Populasi dan Sampel Instrumen Pengumpulan Data

lii

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Suharsimi Arikunto 1996: 115 mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dalam Lies Sudibyo 1998: 5 adalah “Sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama”. Dari kedua pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek peelitian yang mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa tuna rungu wicara kelas VIII SMP di SLB–B YRTRW Surakarta. 2. Sampel Mengenai besarnya jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis berpendapat sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 1998: 120 yang menyatakan bahwa, “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa subyek yang kurang dari 100, sebaiknya semua subyek digunakan dan tidak ada sampel dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan sampel, karena jumlah populasi cukup kecil, yaitu 7 anak tuna rungu wicara kelas VIII SMP di SLB–B YRTRW Surakarta tahun ajaran 20092010.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data penelitian dilakukan dengan dokumentasi dan soal–soal. Dokumentasi ditujukan untuk menjaring data penunjang hasil belajar yang berupa nilai semester I dan hasil nilai ulangan harian. Membuat soal untuk tes, Ulangan Tengah Semester I Tahun Ajaran 20092010. Bentuk tes : 1. Pilihan Ganda : 20 soal 2. Isian : 5 soal liii 3. Uraian Mind Mapping : 5 soal Jawaban soal disiapkan untuk penguji. Daftar observasi digunakan untuk menjaring data utama situasi belajar yang berupa : b. Nilai semester 1 rendah, duduk di depan c. Nilai semester 1 sedang, duduk di tengah d. Nilai semester 1 tinggi, duduk di belakang Teknik pengumpulan data untuk dokumentasi dilakukan oleh guru mata pelajaran berupa buku kumpulan nilai dan wali kelas berupa buku raport.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

PENGARUH MEDIA ‘MAHIR MATH SD 05’ TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D5 SLB­B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 4 62

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Melalui Latihan Bina Wicara Pada Anak Tuna Rungu Wicara Di Slb B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2008 2009

1 4 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGARANG DENGAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) SISWA KELAS V TUNA RUNGU WICARA SLB YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 74

PENDAHULUAN Pengenalan Bilangan 1-10 Melalui Media Gambar Pada Anak Usia Dini Tuna Rungu Wicara Kelas Persiapan Kelompok A SLB-B Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Gumunggung Surakarta.

0 1 9

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi kasus di Kelas VIII SMPLB-B Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Surakarta).

0 2 12

pengaruh model pembelajaran word square terhadap prestasi belajar IPA siswa tunarungu kelas IX di SLB B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA TUNARUNGU KELAS V SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA TUNARUNGU KELAS V-B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNA RUNGU KELAS V DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 19