Langkah Pelaksanaan Lingkup Pekerjaan Langkah Pelaksanaan

c. Pemadatan tanah urugan kembali.

6.2 Langkah Pelaksanaan

a. Pekerjaan persiapan pembuatan pondasi harus sesuai gambar, lereng galian harus sedemikian rupa sehingga tidak mudah longsor. b. Kontraktor diharuskan melapor kepada Direksi dan dimintakan persetujuankeputusannya sebelum mulai dengan pekerjaan penggalian untuk pondasi terutama yang berkenaan dengan titik lokasi penggalian. c. Setelah penggalian mencapai peil atau elevasi yang diinginkan, Kontraktor harus memintakan persetujuan Direksi untuk memulai pekerjaan konstruksi. d. Sisa-sisabekas-bekas pekerjaan penyiapan pondasi harus dibuang ke luar lokasi sehingga air hujan lekas dapat mengalir ke saluran pembuang. Tanah antara tepi galian dan bouwplank harus selalu rata, dan bersih dari timbunan. e. Bekas parit-parit, lubang-lubang tanah galian di dalam pekerjaan harus ditimbun dengan pasir dan dibasahi sampai padat, sehingga menutup lubang galian sampai permukaan atas pondasi. Untuk lubang-lubang bekas galian di luar bangunan penimbunannya dapat menggunakan tanah dari luar lokasi, penimbunan tanah dikerjakan secara berlapis-lapis dan sampai mendapatkan ketinggian yang diinginkan dan dipadatkan. f. Urugan tanah guna mencapai peil yang ditentukan diambildidatangkan dari luar lokasi. Kecuali atas kebijaksanaan lain dari Direksi yang disetujui Pemimpin Proyek. Urugan tersebut dipadatkan lapis demi lapis, tiap lapis 20 cm hingga mendapatkan kepadatan yang diinginkan. PASAL 07 PEKERJAAN PONDASI TANGGA Pekerjaan pondasi tangga mencakup jenis pondasi yaitu pondasi telapak beton bertulang foot plat .

7.1 Lingkup Pekerjaan

a. Galian tanah pondasi telapak foot plat pada titik-titik kolom. b. Penentuan titik pondasi harus menggunakan alat ukur misal thedolit, waterpass, dll yang dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya. c. Semua pekerjaan beton bertulang yang terletak di bawah permukaan tanah yang menerima langsung beban kolom bangunan. d. Pembuatan bekesting pondasi dan sloof dari kayu. e. Urugan kembali lubang galian setelah konstruksi terpasang.

7.2 Langkah Pelaksanaan

Terdiri dari satu kondisi pondasi dan satu kondisi pengurugan tanah kembali pada sisa lubang setelah pondasi terpasang. a. Pekerjaan galian tanah pondasi. 1. Semua tanah galian pondasi diletakkan minimal 1.00 m dari jarak lubang galian tanah pondasi, agar tanah hasil galian tidak longsor dan masuk lagi kedalam galian tanah. 2. Kedalaman galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar, dan mendapatkan persetujuan dari Direksi. 3. Hasil galian tanah pondasi boleh digunakan sebagai tanah urug setelah terlebih dahulu dibuang humusnya dan akar-akar pohon yang ada disekitarnya. 4. Untuk menghindari genangan air dalam lokasi pekerjaan agar dibuatkan parit- parit sementara untuk mengalirkan air. b. Pondasi telapak beton bertulang. 1. Sebelum pasangan pondasi telapak dimulai terlebih dahulu kedalaman dan lebar galian dikontrol apakah sudah sesuai yang diharapkan. 2. Jika terjadi galian tanah terlalu dalam, tidak diperkenankan mengurug menggunakan tanah bekas galian agar kedalamannya sesuai dengan peil yang diinginkan sesuai gambar, harus menggunakan pasir. 3. Setelah kedalaman tanah tidak ada masalah sesuai gambar, baru diurug dengan pasir. Ketebalan urugan pasir dibuat sesuai gambar. 4. Untuk mencapai kepadatan urugan pasir harus disiram dengan air secukupnya. 6. Setelah urugan pasir, dihamparkan adukan beton campuran 1 : 3 : 5 yang difungsikan sebagai lantai kerja. 7. Pemasangan tulangan dengan baja mutu U-32 dilakukan dengan tingkat presisi yang tinggi mengingat perannya sebagai as bangunan. 8. Pengecoran plat pondasi menggunakan adukan beton dengan campuran beton K225 sesuai yang ada dalam BOQ. 9. Pengecoran dilakukan sampai pada batas kolom paling bawah atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 10. Perawatan beton setelah pengecoran dilakukan sampai beton mengeras, dan selama perawatan galian tidak boleh ditimbun. 11. Pengecoran pondasi dilanjutkan untuk kolom tegak sampai batas di atas muka tanah atau pada sisi bawah balok sloof, atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 12. Setelah selesai begesting dibongkar. Lubang bekas galian diijinkan untuk ditimbun. c. Urugan kembali. 1. Pengurugan kembali lubang sisa galian dilakukan setelah mendapat ijin Direksi. 2. Urugan kembali dapat menggunakan tanah bekas galian. 3. Pemadatan urugan kembali dilakukan untuk memperoleh kepadatan mendekati kepadatan tanah asli. PASAL 08 PEKERJAAN BETON Pekerjaan beton merupakan salah satu bagian pekerjaan yang memerlukan perhatian yang serius dari Kontraktor dan Direksi dalam setiap proses dan keputusan yang diambil.

8.1 Lingkup Pekerjaan.