xxxiii
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa semua mind map mempunyai ciri yang sama,
sebaiknya untuk membuat mind map kita harus menggunakan warna yang menarik. Warna dapat memancarkan struktur alami yang memancar dari pusat,
menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang disesuaikan dengan rangkaian aturan alami, mendasar dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind
map daftar informasi yang panjang dapat dialihkan dengan diagram warna-warni,
sangat teratur, mudah diingat dan bekerja selaras dengan cara kerja otak dalam melakukan berbagai hal. Penulis dapat menyimpulkan bagaimana cara membuat
mind map sebagai berikut :
1 Buat gambarsimbol danatau tulis kalimat pendek di tengah kertas yang mewakili topik.
2 Gunakan kata kunci dan ambil gagasan-gagasan utamanya, tariklah garis cabang dari gagasan inti. Gunakanlah garis-garis lengkung.
3 Berhenti dan pikirkan. Tulis pertanyaan di tempat yang belum dipahami. 4 Tariklah garis antara gagasan-gagasan yang berhubungan kelompokkan
5 Gambarlah ulang. Jangan merasa kesal kalau gambar menjadi berantakan, di ulang saja karena ini sebuah proses belajar
6 Gunakanlah warna–warna yang menarik, simbol, dan gambar. 7 Bedakanlah halaman satu dengan yang lainnya.
8 Sisakan ruang untuk menyisipkan hal-hal yang terlupa. 9 Posisikan kertas secara horizontal.
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar Menurut pendapat dari Nana Sadjana 1998: 5 bahwa :
Belajar adalah salah satu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
diperlihatkan dalam berbagai bentuk seperti : pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
lain yang ada pada individu yang belajar.
xxxiv
Morgan dalam M Ngalim Purwanto 2002: 84, mengemukakan bahwa “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman”. Sedangkan pengertian belajar menurut pendapat W.S. Winkel 1996: 53,
bahwa : “Belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan–perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan konstan”.
Dari pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses yang dialami oleh seseorang dengan ditandai suatu
perubahan dalam diri seseorang tersebut dengan memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan konstan, sebagai suatu hasil
dari latihan dan pengalaman. b. Pengertian Prestasi Belajar
Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, pada akhirnya selalu ingin diketahui hasilnya. Hasil dari kegiatan tersebut
dimaksud sebagai prestasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dsb.” Departemen P dan K, 1995: 787. Prestasi menurut pengertian ini dijelaskan oleh penulis sebagai hasil yang
dapat diraih seseorang dalam melakukan kegiatan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Semua bentuk kegiatan belajar selalu mempunyai tujuan. Hasil kegiatan
belajar ini disebut prestasi belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pula, “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Departemen P dan K,
1995: 787. Penulis menyimpulkan mengenai pengertian dari prestasi belajar adalah
suatu bentuk penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
xxxv
mata pelajaran dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru dari hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb.
c. Fungsi Utama Prestasi Belajar Zainal Arifin 1990: 3, mengemukakan fungsi utama prestasi belajar
sebagai berikut : 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik. 2 Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan curiosity dan merupakan kebutuhan
umum manusia. 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan berperan sebagai umpan balik feedback dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
kecerdasan anak didik. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi
utama prestasi belajar adalah sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai anak didik, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan,
sebagai indikator intern dan ekstern suatu institusi pendidikan, dan dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak.
4. Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam