yang dimiliki. Administrator memiliki kewenangan khusus untuk melakukan
proses manipulasi seluruh data yang terdapat pada aplikasi PATEN non perizinan.
Masyarakat dapat memperoleh informasi tentang pelayanan non perizinan,
selanjutnya melakukan registrasi pelayanan non perizinan secara online dan
memperoleh bukti registrasi dari aplikasi PATEN ini.
12
Engineering
Content Design
Berdasarkan hasil dari formulation, planning, analysis yang telah dilakukan
sebelumnya, content yang akan ditampilkan pada web ini berisi informasi
mengenai pelayanan non perizinan secara online. Aplikasi ini memiliki beberapa
entitas, yaitu masyarakat, petugas pelayanan kelurahan, petugas pelayanan
kecamatan, lurah, camat, dan administrator yang memiliki hak aksesnya masingmasing.
Production
Sistem memberikan keluaran berupa bukti registrasi pelayanan untuk
masyarakat yang telah melakukan pengisian formulir secara online. Masyarakat
yang tidak mengisi formulir pelayanan online, maka formulir akan diisi oleh
petugas pelayanan kelurahan ke dalam aplikasi. Selanjutnya petugas pelayanan
umum kelurahan dapat mencetak formulir hasil input pelayanan berupa PM.1
dalam format PDF yang akan dilegalisasi. Masyarakat dapat mengecek status
pelayanan setelah melakukan registrasi pelayanan. Selain itu, sistem dapat
menampilkan rekapitulasi jumlah pelayanan dan retribusi yang diterima oleh
kecamatan atau kelurahan yang terjadi selama beberapa periode (bulanan dan
tahunan).
Architectural Design
Arsitektur web untuk mengembangkan aplikasi e-Government ini
merupakan struktur hierarki. Pada perancangan, ERD detail digunakan untuk
mempresentasikan gambaran database sistem secara umum. Gambaran ERD
detail untuk aplikasi e-Governement ini dapat dilihat pada Lampiran 3.
Navigation Design
Perancangan navigasi merupakan pemetaan terhadap situs web yang
berguna untuk memandu pengguna untuk menjelajahi isi web. Navigasi dibuat
dalam bentuk menu-menu yang memberikan informasi tentang informasi umum
kecamatan serta informasi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan.
Navigasi pada halaman utama dibagi menjadi dua bagian yaitu menu utama dan
sidebar. Perancangan navigasi halaman utama dapat dilihat pada Gambar 7.
Interface Design
Perancangan antarmuka menggunakan template untuk memudahkan dalam
melakukan desain antarmuka aplikasi PATEN yang berisi komponen-komponen
yang dibutuhkan pada setiap halaman. Antarmuka halaman utama PATEN terdiri
atas lima bagian yaitu header, menu, sidebar, isi, dan footer. Perancangan
antarmuka halaman utama ini dapat dilihat pada Gambar 8.
13
Halaman
Utama
Menu
Utama
Sidebar
Beranda
Fasilitas
Pencarian
Pelayanan
Perizinan
Pelayanan
Non Perizinan
Statistik
Pengunjung
Profil
IMB
Rekomendasi Surat Keterangan
Domisili Perusahaan
Pemerintahan
KRK/
RTLB
Rekomendasi Surat Keterangan
Ahli Waris
Statistik
Legalisasi Surat Pengantar
SKCK
Pelayanan
Legalisasi Surat Keterangan
Pengantar Izin Nikah
Pariwisata
Legalisasi Surat Keterangan
Sosial
Legalisasi Surat Keterangan
Umum
Gambar 7 Perancangan navigasi halaman utama
Gambar 8 Perancangan halaman utama web PATEN
LInk
Terkait
14
Page Generation & Testing
Implementasi pembuatan halaman merupakan hasil dari tahap proses
perancangan pada sistem secara keseluruhan. Pembuatan halaman web PATEN
menggunakan kode PHP, dan basis data yang digunakan adalah MySQL.
Tampilan halaman utama web menyesuaikan dengan perancangan yang telah
dibuat sebelumnya seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 Tampilan halaman utama web PATEN
Halaman persyaratan pelayanan menyajikan informasi tentang persyaratan,
waktu dan biaya pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Halaman persyaratan
pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada Gambar 10.
Halaman persyaratan untuk pelayanan yang lain dapat dilihat pada Lampiran 4.
15
Persyaratan
pelayanan
Gambar 10 Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat
keterangan umum
Pada halaman formulir pelayanan, masyarakat dapat mengunggah
persyaratan pelayanan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK). Tampilan halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
dapat dilihat pada Gambar 11. Tampilan halaman registrasi untuk pelayanan yang
lain dapat dilihat pada Lampiran 5.
16
Gambar 11 Halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan
umum
Setelah melakukan registrasi pelayanan, masyarakat akan menerima bukti
registrasi pelayanan seperti pada Gambar 12. Bukti registrasi pelayanan dapat
dicetak dan diunduh oleh masyarakat dalam format PDF seperti pada Gambar 13.
17
Tampilan halaman bukti registrasi untuk pelayanan yang lain, dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Gambar 12 Halaman bukti registrasi pelayanan legalisasi surat
keterangan umum
Gambar 13 Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan
umum format PDF
Nomor pendaftaran pada bukti registrasi pelayanan terdiri dari 10 digit
angka yang terdiri atas:
1
Satu digit pertama merupakan identitas dari jenis pelayanan non perizinan:
1 : Pelayanan rekomendasi domisili perusahaan
2 : Pelayanan rekomendasi surat keterangan ahli waris
3 : Pelayanan legalisasi SKCK
4 : Pelayanan legalisasi izin nikah
18
5 : Pelayanan legalisasi surat keterangan sosial
6 : Pelayanan legalisasi surat keterangan umum
2
Tiga digit berikutnya merupakan alamat RT penduduk
3
Tiga digit berikutnya merupakan alamat RW penduduk
4
Satu digit berikutnya merupakan identitas kelurahan:
2 : Kelurahan Ciganjur
3 : Kelurahan Srengseng Sawah
4 : Kelurahan Jagakarsa
5 : Kelurahan Lenteng Agung
6 : Kelurahan Tanjung Barat
7 : Kelurahan Cipedak
5
Dua digit terakhir adalah nomor urut pendafataran pelayanan, sesuai dengan
pelayanan non perizinannya.
Aplikasi PATEN mempunyai fasilitas untuk manipulasi data pelayanan
yang dilakukan oleh administrator dan petugas pelayanan kelurahan. Tampilan
halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada
Gambar 14. Tampilan halaman admin pelayanan yang lain dapat dilihat pada
Lampiran 7.
Gambar 14 Halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan
umum
19
Aplikasi PATEN menghasilkan output berupa PM.1 pelayanan dan laporan
pelayanan. Contoh tampilan PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum
format PDF dapat dilihat pada Gambar 15. Sedangkan contoh laporan pelayanan
legalisasi surat keterangan umum format PDF dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 15 PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
Gambar 16 Laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
20
Tampilan antarmuka untuk halaman pelayanan, halaman PM.1 pelayanan,
laporan pelayanan dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 9.
Pengujian dilakukan setelah aplikasi selesai dibuat. Pengujian yang dilakukan
adalah pengujian black-box yang terfokus pada kebutuhan fungsional. Black-box
merupakan pengujian yang mengijinkan pengembang membuat beberapa kondisi
input untuk menguji kebutuhan fungsional apakah masukan dari pengguna akan
memberikan output yang sesuai (Pressman 2005). Pengujian dilakukan selama 2
minggu. Fungsi-fungsi pada aplikasi web ini diuji satu per satu. Hasil keseluruhan
pengujian terhadap aplikasi web ini adalah sistem sudah dapat berjalan dengan baik.
Detail hasil pengujian dapat dilihat di Lampiran 10.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Local e-Government Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
berbasis web berguna untuk menunjang proses pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh Kecamatan Jagakarsa. Aplikasi PATEN menampilkan
informasi tentang pelayanan yaitu persyaratan, prosedur, waktu dan biaya
(retribusi) pelayanan serta pengisian formulir pelayanan secara online. Sehingga
mempermudah petugas pelayanan dalam melaksanakan proses pelayanan, mulai
dari registrasi pelayanan, pencatatan, penyimpanan data, pencarian data dan
pelaporan pelayanan non perizinan.
Saran
Aplikasi PATEN masih memiliki kekurangan, yaitu data penduduk yang
belum terkoneksi langsung dengan data penduduk dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Selain itu sistem ini juga belum memiliki
notifikasi status pelayanan melalui email untuk masyarakat, sehingga diharapkan
dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit RE. 2006. Electronic Government: Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital.
Yogyakarta (ID): Andi.
Ingub. 2011. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2011
tentang Peningkatan Pelayanan Publik. Jakarta.
[Kemkominfo] Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2014. Pemeringkatan eGovernment Indonesia Tingkat Provinsi Tahun 2013 [Internet]. [diunduh 2014
Sept 16]. Tersedia pada: http://pegi.layanan.go.id/download/tabel_pegi_2013
(3)/PeGIProvinsi2013.bmp.
Laudon KC, Laudon JP. 2000. Management Information System: Organization
and Technology 4th ed. New Jersey (US): Prentice Hall, Inc.
21
Nurhadryani, Y. 2008. e-Government dan e-Governance: A Case Study of Local
Government in Indonesia, Japan Academy of Koeki Studies. Japan
Pergub. 2006. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq,
dan Shadaqah oleh Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI
Jakarta. Jakarta.
Pergub. 2013. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 117 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Jakarta.
Permendagri. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Kecamatan. Jakarta.
Pressman RS. 2005. Software Engineering a Practitioner’s Approach 6th ed. New
York (US): McGraw-Hill.
Republik Indonesia. 2003. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik.
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2009. Systems analysis and design in a
changing world 5th ed. New York (US). Course Technology.
Sommerville I. 2011. Software Engineering 9th ed. Boston (US). Addisson
Wessley.
Sosiawan EA, 2008. Evaluasi Implementasi e-Government pada Situs Web
Pemerintah Daerah di Indonesia : Perspektif Content dan Manajemen [Internet].
[diunduh
2014
Desember
14].
Tersedia
pada:
http://kominfo.kotabogor.go.id/asset/file/sop/evaluasi-implementasi-egovpada-web.pdf
United Nation. 2014. E-Government Survey 2014 [Internet]. [diacu 2014 Sept 16].
Tersedia pada: http://unpan3.un.org/egovkb/en-us/Data-Center.
22
Lampiran 1 Kupon ZIS
23
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
1
Rekomendasi domisili perusahaan
24
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
25
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
26
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
27
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
28
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
6
Legalisasi surat keterangan umum
29
Lampiran 3 ERD detail
domisili
id_domisili
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama_perusahaan
jenis_usaha
alamatp
rtp
rwp
id_instansi
status_bangunan
peruntukan
no_imb
tgl_imb
notaris
no_akte
tgl_akte
jml_karyawan
no_ktp
no_pengantar
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
skck
nikah
id_skck
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
waris
id_nikah
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
kec_kua_tujuan
kota_kua_tujuan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
id_waris
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
sosial
umum
id_sosial
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
keluarga
nama_keluarga
instansi_tujuan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
id_umum
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
penduduk
monografi
id_monograf
id_bulan
id_instansi
tahun
tampil
penduduk_awal
penduduk_lahir
penduduk_mati
penduduk_datang
penduduk_pindah
id_penduduk
no_ktp
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
gol_darah
agama
status_kawin
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
instansi
id_instansi
nama_instansi
id_jenisinstansi
alamat_instansi
kode_instansi
telepon
luas_wilayah
jumlah_rt
jumlah_rw
jumlah_pengurusrt
jumlah_pengurusrw
berita
pegawai
user
username
password
nama_lengkap
no_telp
level
id_instansi
id_session
zis
id_zis
id_bulan
id_instansi
tahun
tampil
komentar_berita
id_berita
judul
isi_berita
tanggal
gambar
dibaca
headline
id_pegawai
nama_pegawai
nip
id_jabatan
id_instansi
foto
aktif
alamat
rt
rw
kel
kec
kota
kab
id_komentar
id_berita
nama_komentar
emailisi_komentar
tanggal
aktif
wisata
komentar_wisata
id_wisata
judul
isi
foto
tgl_posting
dibaca
id_komentar
id_wisata
nama_komentar
emailisi_komentar
tanggal
aktif
visi_misi
id_visimisi
visimisi
visiataumisi
30
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
Persyaratan
pelayanan
31
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
Persyaratan
pelayanan
32
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Persyaratan
pelayanan
33
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
Persyaratan
pelayanan
34
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
Persyaratan
pelayanan
35
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online
1
Rekomendasi domisili perusahaan
36
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
37
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
38
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
39
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
5
Legalisasi Surat Keterangan Sosial
40
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
41
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
42
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
43
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
44
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
45
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
Manipulasi
data
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
Manipulasi
data
46
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Manipulasi
data
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
Manipulasi
data
47
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
Manipulasi
data
48
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
49
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
Rekomendasi domisili perusahaan (lanjutan)
50
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
2
Legalisasi surat pengantar izin nikah
51
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
52
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat keterangan sosial
53
Lampiran 9 Tampilan antarmuka laporan pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
2
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
3
Legalisasi surat pengantar izin nikah
4
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
5
Legalisasi surat keterangan sosial
54
Lampiran 10 Pengujian
1
Fungsi registrasi pelayanan
Kasus Uji
Fungsi
tambah
pelayanan
pada formulir
pelayanan
oleh
administrator
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F01-01
Salah
Salah satu
F01-02
Benar
Fungsi
tambah
pelayanan
oleh
masyarakat
pada formulir
pelayanan
F01-03
Salah
F01-04
Benar
Fungsi edit
pelayanan
oleh
administrator
F01-05
Salah
F01-06
Benar
F01-07
Benar
Fungsi hapus
pelayanan
pada modul
pelayanan
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Salah satu
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Salah satu
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Klik hapus
pada
pelayanan
yang akan
dihapus
Hasil yang
diharapkan
Muncul pesan
error pada
formulir
tambah
pelayanan
Menampilkan
halaman modul
pelayanan
Status
Sukses
Sukses
Muncul pesan
error pada
formulir
tambah
pelayanan
Menampilkan
halaman bukti
pengisian
formulir dan
download
dalam format
PDF
Muncul pesan
error pada
formulir edit
pelayanan
Sukses
Menampilkan
halaman modul
pelayanan
Sukses
Muncul pesan
konfirmasi data
ini akan
dihapus
Sukses
Sukses
Sukses
55
Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)
2
Pengujian fungsi legalisasi kelurahan
Kasus Uji
Fungsi
legalisasi
pada modul
pelayanan
Fungsi cetak
PM.1
pelayanan
3
Hasil yang
diharapkan
Status
Tombol legalisasi
berubah menjadi
warna hijau
Sukses
Menampilkan
PM.1 dalam
format PDF
Sukses
Pengujian fungsi legalisasi kecamatan
Kasus Uji
Fungsi
legalisasi
pada modul
pelayanan
4
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F02-01
Benar
Klik legalisasi
pada form
pelayanan
(berwarna
merah),
kemudian ubah
status legalisasi
F02-02
Benar
Klik icon cetak
pada pelayanan
yang akan
dicetak
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F03-01
Benar
Klik legalisasi
pada form
pelayanan
(berwarna
merah),
kemudian ubah
status legalisasi
Hasil yang
diharapkan
Tombol legalisasi
berubah menjadi
warna hijau
Status
Sukses
Pengujian fungsi laporan pelayanan
Kasus Uji
Fungsi cetak
laporan
pelayanan
oleh petugas
pelayanan
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F04-01
Benar
Pilih bulan dan
tahun, kemudian
klik cetak
Hasil yang
diharapkan
Menampilkan
laporan dalam
format PDF
Status
Sukses
56
Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)
5
Pengujian fungsi retribusi ZIS
Kasus Uji
Fungsi
tambah data
ZIS
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F05-01
Salah
Salah satu
F05-02
Benar
textbox kosong
atau hanya
berisi spasi
Semua textbox
tidak kosong
atau hanya
berisi spasi
Hasil yang
Status
di
TERPADU KECAMATAN (PATEN)
(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
BETRY WIDYANINGSIH
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Local E-Government:
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan
Jagakarsa) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2015
Betry Widyaningsih
NIM G64096015
ABSTRAK
BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa). Dibimbing
oleh YANI NURHADRYANI.
