tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada
materi pokok lingkaran. Data tentang hasil dan penghitungan analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama selengkapnya pada Lampiran 18.
E. Hasil Uji Komparasi Ganda
Uji Lanjut Anava Komparasi Ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi. Tujuannya untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap
pasang kolom, baris dan setiap pasang sel. Metode komparasi ganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Scheffe.
Pada faktor utama A model pembelajaran hanya ada dua model pembelajaran saja yaitu model pembelajaran pemecahan masalah dan model
pembelajaran langsung maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Sedang pada faktor utama B motivasi belajar siswa ada tiga tingkatan yaitu motivasi
tinggi, sedang dan rendah maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Dari hasil pengujian hipotesis kedua tentang motivasi belajar siswa diperoleh kesimpulan
bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi siswa yang tinggi, sedang dan rendah. Ini berarti terdapat perbedaan rerata setiap pasang
kolom. Sehingga untuk mengetahui perbedaan rerata siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang dan rendah diperlukan uji lanjut yaitu dengan uji
komparasi ganda dengan metode Shceffe. Hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan
perhitungan selengkapnya pada Lampiran 19.
Tabel 4.8 Rangkuman Keputusan Uji Komparasi Ganda
Komparasi Statistik Uji
F
kritik
Keputusan Uji H
1 .
vs
2 .
64,8502
6,00 ditolak
1 .
vs
3 .
193,4071
6,00 ditolak
2 .
vs
3 .
49,1777
6,00 ditolak
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa: a. Antara motivasi belajar siswa yang tinggi dan sedang diperoleh DK={ F
i-j
F
i-j
q – 1F
0.05;2,234
} = { F
i-j
F
i-j
6,00} dan F
1-2
= 64,8502 sehingga F
1-2
DK maka H
ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar sedang.
b. Antara motivasi belajar siswa yang tinggi dan rendah diperoleh DK={ F
i-j
F
i-j
q – 1F
0.05;2,234
} = { F
i-j
F
i-j
6,00} dan F
1-3
=
193,4071
sehingga F
1-3
DK maka H
ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah.
c. Antara motivasi belajar siswa yang sedang dan rendah diperoleh DK ={ F
i-j
F
i-j
q – 1F
0.05;2,234
} = { F
i-j
F
i-j
6,00} dan F
2-3
=
49,1777
sehingga F
2-3
DK, maka H
ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah.
F. Pembahasan Hasil Penelitian