Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam

xxxv mata pelajaran dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru dari hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb. c. Fungsi Utama Prestasi Belajar Zainal Arifin 1990: 3, mengemukakan fungsi utama prestasi belajar sebagai berikut : 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2 Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan curiosity dan merupakan kebutuhan umum manusia. 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik feedback dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi utama prestasi belajar adalah sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai anak didik, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, sebagai indikator intern dan ekstern suatu institusi pendidikan, dan dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak.

4. Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Pendidikan IPA mempunyai dua pengertian yaitu dari segi pendidikan dan IPA itu sendiri. Pendidikan menurut Dwi Siswoyo 2007: 21 merupakan “Proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk sosial, serta sebagai makhluk Tuhan”. Sedangkan menurut Sugiharto 2007: 3, menyatakan bahwa “Pendidikan xxxvi merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita–cita dan tujuan yang diharapkan. Jadi, pendidikan menyangkut semua aspek pada kepribadian seseorang untuk membuat seseorang tersebut menjadi lebih baik. b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Kata sains berasal dari kata science yang mula–mula berarti pengetahuan, tetapi lama–kelamaan bila orang berkata sains, maka pada umumnya yang dimaksud adalah natural science. Natural science dalam bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam atau dengan singkat sekarang biasa disebut IPA. Webster’s : New Collegiate Dictionary dalam Srini M. Iskandar 2001: 2, menyatakan “Ilmu Pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala–gejalanya”. Sedangkan Purnell’s dalam Srini M. Iskandar, 2001: 2, menyatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara obsevasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan–aturan, hukum–hukum, prinsip–prinsip, teori–teori dan hipotesis–hipotesis”. Menurut Srini M. Iskandar 2001: 2 mendefinisikan “Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa–peristiwa yang terjadi di alam”. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan IPA adalah suatu ilmu sistematis yang berhubungan dengan gejala–gejala dan pengetahuan tentang alam yang di dapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan–aturan, hukum–hukum, prinsip dan teori. xxxvii c. Pengertian Pendidikan IPA Pendidikan IPA menurut Sumaji, Soehakso, Mangun Wijaya, dkk 1998: 46 merupakan “Suatu ilmu pengetahuan social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan kombinasi antara disiplin ilmu yang bersifat produktif”. Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu disiplin ilmu yang bukan bersifat teoritis saja, namun merupakan kombinasi antara disiplin ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari–hari serta dapat dikembangkan di masyarakat. d. Kegunaan - kegunaan Pelajaran IPA Srini M. Iskandar 2001: 17-19, mengemukakan kegunaan–kegunaan yang bisa diperoleh dari pelajaran IPA, yaitu : 1. Bahwa IPA berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan anak di kemudian hari. 2. Bila diajarkan menurut cara yang tepat, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan latihan berpikir kritis. 3. Banyak contoh memecahkan masalah lain yang memerlukan daya berpikir kritis, meskipun sederhana. Menarik kesimpulan dari serangkaian percobaan juga merupakan latihan berpikir kritis. Sehubungan dengan pendapat ahli tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelajaran IPA bermanfaat bagi anak di masa depan karena dalam mengajarkan IPA dengan metode yang tepat, maka dapat memberikan kesempatan latihan berpikir kritis pada anak. e. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Anak SMP Dalam mengajarkan IPA atau mata pelajaran lain kepada anak usia Sekolah Menengah Pertama terlebih dahulu harus mengetahui karakteristiknya untuk mengetahui metode pembelajaran mana yang paling tepat untuk mengajarkan IPA pada anak SMP. Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak–anak di definisikan oleh Paolo dan Marten dalam Srini M. Iskandar, 2001: 16 sebagai berikut : xxxviii 1. Mengamati apa yang terjadi 2. Mencoba memahami apa yang diamati 3. Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi 4. Menguji ramalan–ramalan di bawah kondisi–kondisi untuk melihat apakah ramalan–ramalan itu benar. Berdasarkan pendapat ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak SMP adalah untuk mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan yang terjadi, menguji ramalan untuk melihat apakah ramalan- ramalan itu benar.

5. Tinjauan Tentang Anak Tuna Rungu Wicara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Melalui Latihan Bina Wicara Pada Anak Tuna Rungu Wicara Di Slb B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2008 2009

1 4 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGARANG DENGAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) SISWA KELAS V TUNA RUNGU WICARA SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 74

PENDAHULUAN Pengenalan Bilangan 1-10 Melalui Media Gambar Pada Anak Usia Dini Tuna Rungu Wicara Kelas Persiapan Kelompok A SLB-B Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Gumunggung Surakarta.

0 1 9

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi kasus di Kelas VIII SMPLB-B Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Surakarta).

0 2 12

pengaruh model pembelajaran word square terhadap prestasi belajar IPA siswa tunarungu kelas IX di SLB B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA TUNARUNGU KELAS V SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA TUNARUNGU KELAS V-B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNA RUNGU KELAS V DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19