Electronic Government (e-Government) adalah penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya. Proses registrasi pelayanan non perizinan di Kecamatan Jagakarsa
masih dilaksanakan secara manual. Penelitian ini menyajikan pengembangan local
e-Government untuk Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yaitu
pelayanan non perizinan untuk Kantor Kelurahan dan Kecamatan Jagakarsa.
Aplikasi PATEN non perizinan meliputi pelayanan rekomendasi surat keterangan
domisili perusahaan, legalisasi surat pengantar SKCK, legalisasi surat keterangan
pengantar izin nikah, rekomendasi surat keterangan ahli waris, legalisasi surat
keterangan sosial, legalisasi surat keterangan umum. Aplikasi PATEN non
perizinan dilengkapi dengan fungsi registrasi, legalisasi dan pelaporan serta
informasi retribusi ZIS pelayanan secara online. Aplikasi e-Government ini
dikembangkan dengan menggunakan metode web engineering. Web ini
diimplementasikan dengan menggunakan PHP dan basis data MySQL, serta diuji
dengan metode black box.
Kata kunci: e-Government, local e-Government, pelayanan, PATEN
ABSTRACT
BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Subdistrict Integrated
Administration Services (PATEN) (Case Study Jagakarsa Subdistrict). Supervised
by YANI NURHADRYANI.
Electronic government (e-Government) is the use of information technology
by the government to provide information and service to its citizens. Non-licensed
services registration process in Jagakarsa district still done manually. This
research presents the development of local e-Government for Integrated
Administration District Services (PATEN) that is a non-licensed services for
village offices and Jagakarsa district. This non-licensed PATEN application
provides recommendation of company domicile service, letter of good conduct,
legalization of marriage licenses introductory letter, heir certificate, social
certificate, general certificate. This non-licensed PATEN application is also be
equipped by registration function, reporting, legalization and retribution
information function of ZIS online services. This e-Government application is
developed by using web-based engineering method. The site is implemented by
using PHP programming language with MySQL database and tested by the black
box method.
Keywords: e-Government, local e-Government, services, PATEN
LOCAL E-GOVERNMENT: PELAYANAN ADMINISTRASI
TERPADU KECAMATAN (PATEN)
(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
BETRY WIDYANINGSIH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi : Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)
Nama
: Betry Widyaningsih
NIM
: G64096015
Disetujui oleh
Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah
software engineering, dengan judul Local E-Government: Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa).
Atas selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi kepada:
1
Ibunda, ayahanda, suami, anak dan seluruh keluarga atas dukungan dan
semangat yang diberikan selama penulis melaksanakan studi di Institut
Pertanian Bogor.
2
Ibu Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT sebagai pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya yang berharga untuk mengarahkan, memberikan
motivasi, membagikan ilmu dan senantiasa sabar dalam membimbing
penulis.
3
Bapak Dr Irman Hermadi, SKom, MS dan Ibu Rina Trisminingsih, Skom,
MT selaku penguji dalam karya ilmiah ini.
4
Bapak Drs Fidiyah Rokhim selaku camat beserta para staf di lingkungan
Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah
membantu selama pengumpulan data.
5
Rekan-rekan Ekstensi Ilkom Angkatan 4 yang telah banyak membantu dan
memberikan dukungan.
6
Seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu Komputer.
7
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Bogor, April 2015
Betry Widyaningsih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
viii
viii
viii
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
E-Government
2
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
3
ZIS
3
METODE
4
Formulation
5
Planning
5
Analysis
5
Engineering
5
Page Generation & Testing
6
Customer Evaluation
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Formulation
7
Planning
8
Analysis
9
Engineering
12
Page Generation & Testing
14
SIMPULAN DAN SARAN
20
Simpulan
20
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
22
RIWAYAT HIDUP
57
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Web engineering (Pressman 2005)
Proses pelayanan non perizinan secara manual
Proses pelayanan non perizinan online
Diagram konteks PATEN non perizinan
DFD level 1 PATEN Non Perizinan
ERD PATEN Non Perizinan
Perancangan navigasi halaman utama
Perancangan halaman utama web PATEN
Tampilan halaman utama web PATEN
Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Halaman bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum format
Halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum
PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
Laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
5
7
8
9
9
11
13
13
14
15
16
17
17
18
19
19
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kupon ZIS
Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
ERD detail
Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan
Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online
Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan
Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan
PM.1 Pelayanan
Tampilan antarmuka laporan pelayanan
Pengujian
22
23
29
30
35
40
45
48
53
54
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di bidang pemerintahan
merupakan bentuk pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Government. Saat sekarang telah
banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif
mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi
dalam bentuk situs web. Implementasi mayoritas situs web pemerintah daerah
otonom masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan hanya sebagian kecil
yang telah mencapai tingkat dua (pematangan), sedangkan tingkat tiga
(pemantapan) dan empat (pemanfaatan) belum tercapai. Artinya, implementasi eGovernment di Indonesia baru pada tahap awal, sehingga banyak lembaga
pemerintah yang menyatakan dirinya sudah mengaplikasikan e-Government,
ternyata baru pada tahap web presence (Sosiawan 2008).
Salah satu fungsi dari birokrasi pemerintahan adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelayanan
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik
didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Peraturan tersebut
menjelaskan bahwa Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya
disingkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat. Ruang
lingkup PATEN berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
2010 adalah pelayanan bidang perizinan dan pelayanan bidang non perizinan.
Kantor Kecamatan Jagakarsa selaku organisasi penyelenggara pelayanan
yang berada di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar target dari pelayanan ini berupa
masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya. Proses pelayanan non perizinan di
Kantor Kecamatan Jagakarsa mempunyai berbagai kendala. Kebanyakan
masyarakat belum memahami syarat administratif dari suatu pelayanan karena
keterbatasan media informasi tentang pelayanan. Kantor Kecamatan Jagakarsa
hanya mempunyai papan informasi tentang jenis, persyaratan dan retribusi
pelayanan non perizinan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur
Nomor 117 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan. Peraturan Gubernur tersebut mengamanatkan agar
kecamatan dapat menyediakan layanan informasi pelayanan seperti situs web.
Seluruh kecamatan di Provinsi DKI Jakarta telah menggunakan sistem online
untuk pelayanan perizinan yang dapat diakses melalui alamat website
2
http://ptsp.jakarta.go.id/ dan http://dppb.jakarta.go.id/, sedangkan proses registrasi
pelayanan non perizinan masih dilaksanakan secara manual.
Perumusan Masalah
Beranjak dari uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah pada
penelitian adalah bagaimana mengembangkan suatu local e-Government di bidang
pelayanan non perizinan tingkat kelurahan dan kecamatan di Kecamatan
Jagakarsa.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah local e-Government
di bidang PATEN non perizinan yang dapat membantu proses pelayanan non
perizinan antara masyarakat dan penyelenggara pelayanan non perizinan.
Manfaat Penelitian
Pemanfaatan local e-Government di Kecamatan Jagakarsa akan
memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan, informasi retribusi
pelayanan dan membantu petugas pelayanan kantor kelurahan dan kecamatan
dalam memberikan pelayanan non perizinan secara online, sehingga proses
pelayanan non perizinan menjadi lebih efisien, transparan, dan dapat memberikan
informasi yang lebih mudah diakses.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini meliputi beberapa PATEN non perizinan yang dilaksanakan
oleh kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa yaitu:
1
Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan;
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris;
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
4
Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah;
5
Legalisasi surat keterangan sosial;
6
Legalisasi surat keterangan umum.
TINJAUAN PUSTAKA
E-Government
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional pengembangan e-Government menjelaskan bahwa e-Government adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi
dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. Salah satu ukuran keberhasilan penerapan teknologi
informasi pada sektor pemerintah adalah E-Government Development Index
(EGDI) yang secara periodik dipublikasikan oleh PBB. EGDI merupakan
3
gabungan tiga dimensi penting dari e-Government yaitu penyediaan layanan
online, konektifitas telekomunikasi dan kapasitas manusia. Berdasarkan EGDI
peringkat e-Government pertama dunia tahun 2014 adalah Republik Korea yang
diikuti oleh Australia, Singapura, Perancis, Belanda dan Jepang. Indonesia
menempati posisi 106 dari 193 negara, atau merosot dibanding peringkat tahun
2012 pada posisi 97. Indonesia menduduki peringkat ke 7 di lingkungan ASEAN
(United Nation 2014).
Indonesia juga melaksanakan Pemeringkatan e-Government Indonesia
(PeGI) terhadap lembaga pemerintah, yaitu pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, pemerintah kota, kementerian, dan lembaga non kementerian. PeGI
dilaksanakan oleh Direktorat e-Government, Ditjen APTIKA Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Provinsi DKI Jakarta
menduduki peringkat ketiga pada tahun 2012 setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sedangkan pada tahun 2013 Provinsi DKI Jakarta berada di peringkat kedua
setelah Provinsi Jawa Barat (Kemkominfo 2014).
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, penyelenggaraan PATEN
dimaksudkan untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat
dan menjadi simpul pelayanan bagi kantor atau badan pelayanan terpadu di
kabupaten/kota. PATEN bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup PATEN adalah pelayanan bidang
perizinan dan pelayanan bidang non perizinan. Pelayanan bidang perizinan
meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan pelaku
usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin, sedangkan pelayanan bidang non
perizinan meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan
dalam bentuk pendaftaran, persetujuan, rekomendasi, dan dokumen administrasi
pemerintahan lainnya.
Syarat substantif dari PATEN adalah pendelegasian sebagian wewenang
Walikota kepada Camat dan Lurah. Pendelegasian dilakukan untuk
memperhatikan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelayanan. Selain syarat
substantif, PATEN juga harus memperhatikan syarat admnistratif yang
berhubungan dengan standar pelayanan, seperti jenis pelayanan, persyaratan
pelayanan, proses dan prosedur pelayanan, pejabat yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan, waktu pelayanan dan biaya pelayanan. Jenis pelayanan yang
dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada Tabel 1.
ZIS
Menurut Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan
Shadaqah oleh Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta, ZIS
adalah Zakat, Infaq, dan Shadaqah. Sasaran pengumpulan ZIS yang ditangani
petugas operasional BAZIS unit/satuan kerja adalah para pejabat/pimpinan,
4
karyawan dan mitra kerja serta yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat
pada unit/satuan kerja bersangkutan. Tampilan kupon ZIS yang digunakan di
Kecamatan Jagakarsa pada tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 1 Pelayanan perizinan dan non perizinan di lingkungan Kecamatan
Jagakarsa
No.
Jenis
Pelayanan
1
Pelayanan
perizinan
2
Pelayanan
non
perizinan
Nama Pelayanan
- Izin Mendirikan Bangunan
(IMB)
- Keterangan Rencana Kota
(KRK) / Rencana Tata Letak
Bangunan (RTLB)
- Rekomendasi surat keterangan
domisili perusahaan
- Rekomendasi surat keterangan
ahli waris
- Legalisasi surat pengantar
SKCK
- Legalisasi surat keterangan
pengantar izin nikah
- Legalisasi surat keterangan
sosial
- Legalisasi surat keterangan
umum
- Pelayanan Ketenagakerjaan
- Pelayanan Kependudukan
Pelaksana
Suku Dinas Perizinan
Bangunan
Suku Dinas Tata Ruang
Seksi Pelayanan Umum
Kelurahan dan
Kecamatan
Suku Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Suku Dinas
Kependudukan dan
Catatan Sipil
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah mengacu pada tahapan proses
dalam web engineering yang dikemukakan oleh Pressman (2005). Web
engineering adalah proses yang digunakan untuk membuat web menjadi
berkualitas tinggi. Web engineering mengadaptasi rekayasa perangkat lunak
dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen.
Web engineering terdiri dari tahap formulation, planning, analysis, engineering,
page generation & testing serta customer evaluation.
5
Gambar 1 Web engineering (Pressman 2005)
Formulation
Formulation adalah tahap pertama yang dilakukan ketika akan membangun
sebuah aplikasi e-Government. Tahapan ini mengidentifikasikan tujuan dan
batasan dari aplikasi e-Government secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan
pengumpulan fakta-fakta dan data pada sistem yang akan dikembangkan. Hal ini
dilakukan untuk membuat dan menerjemahkan apa saja yang dibutuhkan oleh
pengguna sistem. Metode untuk pengumpulan fakta dan data yaitu dengan
melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait dengan pengembangan aplikasi
web dan observasi lapangan untuk mengetahui data yang terlibat di dalam aplikasi.
Planning
Planning dilakukan terhadap pengembangan aplikasi e-Government adalah
dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan informasi, output dan report yang
diperlukan untuk aplikasi e-Government ini.
Analysis
Pada tahapan ini menganalisis fakta-fakta serta kebutuhan yang telah
dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Analisis menetapkan persyaratan teknis untuk
web dan mengidentifikasi konten yang akan ditampilkan. Persyaratan untuk desain
grafis (estetika) juga didefinisikan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis isi,
interaksi, fungsional dan konfigurasi.
Engineering
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke
dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat
lunak, antarmuka, input dan output aplikasi. Tahap engineering menggabungkan
dua tugas paralel, yaitu perancangan non teknis dan perancangan teknis.
Perancangan content design dan production termasuk perancangan non teknis.
6
Sedangkan architectural design, navigation design dan interface design
merupakan perancangan teknis.
Content Design
Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan
disajikan pada web. Informasi yang ditampilkan berdasarkan basis data. Basis
data yang dibuat disesuaikan dengan keperluan penyimpanan data dari content
yang akan ditampilkan pada setiap halaman web.
Production
Perancangan ini bertujuan untuk menghasikan keluaran yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna.
Architectural Design
Perancangan arsitektur berkaitan erat dengan tujuan dari pengembangan
sistem. Isi yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yang
mengunjungi web. Selain itu, pada tahap ini juga ditentukan struktur kerja sistem
secara keseluruhan.
Navigation Design
Navigation design dibuat berdasarkan architectural design sehingga dapat
mempermudah pengguna mengakses informasi yang terdapat pada web. Halaman
yang dituju harus sesuai dengan link navigasi.
Interface Design
Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman
dengan kombinasi warna, teks dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan
aplikasi web. Desain yang baik akan dapat meningkatkan persepsi pengguna
mengenai isi yang ditampilkan pada halaman web.
Page Generation & Testing
Tahap ini merupakan tahap implementasi dengan mengaplikasikan halaman
web berdasarkan perancangan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan
penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap engineering. Sedangkan
pengujian dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan.
Setelah ditemukan kesalahan, dilakukan perbaikan agar halaman web dapat
dieksekusi dengan baik.
Customer Evaluation
Customer evaluation dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan
pengguna dengan kualitas web yang dibangun. Apabila belum sesuai maka proses
web engineering akan diteruskan dan dimulai dari formulation.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Formulation
Tahapan formulation yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi PATEN
non perizinan yaitu melakukan wawancara dengan petugas pelayanan umum
kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa pada bulan Februari 2013.
Observasi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui proses pelayanan non
perizinan yang dilaksanakan serta mengumpulkan data terkait. Proses pelayanan
non perizinan secara manual di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada
Gambar 2.
Proses pelayanan non perizinan manual
Lurah
Petugas Pelayanan
Kelurahan
Tanda
tangan
PM.1
Pembuatan
PM.1 Pelayanan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah
2
3
1
PM.1 Pelayanan
2
3
Laporan
Membuat
laporan
pelayanan
2
Registrasi dan
melengapi
berkas
persyaratan
Camat
Tanda
tangan
PM.1
1
PM.1 Pelayanan
tercatat
2
1
PM.1 Pelayanan
ttd Camat
2
Legalisasi
(stempel
kecamatan)
Formulir
pendaftaran
3
Petugas Pelayanan
Kecamatan
Pencatatan
dan
penomoran
Mulai
Dokumen
persyaratan
Pencatatan,
Penomoran,
dan
legalisasi
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah dan
legalisasi
Masyarakat
Melengkapi
berkas
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Camat dan
legalisasi
2
Dokumen
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan
ttd Lurah dan
legalisasi
2
Selesai
Membuat
laporan
pelayanan
Laporan
Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
Gambar 2 Proses pelayanan non perizinan secara manual
Tahapan pelayanan non perizinan secara manual, dimulai dengan pengisian
formulir registrasi pelayanan dan melengkapi berkas persyaratan oleh masyarakat
di kantor kelurahan. Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya petugas pelayanan kelurahan akan
membuat PM.1 pelayanan non perizinannya. PM.1 pelayanan adalah formulir
standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
8
PM.1 pelayanan akan ditandatangani oleh lurah dan dilegalisasi oleh petugas
pelayanan. PM.1 pelayanan dinyatakan sah apabila telah ditandatangani juga oleh
camat dan dilegalisasi oleh petugas pelayanan kecamatan. Sedangkan untuk
proses laporan pelayanan oleh petugas pelayanan kelurahan dan kecamatan
dilaksanakan secara manual.
Pengembangan aplikasi PATEN non perizinan di Kecamatan Jagakarsa
dapat membantu proses pelayanan menjadi lebih cepat. Masyarakat dapat mengisi
formulir registrasi pelayanan dan mengunggah berkas persyaratan secara online.
Aplikasi PATEN non perizinan juga membantu petugas pelayanan kelurahan dan
kecamatan dalam pembuatan PM.1 pelayanan dan laporan pelayanan. Gambaran
proses pelayanan non perizininan online dapat dilihat pada Gambar 3.
Proses pelayanan non perizinan online
Petugas Pelayanan
Kelurahan
Lurah
PATEN
Masyarakat
Legalisasi dan
Cetak PM.1
Pelayanan
1
Tanda
tangan
PM.1
Mulai
2
3
A
PM.1 Pelayanan
tercatat
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah
3
Legalisasi
PM.1
(stempel
kelurahan)
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah dan
legalisasi
2
1
PM.1 Pelayanan
tercatat
2
Tanda
tangan
PM.1
Bukti registrasi
formulir
PATEN Non
Perizinan
2
Camat
Legalisasi PM.1
Pelayanan
Registrasi
pelayanan dan
upload persyaratan
B
Petugas Pelayanan
Kecamatan
Legalisasi
PM.1
(stempel
kecamatan)
Laporan
PM.1
Kelurahan
Laporan
PM.1
Kecamatan
Melengkapi
persyaratan
C
D
Dokumen
persyaratan
3
1
PM.1 Pelayanan ttd
Camat dan
legalisasi
Bukti pengisian
formulir
1
PM.1 Pelayanan ttd
Camat
2
2
Mencetak Laporan
Pelayanan
Melengkapi
persyaratan
B
Mencetak Laporan
Pelayanan
A
Laporan
Dokumen
persyaratan
1
PM.1 Pelayanan ttd
Lurah dan
legalisasi
2
D
Laporan
C
Selesai
Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.
Gambar 3 Proses pelayanan non perizinan online
Planning
Tahapan planning yaitu menentukan kebutuhan informasi dalam
mengembangkan aplikasi local e-Government di antaranya informasi mengenai
syarat dan prosedur pelayanan non perizinan, bukti registrasi pelayanan non
perizinan, PM.1 pelayanan non perizinan, status dari suatu pelayanan non
perizinan, retribusi berupa ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah), serta laporan
pelayanan non perizinan bagi lurah dan camat.
9
Analysis
Digram konteks adalah Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan
sistem secara umum yaitu input, proses, dan output yang diperlukan sistem.
Diagram konteks terdiri dari satu proses yang mewakili dari seluruh sistem dapat
dilihat pada Gambar 4.
- Informasi pelayanan
- Bukti registrasi
- PM.1 pelayanan
- Informasi retribusi ZIS
- Informasi pelayanan
- Laporan
- Informasi retribusi ZIS
- Registrasi
- Retribusi ZIS
Administrator
Petugas
Pelayanan
Kelurahan
Registrasi
- Registrasi
- Legalisasi PM.1
Petugas
Pelayanan
Kecamatan
PATEN Non
Perizinan
Legalisasi PM.1
Masyarakat
Laporan
Lurah
Laporan
Camat
Gambar 4 Diagram konteks PATEN non perizinan
Penguraian proses-proses dari diagram konteks diuraikan dalam DFD level
1. DFD adalah model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
asal data, tujuan data yang keluar dari sistem, penyimpanan data, proses yang
dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang
dikenakan pada data tersebut. DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 5.
Informasi Retribusi ZIS
Pelayanan
Informasi Pelayanan
Informasi Pelayanan
Retribusi ZIS
Administrator
Registrasi
F05
Retribusi
ZIS
Informasi
Retribusi ZIS
F01
Registrasi
Pelayanan
Petugas
Pelayanan
Kelurahan
Legalisasi
PM.1
F02
Legalisasi
kelurahan
Petugas
Pelayanan
Kecamatan
Legalisasi
PM.1
F03
Legalisasi
kecamatan
Registrasi
Bukti
Registrasi
PM.1
Pelayanan
Legalisasi
Lurah
Masyarakat
PM.1 Pelayanan
Legalisasi Camat
Laporan
Laporan
Lurah
Laporan
Camat
F04
Laporan
Pelayanan
Gambar 5 DFD level 1 PATEN Non Perizinan
10
Pada tahap analysis yang dilakukan terhadap aplikasi ini dibagi menjadi
analisis kebutuhan, analisis interaksi dan analisis karakteristik pengguna. Tahap
analisis kebutuhan yang menentukan fasilitas yang disediakan oleh sistem,
mencakup data, proses yang terjadi dan antarmuka. Analisis kebutuhan aplikasi
PATEN non perizinan ini dibagi menjadi analisis kebutuhan fungsional dan non
fungsional:
1
Analisis kebutuhan fungsional. Kode fungsi: FXX, yaitu manajemen data
sumber daya yang meliputi:
F01:
Registrasi pelayanan.
Masyarakat dan petugas pelayanan dapat melakukan registrasi
pelayanan non perizinan online pada sistem, yaitu pelayanan:
a
Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan.
Surat keterangan domisili perusahaan ini diperlukan untuk
memastikan bahwa tempat usaha yang dipakai oleh
perusahaan sesuai dengan peruntukannya.
b
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK).
Surat pengantar SKCK digunakan oleh masyarakat yang akan
membuat SKCK di kantor polisi setempat.
c
Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah.
Surat keterangan pengantar izin nikah digunakan oleh warga
untuk mengurus pernikahannya ke Kantor Urusan Agama
atau Kantor Catatan Sipil.
d
Rekomendasi surat keterangan ahli waris.
Surat keterangan ahli waris adalah surat pernyataan yang
berisi keterangan ahli waris yang berhak atas harta kekayaan
dari warga yang telah meninggal.
e
Legalisasi surat keterangan sosial
Surat keterangan sosial berkaitan dengan surat keterangan
tidak mampu atas warga yang berhak untuk mendapat
fasilitas sosial.
f
Legalisasi surat keterangan umum
Surat keterangan umum berkaitan dengan keterangan yang
bersifat umum yang tidak dapat dicover oleh pelayanan yang
lain.
F02:
Legalisasi kelurahan.
Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non
perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kelurahan.
F03:
Legalisasi kecamatan.
Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non
perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kecamatan.
F04:
Laporan pelayanan.
Sistem dapat menampilkan laporan pelayanan non perizinan yang
dapat difilter berdasarkan bulan dan tahun pelayanan.
F05:
Retribusi ZIS.
Sistem dapat menyimpan data retribusi ZIS yang diterima oleh
Kecamatan Jagakarsa.
11
2
Analisis kebutuhan non fungsional. Kode fungsi: NFXX, di antaranya:
NF01: Usability yaitu sistem mudah digunakan untuk umum dengan
memperhatikan aspek efficiency, affect, helpfulness, control, dan
learnability.
NF02: Functionality yaitu sistem memiliki kemampuan untuk melakukan
pencarian yang menemukan informasi status pelayanan dengan tepat.
NF03: Reliability yaitu sistem data reliabel berhubungan dengan nomor
pendaftaran pelayanan.
NF04: Maintainability yaitu mudah dalam hal perawatan web oleh
administrator.
NF05: Ergonomy yaitu user friendly dengan memperhatikan hal yang
berhubungan dengan Human Computer Interaction.
NF06: Portability yaitu dapat diakses dengan berbagai macam browser (IE,
Mozilla, dan lain-lain).
NF07: Security yaitu login dan validasi password.
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk merepresentasikan
gambaran basis data sistem secara umum. Basis data digunakan untuk menyimpan
data sesuai kebutuhan sistem. Perancangan basis data harus memperhatikan tata
letak penyimpanan secara logis maupun fisik. Gambaran perancangan basis data
secara logis dalam ERD untuk aplikasi web dapat dilihat pada Gambar 6.
M
domisili
1
M
1
mengajukan
memiliki
M
skck
M
1
1
memiliki
mengajukan
nikah
memiliki
instansi
1
zis
M
1
M
user
pegawai
mengajukan
1
M
waris
mengajukan
M
sosial
penduduk
M
visi_misi
M
1
berita
1
mengajukan
monografi
memiliki
1
mengajukan
M
umum
1
wisata
memiliki
1
M
memiliki
komentar_
berita
komentar_
wisata
Gambar 6 ERD PATEN Non Perizinan
Pengguna pada sistem ini adalah administrator, petugas pelayanan kelurahan,
petugas pelayanan kecamatan, lurah, camat dan masyarakat. Setiap pengguna
dapat menggunakan aplikasi PATEN non perizinan ini sesuai dengan hak akses
yang dimiliki. Administrator memiliki kewenangan khusus untuk melakukan
proses manipulasi seluruh data yang terdapat pada aplikasi PATEN non perizinan.
Masyarakat dapat memperoleh informasi tentang pelayanan non perizinan,
selanjutnya melakukan registrasi pelayanan non perizinan secara online dan
memperoleh bukti registrasi dari aplikasi PATEN ini.
12
Engineering
Content Design
Berdasarkan hasil dari formulation, planning, analysis yang telah dilakukan
sebelumnya, content yang akan ditampilkan pada web ini berisi informasi
mengenai pelayanan non perizinan secara online. Aplikasi ini memiliki beberapa
entitas, yaitu masyarakat, petugas pelayanan kelurahan, petugas pelayanan
kecamatan, lurah, camat, dan administrator yang memiliki hak aksesnya masingmasing.
Production
Sistem memberikan keluaran berupa bukti registrasi pelayanan untuk
masyarakat yang telah melakukan pengisian formulir secara online. Masyarakat
yang tidak mengisi formulir pelayanan online, maka formulir akan diisi oleh
petugas pelayanan kelurahan ke dalam aplikasi. Selanjutnya petugas pelayanan
umum kelurahan dapat mencetak formulir hasil input pelayanan berupa PM.1
dalam format PDF yang akan dilegalisasi. Masyarakat dapat mengecek status
pelayanan setelah melakukan registrasi pelayanan. Selain itu, sistem dapat
menampilkan rekapitulasi jumlah pelayanan dan retribusi yang diterima oleh
kecamatan atau kelurahan yang terjadi selama beberapa periode (bulanan dan
tahunan).
Architectural Design
Arsitektur web untuk mengembangkan aplikasi e-Government ini
merupakan struktur hierarki. Pada perancangan, ERD detail digunakan untuk
mempresentasikan gambaran database sistem secara umum. Gambaran ERD
detail untuk aplikasi e-Governement ini dapat dilihat pada Lampiran 3.
Navigation Design
Perancangan navigasi merupakan pemetaan terhadap situs web yang
berguna untuk memandu pengguna untuk menjelajahi isi web. Navigasi dibuat
dalam bentuk menu-menu yang memberikan informasi tentang informasi umum
kecamatan serta informasi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan.
Navigasi pada halaman utama dibagi menjadi dua bagian yaitu menu utama dan
sidebar. Perancangan navigasi halaman utama dapat dilihat pada Gambar 7.
Interface Design
Perancangan antarmuka menggunakan template untuk memudahkan dalam
melakukan desain antarmuka aplikasi PATEN yang berisi komponen-komponen
yang dibutuhkan pada setiap halaman. Antarmuka halaman utama PATEN terdiri
atas lima bagian yaitu header, menu, sidebar, isi, dan footer. Perancangan
antarmuka halaman utama ini dapat dilihat pada Gambar 8.
13
Halaman
Utama
Menu
Utama
Sidebar
Beranda
Fasilitas
Pencarian
Pelayanan
Perizinan
Pelayanan
Non Perizinan
Statistik
Pengunjung
Profil
IMB
Rekomendasi Surat Keterangan
Domisili Perusahaan
Pemerintahan
KRK/
RTLB
Rekomendasi Surat Keterangan
Ahli Waris
Statistik
Legalisasi Surat Pengantar
SKCK
Pelayanan
Legalisasi Surat Keterangan
Pengantar Izin Nikah
Pariwisata
Legalisasi Surat Keterangan
Sosial
Legalisasi Surat Keterangan
Umum
Gambar 7 Perancangan navigasi halaman utama
Gambar 8 Perancangan halaman utama web PATEN
LInk
Terkait
14
Page Generation & Testing
Implementasi pembuatan halaman merupakan hasil dari tahap proses
perancangan pada sistem secara keseluruhan. Pembuatan halaman web PATEN
menggunakan kode PHP, dan basis data yang digunakan adalah MySQL.
Tampilan halaman utama web menyesuaikan dengan perancangan yang telah
dibuat sebelumnya seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 Tampilan halaman utama web PATEN
Halaman persyaratan pelayanan menyajikan informasi tentang persyaratan,
waktu dan biaya pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Halaman persyaratan
pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada Gambar 10.
Halaman persyaratan untuk pelayanan yang lain dapat dilihat pada Lampiran 4.
15
Persyaratan
pelayanan
Gambar 10 Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat
keterangan umum
Pada halaman formulir pelayanan, masyarakat dapat mengunggah
persyaratan pelayanan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK). Tampilan halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum
dapat dilihat pada Gambar 11. Tampilan halaman registrasi untuk pelayanan yang
lain dapat dilihat pada Lampiran 5.
16
Gambar 11 Halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan
umum
Setelah melakukan registrasi pelayanan, masyarakat akan menerima bukti
registrasi pelayanan seperti pada Gambar 12. Bukti registrasi pelayanan dapat
dicetak dan diunduh oleh masyarakat dalam format PDF seperti pada Gambar 13.
17
Tampilan halaman bukti registrasi untuk pelayanan yang lain, dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Gambar 12 Halaman bukti registrasi pelayanan legalisasi surat
keterangan umum
Gambar 13 Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan
umum format PDF
Nomor pendaftaran pada bukti registrasi pelayanan terdiri dari 10 digit
angka yang terdiri atas:
1
Satu digit pertama merupakan identitas dari jenis pelayanan non perizinan:
1 : Pelayanan rekomendasi domisili perusahaan
2 : Pelayanan rekomendasi surat keterangan ahli waris
3 : Pelayanan legalisasi SKCK
4 : Pelayanan legalisasi izin nikah
18
5 : Pelayanan legalisasi surat keterangan sosial
6 : Pelayanan legalisasi surat keterangan umum
2
Tiga digit berikutnya merupakan alamat RT penduduk
3
Tiga digit berikutnya merupakan alamat RW penduduk
4
Satu digit berikutnya merupakan identitas kelurahan:
2 : Kelurahan Ciganjur
3 : Kelurahan Srengseng Sawah
4 : Kelurahan Jagakarsa
5 : Kelurahan Lenteng Agung
6 : Kelurahan Tanjung Barat
7 : Kelurahan Cipedak
5
Dua digit terakhir adalah nomor urut pendafataran pelayanan, sesuai dengan
pelayanan non perizinannya.
Aplikasi PATEN mempunyai fasilitas untuk manipulasi data pelayanan
yang dilakukan oleh administrator dan petugas pelayanan kelurahan. Tampilan
halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada
Gambar 14. Tampilan halaman admin pelayanan yang lain dapat dilihat pada
Lampiran 7.
Gambar 14 Halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan
umum
19
Aplikasi PATEN menghasilkan output berupa PM.1 pelayanan dan laporan
pelayanan. Contoh tampilan PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum
format PDF dapat dilihat pada Gambar 15. Sedangkan contoh laporan pelayanan
legalisasi surat keterangan umum format PDF dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 15 PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
Gambar 16 Laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF
20
Tampilan antarmuka untuk halaman pelayanan, halaman PM.1 pelayanan,
laporan pelayanan dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 9.
Pengujian dilakukan setelah aplikasi selesai dibuat. Pengujian yang dilakukan
adalah pengujian black-box yang terfokus pada kebutuhan fungsional. Black-box
merupakan pengujian yang mengijinkan pengembang membuat beberapa kondisi
input untuk menguji kebutuhan fungsional apakah masukan dari pengguna akan
memberikan output yang sesuai (Pressman 2005). Pengujian dilakukan selama 2
minggu. Fungsi-fungsi pada aplikasi web ini diuji satu per satu. Hasil keseluruhan
pengujian terhadap aplikasi web ini adalah sistem sudah dapat berjalan dengan baik.
Detail hasil pengujian dapat dilihat di Lampiran 10.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Local e-Government Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
berbasis web berguna untuk menunjang proses pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh Kecamatan Jagakarsa. Aplikasi PATEN menampilkan
informasi tentang pelayanan yaitu persyaratan, prosedur, waktu dan biaya
(retribusi) pelayanan serta pengisian formulir pelayanan secara online. Sehingga
mempermudah petugas pelayanan dalam melaksanakan proses pelayanan, mulai
dari registrasi pelayanan, pencatatan, penyimpanan data, pencarian data dan
pelaporan pelayanan non perizinan.
Saran
Aplikasi PATEN masih memiliki kekurangan, yaitu data penduduk yang
belum terkoneksi langsung dengan data penduduk dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Selain itu sistem ini juga belum memiliki
notifikasi status pelayanan melalui email untuk masyarakat, sehingga diharapkan
dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit RE. 2006. Electronic Government: Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital.
Yogyakarta (ID): Andi.
Ingub. 2011. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2011
tentang Peningkatan Pelayanan Publik. Jakarta.
[Kemkominfo] Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2014. Pemeringkatan eGovernment Indonesia Tingkat Provinsi Tahun 2013 [Internet]. [diunduh 2014
Sept 16]. Tersedia pada: http://pegi.layanan.go.id/download/tabel_pegi_2013
(3)/PeGIProvinsi2013.bmp.
Laudon KC, Laudon JP. 2000. Management Information System: Organization
and Technology 4th ed. New Jersey (US): Prentice Hall, Inc.
21
Nurhadryani, Y. 2008. e-Government dan e-Governance: A Case Study of Local
Government in Indonesia, Japan Academy of Koeki Studies. Japan
Pergub. 2006. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq,
dan Shadaqah oleh Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI
Jakarta. Jakarta.
Pergub. 2013. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 117 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Jakarta.
Permendagri. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Kecamatan. Jakarta.
Pressman RS. 2005. Software Engineering a Practitioner’s Approach 6th ed. New
York (US): McGraw-Hill.
Republik Indonesia. 2003. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik.
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2009. Systems analysis and design in a
changing world 5th ed. New York (US). Course Technology.
Sommerville I. 2011. Software Engineering 9th ed. Boston (US). Addisson
Wessley.
Sosiawan EA, 2008. Evaluasi Implementasi e-Government pada Situs Web
Pemerintah Daerah di Indonesia : Perspektif Content dan Manajemen [Internet].
[diunduh
2014
Desember
14].
Tersedia
pada:
http://kominfo.kotabogor.go.id/asset/file/sop/evaluasi-implementasi-egovpada-web.pdf
United Nation. 2014. E-Government Survey 2014 [Internet]. [diacu 2014 Sept 16].
Tersedia pada: http://unpan3.un.org/egovkb/en-us/Data-Center.
22
Lampiran 1 Kupon ZIS
23
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual
1
Rekomendasi domisili perusahaan
24
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
25
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
26
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
27
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
28
Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)
6
Legalisasi surat keterangan umum
29
Lampiran 3 ERD detail
domisili
id_domisili
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama_perusahaan
jenis_usaha
alamatp
rtp
rwp
id_instansi
status_bangunan
peruntukan
no_imb
tgl_imb
notaris
no_akte
tgl_akte
jml_karyawan
no_ktp
no_pengantar
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
skck
nikah
id_skck
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
waris
id_nikah
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
kec_kua_tujuan
kota_kua_tujuan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
id_waris
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
sosial
umum
id_sosial
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
keluarga
nama_keluarga
instansi_tujuan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
id_umum
kode_daftar
tgl_daftar
no_kel
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
agama
no_ktp
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
no_pengantar
keterangan
keperluan
tgl_lurah
legalisasi_lurah
no_kec
tgl_camat
legalisasi_camat
gambarktp
gambarkk
penduduk
monografi
id_monograf
id_bulan
id_instansi
tahun
tampil
penduduk_awal
penduduk_lahir
penduduk_mati
penduduk_datang
penduduk_pindah
id_penduduk
no_ktp
nama
tempatlahir
tgl_lahir
jk
gol_darah
agama
status_kawin
warga
alamat
rt
rw
id_instansi
pekerjaan
instansi
id_instansi
nama_instansi
id_jenisinstansi
alamat_instansi
kode_instansi
telepon
luas_wilayah
jumlah_rt
jumlah_rw
jumlah_pengurusrt
jumlah_pengurusrw
berita
pegawai
user
username
password
nama_lengkap
no_telp
level
id_instansi
id_session
zis
id_zis
id_bulan
id_instansi
tahun
tampil
komentar_berita
id_berita
judul
isi_berita
tanggal
gambar
dibaca
headline
id_pegawai
nama_pegawai
nip
id_jabatan
id_instansi
foto
aktif
alamat
rt
rw
kel
kec
kota
kab
id_komentar
id_berita
nama_komentar
emailisi_komentar
tanggal
aktif
wisata
komentar_wisata
id_wisata
judul
isi
foto
tgl_posting
dibaca
id_komentar
id_wisata
nama_komentar
emailisi_komentar
tanggal
aktif
visi_misi
id_visimisi
visimisi
visiataumisi
30
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
Persyaratan
pelayanan
31
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
Persyaratan
pelayanan
32
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Persyaratan
pelayanan
33
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
Persyaratan
pelayanan
34
Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
Persyaratan
pelayanan
35
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online
1
Rekomendasi domisili perusahaan
36
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
37
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
38
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
39
Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)
5
Legalisasi Surat Keterangan Sosial
40
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
41
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
42
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
43
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
44
Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
45
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
Manipulasi
data
2
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
Manipulasi
data
46
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Manipulasi
data
4
Legalisasi surat pengantar izin nikah
Manipulasi
data
47
Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)
5
Legalisasi surat keterangan sosial
Manipulasi
data
48
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
49
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
Rekomendasi domisili perusahaan (lanjutan)
50
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
2
Legalisasi surat pengantar izin nikah
51
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
3
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
52
Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)
4
Legalisasi surat keterangan sosial
53
Lampiran 9 Tampilan antarmuka laporan pelayanan
1
Rekomendasi domisili perusahaan
2
Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
3
Legalisasi surat pengantar izin nikah
4
Rekomendasi surat keterangan ahli waris
5
Legalisasi surat keterangan sosial
54
Lampiran 10 Pengujian
1
Fungsi registrasi pelayanan
Kasus Uji
Fungsi
tambah
pelayanan
pada formulir
pelayanan
oleh
administrator
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F01-01
Salah
Salah satu
F01-02
Benar
Fungsi
tambah
pelayanan
oleh
masyarakat
pada formulir
pelayanan
F01-03
Salah
F01-04
Benar
Fungsi edit
pelayanan
oleh
administrator
F01-05
Salah
F01-06
Benar
F01-07
Benar
Fungsi hapus
pelayanan
pada modul
pelayanan
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Salah satu
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Salah satu
textbox
kosong atau
hanya berisi
spasi
Semua
textbox tidak
kosong atau
hanya berisi
spasi
Klik hapus
pada
pelayanan
yang akan
dihapus
Hasil yang
diharapkan
Muncul pesan
error pada
formulir
tambah
pelayanan
Menampilkan
halaman modul
pelayanan
Status
Sukses
Sukses
Muncul pesan
error pada
formulir
tambah
pelayanan
Menampilkan
halaman bukti
pengisian
formulir dan
download
dalam format
Muncul pesan
error pada
formulir edit
pelayanan
Sukses
Menampilkan
halaman modul
pelayanan
Sukses
Muncul pesan
konfirmasi data
ini akan
dihapus
Sukses
Sukses
Sukses
55
Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)
2
Pengujian fungsi legalisasi kelurahan
Kasus Uji
Fungsi
legalisasi
pada modul
pelayanan
Fungsi cetak
PM.1
pelayanan
3
Hasil yang
diharapkan
Status
Tombol legalisasi
berubah menjadi
warna hijau
Sukses
Menampilkan
PM.1 dalam
format PDF
Sukses
Pengujian fungsi legalisasi kecamatan
Kasus Uji
Fungsi
legalisasi
pada modul
pelayanan
4
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F02-01
Benar
Klik legalisasi
pada form
pelayanan
(berwarna
merah),
kemudian ubah
status legalisasi
F02-02
Benar
Klik icon cetak
pada pelayanan
yang akan
dicetak
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F03-01
Benar
Klik legalisasi
pada form
pelayanan
(berwarna
merah),
kemudian ubah
status legalisasi
Hasil yang
diharapkan
Tombol legalisasi
berubah menjadi
warna hijau
Status
Sukses
Pengujian fungsi laporan pelayanan
Kasus Uji
Fungsi cetak
laporan
pelayanan
oleh petugas
pelayanan
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F04-01
Benar
Pilih bulan dan
tahun, kemudian
klik cetak
Hasil yang
diharapkan
Menampilkan
laporan dalam
format PDF
Status
Sukses
56
Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)
5
Pengujian fungsi retribusi ZIS
Kasus Uji
Fungsi
tambah data
ZIS
Kode
Nilai
Skenario
Pengujian Masukan
Pengujian
F05-01
Salah
Salah satu
F05-02
Benar
textbox kosong
atau hanya
berisi spasi
Semua textbox
tidak kosong
atau hanya
berisi spasi
Hasil yang
Status
di